Anda di halaman 1dari 13

MENGHITUNG LABA PER SAHAM

Laba persaham (earnings per share) menunjukkan laba yang dihasilkan oleh
setiap lembar saham biasa.
Jadi, laba persaham hanya dilaporkan untuk saham biasa.

Sebagai contoh, jika Oscar Co. Mempunyai laba bersih sebesar $300.000 dan rata-
rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun berjalan adalah 100.000
lembar, laba per saham adalah ($300.000+100.000).
Karena pentingnya informasi laba per saham, sebagian perusahaan diwajibkan
melaporkan informasi ke dalam laporan laba-rugi. Pengecualiannya adalah
perusahaan non-publik, yang karena pertimbangan biaya manfaat tidak harus
melaporkan informasi ini.
Umumnya informasi tentang laba per saham di laporkan di bawah laba bersih
dalam laporan laba-rugi. Ilustrasi 16-6 menunjukkan penyajian laba per saham
dalam laporan laba-rugi.

Ilustraasi 16.6
Penyajian EPS dalam laporan laba-rugi

Laba bersih $300.000


Laba per saham $3,00

Apabila laporan laba-rugi berisikan komponen laba antara, laba per saham harus
diungkapkan untuk setiap komponen. Berikut ini adalah contohnya :

Ilustrasi 16.7
Penyajian komponen EPS dalam laporan laba-rugi

Laba per saham


Laba dari operasi berlanjut $4,00
Rugi dan operasi yang dihentikan, setelah pajak 0,60
Laba sebelum pos luar biasa 3,40
Keuntungan luar biasa, sesudah pajak 1,00
Laba bersih $4,40
Pengungkapan ini memungkinkan para pemakai laporan keuangan untuk
mengetahui pengaruh laba dari operasi berlanjut terhadap EPS, yang dibedakan
dari laba atau rugi dari pos-pos tidak biasa.

LABA PER SAHAM – STRUKTUR MODAL SEDERHANA


Struktur modal perusahaan bersifat sederhana jika hanya terdiri dari saham biasa
atau tidak mencakup saham biasa potensial (potential common stock) yang pada
saat konversi atau penggunaan dapat mendilusi laba per saham biasa.
Perhitungan laba per saham untuk struktur modal sederhana melibatkan dua pos
(selain laba bersih)- 1) Deviden saham preferen dan 2) rata-rata tertimbang jumlah
saham yang beredar.
Dividen Saham Preferen
Jika suatu perusahaan memiliki baik saham biasa maupun saham preferen yang
beredar, maka dividen saham preferen tahun berjalan dikurangi dari laba bersih
untuk memperoleh laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa.
Ilustrasi 16-8 rumus untuk menghitung laba per saham :

Laba per saham = laba bersih – dividen saham preferen


Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar

Dalam melaporkan informasi tentang laba per saham, perusahaan harus


menghitung laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa. Untuk melakukannya,
dividen saham preferen harus dikurangindari setiap komponen laba antara (laba
dari operasi berlanjut dan laba sebelum pos-pos luar biasa)dan akhirnya dari laba
bersih.
Jika dividen saham preferen telah diumumkan dan terjadi rugi bersih, maka
dividen saham preferen itu akan ditambahkan ke rugi untuk menghitung kerugian
per saham.

Jika saham preferen bersifat kumulatif dan dividen tidak diumumkan pada tahun
berjalan, maka jumlah yang sama dengan dividen yang seharusnya sudah
diumumkan untuk tahun berjalan saja yang harus dikurangkan dari laba bersih
(atau ditambahkan ke rugi bersih).

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar


Dalam semua perhitungan laba per saham, jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar( weiahted average number of shares outstanding) selama periode
bersangkutan merupakan dasar untuk melaporkan jumlah per saham.
Saham yang diterbitkan atau dibeli selama periode itu akan mempengaruhi jumlah
saham yang beredar dan harus ditimbang menurut bagian dari periode
peredarannya.

