Anda di halaman 1dari 74

W

AH
YU
PU
BL
IS
HI
NG
ABSTRAK

Tantangan likuiditas dana semakin besar sehingga likuiditas bank terancam


diperketat. Selain itu, meningkatnya jumlah likuditas dan defisit arus kas pendananaan dari
tahun ke tahun merupakan ancaman pada Bank NTB. Penelitian ini bertujuan untuk

NG
mengetahui dan menganalisis Pengaruh Arus kas Pendanaan Terhadap Likuiditas pada PT
BANK NTB. Penelitian ini adalah penelitian Asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah Dokumentasi, Kepustakaan. Instrument
penelitian menggunakan Laporan keuangan PT BANK NTB periode 2010 - 2017. Teknik
penentuan sample menggunakan Non probability Sampling yaitu sampling jenuh dengan
jumlah observasi sebanyak delapan tahun. Teknik analisis data menggunakan Analisis

HI
regresi sederhana, uji signifikansi t yang diolah dengan spss statistic 17.0. Hasil interpretasi
regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien arus kas pendanaan (X) bernilai -9.641, Nilai
koefisien korelasi menunjukkan tingkat hubungan rendah dengan nilai sebesar 0.293.
IS
sementara itu niilai R-square hanya sebesar 0.086, yang berarti kemampuan variabel arus
kas pendanaan dalam menjelaskan pengaruh terhadap likuiditas hanya sebsar 8.6 %,
sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
BL
Pengujian dengan menggunakan uji-t satu sample (one sample t test) diperoleh nilai
PU

t-hitung -0.752 < t-tabel 2,571, nilai t hitung tersebut jatuh pada daerah penerimaan H0 dan
nilai signifikansi yaitu sebesar 0.481 > 0,05 (menandakan tidak signifikan). sehingga H0
diterima dan Ha ditolak, maka dapat dikatakan bahwa “Tidak terdapat pengaruh arus kas
pendanaan terhadap Likuiditas pada PT Bank NTB.
YU

Kata Kunci : Arus kas pendanaan, Likuiditas


AH
W

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. I


HALAMAN PENGESAHAN PENGUJIFFFFFFFFFFF.FFFFFFFFFF ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN FFFFFFFFFF..F..FFFFFFFFFFF. iii
KATA PENGANTAR FFFFFFFFFFF..FFFFFFFFFFFFFFFFF iv
ABSTRAK FFFFFFFFFFF..FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. v
DAFTAR ISI FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. Vi
DAFTAR TABEL FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. Ix

NG
DAFTAR GAMBAR FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. x
DAFTAR LAMPIRAN FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. xi
BAB I PENDAHULUAN FFFFFFF.FFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 1
1.1 Latar belakang FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 1

HI
1.2 Identifikasi masalah FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 6
1.3 Rumusan masalah FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 7
IS
1.4 Tujuan dan kegunaan penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 7
BL
1.4.1 Tujuan penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 7
1.4.2 Kegunaan penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 7
1.5 Asumsi penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 8
PU

1.6 Definisi operasional FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 9


BAB II TINJAUAN PUSTAKA FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 10
2.1 Manajemen keuangan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 10
YU

2.2 Pengertian bank FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFFF.. 11


2.3 Laporan keuangan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFF. 12
2.3.1 Pengertian laporan keuanganFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 12
AH

2.3.2 Tujuan laporan keuangan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 12


2.3.3 Jenis-jenis laporan keuangan FFFFFFFFFFFFFFFFFF 13
2.4 Arus kas FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFFF.FFF. 14
W

2.4.1 Pengertian arus kasFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFF. 14


2.4.2 Klasifikasi arus kas FFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFF. 15
2.5 Arus kas pendanaan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 16
2.6 Likuiditas FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFFFFFFF 17
2.6.1 Pengertian likuiditasFFFFFFFFFFFF.FFFFFFFFFF 17
2.7 Analisis arus kas pendanaan terhadap likuiditas FFFFFFFFFFFFF 20
2.8 Analisis kritis FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFFFFF 20
2.9 Kerangka pikir FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFFFF. 22

vi
2.10 HipotesisFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFFFF. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 23
3.1 Metode dan desain penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 23
3.1.1 Jenis penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 23
3.1.2 Instrument penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 23
3.2 Lokasi dan waktu penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 23
3.2.1 Lokasi penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFF 23
3.2.2 Waktu penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFF. 24
3.3 Populasi dan sample FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFF.. 24

NG
3.3.1 Populasi FFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFF.FFFFF. 24
3.3.2 Sample FFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFF.FFFFF 25
3.4 Jenis dan sumber data FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFF.. 25
3.4.1 Jenis data FFFFFFFFFFFFFFFFFF..FFFFFFF.. 25

HI
3.4.2 Sumber data FFFFFFFFFFFFFFFFFFF.FFFFFF.. 26
3.5 Teknik pengumpulan data FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 26
IS
3.6 Teknik analisis data FFFFFFFFFFFFFFFFFFF.F.FFFF. 26
BL
3.6.1 Analisis rasio FFFFFFFFFFFFFFFFFF.FF.FFFF. 26
3.6.2 Analisis StatistikFFFFFFFFFFFFFFFF.FFF.FFFF. 28
3.7 Uji signifikansi FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 30
PU

3.8.1 Uji t FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 31


BAB IV PEMBAHASAN FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 32
4.1 Gambaran umum objek penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 32
YU

4.1.1 Sejarah PT. Bank NTBFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 32


4.1.2 Visi dan Misi PT Bank NTB FFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 32
4.2 Deskripsi data FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 34
AH

4.2.1 Arus kas pendanaan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 35


4.2.2 Likuiditas FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 35
4.3 Analisis statistik..FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 36
W

4.3.1 Regresi sederhana FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 36


4.3.2 Koefisien korelasi sederhana FFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 37
4.3.3 Koefisien determinasi sederhana FFFFFFFFFFFFFFFF.. 38
4.4 Uji signifikansi FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 39
4.4.1 Uji T-statistik FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 39
BAB V KESIMPULAN FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 41
5.1 Kesimpulan FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 41
5.2 Saran FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 41

vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMIRAN

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W

viii
DAFTAR TABEL

1.1 Tabel Data Arus kas pendanaan dan Likuiditas Bank NTB FFFFFFFFFF. 4
3.1 Schedule penelitian FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 24
3.2 Peringkakt tingkat kesehatan Bank FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 28
3.3 Deskripsi koefisien korelasi FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF 30
4.1 Likuiditas pada PT Bank NTB FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 34

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W

ix
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka piker FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.. 21


4.1 Uji signifikansi korelasi dengan uji dua pihak FFFFFFFFFFFFFF.. 38

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Variabel Arus kas pendanaan (X)

Lampiran 2 : Data arus kas pendanaan da likuiditas

Lampiran 3 : Tabel Distribusi T

Lampiran 4 : Output spss v.17.0

Lampiran 5 : Laporan keuangan, total hutang dan total kewajiban

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang

NG
keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

Perekonomian yang semakin kompleks dan tidak menentu dengan

persaingan antar perusahaan yang semakin ketat membuat bidang

HI
keuangan harus mendapat perhatian yang lebih. Perlu adanya sebuah

upaya manajemen dalam

keuangan dan kinerja perusahaan


IS
perusahaan untuk mengetahui kondisi
BL
Laporan keuangan misalnya, laporan keuangan dibutuhkan dalam

mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut M.Hanafi dan


PU

Abdul Halim (2002 : 63), pengguna laporan keuangan terdiri dari

pengguna internal dan pengguna eksternal. Pihak internal perusahaan


YU

dapat menggunakan laporan keuangan untuk menilai kinerja,

membandingkan baik antar periode maupun antar perusahaan, atau


AH

bahkan mengevaluasi hasil dan merancang system penganggaran untuk

periode berikutnya. Pihak eksternal seperti investor maupun kreditur


W

dapat mengambil keputusan atas investasi yang tepat dengan

menginterpretasikan kondisi perusahaan melalui laporan keuangan.

