Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Anamnesis Pembahasan

Keluhan Utama Anamnesis Kanker Paru

Batuk berdarah Batuk merupakan gejala yang paling


sering muncul pada pasien dengan tumor paru.
Riwayat Penyakit Sekarang
Batuk dapat disertai dahak/batuk kering

Pasien datang dengan keluhan utama diikuti dengan sesak napas, nyeri dada,
batuk darah. Batuk darah tersebut sudah perubahan suara, batuk darah (sering pada
pasien dengan squamous cell carcinoma).
berlangsung selama tiga bulan namun
Gejala sistemik seperti penurunan berat badan,
memberat sejak 4 hari terakhir. Batuk
penurunan nafsu makan, malaise/lemas, dan
darah juga disertai dengan lendir dahak.
demam. Dapat timbul pula sindrom
Jumlah darah yang dikeluarkan ketika
paraneoplastik pada pasien. Gejala yang
batuk hanya berupa bercak-bercak timbul bersifat progresif.
(bloody streak). Saat batuk terasa nyeri
Adenocarcinoma sering kali bersifat
dada sebelah kiri.
asimptomatik dan jarang menimbulkan gejala
Karena keluhan batuk memberat, paraneoplastik.
pasien dibawa ke RS Baptis Batu,
Pada pasien ini, didapatkan keluhan
kemudian dilakukan pemeriksaan Foto
nyeri dada yang semakin parah, terasa cenat-
Rontgen Thorax dan CT Scan Thorax cenut dan muncul terus-menerus. Akan tetapi,
karena diduga ada tumor paru dan pasien tidak mengalami sindrom
kemudian pasien dirujuk ke RSSA. paraneoplastik.
Pasien mengaku nafsu makan
Pasien berjenis kelamin laki-laki
menurun selama 3 bulan terakhir hingga
dengan usia 63 tahun. Sedangkan data
mengalami penurunan berat badan 10 epidemiologi menunjukkan adenocarcinoma
kilogram selama 3 bulan terakhir. Pasien lebih banyak menyerang wanita dan non-
mengalami mual tapi tidak sampai smoker
muntah
Faktor resiko pada pasien ini berupa
kebiasaan merokok selama 45 tahun dan
menghabiskan 3pack atau setara dengan 36
Riwayat Penyakit Dahulu dan
batang rokok tiap harinya. Riwayat pekerjaan
Pengobatan
pasien sebagai seorang supir juga dapat

- Riwayat penyakit paru menjadi faktor resiko, karena bisa terpapar gas
sebelumnya (-) dari kendaraan setiap harinya. Hal ini dapat
meningkatkan resiko pasien terkena tumor
- Riwayat sakit jantung (-)
paru.
- Riwayat HT (+) sejak 2 bulan
yang lalu dan rutin Pemeriksaan Fisik Tumor Paru
mengonsumsi amlodipine,
Tidak terdapat pembesaran limfonodi.
Tekanan Darah tertinggi Pada pemeriksaan fisik paru inspeksi,
190/100 ditemukan statis D>S sedangkan dinamis
- Riwayat DM (-) D=S. Pada palpasi didapatkan stem fremitus
menurun pada lapang paru kiri, dan nyeri
tekan pada lapang paru kiri. Pada perkusi
Riwayat Penyakit Keluarga
didapatkan dullness di lapang paru kiri. Dan
- Riwayat penyakit asma pada Pada auskultasi didapatkan suara nafas
nenek pasien (+) vesikuler pada seluruh lapang paru dan suara

- Riwayat HT pada keluarga (-) vesikuler menurun pada paru kiri, tidak

- Riwayat DM pada keluarga (-) didapatkan rhonki maupun whezing

- Riwayat penyakit jantung (-) Hal ini dapat disebabkan oleh lokasi dari
- Riwayat konsumsi OAT (-) tumor yang berada di hemithorax Sinistra
- Riwayat keganasan pada sehingga menyebabkan tarikan dinding dada
keluarga (-) sebelah kiri sehingga pada inspeksi statis

Riwayat Sosial terlihat dinding dada kiri lebih cekung


daripada kanan. Serta menyebabkan
Pasien merupakan seorang supir penurunan getaran pada stem fremitus serta
truk. Pasien sudah pernah menikah satu menimbulkan perkusi dullness pada lapang
kali memiliki 2 orang anak, kemudian paru kiri.
pasien bercerai dan menikah lagi dengan
Pasien juga mengeluhkan nyeri tekan
istri kedua (sekarang) dan memiliki 4
saat dilakukan palpasi di lapang paru kiri.
anak.
Riwayat Merokok