Untuk menggambarkannya, asumsikan bahwa Franks Inc., mengalami perubahan


jumlah saham biasa yang beredar selama satu periode seperti yang disajikan pada
ilustrasi 16-9 :

Tanggal perubahan saham saham beredar


1 Januari Saldo awal 90.000
1 April Diterbitkan 30.000 saham secara tunai 30.000
120.000
1 Juli Dibeli 39.000 saham 39.000
81.000
1 November Diterbitkan 60.000 saham secara tunai 60.000
31 Desember Saldo akhir 141.000

Franks menghitung rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar disajikan


dalam ilustrasi 16-10 sebagai berikut :

(C)
(A) (B) Saham
Tanggal Saham Bagian Tertimbang
Beredar yang beredar dari tahun (A x B)
1 Jan – 1 Apr 90.000 3/12 22.500
1 Apr – 1 Jul 120.000 3/12 30.000
1 Jul – 1 Nov 81.000 4/12 27.000
1 Nov – 31 Des 141.000 2/12 23.500
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 103.000
Sebagaimana digambarkan pada ilustrasi 16-10, sebanyak 90.000 saham telah
beredar selama 3 bulan, yang dijabarkan menjadi 22.500 lembar saham selama
tahun berjalan. Karena saham tambahan diterbitkan oleh Franks pada tanggal 1
April, maka saham yang beredar harus ditimbang selama waktu beredarnya.
Ketika 39.000 saham dibeli pada tanggal 1 Juli, saham yang beredar akan
berkurang. Karena itu, dari 1 Juli hingga 1 November, hanya ada 81.000 saham
yang beredar, yang ekuivalen dengan 27.000 saham. Penerbitan 60.000 saham
akan meningkatkan saham yang beredar selama dua bulan terakhir. Franks
kemudian melakukan perhitungan baru untuk menentukan rata-rata tertimbang
saham yang beredar yang tepat.

Dividen Saham dan Pemecahan Saham


Apabila terjadi dividen saham (divident stock) atau pemecahan saham (stock split)
perhitungan rata-rata tertimbang jumlah sahan membutuhkan penetapan kembali
saham yang beredar sebelum dividen saham atau pemecahan saham terjadi.

Penerbitan dividen saham atau pembelian saham harus ditetapkan kembali tetapi
penerbitan atau pembelian kembali saham secara tunai tidak perlu ditetapkan
kembali, karena pemecahan saham atau dividen saham tidak meningkatkan atau
menurunkan aktiva bersih perusahaan ; hanya saham tambahan yang diterbitkan
dan karena itu, rata-rata tertimbang saham harus ditetapkan kembali.
Setelah ditetapkan kembali, perbandingan yang absah atas laba per saham dapat
dibuat antara periode sebelum dan sesudah pemecahan saham atau dividen saham.
Sebaliknya, penerbitan atau pembelian saham secara tunai akan mengubah jumlah
aktiva bersih.

Untuk menggambarkan bagaimana dividen saham mempengaruhi perhitungan


rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar, asumsikan bahwa Sabrina
Company mengalami perubahan saham biasa selama tahun berjalan sebagai
berikut :
Tanggal Perubahan Saham Saham Beredar
1 Januari Saldo awal 100.000
1 Maret Diterbitkan 20.000 saham secara tunai 20.000
120.000
1 Juni 60.000 saham tambahan(dividen saham 50% 60.000
180.000
1 November Diterbitkan 30.000 saham secara tunai 30.000
31 Desember Saldo akhir 210.000

Sabrina menghitung rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar sebagai


berikut :

(D)
(A) (B) (C) Saham
Tanggal Saham Penetapan Bagian Tertimbang
Beredar yang beredar Kembali dari tahun (A x B x C)
1 Jan-1 Mar 100.000 1,50 2/12 25.000
1 Mar-1 Jun 120.000 1,50 3/12 45.000
1 Jun-1 Nov 180.000 5/12 75.000
1 Nov-31 Des 210.000 2/12 35.000
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 180.000