Laporan keuangan yang disajikan perusahaan diantaranya adalah laporan

arus kas, IAI (200 : 47).

Banyak perusahaan yang menganggap bahwa profit adalah roda

penggerak suatu perusahaan atau bahkan sesuatu yang menjadi tujuan

1
prioritas perusahaan. Padahal profit yang tinggi tidak menjamin bahwa

perusahaan dalam kondisi yang baik jika tidak terdapat cukup kas untuk

membayar kewajiban perusahaan pada saat jatuh tempo karena akan

menyulitkan perusahaan untuk tetap beroperasi. Kas sebagai modal kerja

yang paling likuid perlu didayagunakan dengan tepat agar mendapatkan

NG
hasil yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Laporan

arus kas akan membantu pihak eksternal dalam memahami kemampuan

perusahaan dalam mengatur aliran kas di dalam perusahaan yang terdiri

HI
dari tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

IS
M.Hanafi dan Abdul Halim (2002).

Arus kas merupakan bagian dalam bidang keuangan yang


BL
membahas mengenai pergerakan dana tunai masuk dan keluar dari suatu

kegiatan perusahaan menurut PSKA No. 2 (2005 : 5). Hal ini berkaitan
PU

dengan penjadwalan waktu transaksi tunai serta penggunaan dana

sebagai asset atas arus kas. Aktivitas arus kas merupakan suatu proses,
YU

yaitu cara suatu perusahaan membangkitkan dan menggunakan tunainya

menurut Munawir PSKA No.2 (2009). Namun perlu dipahami bahwa laba
AH

bukan hanya berarti kas yang ada dalam perusahaan. Laba dapat ditahan

diperusahaan maupun dibagikan bagi para pemegang salam dalam


W

bentuk deviden. Kaitannya dengan itu, aktivitas kas pendanaan menjadi

penting untuk dibahas karena menyangkut persediaan masa depan untuk

melanjutkan kegiatan operasi perusahaan.

Arus kas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman

entitas. Menurut IAI (2009) dalam PSAK No. 2, arus kas dari aktivitas

2
pendanaan dapat digunakan untuk memprediksi klaim atas arus kas masa

depan oleh para penyedia modal entitas.

Dalam menjalankan perusahaan selalu saja ada masalah, salah

satunya yakni kekurangan uang untuk melanjutkan operasional atau

pengembangan perusahaan, namun kekurangan uang tunai untuk

NG
sementara dapat dipenuhi dengan pinjaman yang akan dibayarkan pada

waktu yang telah ditentukan.

Kaitannya dengan hal itu kemampuan perusahaan dalam melunasi

HI
kewajiban jangka pendek atau hutang penting untuk dibahas pula.

IS
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban

lancarnya pada saat jatuh tempo (Wertheim dan Robinson, 1999). Hal ini
BL
dapat berarti bahwa terdapat cukup kas di tangan untuk melunasi

kewajiban lancar tersebut pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga untuk
PU

kebutuhan yang mendesak. Likuiditas merupakan unsur penting untuk

mempertahankan eksistensi perusahaan. Jika likuiditas rendah artinya


YU

perusahaan akan kesulitan untuk mempertahankan kelangsungan bisnis

entitas dan akan menimbulkan kesulitan bagi pihak perusahaan untuk


AH

menarik investor.

Arus kas pendanaan secara tidak langsung merupakan alat untuk


W

mengevaluasi tingkat likuiditas pada perusahaan dari satu periode ke

periode berikutnya menurut Skousen (2009 : 284). Oleh karena itu

perusahaan dituntut agar mampu mengelola dana yang ada untuk

membiayai segala kegiatannya dan harus hati-hati dalam menangani

masalah keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan

penggunaan kas yang baik sangat diperlukan, karena dapat memberikan

3
informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba

serta mengetahui kondisi likuiditas perusahaan dimasa yang akan datang

,Harahap (2010).

Arus kas pendanaan yang erat kaitannya dengan prediksi klaim

atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas, maka dalam

NG
memaknai likuiditas, arus kas pendanaan penting kiranya untuk

menentukan dan mengamati arus kas dimasa depan saat jatuh tempo.

Hubungan antara arus kas pendanaan dengan likuiditas didasarkan pada

HI
asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan akan

IS
mempengaruhi jumlah kas dan setara kas yang digunakan untuk

menambah atau mengurangi jumlah komposisi modal serta hutang jangka


BL
panjangnya. Menurut M. sadeli (2002) kas pendanaan merupakan aktiva

lancar yang paling likuid sehingga semakin besar arus kas dari aktivitas
PU

pendanaan yang dimiliki maka semakin besar pula kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya saat jatuh tempo.


YU

Terkait dengan objek penelitian pada Bank NTB berdasarkan hasil

pengamatan empiris peneliti dan data yang ditemukan, terdapat


AH

fenomena yang perlu kita amati, bahwa sejak 2010 hingga 2016 terjadi

fluktuatif tingkat arus kas pendanaan dan likuditas, gambaran tersebut


W

dapat kita lihat dari tabel berikut ini :

4
Tabel 1.1

Tabel Data Arus kas pendanaan dan Likuiditas Bank NTB

Likuditas (Rp)
Tahun Arus Kas pendanaan(Rp)
Aktiva lancar Hutang lancar

NG
2010 28.254.693.873 2.365.043.000.000
2.761.260.000.000
2011 59.581.770.441 2.991.045.470.869
3.469.105.000.000
2012 69.249.123.800 3.532.513.794.365
4.118.202.962.305

HI
2013 66.059.903.551 3.644.706.862.523
4.319.265.937.947
2014 .50.669.967.115 5.004.477885.283

2015 18.487.526.456
IS 5.816.760.859.850

6.110.898437.124
5.034.337312.579
BL
2016 28.897.647.566 6.391.509.761.701
7.649.036.919.077
2017 16.806.015.564 7.591.222.955.506
PU

9.864.391.628.254
Sumber : Data diolah dari Annual Report Bank NTB 2010 s/d 2016.

Data di atas menunjukkan Nilai arus kas pada tahun 2010 sebesar
YU

Rp 28.254.693.873, meningkat terus hingga pada tahun 2013 mencapai

Rp 66.059.093.551, pada tahun 2014 hingga pada tahun 2015 arus kas
AH

pendanaan bank NTB merosot hingga pada angka Rp 18.487.526.456,

dan naik di angka Rp 28.897.647.566 pada tahun 2016, namun pada


W

tahun 2017 kembali menurun hingga diangka 16.806.015.564. Dari sisi

likuiditas, sejak tahun 2010 hingga tahun 2017 angka likuiditas Bank NTB

terus meningkat tiap tahunnya.

Bisa kita lihat bagaimana ancaman-ancaman semakin nampak,

misalnya terkait perkiraan BI akan tantangan likuiditas dana semakin

besar sehingga likuiditas bank terancam mengetat. Menurut Agus

5
Martowardojo dalam Anuual report BI (2016) Likuiditas perbankan kerap

kali meningkat yang khususnya terjadi pada akhir tahun, oleh sebab itu

Bank harus melakukan perubah pengelolaan likuditasnya menjadi lebih

antisipatif, dan menjaga defitsit arus kas pendanaan. Situasi defisit arus

kas pendanaan kemungkinan besar akan diperparah dengan program

NG
pengalihan Bank NTB dari bank konvensional menjadi Bank Syari’ah.

Menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTB, Yursi dalam kutipan Rapat

Konversi Bank NTB (2017) lalu, resiko bawaan dari bank konvensional

HI
yang berpotensi muncul setelah menjadi syariah yaitu resiko likuiditas dan

defisitnya aliran kas pendanaan.


IS
BL
Dari hasil uraian di atas peneliti tertarik untuk mengangkat judul

skripsi “Analisis pengaruh arus kas pendanaan terhadap likuiiditas pada


PU

PT. Bank NTB”.


YU

1.2 Identifikasi masalah

Adapun identifikasi masalah dari uraian diatas adalah sebagai


AH

berikut :

1. Tantangan likuiditas dana semakin besar sehingga likuiditas bank


W

terancam diperketat.

2. Meningkatnya jumlah likuditas dan defisit arus kas pendananaan dari

tahun ke tahun merupakan ancaman pada Bank NTB.

6
1.3 Rumusan masalah

Dari uraian latar belakang di atas akan dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

“Adakah pengaruh arus kas pendanaan terhadap likuiditas pada

PT. Bank NTB. ?”

NG
1.4 Tujuan dan Krgunaan penelitian

1.4.1 Tujuan Penellitian

HI
Sesuai dengan uraian rumusan masalah yang telah
IS
diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
BL
mengetahui dan menganallisis pengaruh arus kas pendanaan

terhadap likuiditas pada PT. Bank NTB. ?


PU

1.4.2 Kegunaan penelitian


YU

a. Kegunaan secra akademik

Kegunaan secara akademik dalam penelitian ini adalah


AH

sebagai salah satu syarat mutlak untuk memenuhi kebulatan

Study Sarjana (S1) Program Studi Manajemen pada Sekolah


W

Tinggi Ilmu Ekonomi Bima.

b. Kegunaan secara praktis

Bagi PT. Bank NTB, hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan

7
pengetahuan empiris terkait pengaruh arus kas pendanaan

terhadap likuiditas pada PT. Bank NTB sebagai acuan evaluasi

bagi perusahaan. Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan

hasil penelitian diharapkan dapat lebih memantapkan

penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti

NG
program perkuliahan ilmu Manajemen pada Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Bima.

HI
1.5 Asumsi penelitian

IS
Dari uraian di atas, gejalal yang diteliti dalam penelitian ini yaitu,
BL
pengaruh arus kas terhadap likuiditas pada PT. Bank NTB. Maka dalam

penelitian ini dapat dirumuskan :


PU

1. Variabel bebas adalah X dalam penelitian ini yaitu arus kas pedanaan.

2. Variabel terikat adalah Y dalam penelitian ini yaitu likuiditas.


YU
AH
W

8
1.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel diperlukan untuk memberikan

kejelalsan terhadap pengertian dari variabel-variabel yang diteliti dalam

sebuah penelitian ilmiah sehingga mempermudah pemahaman terhadap

variabel penelitian yang dimaksud. Berdasarkan hal tersebut maka

NG
masing-masing variabel diberikan definisi operasional sebagai berikut :

1. Arus kas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan

HI
dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.

IS
2. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban

lancarnya pada saat jatuh tempo.


BL
PU
YU
AH
W

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MANAJEMEN KEUANGAN

Perkembangan teori keuangan banyak didasarkan pada kondisi

NG
perusahaan dan pasar finansial, namun demikian konsep dan teori yang

mendasari pengambilan keputusan dalam bidang keuangan dapat

diaplikasikan pada lingkup pemerintah dan perusahaan. Penerapan teori

HI
keuangan dalam lingkup perusahaan disebut sebagai keuangan

IS
perusahaan (corporate finance) atau manajemen keuangan dan dalam

perusahaan, kontrol keuangan dilakukan oleh seorang manajer keuangan.


BL
Peran dari manajer keuangan telah berubah selama kurun waktu

belakangan ini. Hal ini disebabkan karena perkembangan yang pesat


PU

dalam bidang ekonomi dan bisnis, (Hanum Masayu, 2012).

Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan


YU

seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana

seorang manejer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya


AH

perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana

dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para


W

pemegang saham dan berkelanjutan usaha bagi perusahaan. Ruang

lingkup manajemen keuangan :

1. Bagaimana mencari dana Pada tahap ini merupakan tahap awal dari

tugas seorang manajer keuangan, dimana ia bertugas untuk mencari

sumbersumber dana yang bisa dipakai atau dimanfaatkan untuk

dijadikan sebagai modal perusahaan.

10
2. Bagaimana mengelola dana Pada tahap ini manajemen keuangan

bertugas untuk mengelola dana perusahaan dan kemudian

menginvestasikan dana tersebut ke tempat-tempat yang dianggap

produktif atau menguntungkan.

3. Bagaimana membagi dana Pada tahap ini pihak manajemen

NG
keuangan akan melakukan keputusan untuk membagi keuntungan

kepada para pemilik sesuai dengan jumlah modal yang disetor atau

yang ditempatkan..

HI
2.2 PENGERTIAN BANK IS
BL
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada


PU

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk–bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan memiliki


YU

kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem

pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas


AH

sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan

dan dapat dipertanggung jawabkan, (Nuritmo 2013 : 9).

Dalam Undang–undang No. 10 Tahun 1998, tentang pokok–pokok


W

Perbankan, definisi bank adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan kredit dan jasa–jasa dalam lalu lintas pembayaran

dan peredaran uang.

11
2.3 LAPORAN KEUANGAN

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggabarkan kondisi keuangan dan

hasil usaha pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan

NG
keungan disusun berdasarkan proses ataupun prosedur akutansi

sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan

hasil akhir dari proses akutansi.proses akutansi didefinisikan

HI
secara berbeda-beda oleh penulis. Salah satu yang menjadi

pegangan dasar dalam mengidentifikasi akuntansi adalah defini


IS
akutansi menurut Accounting Principle Board (APB) statemen no 4
BL
sebagai berikut : “akuntasi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya

adalah memberikan informasi yang kuantitatif, umumnya dalam


PU

ukuran uang, menegnai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan

yang digunakan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi,


YU

yang digunakan dalam memilih diantara bebrapa alternatif pilihan.”


AH

2.3.2 Tujuan Laporan Keaungan

Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan

informasi yang menyakut posisi keuangan suatu perusahaan.


W

Informasi tersebut bermanfaat bagi sejumlah pemakai dari

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan mempunyai

arti yang sangat penting bagi pihak yang membutuhkan atau

berkepentingan, pihak-pihak yang membutuhkan antara lain : para

pemilik perusahaan/pemegang saham, manajer perusahaan yang

bersangkutan, banker, kreditor, investor, pemerintah.

12
Tolak ukur dalam menganalisis laporan keuangan untuk

mengetahui kondisi dan persentase keuangan perusahaan, yang

sering digunakan adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan

dua data keuangan yang satu dengan data keuangan yang

lainnya, (Cilliers et al, 1992).

NG
2.3.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan

Mengacu pada penelitian ini maka, Jenis-jenis Laporan

HI
Keuangan antara lain , meliputi :

1. Laporan Arus Kas


IS
BL
Laporan arus kas merupakan laporan yang

menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara


PU

kas pada bank selama periode tertentu yang dikelompokan

dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.


YU

2. Laporan Perubahan dana Investasi terikat


AH

Laporan perubahan dan investasi terikat

memisahakan dan investasi terikat berdasarkan sumber

dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya.


