Nim : 08.045
I. DATA DEMOGRAFI
A. Biodata Klien
Nama : Tn ”L”
Umur : 72 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Barru’
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
No. Rm : 00-54-36-70
Tgl. Masuk : 11 oktober 2012
Tgl. Pengkajian : 15 oktober 2012
Terapi Pengobatan: Ampicilin 3x1
Ambroxol 3x1
1
III. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Di alami sekitar + 2 bulan yang lalu klien mengatakan selalu BAK
sedikit-sedikit tapi sering dan klien mengatakan nyeri pada saat BAK. Namun
setelah itu klien tidak dapat kencing /retensi urine, sehingga keluarganya
membawa ke RS Pare-pare dengan tindakan pemasangan kateter. Namun satu
minggu dirawat di sana belum ada perubahan yang memuaskan, maka keluarga
memutuskan untuk membawa klien ke RS wahidin sudirohusodo makassar untuk
Pada saat di kaji pada tanggal 15 oktober 2012 klien tampak lemah, klien
gelisah, tampak terpasang kateter, pada saat di observasi tanda-tanda vital TD :
100/80 Mmhg, N : 72x/ mnt S : 36◦ c, P : 20x/ mnt. Wajah tampak meringis,
seperti tertusuk-tusuk Klien mengatakan sakitnya hilang timbul dengan skala
nyeri 6 ( 0-10 ). Therapi saat ini ampicilin 3x1, ambroxol 3x1.
2
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram tiga generasi untuk pasien
G1
G2
G3
71 5
1
G4
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Sudah Meninggal
: Umur tidak diketahui
G1 : Kakek dan Nenek Meninggal
G2 : Ayah dan Ibu klien meninggal karena lanjut usia
G3 : Saudara dan saudara suami klien meninggal karena lanjut usia
G4 : Anak klien meninggal karena sakit
tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit yang sama.
IV. Riwayat Psikososial
I. pola konsep diri : klien mampu menerima keadaan penyakitnya dan berharap cepat
sembuh.
II. Pola Kognitif : - Klien tidak mengalami disorientasi waktu tempat dan orang.
3
- klien dalam keadaan kesadaran baik.
III Pola Koping : klien selalu cemas dengan kondisi penyakitnya dengan sering
bertanya-tanya pada perawat.
IV. Pola interaksi - Hubungan klien dengan anggota keluarga baik/harmonis.
- Selama sakit klien selalu berinteraksi dengan baik terhadap
sesama klien maupun dengan petugas medis.
- Dukungan dari keluarga baik.
V. Riwayat Spritual
- Sebelum sakit klien rajin melaksanakan Ibadah, namun selama sakit klien sudah
tidak melaksanakan ibadah lagi.
- Keluarga klien banyak memberi suppor kepada klien agar tabah dalam
menghadapi penyakitnya dan menyerahkan sepenuhnya kapada Tuhan.
VI. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum Klien
- Tidak terdapat tanda-tanda distres
- Penampilan klien sesuai usianya.
- Ekspresi wajah tampak meringis
- Bicara mengunakan bahasa bugis, mood ada keinginan agar cepat
sembuh dari penyakitnya.
B. Tanda-tanda Vital
TD : 100/70 mmhg
N : 70 x/mnt
S : 36 C
P : 2 x / mnt
C. Sistem Pernapasan
1. Hidung
Inpeksi : - bentuk simetris kiri dan kanan
- Tidak terdapat sekret dan tidak ada pembengkakan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4
2. Leher
Inpeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Dada
Inpeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan
Bunyi napas vasikuler
Frekuensi dan irama 24 x/ menit dan pernapasan
teratur
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
D. Sistem Kardiovaskuler
1. Conguntiva : anemis, bibir tidak pucat dan tidak pecah-pecah
2. Ukuran Jantung : normal, tidak ada pembesaran jantung.
3. Suara Jantung : S1 dan S2 murni, murmur dan gallop tidak ada
kapilary nefiling time 1 – 3 detik.
