PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. Identitas
a. Biodata Klien
N a m a (Inisial) : Tn “L”
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alam at : barru’
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Bugis/Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa Medik : Tumor Abdomen
No. Rekam Medik : 57 79 50
Tanggal Masuk RS : 14 November 2012
Tanggal Pengkajian : 27 November 2012
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny “S”
Usia : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : PNS (Guru)
Hubungan dengan klien : istri klien
Genogram 3 Generasi
? ?
85 8 5
3 8
78 76
54 5
2
23 2
15
0
Keterangan:
= Laki-laki = Hubungan suami istri
= Perempuan = Garis keturunan
= Klien = Tinggal serumah
Kesimpulan :
a) G1 : Nenek dan kakek klien dari pihak ayah dan ibu masih hidup
b) G2 : Klien dan saudara-saudaranya, klien dengan Tumor Abdomen
c) G3 : Anak-anak klien
V. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Pola konsep diri
a. Harga diri : Hubungan klien dengan orang lain cukup baik
b. Ideal diri : Klien menyadari kondisinya saat ini dan berharap
cepat sembuh
c. Gambaran diri : Klien menyukai seluruh anggota tubuhnya
d. Peran : Klien berperan sebagai seorang Ibu rumah tangga
STIKES LAKIPADADA TANA TORAJA NOOR MALA SARI, S.Kep
ASKEP TUMOR ABDOMEN BEDAH DIGESTIF LONTARA 2 ATAS DEPAN
TTV :
TD : 130 / 80 mmHg N : 80 x/menit
P : 24 x/menit S : 36 o C
B. Sistem pernapasan
1. Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada sekret,
tidak ada epistaksis
Palpasi : Ada tidak ada nyeri tekan
2. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Dada
Inspeksi : Bentuk dada normo chest dengan perbandingan anterior posterior dengan
transversal 2 : 1, pergerakan dada sesuai dengan irama pernapasan, tidak
menggunakan otot bantu pernapasan.
Auskultasi : Suara napas : vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
Perkusi : Tidak ada nyeri tekan, vocal premitus seimbang kiri dan kanan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
C. Sistem cardiovascular
1. Inspeksi : Conjungtiva anemis, tidak terdapat sianosis pada kuku,
kulit dan bibir, CRT < 2 detik
2. Palpasi : Irama jantung teratur, nadi 80 x / menit, ictus cordis tidak nampak dan teraba
pada ICS 5-6 linea midclavikula kiri, tidak ada nyeri tekan.
3. Auskultasi : Bunyi Jantung
S1 (lup) : penutupan katub mitral dan trikuspidalis ICS 4 dan 5
S2 (dup): penutupan katup pulmonalis dan aorta ICS 2 dan 3
4. Perkusi : batas jantung pada ICS 2 – ICS 5
D. Sistem pencernaan
1. Sklera tidak ikterus, bibir lembab, dan tidak ada labioskizis
2. Mulut : tidak ada perdarahan gusi, tidak ada stomatitis dan platoskizis, klien mampu
menelan dengan baik,
3. Gaster : tidak kembung, tidak ada nyeri tekan
4. Abdomen
Inspeksi : Tampak ada benjolan pada perut bagian bawah, perut tampak membesar
Auskultasi : Peristaltik usus 7x/menit
Perkusi : Tympani atau pekak
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut, teraba adanya benjolan
E. Sistem indera
1. Mata : Tidak ada edema palpebra, dapat mengangkat bulu mata dan alis, konjungtiva
anemis, sklera tidak ikterus, refleks cahaya isokor, fungsi penglihatan baik
180º.
2. Hidung : Tidak ada polip, sekret dan epistaksis, tidak ada nyeri tekan
pada sinus, tidak ada deviasi septum
3. Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan
Terdapat sedikit serumen pada canal auditorius
Tidak ada massa
F. Sistem saraf
1. Fungsi serebral
a. Status mental orientasi
Orientasi waktu, tempat dan orang baik, daya ingat kuat, perhatiaan dan perhitungan
baik terhadap sesuatu yang dibahas.
b. Kesadaran : Compos Mentis GCS = 15 (E : 4, M : 6, V :5)
2. Fungsi Cranial
a. Nervus I (Olfaktorius):
Klien dapat membedakan bau kopi dan jeruk
b. Nervus II (Optikus):
Klien dapat melihat ke segala arah dengan jelas, visus ( tidak ada kartu snellen),
lapang pandang 1800
c. Nervus III, IV,VI(Okulomotorius, Troklearis, Abducen):
Dapat mengangkat kelopak mata atas, pupil isokor, dapat menggerakkan bola mata
ke bawah dan ke dalam, klien mampu menggerakkan bola mata ke 6 arah cardinal
d. Nervus V (Trigeminus):
Sensorik : Klien dapat merasakan sensasi usapan kapas pada wajah
Motorik : Kontraksi otot masester dan temporal (+) saat mengunyah
e. Nervus VII(Fasialis):
Sensorik : Klien dapat merasakan manis, asam dan asin pada sensasi 2/3 bagian
anterior lidah.