W

13
2.4 Arus Kas (Cash Flows)

2.4.1 Pengertian Arus Kas

Menurut Downes dan Goodman (1999), arus kas

merupakan suatu analisis dari semua perubahan yang

mempengaruhi kas dalam kategori operasi, investasi, dan

NG
pendanaan. Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan

ikhtisar terinci dari semua arus kas masuk dan arus kas keluar

selama periode tertentu. Laporan arus kas (statement of cash flow)

HI
merupakan jumlah uang yang mengalir masuk atau keluar dalam

perusahaan. Laporan IS
arus kas memperlihatkan bagaimana
BL
aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan

mempengaruhi kas selama periode akuntansi. Laporan ini


PU

menjelaskan kenaikan atau penurunan kas bersih selama periode

tersebut.
YU

Arus kas masuk dan arus kas keluar ada yang bersifat terus

menerus dan ada yang bersifat tidak kontinyu (intermitten). Tujuan


AH

utama laporan arus kas adalah untuk memberikan kepada para

pengguna informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan

berubah selama periode tertentu (Cilliers et al, 1992). Menurut


W

Martani (2009) dalam IAS 7 manfaat arus kas antara lain : 1)

Memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk

mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur

keuangan (likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan

mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka

penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. 2)

14
Menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara

kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model

untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas

masa depan (future cash flows) dari berbagai entitas. 3)

Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai

NG
entitas.

2.4.2 Klasifikasi Arus Kas

HI
Laporan arus kas (cash flows) mengklasifikasikan setiap

penerimaan dan pengeluaran ke dalam kategori aktivitas-aktivitas


IS
perusahaan dalam satu periode dapat diklasifikasikan menjadi 3
BL
kategori, yaitu : 1) Kas yang berasal dari atau digunakan untuk

aktivitas operasional, 2) Kas yang berasal dari atau digunakan


PU

untuk aktivitas investasi, 3) Kas yang berasal dari atau digunakan

untuk aktivitas pendanaan atau pembiayan. Semua transaksi yang


YU

berhubungan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba/rugi

termasuk ke dalam aktivitas operasi. Jumlah arus kas yang berasal


AH

dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan

apakah operasional perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang

cukup untukmelunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi


W

perusahaan, membayar deviden, dan melakukan investasi baru

tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Aktivitas

investasi adalah aktivitas perolehan atau pelepasan aktiva jangka

panjang (aktiva tidak lancar) dan investasi yang tidak termasuk

dalam pengertian setara kas. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas

yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi

15
kewajiban (hutang) jangka panjang dan modal (ekuitas)

perusahaan (Martani, 2009).

2.5 Arus kas pendanaan

Dalam penelitian ini peneliti hanya focus pada pembahasan dan

NG
meneliti pada variabel arus kas pendanaan dan tidak meneliti variabel

arus kas yang lainnya seperti arus kas operasi dan arus kas investasi.

HI
Hery (2013:480) mendefinisikan arus kas pendanaan meliputi

transaksi-transaksi yang di man akas diperoleh atau dibayarkan kembali


IS
kepada pemilik dana (investor) dan kreditur. Sebagai contoh, kas bersih
BL
yang diterima dari penerbitan saham (sekuritas modal) atau obligasi

(sekuritas utang). Pembayaran untuk membeli kembali saham biasa


PU

(sebagai treasury stock), atau untuk menebus kembali utang obligasi dan

pembayaran deviden tunai, jadi yang termaksud ke dalam aktivitas


YU

pendanaan adalah meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan

utang jangka panjang maupun ekuitas (modal) perusahaan. Pembayaran


AH

utaglancar tidak tergolong sebagai aktivitas pendanaan, melainkan

termaksud dalam aktivitas operasi.


W

Pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak di pengaruhi

oleh metode langsung ataupun tidak langsung. Jika arus kas masuk dari

aktivitas pendanaan lebih besar dibanding arus kas keluarnya, maka arus

kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas pendanaan akan dilaporkan.

Sebaliknya, jika arus kas masuk dari aktivitas pendanaan lebih kecil

16
dibanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang

digunakan dalam aktivitas pendanaan di laporkan.

Arus kas pendanaan melibatkan pos kewajiban dan ekuitas

pemilik yang mencakup a) mendapatkan dari kreditor dan membayar

kembali jumlah yang dipinjam, b) mendapatkan modal dari pemilik dan

NG
memberikan kepada mereka investasi kembali dan hasil pengembalian

atas investasi mereka. Arus kas pendanaan dapat di hitung dengan :

HI
AKP =
( AKPt − AKPt − 1) X 100%
AKPt − 1

Keterangan :
IS
BL
AKP = perubahan dari nilai arus kas pendanaan pada perusahaan
PU

AKPt = nilai arus kas dari aktifitas pendanaan pada perusahaan i

periode waktu t
YU

AKPt-1 = nilai arus kas dari aktifitas pendanaan pada perusahaan i

periode waktu t-1, (Bambang Riyanto, 2010).


AH

2.6 Likuiditas
W

2.6.1 Pengertian Likuditas

Likuiditas perusahaan, dalam arti umum, mengacu pada

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban saat jatuh

tempo (Wertheim dan Robinson, 1999). Secara khusus likuiditas

adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau

17
utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Rasio

likuiditas diperlukan untuk menilai dan meningkatkan posisi

likuiditas perusahaan. Rasio tersebut, sebagaimana yang telah

dikemukakan oleh Riyanto (1998) dapat diukur melalui Rasio

lancar (current ratio). Penelitian ini menggunakan rasio lancar

NG
sebagai alat ukur likuiditas. Rasio lancar (current ratio)

menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban

lancar suatu perusahaan. Menurut Syamsudin (2000) tidak ada

HI
suatu ketentuan mutlak tentang berapa tingkat current ratio yang

IS
dianggap baik atau yang harus dipertahankan oleh suatu

perusahaan karena biasanya tingkat current ratio ini juga sangat


BL
tergantung pada jenis usaha pada masing-masing perusahaan.

rasio lancar dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai


PU

berikut :
YU

Rasio lancar = Aktiva lancar / Hutang lancar X 100 %


AH

Dengan mengetahui rasio likuditas yang di miliki

perusahaan, anda bisa mendpatkan beberapa manfaa seperti a)


W

mengaantisipasi dana yang diperlukan saat kebutuhan mendesak.

b) memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau bank)

yang ingin melakukan penarikan dana. c) poin penentu bagi suatu

perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau bisnis

lain yang menguntungkan.

18
1. Jenis-jenis ratio likuiitas

a. Current Ratio (Rasio lancar)

Dalam rasio ini akan di ketahui sejauh mana

aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk

menutupi kawajiban jangka pendek atau utang lancarnya.

NG
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan

utang lancar maka artinya semakin tinggi pula

HI
kemampuan perusahaan menutupi kewajiban utang

lancarnya.
IS
b. Quick Ratio (Rasio Cepat)
BL
Rasio ini akan menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendenk


PU

dengan menggunakan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan persediaan karena persediaan akan


YU

membutuhkan waktu yang lama untuk dituangkan

disbanding dengan asset lainnya.


AH

c. Cash Ratio (Rasio Kas)

Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya

uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka


W

pendek yang ditujukan dari tersedianya dana kas atau

setara kas, contohnya rekening Giro.

d. Cash Turnover Ratio (Rasio Perputaraan Kas)

Rasio ini akan menunjukkan nilai relative antara

nilai pejualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja

19
bersih merupakan seluruh komponen aktivalancar di

kuraangi total utang lancar.

Dari Keempat jenis rasio likuiditas di atas, dalam penelitian

ini akan menggunkan Current Ratio sebagai alat ukur.