Saham yang beredar sebelum dividen saham harus ditetapkan kembali. Saham
yang beredar dari tanggal 1 Januari sampai 1 Juni harus disesuaikan dengan
dividen saham, sehingga saham-saham tersebut ditetapkan atas dasar yang sama
seperti saham yang diterbitkan kemudian untuk dividen saham.
Saham yang diterbitkan setelah dividen saham tidak perlu ditetapkan kembali
karena hal itu telah ditetapkan atas dasar yang baru. Dividen saham hanya
menetapkan kembali saham yang ada. Perlakuan yang sama juga diterapkan pada
pemecahan saham.

Jika dividen saham atau pemecahan saham terjadi setelah akhir tahun, tetapi
sebelum laporan keuangan diterbitkan, maka jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar selama tahun tersebut (dan setiap tahun lainnya yang disajikan
dalam bentuk komparatif) harus ditetapkan kembali.
Contoh Komprehensif
Contoh ilustrasi, Darin Corporation mempunyai laba sebelum pos luar biasa
sebesar $580.000 dan keuntungan luar biasa, sesudah pajak sebesar $240.000. di
samping itu, perusahaan juga mengumumkan dividen saham preferen sebesar $1
per saham atas 100.000 saham preferen yang beredar. Darin Corporation juga
mengalami perubahan berikut atas saham biasanya yang beredar selama tahun
2006.
Berikut penyajian saldo akhir saham yang beredar-Darin Corp. :

Tanggal Perubahan Saham Saham yang Beredar


1 Januari Saldo awal 180.000
1 Mei Dibeli 30.000 saham treasuri 30.000
150.000
1 Juli 300.000 saham tambahan
(pemecahan saham 3 untuk 1) 300.000
450.000
31 Desember Diterbitkan 50.000 saham secara tunai 50.000
31 Desember Saldo Akhir 500.000

Untuk menghitung informasi laba per saham, Darin menentukan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar ditentukan sebagai berikut :

(D)
(A) (B) (C) Saham
Tanggal Saham Penetapan Bagian Tertimbang
Beredar yang beredar Kembali dari tahun (A x B x C)
1 Jan-1 Mei 180.000 3 4/12 180.000
1 Mei-1 Juli 150.000 3 2/12 75.000
1 Juli-31 Des 450.000 6/12 225.000
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 480.000

Dalam menghitung jumlah rata-rata tertimbang saham, saham yang terjual pada
tanggal 31 Desember 2006 diabaikan karena saham itu tidak beredar selama tahun
berjalan. Jumlah rata-rata tertimbang kemudian dipecah menjadi laba sebelum pos
luar biasa dan laba bersih untuk menentukan laba per saham. Dividen saham
preferen sebesar $100.000 dikurangkan dari laba sebelum pos luar biasa
($580.000) untuk memperoleh laba sebelum pos luar biasa yang tersedia bagi
pemegang saham biasa sebesar $480.000 ($580.000 - $100.000).Pengurangan
dividen saham preferen dari laba sebelum pos luar biasa juga mengurangi laba
bersih, tanpa mempengaruhi jumlah pos luar biasa. Jumlah akhirnya disebut
sebagai laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa.

(c)
(a) (b) Laba
Informasi Saham Per Saham
Laba Tertimbang (A+B)
Laba sebelum pos luar biasa
yang tersedia untuk
pemegang saham biasa $480.000* 480.000 $1,00
Keuntungan luar biasa
(setelah pajak) $ 240.000 480.000 0,50
Laba yang tersedia untuk
Pemegang saham biasa $ 720.000 480.000 $1,50

Darin harus mengungkapkan jumlah per saham untuk pos luar biasa (setelah
pajak) pada laporan laba-rugi atau dalam catatan atas laporan keuangan. Laba dan
informasi per saham yang dilaporkan pada laporan laba-rugi ditunjukkan pada
ilustrasi 16.16.

