Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEGIATAN EDUKASI PENGGUNAAN MASKER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners Departemen


Manajemen Keperawatan Di Unit Rawat Inap C Rumah Sakit Wava Husada

Oleh:
Kelompok 2

Muhammad Putra Ramadhan 150070300011058


Mega Cahya 150070300011115
Catur Maya Lupitasari 150070300011066
Gigih Aditya Junaedi 150070300011161
Qory Tiffani 150070300011134
Lisa Theana 150070300111091
Yessie Rohan 150070300011123
Mela Safitri 150070300011146
Riandika Illa Kurniawan 150070300011006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017

1
SAP MANFAAT PENGGUNAAN MASKER

Topik : Manfaat penggunaan masker


Sub topik : Penggunaan masker dalam pencegahan penyakit TB
Sasaran : Keluarga dan pasien Unit Rawat Inap C
Tempat : Unit Rawat Inap C
Hari/Tanggal : Selasa/28 Februari 2017
Waktu : 1 x 30 menit (penyuluhan)

I. LATAR BELAKANG
Tuberculosis atau TBC adalah suatu penyakit menular yang paling sering
terjadi di paru-paru. Penyakit TBC tersebar di seluruh dunia, dengan sepertiganya
telah terinfeksi, di samping banyak kasus baru (insidensi) kurang lebih 8 juta per
tahun dengan angka kematian meningkat 2-3 juta manusia per tahun. Dilaporkan
bahwa diseluruh dunia setiap 18 detik ada seseorang yang meninggal karena
penyakit ini. TBC merupakan penyakit infeksi yang paling mematikan dan penyebab
kematin nomor dua akibat penyakit infeksi tunggal, setelah penyakit jantung.
Prevalensinya sangat besar di Negara-negara Asia dan Afrika, yang 60-80% dari
anak-anak dibawah usia 14 tahun sudah terinfeksi. Di Indonesi dengan prevalensi
TBC positif 0,22%, penyakit ini merupakan penyakit rakyat penting yang tiap tahun
mengambil banyak korban. Jumlah penderita di Indonesia menduduki peringkat
ketiga terbesar setelah India dan Cina, dengan angka kematian sebesar 175.000
per tahun dan kasus baru 450 per tahun. Menurut WHO di Indonesia setiap 4 menit
satu orang meninggal akibat TBC (Sander, 2005). Sedangkan selama observasi di
Unit Rawat Inap C RS Wava Husada Malang sejak 8-11 Februari 2017 ditemukan
terdapat 1 pasien dengan TBC yang di tempatkan pada ruang isolasi.
TBC menular melalui udara dari satu orang ke orang lainnya. Bakteri
penyebab TBC ini menyebar ke udara saat penderita TBC batuk, bersin atau pun
berbicara (droplet). Lalu, orang yang menghirup bakteri tersebut pun dapat
terinfeksi bakteri penyebab TBC tersebut. Hal tersebutlah yang menjadi satu-
satunya cara penyebaran dan penularan dari bakteri TBC. Lalu pencegahan TBC
dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, membuka pintu atau
jendela saat pagi hari, dan memakai masker bagi penderita dan keluarga saat
kontak (Zubir, 2006).
Pada Unit Rawat Inap C keluarga dan pasien sudah dilakukan edukasi
tentang pemakaian masker saat pasien baru masuk, namun menurut data saat
pengkajian pada tanggal 8-11 Februari 2017 di temukan keluarga dan pasien tidak

2
memakai masker. Melihat fenomena tersebut, maka diperlukan edukasi persuasif
pada keluarga dan pasien agar menjalankan pemakaian masker secara continue.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan partisipan mengetahui tentang manfaat
dan cara penggunaan masker dalam mencegah penyakit TB.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan partisipan mampu :
1. Menjelaskan pengertian TB
2. Menjelaskan pencegahan penularan TB
3. Menjelaskan manfaat pemakaian masker

IV. POKOK BAHASAN


Penggunaan masker dalam pencegahan penyakit TB

V. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian TB
2. Penyebab TB
3. Tanda gejala TB
4. Dampak penyakit TB
5. Pencegahan penularan
6. Dampak tidak memakai masker

VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi Kelompok
3. Tanya Jawab

VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Poster

3
VII. KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUH
PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari 4. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian TB 1. Memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab TB 2. Bertanya dan
3. Menjelaskan tanda gejala TB menjawab
4. Menjelaskan manfaat pemakaian pertanyaan yang
masker diajukan
5. Menjelaskan cara pemakaian
masker
6. Menjelaskan dampak tidak
memakai masker
3. 5 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada peserta 1. Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada pasien dan keluarga yang
dapat menjawab pertanyaan
4. 5 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Mendengarkan
peran serta peserta 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup

4
1.1 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di ruang Isolasi Unit Rawat Inap
C
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
d. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
e. Pada penyuluhan sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain : leaflet, poster, lembar pre tes dan post tes, dan lembar
observasi
2. Evaluasi Proses
a. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat
aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
3. Evaluasi Hasil
a. 100% sarana dan prasarana sudah lengkap
b. 90% kegiatan edukasi sudah dilakukan
c. 100% setiap anggota berjalan sesuai jobdesk
d. 100% kehadiran tepat waktu
e. 95% komunikasi antar peserta dan fasilitator berjalan dengan baik
f. 95% peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus yaitu dengan mampu
menyawab post test

5
Lampiran 1
1.1. Pengertian TB
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir
seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran
pernapasan dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbakar pada kulit.
Tetapi paling banyak melalui inhlasi droplet yang berasal dari orang yang
terinfeksi bakteri tersebut
1.2. Penyebab
Tuberculosis disebabkan karena Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
bersifat aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif
terhadap panas dan sinar ultraviolet serta memiliki ukuran 0,3 x 2
sampai 4 mm (lebih kecil dari sel darah merah). Selain itu, bakteri ini
dapat menjadi organisme patogen ataupun saprofit.
1.3. Tanda gejala TB
Menurut Price dan Wilson, gejala akibat TB adalah batuk produktif yang
berkepanjangan (lebih dari 3 minggu), nyeri dada, dan hemoptisis.
Gejala sistemik termasuk demam tingkat rendah, menggigil, keringat
malam, kelemahan, hilangnya nafsu makan (anoreksia), dan penurunan
berat badan. Batuk yang terjadi mungkin bisa dari nonproduktif, tetapi
berkembang ke arah pembentukan sputum makropurulen dengan
hemoptasis.
Menurut Jhon Cropton (2009) gejala klinis yang timbul pada pasien
tuberculosis berdasarkan adanya keluhan penderita adalah :
1. Batuk lebih dari 3 minggu
2. Dahak (sputum)
3. Batuk darah
4. Sesak napas
5. Nyeri dada
6. Wheezing
7. Demam dan menggigil
8. Penurunan berat badan
9. Rasa lelah dan lemah
10. Berkeringat banyak terutama malam hari