NG
2.7 Analisis arus kas pendanaan terhadap likuiditas

Martini (2009) dalam IAS 7, mengungkapkan bahwa arus kas

adalah predictor yang baik untuk menentukan arus kas masa depan dan

HI
memaparkan informasi yang dibutuhkan pengguna informasi akuntansi

IS
yang dapat memprediksi likuiditas suatu perusahaan. Informasi dalam

laporan arus kas memungkinkan pengguna untuk mengelompokkan


BL
apakah suatu perusahaan mempunyai cukup investasi untuk
PU

pemeliharaan aktivitas operasi, atau justru melakukan kegagalan yang

mungkin akan menurunkan profitabilitas di masa depan untuk likuiditas

pada saat ini dan pembagian saham kepada pemilik.


YU

2.8 Analisis Kritis


AH

Sebagai acuan dalam penelitian ini, penulis mengambil beberapa

penelitian terdahulu, diantaranya yakni penelitian yang dilakukan oleh


W

Hanum masayu kirnasari (2012) dengan judul penelitian “pengaruh arus

kas terhadap likuiditas industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa

efek indonesia periode 2009-2011”, adapun hasil penelitian ini adalah

secara parsial menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan.

Acuan kedua yaitu penelitian dari Nurul Hayati dan Christina Riani

(2011) dengan judul penelitian “pengaruh arus kas terhadap likuiditas

20
perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI”, adapun hasil penelitian

ini menunjukkan Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

namun hanya variabel arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap

likuiditas secara parsial.

Acuan ketiga yaitu penelitian dari Ina hertina (2012) dengan judul

NG
penelitian “Pengaruh arus kas terhadap tingkat likuiditas (studi kasus

pada PD. Sumber makmur tasikmalaya”, hasil penelitian menunjukkan

Secara parsial hanya arus kas pendanaan yang tidak berpengaruh

HI
terhadap likuiditas, arus kas operasi dan investasi berpengaruh.

2.9 Kerangka Pikir


IS
BL
Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
PU

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan

sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2010 :65) dalam penelitian ini

kerangka pikir yang peneliti susun sebagai berikut :


YU

Arus kas pendanaan Likuiditas


AH

(X) (Y)

Gambar 2.1
W

Kerangka Berpikir

Gambar di atas menjelaskan bahwa, arus kas pendanaan

merupakan Variabel X dan likuiditas merupakan Variabel Y. variabel X

(Independen) adalah variabel yang memberikan pengaruh terhadap Y

(dependen), dan anak panah yang terhubung dari variabel X ke variabel Y

21
menunjukkan bahwa penelitian ini tergolong dalam penelitian dengan jenis

ekplanasi yakni Asosiatif, yaitu jenis penelitian yang berfungsi unntuk

mencari pengaruh variabel dependen akibat dari perubahan varabel

independennya.

2.10 Hipotesis

NG
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari

pembahasan yang telah dirumuskan berdasarkan rumusan masalah

HI
diatas ( Sugiyono, 2003 : 70 ). Untuk mengarahkan jalannya penelitian,

maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis alternatif (Ha) sebagai

berikut :
IS
BL
2.10.1 Hipotesis penelitian
PU

Terdapat pengaruh arus kas pendanaan berpengaruh

terhadap likuditas pada PT. Bank NTB.


YU

2.10.1 Hipotesis statistik

H0 :β = 0 Tidak terdapat pengaruh arus kas pendanaan terhadap


AH

likuiditas pada PT. Bank NTB.

Ha :β ≠ 0 Terdapat pengaruh arus kas pendanaan terhadap

likuiditas pada PT. Bank NTB.


W

22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

NG
3.1.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini tergolong dalam penelitian Asosiatif.

HI
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau


IS
lebih ( Sugiyono, 2003 : 11 ). Penelitian ini mencari pengaruh arus
BL
kas pendanaan (X) sebagai variable bebas, terhadap likuiditas (Y)

sebagai variabel terikat.


PU

3.1.2 Instrument penelitian


YU

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mengukur variabel yang diteliti. Instrument yang digunakan dalam


AH

penelitian ini berupa daftar tabel indikator penelitian.

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian


W

3.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT.Bank NTB. Alamat Jln.

Pejanggik, No 30, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83122.

23
3.2.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan, yaitu di mulai

pada akhir januari 2017 sampai dengan akhir akhir februari 2017.

Jadwal penelitian selengkapnya terlihat pada table 3.2 berikut :

Table 3.1

NG
Schedule penelitian

No Waktu pelaksanaan
Kegiatan
.

HI
Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des

1. Pengajuan judul

2. Penyelesaian
proposal
IS
BL
3. Seminar proposal

4. Penelitian
PU

5. Penyelesaian &
perbaikan skripsi

6. Uji Komprehensif
YU
AH

3.3 Populasi dan Sample

3.3.1 populasi
W

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tentu

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2008 ). Populasi dalam kegiatan penelitian

ini adalah sejak tahun 2010 sampai pada tahun 2016.

24
3.3.2 Sample

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2003:91) Tehnik

sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu

sampling jenuh. Dimana sampling jenuh adalah teknik penentuan

NG
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.

Berdasarkan telaah kriteria di atas, maka peneliti

menentukan sampel penelitian yakni Laporan keuangan PT.Bank

HI
NTB mulai tahun 2010 sampai 2016. Alasan peneliti mengambil

IS
jumlah sample dari tahun 2010 hingga 2016 oleh karena masalah
BL
ketersediaan data. Data yang tersedia melalui website resmi dari

Bank NTB tidak lagi menyediakan Annual report di bawah tahun


PU

2010 oleh karena kebijakan internal terkait transformasi Bank NTB

dari bank konvensional menjadi Bank syariah.


YU

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data


AH

Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau

data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2003) misalnya dalam


W

penelitian ini yaitu, data laporan keuangan PT. Bank NTB. Tbk.

Dalam penelitian ini tentunya prioritas utama yakni data berbentuk

angka (kuantitatif), karena dalam peneitian ini akan mengambil

data angka tingkat likuiditas dan data arus kas pendanaan pada

PT. Bank NTB. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data Time series/runtun waktu.

25
3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dalah

data sekunder, yaitu data sekunder. Data sekunder ini diperoleh

dari website resmi PT.Bank NTB yaitu Annual Report Bank NTB,

NG
3.5 Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yan digunakan

adalah sebagai berikut :

HI
3.5.1 Dokumentasi, adalah kegiatan pencarian data dengan jalan

IS
mengumpulkan catatan-catatan masa lalu atau menyalin ulang

dokumen yang ada kaitannya dengan obyek yang teliti.


BL
3.5.2 Kepustakaan, Merupakan alat pengumpulan data dengan cara
PU

mengadakan studi pustaka yang berkaitan dengan objek penelitian

yaitu gambaran tentang analisis rasio keuangan.


YU

3.6 Teknik Analisis Data


AH

3.6.1 Analisis Ratio

1. Arus Kas Pendanaan


W

Adapun pengukuran yang digunakan dalam arus kas

pendanaan adalah menggunakan data arus kas dari PT.

Bank NTB. Tbk. Arus kas pendanaan dapat dihitung dengan

rumus :

( AKPt − AKPt − 1)
AKP = X 100%
AKPt − 1

26
Keterangan :

AKP = perubahan dari nilai arus kas pendanaan pada

perusahaan.

AKPt = nilai arus kas dari aktifitas pendanaan pada

NG
perusahaan i periode waktu t

AKPt-1 = nilai arus kas dari aktifitas pendanaan pada

perusahaan i periode waktu t-1, (Bambang Riyanto, 2010).