Laba sebelum pos luar biasa $580.000


Keuntungan luar biasa, setelah pajak 240.000
Laba bersih 820.000

Laba per saham:


Laba sebelum pajak pos luar biasa $1,00
Pos luar biasa, setelah pajak 0,50
Laba bersih $1,50
LABA PER SAHAM-STRUKTUR MODAL KOMPLEKS

Pembahasa EPS pada titik ini berlaku untuk EPS dasar dengan struktur modal
sederhana. Salah satu masalah dalam perhitungan EPS dasar adalah bahwa
perhitungan ini gagal mengakui dampak potensial sekuritas delutif perusahaan.

Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, terdapat struktur modal yang kompleks


(complex capital structure) apabila perusahaan mempunyai sekuritas konvertibel,
opsi, warran (warrant) atau hak-hak lainnya atas konversi atau penggunaan yang
dapat mendilusi laba per saham.

Oleh karena itu, apabila perusahaan mempunyai struktur modal yang kompleks,
baik laba per saham dasar maupun yang didilusi umumnya dilaporkan.

Perhitungan laba per saham yang didilusi (diluted EPS) sama dengan perhitungan
EPS dasar. Perbedaannya adalah bahwa EPS yang didilusi mencakup pengaruh
dari seluruh saham biasa dilutif yang potensial, yang telah beredar selama periode
berjalan.

Rumus dalam ilustrasi 16.17 menunjukkan hubungan antara EPS dasar dan EPS
yang didilusi.

Laba bersih-Dividen Dampak Dampak


= - -
EPS Preferen Saham opsi,warran,
Rata-rata tertimbang konvertibel dan sekuritas
Jumlah saham yang dilutif
beredar lainnya

EPS Dasar

EPS yang didilusi


Beberapa sekuritas adalah antidilutif. Sekuritas antidilutif (antidilutive securities)
adalah sekuritas yang konversi atau penggunaannya akan meningkatkan laba per
saham (atau mengurangi rugi per saham) perusahaan dengan struktur modal
kompleks tidak akan melaporkan laba per saham yang didilusi jika sekuritas pada
struktur modalnya adalah antidilutif.
Tujuan dari penyajian ganda ini adalah untuk menginformasikan para pemakai
laporan keuangan situasi yang mungkin akan terjadi dan menyajikan “kasus
terburuk” dalam situasi dilutif (EPS dilutif).

Jika sekuritas bersifat antidilutif, maka kemungkinan konversi atau penggunaan


dianggap kecil. Jadi, perusahaan yang hanya mempunyai sekuritas antidilutif
diwajibkan untuk hanya melaporkan jumlah EPS dasar.

EPS yang Didilusi-Sekuritas Konvertibel


Metode yang digunakan untuk untuk mengatur pengaruh dilutif dari konversi
potensial terhadap EPS disebut sebagai metode jika dikonversi (if converted
method).
Metode jika dikonversi untuk obligasi konvertibel mengasumsikan (1) konversi
sekuritas konvertibel pada awal periode (atau pada saat penerbitan sekuritas, jika
diterbitkan selama periode berjalan) dan (2) penghapusan bunga yang
berhubungan , sesudah pajak. Jadi, pembagi (denominator)-jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar-ditingkatkan dengan tambahan saham yang
diasumsikan dapat diterbitkan.
Sementara pembilang (numerator)-laba bersih-ditingkatkan dengan jumlah beban
bunga, sesudah pajak yang berkaitan dengan saham biasa potensial tersebut.