Motorik : Gerakan wajah saat tersenyum simetris
f. Nervus VIII (Akusticus):
Klien dapat mendengar suara dengan berbisik
g. Nervus IX (Glosofaringeus):
Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah, dapat menelan tetapi
sakit saat menelan
h. Nervus X (Vagus):
Klien dapat mengunyah dan pergerakannya simetris
i. Nervus XI(Assesorius):
Otot sternokledomastadeus : klien dapat menoleh ke kiri dan ke kanan
Trapesius : klien dapat mengangkat bahu saat di tahan
j. Nervus XII (Hipoglosus):
Posisi lidah simetris, lidah dapat di gerakkan ke atas, bawah, kiri dan ke kanan
3. Fungsi motorik
Terdapat kekakuan sendi pada kaki
Kekuatan otot 5 5
5 5
4. Fungsi sensorik
Suhu : klien dapat membedakan antara panas dan dingin
Nyeri : klien dapat merasakan sensasi nyeri saat dicubit
5. Fungsi cerebellum : Klien dapat berkoordinasi
STIKES LAKIPADADA TANA TORAJA NOOR MALA SARI, S.Kep
ASKEP TUMOR ABDOMEN BEDAH DIGESTIF LONTARA 2 ATAS DEPAN
6. Refleks :
Fisiologis : patella (+), bisep(+), trisep(+)
Patologis : Babinski(-)
7. Iritasi meningen : tidak ada kaku kuduk
G. Sistem musculoskeletal
1. Kepala : Bentuk kepala mesocephal, klien dapat menggerakkan kepala ke atas ke
bawah, ke samping kiri dan kanan, tidak ada massa.
2. Vertebra : Tidak ada kelainan bentuk (lordosis, kyposis, dan scoliosis)
3. Lutut : Reflex patella (+)
4. Kaki : Kaki dapat di gerakkan
5. Tangan : Tidak ada edema, refleks bisep dan trisep (+), kuku tidak sianosis, turgor kulit
elastis, kekuatan otot 5/5, Terdapat Infus RL pada tangan sebelah kanan
H. Sistem integument
1. Rambut : Warna hitam, tidak terdapat ketombe, tidak mudah tercabut
2. Kulit : Turgor kulit tidak elastis, integritas kulit kering, tampak adanya lesi, tidak
ada pendarahan dibawah kulit.
3. Kuku : Warna merah muda, tidak mudah patah, kuku pendek dan bersih,
permukaan datar
I. Sistem endokrin
1. Kelenjar Tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2. Suhu tubuh seimbang 36 ºC, tidak terjadi keringat berlebihan
J. Sistem perkemihan
1. Edema palpebra (-)
2. Terdapat nyeri pinggang
3. Terdapat nyeri saat berkemih
K. Sistem reproduksi
Tidak di kaji
L. Sistem Imun
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, debu, bulu binatang,
obat – obatan ataupun cuaca.
Ada riwayat transfusi darah
KLASIFIKASI DATA
CP.1A
Nama Pasien : Tn “ L”
No. RM : 57 79 50
Ruang Rawat : Lontara 2 AD – Bedah Digestif
ANALISA DATA
CP 1B
Nama Pasien : Tn “ L”
No. RM : 57 79 50
Ruang Rawat : Lontara 2 AD – Bedah Digestif
Rangsangan dikembalikan ke
organ target melalui saraf
efferent
Nyeri dipersepsikan
NYERI
STIKES
2. LAKIPADADA
DS : TANA TORAJA Tumor abdomen NOORGangguan
MALA SARI, S.Kep
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Cp II)
Nama Pasien : Ny “ H”
No. RM : 57 84 79
Ruang Rawat : Lontara 2 AD – Bedah Digestif
RENCANA KEPERAWATAN
(CP III)
Nama Pasien : Tn “ L”
No. RM : 57 79 50
Ruang Rawat : Lontara 2 AD – Bedah Digestif
NDX DATA
NO TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
PENUNJANG
1. Nyeri b.d peningkatan Klien akan 1. Kaji tingkat nyeri 1. Untuk mengetahui
tekanan intra abdomen mengungkapkan tingkat nyeri untuk
ditandai dengan : nyeri berkurang menentukan tindakan
DS : atau hilang yang akan dilakukan
1. Klien mengatakan dengan kriteria: 2. Observasi TTV 2. Adanya peningkatan
nyeri pada perut - TTV ditandai adanya
2. Klien mengatakan Nyeri dada hilang nyeri
ada benjolan pada - 3. Beri posisi yang 3. Posisi tubuh
perut Ekspresi wajah nyaman membantu relaksasi
3. Klien mengatakan rileks sehingga mengurangi
nyeri seperti - rasa nyeri
tertekan Tanda vital dalam 4. Teknik relaksasi
DO: batas normal 4. Ajarkan teknik napas dalam
1. Ekspresi wajah relaksasi napas dalam dapat
nampak meringis (pengalihan nyeri) mengendorkan
2. Nyeri tekan pada ketegangan syaraf
perut dan melancarkan
3. Teraba adanya sirkulasi
benjolan pada 5. Dengan
perut 5. Kolaborasi dengan memberikan
4. Nyeri kadang dokter untuk pemberian analgetik dapat
hilang timbul dan Analgetik menekan nyeri
menetap dengan dan menghambat
durasi 10-20 menit pembentukan
5. Skala nyeri 6 prostaglandin
6. Vital sign : pada otak dan
TD : 130 / 80 mmHg jaringan perifer.