HI
2. Likuiditas
IS
Current ratio merupakan rasio yang membandingkan
BL
antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan

hutang jangka pendek. Menurut munawir (2004 : 104) rasio


PU

lancar dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :
YU

Rasio lancar = Aktiva lancar / Hutang lancar X 100 %


AH

3. Standar Current Ratio


W

Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan

hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan

meutupi kewajiban jangka pendeknya. Besarnya current

ratio yang ideal belum ada suatu patokan yang pasti, namun

standar umum yang sering digunakan yaitu 2 : 1, yang berarti

nilai aktiva lancar adalah dua kali dari hutang lancar atau

27
setiap satu rupiah hutang lancar harus dapat dijamin

sedikitinya dengan dua rupiah aktiva lancar (S.Munawir,

2004).

3.6.2 Analisis Statistik

NG
1. Regresi Sederhana

Regresi Linier digunakan untuk melakukan prediksi

bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai

HI
variabel independen dinaikan atau diturunkan. Penelitian ini

IS
menggunakan teknik analisis linier sederhana.

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk


BL
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunya) variabel

dependen bila variabel independen mengalami perubahan.


PU

Dengan model sebagai berikut :

Y = β 0 + β1 X 1
YU

Keterangan :

Y = Variebel Likuiditas
AH

a = konstanta / Intercept

b = Koefisien regresi / Slope


W

X = Variabel arus kas pendanaan

t = menunjukkan deret waktu (Time series)

2. Koefisien Korelasi Sederhana

Koefisien korelasi korelasi sederhana bertujuan untuk

mengukur kekuatan asosiatif (hubungan) linier antara dua

28
variabel. Dengan analisis regresi, analisis korelasi yang

digunakan juga menunjukan arah hubungan antara variabel

dependen dengan variabel indpenden selain mengukur

kekuatan asosiatif (hubungan).

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara

NG
variabel sebagai berikut:

n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
r=
{n∑ X 2
− (∑ X )
2
}{n∑ Y 2
− (∑ Y )
2
}

HI
Keterangan :

r = koefisien korelasi
IS
BL
n = Banyaknya pasangan data X dan Y
PU

∑X = Total jumah dari variabel X

∑Y = Total jumlah dari variabel Y


YU

2
∑X = kuadrat dari total jumlah variabel X

∑Y 2
= kuadrat dari total jumlah variabel Y
AH

∑ XY = hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan

variabel Y.
W

29
Table 3.3
Deskripsi Kooefisien Korelasi

Internal kooefisien Tingkat hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang

NG
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2008).

HI
3.7 Uji Signifikansi

Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t. Hal ini


IS
digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel
BL
independennya. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5%

maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan, artinya


PU

secara parsial variable bebas (X1,X2,X3) berpengaruh signifikan terhadap

variable dependen (Y) = hipotesis diterima, sementara jika tingkat


YU

signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan

ditolak atau dikatakan Tidak signifikan, artinya variabel bebas (X) tidak
AH

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis

ditolak. Jika t-hitung > t-tabel (α, n-k-l), maka H0 ditolak; dan Jika t-

hitung < t-tabel (α, n-k-l), maka H0 diterima.


W

30
3.7.1 Uji T

Uji ini digunakan untuk menguji kelayakan model

(goodness of fit). Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau

5% maka model yang digunakan dalam kerangka pikir teoritis

NG
layak untuk digunakan, sementara jika tingkat signifikansi lebih

besar dari 0,05 atau 5% maka model yang digunakan dalam

HI
kerangka pikir teoritis tidak layak untuk digunakan.

Sedangkan untuk menguji dominasi variabel independen


IS
(Xi) terhadap variabel dependen (Y) dilakukan dengan melihat
BL
pada koefisien beta standar.
PU

Pada Uji T berikut di gunakan Pengujian dua arah pada

standar error α /2 = 0.05/2 = 0.025 dengan nilai (dk) = n -2.


YU
AH
W

31
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah PT. Bank NTB

NG
PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat

(selanjutnya disebut Bank NTB) adalah Bank milik Pemerintah

Propinsi Nusa Tenggara Barat bersama–sama dengan Pemerintah

HI
Kota/Kabupaten seNusa Tenggara Barat. Bank NTB didirikan dan

mulai beroperasi pada tanggal 5 Juli 1964 berdasarkan: a)


IS
Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat No.06 Tahun
BL
1963 tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Nusa

Tenggara Barat, beserta beberapa perubahannya; b)


PU

Disempurnakan dengan Peraturan Daerah Propinsi Nusa

Tenggara Barat No.08 Tahun 1984 tentang Bank Pembangunan


YU

Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat; c) Kemudian dirubah

kembali dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa


AH

Tenggara Barat No. 01 Tahun 1993 tentang Bank Pembangunan

Daerah Nusa Tenggara Barat, (Annual Report Bank NTB, 2016).


W

4.1.2 Visi dan Misi PT Bank NTB

1. Visi

Visi Bank adalah Menjadi Bank Terkemuka, Amanah dan

Kebanggan Masyarakat dengan penjabaran sebagai berikut :

a) Menjadi Bank terkemuka yaitu selalu terdepan dan terpilih

32
serta. b) mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan

melalui layanan prima dan dikenal secara luas; c) amanah

dimaksudkan bahwa dalam menjalankan tugas selalu

dilakukan secara professional, penuh tanggung jawab dan

konsisten yang dilandasi dengan niat baik. d) Kebanggaan

NG
masyarakat dimaksudkan adalah bahwa bank

mempunyai kinerja dan image yang baik sehingga menjadi

pilihan, selain memberikan kontribusi dan mendorong

HI
perekonomian Pemerintah Daerah NTB.

IS
BL
2. Misi

Adapun misi PT Bank Pembangunan Daerah NTB adalah


PU

sebagai berikut : a) Memberikan layanan prima dan

menyediakan produk perbankan. yang lengkap sesuai

kebutuhan nasabah. b) mengembangkan SDM yang


YU

professional. c) mengembangkan teknologi dan jaringan

kantor yang luas. d) memberikan kontribusi maksimal kepada


AH

pemegang saham dan meningkatkan peran kepedulian sosial.

e) mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, (Annual


W

Report Bank NTB, 2016).

33
4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Arus Kas Pendanaan

Hasil dari analisis perhitungan arus kas pendanaan pada

PT. Bank NTB untuk tujuh tahun terakhir dapat dilihat pada dabel

NG
di bawah ini, berikut deskripsi dari arus kas pendanaan.

Tabel 4.1

Tabel Deskripsi Arus Kas Pendanaan

HI
Tahun AKPt AKPt-1 AKP

2010

2011
IS
28.254.693.873

59.581.770.441
52.697.994.624

28.254.693.873
-46,3%

110,9%
BL
2012 69.249.123.800 59.581.770.441 16,23%
PU

2013 66.059.903.551 69.249.123.800 -47%

2014 50.669.967.115 66.059.903.551 -23,29%

2015 18.487.526.456 50.669.967.115 63,51%


YU

2016 28.897.647.566 18.487.526.456 56,20%


AH

2017 16.806.015.564 28.897.647.566 -41,84%

Sumber : Data diolah 2017


W

pada tabel di atas dapat kita lihat pada tahun 2010 nilai

AKPt sebesar 28.254.693.873, nilai ini lebih kecil dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 52.697.994.624, sehingga persentase

aktual dari AKP -46,3 %. Tahun 2011 nilai AKPt meningkat dari

tahun 2010, yaitu sebesar 59.581.770.441, lebih besar dari tahun

sebelumnya sehingga persentase aktual dari AKP yaitu 110,9%.