Contoh Komprehensif-Metode Jika Dikonversi


Sebagai contoh, Mayfield Corporation mempunyai laba bersih tahun berjalan
sebesar $210.000 dan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
selama periode berjalan sebanyak 100.000 saham. Karena itu, laba per saham
dasar adalah $2,10 ($210.000 + 100.000). perusahaan juga mempunyai dua
terbitan obligasi surat utang konvertibel yang beredar. Salah satunya adalah
obligasi 6% yang dijual pada100 (total $1.000.000) pada tahun sebelumnya dan
dapat dikonversi menjadi 20.000 saham biasa. Sementara yang lainnya berupa
obligasi 10% yang dijual apada 100 (total $1.000.000) pada tanggal 1 April tahun
berjalan dan dapat dikonversi menjadi 32.000 saham biasa. Tarif pajak adalah
40%.

Sebagaimana ditunjukkan pada ilustrasi 16-18, untuk menentukan pembilang laba


per saham yang didilusi, Mayfield menambahkan kembali bunga atas sekuritas
jika dikonversikan dikurang pengaruh pajak yang berhubungan. Karena metode
jika dikonversi mengasumsikan konversi dilakukan pada awal tahun, maka tidak
ada bunga atas obligasi konvertibel yang akan dibayar selama tahun berjalan.
Bunga atas obligasi konvertibel 6% adalah $60.000 untuk tahun berjalan
($1.000.000 x 6%). Peningkatana beban pajak adalah $24.000 ($60.000 x 0,40),
dan bunga yang ditambahkan kembali sesudah pajak adalah $36.000 [$60.000 -
$24.000 atau secara sederhana $60.000 x )1-0,40)].

Ilustrasi 16-18 perhitungan laba bersih yang disesuaikan.

Laba bersih tahun berjalan $210.000


Ditambah: penyesuaian bunga (sesudah pajak)
Surat hutang 6% ($60.000 x [1-0,40]) 36.000
Surat hutang10% ($100.000 x 9/12 x [1-0,4] 45.000
Penyesuaian laba bersih $291.000

Melanjutkan informasi dari ilustrasi 16-18, karena obligasi konvertibel 10%


diterbitkan berikutnya pada awal tahun saham tersebut maka saham dihitung
denga rata-rata tertimbang. Denga kata lain, dianggap telah beredar dari tanggal 1
April hingga akhir tahun. Akibatnya, penyesuaian bunga untuk pembilang obligasi
hanya akan mencerminkan bunga selama sembilan bulan. Jadi, bunga yang
ditambahkan kembali ke obligasi konvertibel 10% akan menjadi $45.000
[$1.000.000 x 10% x 9/12 tahun x (1-0,40)]. Pos terakhir pada ilustrasi 16-18
menunjukkan penyesuaian laba bersih. Jumlah ini menjadi pembilang pada
perhitungan laba per saham yang didilusi Mayfield.

Mayfield kemudian menghitung, jumlah rata-rata tertimbang, saham yang beredar,


seperti yang dilanjutkan pada ilustrasi 16-19. Jumlah saham pembilang pada
perhitungan laba per saham yang didilusi Mayfield.

Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 100.000


Ditambah:saham yang diasumsikan diterbitkan:
Surat hutang 6% (pada awal tahun) 20.000
Surat hutang 10% (tanggal penerbitan, 1 April; 9/12 x 32.000) 24.000
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang disesuaikan untuk
Sekuritas dilutif 144.000

Mayfield kemudian melaporkan EPS dasar dan yang didilusi pada laporan laba
rugi. Penyajiannya ditunjukkan pada ilustrasi 16-20.

Laba bersih tahun berjalan $210.000


Laba per saham (catatan X)
EPS dasar ($210.000 + 100.000) $2,10
EPS yang didilusi ($291.000 + 144.000) $2,02

Faktor-faktor lainnya
Jika obligasi dijual dengan premi atay diskonto, maka beban bunga harus
disesuaikan setiap periode untuk memperhitungkan kejadian ini. Karena itu,
jumlah beban bunga yang ditambahkan kembali, sesudah pajak, ke laba bersih
adalah beban bunga yang dilaporkan dalam laporan laba-rugi (bukan bunga yang
dibayar secara tunai selama periode berjalan).

