“AUDITING”
Oleh
Dosen Pengampu
PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP AUDITING
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di zaman modern ini perkembangan teknologi sudah jauh lebih maju dengan berbagai
perkembangan yang sudah ada. Seiring perkembangan zaman yang begitu cepat
teknologi informasi begitu mudah diakses dari berbagai belahan dunia. Teknologi
informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.
Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur teknologi
informasi, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan
teknologi komunikasi.
Tujuan
Tujuan pembuatan paper ini adalah untuk mengetahui pengaruh perkembangan
teknologi informasi terhadap audit.
BAB 2. PEMBAHASAN
Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi yang membantu
kita dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan atau memberikan
informasi. Teknologi informasi (information technology) bisa disingkat TI, IT atau
infotech. Sistem informasi mengumpulkan dan menyimpan data, mengubah data
menjadi informasi yang berguna, dan memberikan informasi kepada pengambil
keputusan internal dan eksternal. Untuk informasi berguna, itu harus relevan, dapat
diandalkan, lengkap, akurat, dan tepat waktu.
Resiko khusus yang terkait sistem TI dapat memicu kerugian jika sistem TI rusak dan
gagal yang mengakibatkan organisasi menjadi lumpuh atau tidak beroperasi karena
ketidakmampuan dalam mendapatkan kembali informasi yang hilang atau penggunaan
informasi yang tidak handal yang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan.
Teknologi Informasi Meningkatkan Pengendalian Internal
Teknologi informasi diandalkan untuk mencata dan memproses transaksi bisnis. Akibat
kemajuan teknologi informasi yang luar biasa, perusahaan yang relatif kecilpun bahkan
menggunakan komputer pribadi dengan perangkat lunak akuntansi komersial untuk
menjalankan fungsi akuntansinya.
b. Simulasi paralel.
Auditor menggunakan perangkat lunak yang dikendalikan auditor untuk
melakukan operasi yang sama dengan yang dikerjakan oleh perangkat lunak
milik klien dengan menggunakan arsip yang datanya sama dengan tujuan untuk
menentukan efektivitas pengendalian otomatis dan untuk mendapatkan bukti
mengenai saldo akun secara elektronik. Perangkat lunak audit memberikan tiga
keuntungan, yaitu :
a. Relatif mudah untuk melatih para staf audit untuk menggunakannya bahkan
meski mereka sebelumnya hanya mendapatkan sedikit pelatihan audit terkait
TI.
b. Perangkat lunak dapat diterapkan pada beragam klien dengan sedikit
penyesuaian.
c. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian audit lebih cepat dan
lebih terperinci dibandingkan dengan menggunakan prosedur manual
tradisional.
Meskipun semua organisasi memerlukan pengendalian internal yang baik tanpa melihat
struktur fungsi TI, namun beberapa masalah pengendalian umum dapat berbeda
tergantung lingkungan TI. Berikut masalah yang dapat terjadi, yaitu :
a. Masalah-masalah dalam lingkungan jaringan
Seperti contoh auditor meningkatkan resiko pengendalian ketika perusahaan
memiliki jaringan yang terdiri dari beberapa server yang terletak pada beberapa
lokasi karena adanya operasi jaringan yang terdesentralisasi sering kali
kekurangan pengamanan dan pengawasan manajemen terhadap beragam server
yang terhubung.
b. Masalah dalam sistem basis data
Seperti beragam pengguna termasuk individu di luar fungsi akuntansi dapat
mengakses dan memperbarui arsip data yang terhubung pada sistem terkait
transaksi perusahaan yang dilakukan.
c. Masalah-masalah dalam E-Commerce
Seperti penggunaan sistem e-commerce dapat membuka data sensitif
perusahaan, program dan perangkat lunak yang memungkinkan akan terjadinya
sabotase oleh pihak eksternal.
Kesimpulan
Penggunaan Teknologi Informasi dapat meningkatkan pengendalian internal dengan
menambahkan prosedur pengendalian baru yang dilakukan oleh komputer dan dengan
mengganti pengendalian yang biasanya dilakukan secara manual yang rentan terhadap
kesalahan manusia. Disaat yang sama, Teknologi Informasi dapat menimbulkan risiko-
risiko baru, yang dapat diatasi klien dengan menggunakan pengendalian khusus
terhadap sistem Teknologi Informasi.