34
Pada tahun 2012 nilai AKPt meningkat dari tahun sebelumnya

yaitu sebesar 62.249.123.800, sehingga persentase aktual dari

AKP yaitu 16,23 %. Pada tahun 2013 nilai AKPt lebih kecil dari

tahun sebelumnya yaitu sebesar 66.059.903.551, sehingga

persentase aktual dari AKP -47%. Pada tahun 2014 nilai AKPt

NG
kembali menurun dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi

50.669.967.115, sehingga persentase aktual dari AKP menjadi -

23,29%. Pada tahun 2015 nilai AKPt terus menurun menjadi

HI
18.487.526.456, sehingga persentase aktual dari AKP menjadi -

IS
63,51%. Namun pada tahun 2016 nilai AKP kembali meningkat

dan lebih besar dari tahun sebelumnya, sehingga persentase


BL
aktual dari AKP adalah 56,20%, pada tahun 2017 persentase AKP
PU

jatuh pada nilai -41,84%.

4.2.2 Likuiditas
YU

Berikut ini adalah hasil analisis perhitngan Likuiditas pada

PT Bank NTB untuk 7 tahun terakhir :


AH

Tabel 4.2

Likuiditas pada PT Bank NTB


W

(Jutaan Rupiah)
Total kewajiban
Tahun Total aktiva (Rp) Current ratio (%) Kriteria
(Rp)
2.761.260.000.000 2.365.043.000.000 1,16% Tidak sehat
2010
3.469.105.000.000 2.991.045.470.869 1,15% Tidak sehat
2011
4.118.202.962.035 3.532.513.794.365 1,16% Tidak sehat
2012

35
Total kewajiban
Tahun Total aktiva (Rp) Current ratio (%) Kriteria
(Rp)
4.319.265.937.947 3.625.363.862.523 1.19% Tidak sehat
2013
5.816.750.859.850 4.982.572.885.283 1.16% Tidak sehat
2014
6.110.898.437.124 5.034.337.312.579 1.21% Tidak sehat
2015
7.649.036.919.077 6.391.508.761.701 1.19% Tidak sehat
2016

NG
8.864.391.628.254 7.591.222.955.506 1.16% Tidak sehat
2017
Rata- 5.388.613.968.036 4.564.201.005.353 1.18% Tidak sehat
rata

HI
Sumber : Data diolah 2017

Pada tabel di atas kita dapat melihat persentase likuditas


IS
PT Bank NTB pada tahun 2010 berada pada angka 1,17%,
BL
menurun pada tahun 2011 pada angka 1,16%, kembali ke 1,17%

pada tahun 2012, lalu pada tahun 2013 meningkat ke angka


PU

1,18%, kembali ke angka 1,17% pada tahun 2014, lalu loncat ke

angka 1,22% pada tahun 2015 hingga akhirnya berhenti di angka


YU

1,20% di tahun 2016. Ratio aktifitas likuiditas pendanaan sejak

2010 hingga 2016 mengalami fluktuatif namun cenderung


AH

memperlihatkan trend yang menurun.

Menurut S.Munawir (2004), sebagaimana standar yang


W

telah dibahas dalam bab sebelumnya bahwa standar umum yang

sering digunakan yaitu 2 : 1, yang berarti nilai aktiva lancar adalah

dua kali dari hutang lancar atau setiap satu rupiah hutang lancar

harus dapat dijamin sedikitinya dengan dua rupiah aktiva lancar.

Menurut standar tersebut bahwa nilai likuiditas tidak sehat.

36
4.3 Analisis Statistik

4.3.1 Regresi Sederhana

Berdasarkan Hasil Pengolahan data dengan menggunakan

software SPSS Versi 17.0 didapatkan hasil model persamaan

NG
regresi sebagai berikut :

Y = β 0 + β1 X 1

HI
Yt = 1,179 + 9,641X 1

Dimana :
β1 < 0
IS
Berdasarkan persamaan di atas didapatkan interpretasi
BL
bahwa nilai Koefisien parameter β 1 < 0 artinya adalah nilai
PU

parameter β 1 sebesar -9,641. Maka dari itu apabila terjadi

kenaikan 1 % pada Arus kas pendanaan maka akan

menyebabkan penurunan Likuiditas sebesar -9.641 atau 96.41 %.


YU

Tabel pengolahan spss terdapat di lampiran 2.


AH

4.3.2 Koefisien Korelasi Sederhana

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan


W

asosiatif (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak

menunjukan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis

korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan

variabel independen. Dengan analisis regresi, analisis korelasi

yang digunakan juga menunjukan arah hubungan antara variabel

37
dependen dengan variabel indpenden selain mengukur kekuatan

asosiatif (hubungan).

Berdasarkan hasil olahan data (lampiran 2) tersebut

diperoleh nilai korelasi sebesar 0,293 yang berarti bahwa tingkat

keeratan hubungan antara Arus kas pendanaan terhadap

NG
Likuiditas berada pada tingkat yang rendah. Hal ini disesuaikan

dengan tabel interprestasikoefisien korelasi dibawah ini.

Deskripsi Kooefisien Korelasi

HI
Internal kooefisien Tingkat hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah


IS
0,20 – 0,399 Rendah
BL
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
PU

Sumber : Sugiyono (2008).


YU

4.3.3 Koefisien Deteminasi Sederhana

Perhitungan manual untuk mencari koefisien determinasi


AH

berganda atau nilai R-square adalah sebegai berikut

KD = (R ²) x 100 %
W

2
= (0,293 ) x 100%

= 0.086 x 100%

= 0,086

Pengujian ini menyatakan bahwa Arus kas pendanaan

terhadap likuiditas berpengaruh sebesar 0.086 %. Hasil

38
pengolahan data yang menunjukkan nila R-square ada pada

tabel dibawah ini.

4.3 Tabel Output SPSS

Model Summary

NG
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .293 .086 -.066 .01997

a. Predictors: (Constant), AKP

HI
Sumber : output Spss

4.4 Uji Signifikansi


IS
BL
4.4.1 Uji T-Statistik

Hasil dari interpretasi yang memunculkan nilai t-hitung


PU

kemudian selanjutnya dibandingkan dengan nilia t-tabel.

Berdasarkan hasil olahan data SPSS versi 17.0 diatas diperoleh


YU

hasil sebagaimana tertulis pada Lampiran 2.

Variabel Arus kas pendanaan (X) yang diproxi pada nilai


AH

konstanta diperoleh nilai t hitung sebesar -0.752. dari hasil

pengujian dua arah diperoleh nilai t tabel sebesar 2,571.


W

39
H0 :β = 0 Tidak terdapat pengaruh arus kas pendanaan

terhadap likuiditas pada PT. Bank NTB.

Ha :β ≠ 0 Terdapat pengaruh arus kas pendanaan terhadap

likuiditas pada PT. Bank NTB.

NG
Daerah Penolakan H 0 Daerah Penolakan H 0

HI
Daerah penerimaan
H0
IS
BL
-2.571 -0.752 0.752 -2.571
PU

Gambar 4.1
YU

Uji signifikansi koefisien korelasi dengan uji dua pihak


AH

Dari kurva diatas terlihat bahwa nilai t hitung, jatuh pada

daerah penerimaan H0 dan nilai signifikansi yaitu sebesar 0.481

> 0,05 (menandakan tidak signifikan). sehingga H0 diterima dan


W

Ha ditolak, maka dapat dikatakan bahwa “Tidak terdapat

pengaruh arus kas pendanaan terhadap Likuiditas pada PT Bank

NTB.

40
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

NG
Pengujian dengan menggunakan uji-t satu sample (one sample t

test) diperoleh nilai t-hitung -0.752 < t-tabel 2,571, dengan signifikansi

0,481 > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh arus kas

HI
pendanaan terhadap Likuiditas pada PT Bank NTB. Dengan demikian Ha

ditolak dan H0 diterima.