E. Sistem Pencernaan
1. Sklera : tidak ada gejala ikterus
Bibir : kering tidak pucat.
2. Mulut : Tidak ada gejala somatitis, gigi tinggal empat 2 di atas,
2 di bawah kemampuan menelan baik.
3. Gasfer : Tidak kembung, tidak terdapat nyeri tekan
4. Abdomen :- Tidak ada pembesaran hepar
- Tidak ada pembesaran limfe
Auskultasi paristaltik 10 x/ menit.
Perut teraba keras seperti papan
5. Anus : Tidak ada haemoroid.
F. Sistem Indra
1. Mata
- Tidak ada kelainan pada kelopak mata
- Lapang pandang 90◦, penglihatan menurun karena faktor usia.
5
- Tidak ada rasa nyeri tekan pada kelopak mata
2. Hidung
- Bentuk simetris kiri dan kanan
- Tidak ada sekret dan tidak ada pembengkakan.
- Tidak ada nyeri tekan pada bagian hidung.
3. Telinga
- Canalis auditoris ada sekret sedikit.
- Fungsi pendengaran baik
- Daun telinga lentur dan utuh.
- Ada bulu pada lubang telinga
- Tidak ada nyeri tekan
G. Sistem Saraf
a. Status mental : baik, klien dapat mengenal keadaan sakitnya
b. Fungsi Cranial
N I Olfaktorius ; penerimaan baik, dapat membedakan jenis bau.
N II Optikus : Lapang Pandang 90◦ penglihatan menurun karena
faktor usia.
N III Okulomotorius : Ada reaksi pupil pada saat diberikan rangsangan
cahaya.
N IV Trokhlear : Klien dapat melihat ke kiri dan ke kanan.
N V Trigaminal : mata klien langsung mengedip saat disentuh
dengan pilihan kapas.
N VI Abducens : Klien dapat menatap dengan baik kearah mana
saja.
N VII Fasial : Klien dapat mengedentifikasi semua rasa
(pengecapan baik).
NVIII Auditori :Fungsi pendengaran baik, klien dapat
mendengarkan apa yang ditanyakan.
N X Glosofaringial : Klien dapat menelan dengan baik
6
N XI Vagos : Pergerakan Uvula baik.
N XII Aseson : Klien dapat menggerakkan bahu dengan baik.
Aseson tidak ada kelainan.
N XIII Hipogcosal : klien dapat mengeluarkan lidah denga baik,
gerakan lidah mampu kesegala arah.
7
L. Sistem Umum
- tidak ada alergi, terhadap cuaca debu, zat kimia serta makanan.
- Klien tidak pernah diimunisasi
M. Kepala
Inspeksi : Meshocepal
Distribusi rambut merata rambut beruban.
Palpasi : - Tidak ada nyeri tekan pada kulit kepala
- Tidak terdapat benjolan pada kepala.
