Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

DISPNEA PADA KEHAMILAN

Oleh:

Moh. Fathur Rozi

CLERKSHIP RSI AISIYAH

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesak nafas saat hamil merupakan salah satu hal yang umumnya terjadi saat

beraktivitas dan juga saat istirahat. Keluhan ini dapat bersifat fisiologis (normal) di

masa awal kehamilan. Saat hamil, terjadi pembesaran rahim yang diikuti dengan

perubahan hormon sehingga dapat mempengaruhi rongga dada.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang

sesak nafas dalam kehamilan.

1.3 Manfaat

Penulisan referat ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan

pemahaman penulis maupun pembaca mengenai sesak nafas dalam kehamilan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Dispnea pada kehamilan adalah sesak nafas yang terjadi saat hamil dapat

saja normal atau tidak. Penting bagi kita untuk membedakan antara sesak nafas

bersifat fisiologis atau karena penyakit tertentu. Keluhan sesak juga berkaitan

dengan organ jantung serta paru-paru. Penyakit yang berhubungan dengan

keluhan sesak seperti asma, infeksi paru, atau emboli paru.

2.2 Etiologi

Pada ibu hamil, terjadi perubahan fisiologis yang tidak hanya

berhubungan dengan bentuk dan berat badan, tetapi juga perubahan biokimia,

fisiologis, bahkan emosional yang merupakan konsekuensi dari pertumbuhan

janin dalam rahim. Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong

diafragma ke atas, bentuk dan ukuran rongga dada berubah tetapi tidak

membuatnya lebih kecil. Kapasitas paru terhadap udara inspirasi tetap sama

seperti sebelum hamil atau mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan

pernapasan dan kapasitas vital tidak berubah. Volume tidal, volume ventilator

permenit, dan ambilan oksigen meningkat. Karena bentuk dari rongga thorak

berubah dan karena bernapas lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh

sesak nafas (Hamilton, 1995). Menurut Efmed (2001), selama kehamilan terjadi

perubahan fisiologi sistem pernafasan yang disebabkan oleh perubahan

hormonal dan faktor mekanik. Perubahan-perubahan ini diperlukan untuk


mencukupi peningkatan kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan

janin, plasenta dan uterus. Dari faktor mekanis, terjadinya peningkatan

diafragma terutama setelah pertengahan kedua kehamilan akibat membesarnya

janin, menyebabkan turunnya kapasitas residu fungsional yang merupakan

volume udara yang tidak digunakan dalam paru sebesar 20%. Selama

kehamilan normal terjadi penurunan resistensi saluran napas sebesar 50%.

Perubahan-perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan pada kimia dan

gas darah. Karena meningkatnya ventilasi maka terjadi penurunan pCO2

menjadi 30 mmHg, sedangkan pO2 tetap berkisar dari 90-106 mmHg, sebagai

penurunan pCO2 akan terjadi mekanisme sekunder ginjal untuk mengurangi

plasma bikarbonat menjadi 18-22 mEq/l, sehingga pH darah tidak mengalami

perubahan. Secara anatomi terjadi peningkatan sudut subkostal dari 68,5-103,5

selama kehamilan. Perubahan fisik ini disebabkan karena elevasi diafragma

sekitar 4 cm dan peningkatan diameter tranversal dada maksimal sebesar 2 cm.

Adanya perubahan-perubahan ini menyebabkan perubahan pola pernapasan

dari pernapasan abdominal menjadi torakal yang juga memberikan pengaruh

untuk memenuhi peningkatan konsumsi oksigen maternal selama kehamilan.

2.3 Tatalaksana

Pada ibu hamil sesak yang dirasakan masih fisiologis oleh karena itu

untuk penatalaksanaanya di observasi apakah sesaknya memburuk atau sesak

yang dirasakan adalah sesak yang dikarenakan asma.

Manifestasi klinis asma adalah :


a. Nafas pendek
b. Nafas terasa sesak dan yang paling khas pada penderita asma adalah

terdengar bunyi wheezing yang timbul saat menghembuskan nafas.

c. Kadang-kadang batuk kering menjadi salah satu penyebabnya

d. Pada kehamilan, biasanya serangan asma akan timbul pasa usia kehamilan

24 minggu sampai 36 minggu dan pada akhir kehamilan serangan jarang

terjadi.

Asma sewaktu kehamilan terutama asma yang berat dan tidak terkontrol

dapat menyebabkan peningkatan resiko komplikasi perinatal seperti preeklampsi,

kematian perinatal, prematur dan berat badan lahir rendah.


BAB III

KESIMPULAN

Sesak nafas saat hamil dapat saja normal. Namun, penting bagi kita untuk

membedakan antara sesak nafas bersifat fisiologis atau karena penyakit tertentu.

Keluhan sesak juga berkaitan dengan organ jantung serta paru-paru. Penyakit

yang berhubungan dengan keluhan sesak seperti asma, infeksi paru, atau emboli

paru.

Beberapa keluhan yang patut diwaspadai seperti: keluhan sesak

mendadak disertai bunyi mengik, memiliki riwayat alergi atau asma; sesak

disertai nyeri dada, demam, batuk yang berhubungan dengan infeksi saluran nafas

atau paru; sesak yang disertai dengan jantung berdebar atau riwayat darah tinggi

yang berhubungan dengan gangguan kesehatan jantung; bibir atau ujung kuku

anda mulai kebiruan yang menandakan kandungan oksigen inadekuat.


DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2000. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Doengoes, A. Marylin. 2000. Rencana Perawatan Maternal dan Bayi. Jakarta: EGC

Efmed, 2001, Hamil dengan Asma Bronkial,

http://www.emirfakhrudin.com/2009/12/hamil-dengan-asma-bronkhial.html,

diakses tanggal 13 desmber 2018

Hamilton, Persis. (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta :

EGC

Anda mungkin juga menyukai