IS
BL
5.2 SARAN
PU

5.2.1 Saran terhadap objek pnelitian

1. Pada keyataannya nilai arus kas pendanaan tahun berjalan lebih

kecil dari pada nilai arus kas tahun sebelumnya. Hal ini berdampak
YU

pada kemampuan PT. Bank NTB untuk memenuhi likuiditas, oleh

sebab itu Perusahaan harus dapat menstabilkan atau terus


AH

meningkatkan kas pendanaan perusahaannya.

2. Tingkat kesehatan Bank NTB dikategorikan pada tingkat yang tidak


W

sehat, hal itu dapat dilihat dari persentase current ratio yang pada

setiap tahunnya menunjukkan nilai minus. Hal ini tentu perlu menjadi

perhatian penting bagi PT. Bank NTB. Perlu ada upaya untuk terus

meningkatkan total aktiva, agar nilainya tidak terlalu mendekati total

kewajiban sehingga persentase current ratio tidak menghasilkan

angka minus setiap tahunnya.

41
5.2.2 Saran terhadap peneliti selanjutnya

1. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel

independent yang relevan terhadap likuiditas (variabel dependent)

misalnya, variabel arus kas investasi atau arus kas operasional.

2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan sample yang lebih banyak

NG
dari penelitian ini.

3. Penelitian ini tidak melihat pengaruh distribusi lag (dynamic), maka

dari itu agar penelitian selanjutnya dapat lebih mengembangkan

HI
model penelitian dengan model dynamic.

4.
IS
Bagi peneliti selanjutnya pula diharapkan lebih berani mengambil

resiko dengan menggunakan data panel. Yaitu gabungan deret


BL
waktu dengan tempat observasi yang berbeda, agar penelitan
PU

selanjutnya lebih objektif.


YU
AH
W

42
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Ecatarina Febiola, 2009.’ Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap


Likuiditas pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten’,
viewed 28 Juli 2012,
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/322/jbptunikompp-gdl-ecatarinaf
16098-5- artikel.pdf

NG
Hanum masayu kirnasari, 2012, pengaruh arus kas terhadap liquiditas industri
barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2009-
2011, universitas negri Surabaya.

Harahap, Sofyan Syafri, 2004, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja

HI
Grafindo Persada, Jakarta.

Hayati, Nurul, Christina Riani 2011, ‘Pengaruh Arus Kas Terhadap Likuiditas
IS
pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI’, Jurnal Spread,
Vol. 1, No. 1, pp.49-59.
BL
Ina hertina, Pengaruh arus kas tehadap tingkat likuditas (studi kasus pada PD.
Sumber makmur tasikmalaya). journnal.uncil.ac.id, 2012.
PU

Lancaster, Carol, Jerry L. Stevens, Joseph A. Jennings 2009, ‘Corporate


Liquidity and The Significance of Earnings Versus Cash Flow’, The
Journal of Applied Business Research, Vol. 14, No. 4, pp. 28-35.
YU

Mesno, 2011. Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Return Spread Terhadap
Likuditas Perusahaan Consumer Good yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Karya Ilmiah TidakDipublikasikan. Universitas Sumatera
Utara, Medan.
AH

Neneng Uswatun. “Analisis pengaruh NIM, BOPO, DER dan Tingkat suku
bunga Terhadap perubahan laba pada PT.Bank NTB”. Skripsi
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima, 2016.
W

Noor, I. Mahmoud, et al 2012, ‘The Role of Cash Flow in Explaining the Change
in Company Liquidity’, Journal of Advance Social Research, Vol. 2, No.
4, pp.231-243 Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty, Analisis Laporan
Keuangan Konsep dan Aplikasi, UPP AMP YPKN, Yogyakarta.

Nurul hayati dan Chistina riani, pengaruh arus kas terhadap liquiditas pada
perusahaan yang terdaftar di BEI. Jurnal Spread – April 2011 Volume 1
No1.

Riyanto, Bambang, 2010, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Liberty,


Yogyakarta.
.Rusdi, Zainur M. 2010, ‘Hubungan Penilaian Prestasi Kerja Tehadap kinerja
Karyawan Administratif di Universitas Lampung’, Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Vol. 7, pp. 2.

Saifudin Azwar, “Metode Penelitian”., Yogjakarta : Pustaka Pelajar, 1999.

Sugiyono. “Metode Penelitian Administrasi”. Bandung: Penerbit CV. Alfabeta,


2006.

Sukartaadmadja, Iswandi 2005, ‘Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba

NG
Akuntansi Terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham Emiten
Sektor Keuangan di Bursa Efek Jakarta’, Jurnal Ilmiah Ranggagading,
Vol. 5, No. 2, pp. 125-132.

Ariefianto, Moch. Doddy. “Ekonometrika, esensi dan aplikasi dengan

HI
menggunakan Eviews”. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2012.

Damodar N.Gujarati & Dawn C. Porter. “Basic Econometric five edition”. Jakarta
IS
selatan : Penerbit salemba, 2003.
BL
PU
YU
AH
W
NG
HI
IS
BL
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PU
YU
AH
W
LAMPIRAN 1

Instrumen Penelitian Variabel Arus kas pendanaan (X)

Tahun AKPt AKPt-1 AKP

2010 28.254.693.873 52.697.994.624


-46.38%

NG
2011 59.581.770.441 28.254.693.873
110.87%
2012 69.249.123.800 59.581.770.441
16.22%
2013 66.059.903.551 69.249.123.800

HI
-4.60%
2014 50.669.967.115 66.059.903.551
-23.29%
2015

2016
18.487.526.456

28.897.647.566
IS 50.669.967.115

18.487.526.456
-63.51%
BL
56.30%
2017 16.806.015.564 28.897.647.566
-41.84%
PU

Instrumen Penelitian Variabel Likuiditas (Y)


YU

Tahun Total aktiva Total kewajiban Current ratio

2.365.043.000.000
2010 2.761.260.000.000 1.16%
AH

2.991.045.470.869
2011 3.469.105.000.000 1.15%
3.532.513.794.365
2012 4.118.202.962.035 1.16%
W

3.625.363.862.523
2013 4.319.265.937.947 1.19%
4.982.572.885.283
2014 5.816.750.859.850 1.16%
5.034.337.312.579
2015 6.110.898.437.124 1.21%
6.391.508.761.701
2016 7.649.036.919.077 1.19%
7.591.222.955.506
2017 8.864.391.628.254 1.16%
Lampiran 2

Tabel Distribusi T

TINGKAT SIGNIFIKANSI Pengujian dua arah


dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1% pada /2 = 0.05/2 =
0.025 dan derajat
satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%

NG
bebas (dk) = n - k
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619 .Dengan n adalah
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599 jumlah observasi dan k
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924 jumlah variabel bebas
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610 dan terikat. Maka dk =

HI
7-2 = 5. Sehingga
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
diperoleh nilai t tabel
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959 sebesar 2.571.
7
8
1,415
1,397
IS
1,895 2,365 2,998 3,499 4,785
1,860 2,306 2,896 3,355 4,501
5,408
5,041
BL
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
PU

11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437


12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
YU

15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073


16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
AH

18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922


19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
W

21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819


22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
LAMPIRAN 3

Hasil pengolahan menggunakan spss versi 17.0

Koefisien korelasi dan Koefisien determinasi R-square

Model Summary

NG
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .293 .086 -.066 .01997

HI
a. Predictors: (Constant), AKP

IS
Analisis regresi sederhana
BL
a
Coefficients
PU

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


YU

1 (Constant) 1.179 .007 166.979 .000

AKP -9.641E-5 .000 -.293 -.752 .481


AH

a. Dependent Variable: Likuiditas


W
LAMPIRAN 4

Laporan Keuangan

This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W
This image cannot currently be display ed.

NG
HI
IS
BL
PU
YU
AH
W

Anda mungkin juga menyukai