Di samping itu, tingkat konversi atas sekuritas dilutif juga dapat berubah selama
periode sekuritas delutif tersebut beredar. Dalam situasi ini, untuk perhitungan
EPS yang didilusi, tingkat konversi paling menguntungkan yang tersedia untuk
pemegang saham akan digunakan.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa obligasi konvertibel ditererbitkan pada 1


Januari 2000, dengan tingkat konversi sebesar 10 saham biasa untuk setiap
obligasi yang dimulai tanggal 1 Januari 2002; mulai 1 Januari 2005, tingkat
konversinya adalah 12 saham biasa untuk setiap obligasi, dan mulai 1 Januari
2009, tingakt konversinya adalah 15 saham biasa untuk setiap obligasi. Dalam
menghitung EPS yang didilusi pada tahun 2000, digunakan tingkat konversi 15
saham untuk satu obligasi.

Akhirnya, jika surat hutang konvertibel 6% digantikan dengan saham preferen


konvertibel 6%, maka saham preferen konvertibel itu akan dianggap sebagai
saham biasa yang potensial dan dianggap sebagai saham yang beredar dalam
perhitungan EPS yang didilusi. Dividen saham preferen tidak dikurangi dari laba
bersih ketika menghitung pembilang karena diasumsikan bahwa saham preferen
konvertibel dikonversi dan beredar sebagai saham biasa, untu tujuan perhitungan
EPS. Laba bersih digunakan sebagai pembilang─tidak ada pengaruh pajak
yang dihitung karena dividen saham preferen pada umumnya tidak dapat
dikurangi untuk tujuan pajak.

EPS yang Didilusi─Opsi dan Warran

Opsi saham dan warran beredar (apakah dapat atau tidak dapat digunakan saat ini)
dimasukkan dalam laba per saham yang didilusi kecuali jika bersifat antidilutif.
Opsi saham dan warran serta ekuivalennya dimasukkan dalam perhitungan laba
per saham melalui metode saham treasuri (treasury stock method).

Metode saham treasuri mengasumsikan bahwa opsi atau warran digunakan pada
awal tahun (atau tanggal penerbitan jika sesudahnya), dan hasil dari penggunaan
opsi serta warran tersebut digunakan untuk membeli saham biasa treasuri. Jika
harga pengguanaan lebih rendah daripada harga pasar saham, maka hasil
penggunaan tidak cukup untuk membeli kembali semua saham. Saham
inkremental yang tersisa selalu ditambahkan ke jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar untuk tujuan perhitungan laba per saham yang didilusi.

Sebagai contoh, jika harga penggunaan warran adalah $5 dan nilai pasar wajar
saham adalah $15, maka metode saham treasuri akan mengakibatkan penambahan
satu saham yang beredar, tetapi $5 yang diterima atas penerbitan satu saham itu
tidak akan mencukupi untuk membeli satu saham dipasar seharga $15. Tiga surat
jaminan atau warran harus digunakan (dan diterbitkan tiga tambahan saham)
untuk menghasilkan cukup uang ($15) guna mengakuisisi satu saham di pasar.
Jadi, akan dihasilkan kenaikan bersih dua saham yang beredar.

Jika jumlahnya lebih besar, maka asumsikan 1500 opsi saham beredar pada harga
penggunaan sebesar $30 untuk satu saham biasa dan harga pasar saham biasa per
lembar sebesar $50. Melalui penerapan metode saham treasuri akan terdapat 600
saham inkremental yang beredar, yang diperhitungkan sebagai berikut:
Hasil dari penggunaan 1500 opsi (1500 x $30) $45.000
Saham yang diterbitkan dengan menggunakan opsi 1.500
Saham treasuri yang dapatdibeli dengan hasil ($45.000+$50) 900
Saham inkremental yang beredar (saham biasa potensial) 600

Jadi, jika harga penggunaan opsi

Anda mungkin juga menyukai