6
1.4. Cara penularan kuman TB
Bakteri tuberculosis ini mati pada pemanasan 100 0C selama 5 – 10
menit atau pada pemanasan 60 oC selama 30 menit, dan dengan 70 –
95 % selama 15- 30 detik. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara
terutama di tempat yang lembab dan gelap (bisa berbulan-bulan), dapaat
hidup bertahun-tahun di dalam lemari es, hal ini terjadi karena kuman
berada dalam sifat dorman. Dari sifat dorman ini kuman dapat bangkit
kembali dan menjadikan tuberculosis aktif lagi, namun tidak tahan
terhadap sinar atau aliran udara. Data pada tahun 1993 melaporkan
bahwa untuk mendapatkan 90 % udara bersih dari kontaminasi bakteri
memerlukan 40 kali partukaran udara.
Di dalam jaringan kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni di
dalam sitoplasma makrofag yang semula memfagositasi malah
kemudian disenanginya karena banyak mengandung lipid. Sifat lain
kuman ini adalah aerob. Sifat ini menunjukan bahwa kuman lebih
menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini
tekanan oksigen pada bagian apical paru – paru lebih tinggi dari bagian
lain, sehingga bagian apical ini merupakan tempat predileksi penyakit
tuberculosis. (Widoyono, 2008: hal 15).
Penularan TB dari orang ke orang lain melalui transmisi udara. Individu
terinfeksi, melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa, atau bernyanyi,
melepaskan droplet besar (lebih besar dari 10μ) dan kecil (1 - 5μ).
Droplet yang besar menetap, sementara droplet yang kecil tertahan di
udara dan terhirup oleh individu yang rentan.
Kemungkina seseorang terinfeksi TB dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti konsentrasi percik renik di udara dan jumlah kuman yang
terhirup, ventilasi udara, serta lamanya pajanan. Makin dekat dengan
sumber infeksi dan makin lama waktu pajanan (dalam hari atau minggu)
akan meningkatkan risiko seseorang terinfeksi.
1.5. Pencegahan penularan
a. Ventilasi ruangan.
Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam ruang tertutup kecil di
mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang,
membuka jendela dan menggunakan kipas untuk meniup udara
dalam ruangan luar. Selain itu, juga Mengusahakan sinar matahari
dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur.

7
b. Tutup mulut menggunakan masker.
Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika di diagnosis
TB merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif. Jangan lupa
untuk membuangnya secara tepat.
c. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi
desinfektan (air sabun)
d. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
e. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein serta gizi yang
cukup.
f. Menyelesaikan seluruh terapi obat sangat baik untuk melawan infeksi
sehingga lebih cepat sembuh. Ini adalah langkah yang paling penting
yang dapat diambil untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari
TB.
g. Menutupi mulut saat batuk dan apabila batuk lebih dari 3 minggu,
merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa
kepuskesmas atau ke rumah sakit.
h. Mengurangi aktivitas kerja dan menenangkan pikiran.
i. Tidak melakukan kontak udara dengan penderita.
j. Memberikan penyuluhan tentang penyakit TB yang antara lain
meliputi tanda & gejala, bahaya dan akibat yang ditimbulkannya.
k. Isolasi untuk penderita dengan TB aktif.
l. Pemeriksaan kepada orang-orang yang terinfeksi TB atau anggota
keluarga dari penderita TB.
m. Membersihkan lingkungan dari tempat kotor dan lembab.
n. Menjaga standart hidup yang baik seperti memiliki gaya hidup yang
sehat.
o. Imunisasi pada orang-orang kontak dekat dengan penderita TB
seperti (keluarga, perawat, dokter, petugas kesehatan lain) dan
lainnya yang terindikasi. Imunisasi dengan
p. Meningkatkan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.

Lampiran 2
Pre test dan Post test
1. Apa pengertian dari TB?
a. Penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis
yang menyerang paru-paru

8
b. Penyakit tidak menular yang menyerang paru-paru
c. Bukan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru
2. Bagaimana cara penularan bakteri TB ?
a. Bersentuhan
b. Berbicara, batuk, bersin, tertawa, atau bernyanyi,
c. Dari makanan penderita TB
3. Bagaimana cara pencegahan keluarga untuk tidak tertular penyakit TB ?
a. Menghindari penderita
b. Memakai masker saat kontak dengan penderita
c. Tidak memakai masker saat kontak dengan penderita
4. Siapa yang paling beresiko tertular penyakit TB ?
a. Keluarga
b. Tetangga
c. TB tidak menular
5. Apakah dampak tak memakai masker?
a. Tidak tertular penyakit TB
b. Tertular penyakit TB
c. Tidak masalah jika tidak memakai masker

Nilai :
80-100 : Peserta dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar
50-70 : Peserta dapat menjawab 3-4 pertanyaan dengan benar
20-40 : Peserta dapat mejawab 1-2 pertanyaan dengan benar
0-10 : Peserta tidak dapat tidak dapat menjawab pertanyaan sama sekali

9
Daftar pustaka
Muttaqin Arif, 2008 Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta:Salemba Medika.

Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2, cetakan pertama.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007

10

Anda mungkin juga menyukai