8
BAB
Tempat Pembuangan WC WC
Frekuensi 1-2 x / hari Tidak Teratur
Konsentrasi Setengah padat Encer
Olahraga Jalan pagi + ½ jam -
9
Dragnostik Test
Laboratorium tanggal 13 – 10 – 2012
glukosa sewaktu
(GDS)
ereum
kreatinin 1,1)
Teraphy
- Ampicilin 3x1
- Ambroxol 3x1
KLASIFIKASI DATA
DATA FOKUS
Nama klien : Tn “ L” No. rekam medik : 543670
Umur : 71 tahun R.perawatan : Urologi
10
Jenis kelamin : laki-laki Tanggal : 15-10-2012
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan nyeri pada 1. Klien tampak meringis
saat BAK 2. klien tampak lemah
2. Klien mengatakan nyerinya 3. skala nyeri 0 ( 0-10)
hilang timbul 4. TTV : TD : 100/70 Mmhg
3. Klien mengatakan pola eliminasi N : 72x/mnt
berkurang S : 36◦c
4. Klien selalu bertanya tentang P : 20x/mnt
penyakitnya 5. tampak terpasang kateter
5. abdomen teraba keras seperti papan
6. klien tampak gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
11
3. Ansietas b/d perubahan status
kesehatan. 15 oktober 2012 Belum teratasi
ANALISA DATA
NYERI
DS :
2. Ganguan
-Klien mengatakan pola eliminasi Hiperplasia jaringan eliminasi
penyangga stroma dan BAK
berkurang
elemen glandular pada
DO : prostat
-tampak terpasang kateter
-abdomen teraba keras seperti Lobus yang
hipertropi menyumbat
papan
kolomvesica
12
Pengosongan urin inkomplit
( retensi urin )
GANGGUAN ELIMINASI
BAK
3. DS :
-klien selalu bertanya tentang Dilitasi ureter
penyakitnya
Keinginan untuk berkemih Ansietas
DO :
-klien tampak gelisah
Perubahan status kesehatan
Kurang pengetahuan
Stresor meningkat
Ansietas
13
- Klien nampak rileks Terbentur di tempat tidur
- wajah tampak ceria 2. Hindari Aktifitas Yang adalah salah satu contoh
Dapat Mencatuskan Atau tindakan yang dapat
Memperburuk Nyeri. memperkuat nyeri klien
Meningkatkan relaksasi
3. Ajarkan Klien Teknik menfokuskan kembali
Relaksasi (Napas Dalam) perhatian dan dapat
meningkatkan
kemampuan koping.
Menghilangkan nyeri
5. Kolaborasi : pemberian
analgetik
1.berguna untuk
2. Perubahan pola eliminasi 1.mengobservasi TTV mengevaluasi obstruksi
sekunder berkurang dapat 2.atur posisi selang kateter dan pilihan intervensi
di atasi dengan kriteria dan urin bag sesuai gravitasi 2.dengan posisi yang
sebagai berikut : dalam keadaan tertutup baik tidak mengganggu
Setelah dilakukan 3.observasi adanya tanda- kesehatan klien
14
perawatan selama 3-4 hari tanda syok dingin, kulit 3.untuk kenyamanan
pasien tidak mengalami lembab bagi pasien
retensi urin 4.mempertahankankesterilan 4.mencegah terjadinya
Kriteria hasil: sistem drainase cuci tangan infeksi
Pasien dapat buang air kecil sebelum dan sesudah 5.untuk kegunaan bagi
teratur bebas dari distensi menggunakan alat tindakan selanjutnya
. kandung kemih 5.monitor urine
Sikap simpati
3. Tunjukan Sikap Simpati merupakan suatu
Pada Klien Dan dukungan moril dan
Keluarganya. klien akan merasa bahwa
Ia tidak sendiri.
15
klien terhadap diagnosis dan menentukan tindakan
bagaimana klien mengatasi yang sesuai untuk
stres yang dialaminya pada dengan memudahkan
masa lalu. koping.
Mendefinisikan masalah,
5. Beri kesempatan pada memberikan kesempatan
klien untuk mengungkapkan menjawab pertanyaan,
masalahnya. memperjelas kesalahan
konsep dan solusi
pemecahan masalah
IMPLEMENTASI
CATATAN PERKEMBANGAN
(CP 4)
NDX TGL. JAM IMPLEMENTASI PARAF
1. 3-9-03 09.00 Mengkaji tingakat nyeri
10.30 Menganjurkan kepada klien untuk menghindari
aktivitas yang dapat mencatuskan atau
memperburuk rasa nyeri
2. 11.00 Memberikan informasi kepada klien dan
keluarganya tentang proses penyakitnya
16
09.40 Menganjurkan kepada klien agar selalu baring.
Memberikan informasi kepada klien dan
2. 10.00 keluarganya tentang proses penyakitnya.
Menganjurkan klien agar selalu mendekatkan
10.30 diri kepada Tuhan
17
hilang.
O. Wajah klien nampak tenang
A. Masalah belum teratasi
P. Ulangi kembali intervensi 1 - 5
18