N : 98 x/menit
P : 32 x/menit
o
S : 37 C
2. Gangguan istirahat Klien dapat 1. Kaji pola tidur klien 1. Mengkaji perlunya
tidur b.d adanya melakukan dan
stimulus nyeri aktivitasnya mengidentifikasikan
di tandai dengan : secara normal intervensi yang
DS : dalam 4 hari tepat.
1. Klien mengatakan perawatan dengan 2. Ciptakan lingkungan 2. Meningkatkan
takut terjadi kriteria hasil : yang aman dan tenang kualitas tidur klien
sesuatu pada - 3. Anjurkan klien untuk 3. Susu mempunyai
perutnya TTV dalam batas minum segelas susu kualitas soporifik,
2. Klien mengatakan normal hang at ssebelum tidur meningkatkan
ingin cepat sembuh - sintesis serotonin
DO : Klien dapat yang membantu
1. Klien Lemah melakukan pasien tertidur dan
2. Klien tampak aktifitasnya tidur lebih lama
pucat sendiri 4. Dorong posisi nyaman, 4. Pengubahan posisi
3. Klien terlihat bantu dalam mengubah mengubah area
jarang istirahat posisi tekanan dan
4. Jam tidur : meningkatkan
Siang : ±2 jam istirahat.
Malam : ± 5 jam
3. Cemas b/d Perubahan Klien akan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Data tersebut
status kesehatan mengungkapkan pasien dan keluarganya memberikan
ditandai dengan : kecemasan serta mekanisme informasi mengenai
DS : berkurang atau koping yang dipakai perasaan sehat secara
1. Klien mengatakan hilang : umum dan psikologis
takut terjadi - Dapat sehingga gejala pasca
sesuatu pada menerima terapi dapat
perutnya kondisi dibandingkan.
2. Klien mengatakan penyakitnya 2. Biarkan pasien dan 2. Kecemasan yang tidak
ingin cepat sembuh - Ekspresi wajah keluarganya dapat dihilangkan
DO : rileks mengekspresikan (respons stress)
STIKES LAKIPADADA TANA TORAJA NOOR MALA SARI, S.Kep
ASKEP TUMOR ABDOMEN BEDAH DIGESTIF LONTARA 2 ATAS DEPAN
Nama Pasien : Tn “ L”
No. RM : 57 79 50
Ruang Rawat : Lontara 2 AD – Bedah Digestif
NO
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
NDx
27 1 13.30 1. Mengobservasi TTV S:
Nov Hasil : Klien mengatakan nyeri
2012 TD : 130/89 mmhg pada perut
N : 80 x/mnt Klien mengatakan ada
STIKES LAKIPADADA TANA TORAJA NOOR MALA SARI, S.Kep
ASKEP TUMOR ABDOMEN BEDAH DIGESTIF LONTARA 2 ATAS DEPAN
A : Masalah belum
13.45 4. Mengajarkan teknik relaksasi
teratasi
napas dalam
P : Lanjutkan intervensi
Hasil : (dilakukan dengan
1,2,3,4,5
cara menarik napas melalui
hidung dan dikeluarkan
melalui mulut)
Klien mengerti dan bersedia
melakukannya
16.00 5. Penatalaksanaan dalam
pemberian analgetik
Hasil :
Ketorolac 1 amp/8jam/IV
09.25 5. Memberikan
motivasi/dorongan spiritual
dengan lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan.
Hasil :
Klien menerima motivasi yang
di berikan.
14.04 5. Memberikan
motivasi/dorongan spiritual
dengan lebih mendekatkan
diri kepada Tuhan.
Hasil :
Klien menerima motivasi
yang di berikan.
1 08.00 5. Penatalaksanaan dalam S:
pemberian analgetik Klien mengatakan nyeri
Hasil : pada perut sudah berkurang
Ketorolac 1 amp/8jam/IV Klien mengatakan ada
benjolan pada perut
11.30 1. Mengobservasi TTV O:
Hasil : Nyeri tekan pada perut
TD : 120/70 mmhg Teraba adanya benjolan pada
N : 84 x/mnt perut
S : 36 0 C Skala nyeri 4
P : 24 x/mnt Nyeri kadang hilang timbul
11.35 2. Mengkaji keluhan nyeri klien dan menetap dengan durasi
Hasil : 10-20 menit
Nyeri pada bagian TTV:
perut seperti tertekan TD : 120/70 mmHg
S : 36 0C
Nyeri dirasakan kadang
STIKES LAKIPADADA TANA TORAJA NOOR MALA SARI, S.Kep
ASKEP TUMOR ABDOMEN BEDAH DIGESTIF LONTARA 2 ATAS DEPAN