Pasien merokok sejak usia 15 Pemeriksaan Radiologis


tahun yang berati pasien sudah merokok
Foto toraks AP/lateral merupakan
selama 45 tahun. Setiap hari pasien pemeriksaan awal untuk menilai pasien
merokok hingga 3 pack (36 batang) per dengan kecurigaan terkena kanker paru.
hari. Pasien baru berhenti merokok Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, lokasi lesi
sejak merasa batuk yaitu sekitar 3 bulan dan tindakan selanjutnya termasuk prosedur
yang lalu. diagnosis penunjang dan penanganan dapat
Index brinkman : 45 x 36 = 1620 ditentukan. Jika pada foto toraks ditemukan
(berat) lesi yang dicurigai sebagai keganasan, maka
pemeriksaan CT scan toraks wajib dilakukan
Faktor Risiko untuk mengevaluasi lesi tersebut.

Multipartner sex (+), tattoo (-), alcohol (+) Pada CXR pasien ini didapatkan…………
transfuse (-), sabu (-)

Pasien pernah berhubungan seksual Tatalaksana


dengan berganti-ganti pasangan pada
Pada pasien dengan kanker paru dapat
tahun 1975-1976 sebelum menikah.
dilakukan pembedahan. Indikasi pembedahan
Pasien mempunyai riwayat minum
pada kanker paru adalah untuk KPKBSK
alcohol pada tahun 1975 tetapi hanya stadium I dan II. Selain itu untuk stadium
ikut-ikutan teman dan tidak setiap hari lebih tinggi dapat diberikan terapi kombinasi
mengonsumsi alcohol. radioterapi dan kemoterapi. Dosis radiasi
yang diberikan secara umum adalah 5000 –
Pemeriksaan Fisik
6000 cGy, dengan cara pemberian 200 cGy/x,
Status Generalis 5hari perminggu.

 Keadaan umum: tampak sakit ringan Kemoterapi lini pertama:


 Kesadaran :compos mentis (GCS:
Paklitaksel + sisplastin atau karboplantin
456)
siklus 3 mingguan Gemsitabin + Sisplastin
 Tensi : 110/70 mmHg posisi
atau Karboplantin, siklus 3 mingguan
berbaring
 Nadi : 93 x/ menit reguler Dosetaksel + sisplastin atau karboplantin
 Pernafasan : 22 x/ menit reguler siklus 3 mingguan.
 Suhu badan : axilla : 36 °C
 SpO2 : 97% RA
Terapi simptomatik juga perlu diberikan,
Thorax: terutama terapi nyeri. Untuk terapi nyeri dapat
diberikan sesuai dengan derajat nyeri.
Inspeksi : Statis D>S, Dinamis D=S
Pengobatan paliatif untuk kanker paru
Palpasi SF N/N nyeri tekan -/+
meliputi radioterapi, kemoterapi,
N/N -/+ medikamentosa, fisioterapi, dan psikososial.

N/N -/+

Perkusi S D SN V V↓ rh - - wh - -

SD V V↓ - - --

SD V V↓ - - --

Ekstremitas :

Akral hangat, CRT<2”


Edema -/-
-/-

Pemeriksaan Penunjang

CXR:

Tatalaksana

Inj. Ranitidine 2x50mg

Paracetamol 3x500 mg

Codein 3x10 mg

Durogesic patch 12,5 mg/3hr


BAB V

PENUTUP

Kanker paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus
(bronchogenic carcinoma). Menurut National Comprehensive Cancer Network tahun 2012,
kanker paru diklasifikasikan dalam dua kategori umum yaitu Small Cell Lung Cancer (SCLC)
dan Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) yang merupakan tipe paling sering dari seluruh
kanker paru (85%) dan yang paling sering menyerang laki-laki Indonesia. Penyebab pasti kanker
paru masih belum diketahui. Paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat
karsinogenik merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti kekebalan
tubuh, genetic dan lain-lain. Pengobatan kanker paru adalah multi modality terapi (combined
modality therapy). Pengobatan bedah dan radioterapi adalah pengobatan lokal sedangkan
kemoterapi dan target terapi merupakan pengobatan sistemik. Screening staging sebaiknya
dilakukan lebih awal jika di curigai adanya kanker paru berdasarkan gejala klinis dan radiologi
agar dapat di tangani hingga tuntas.

Anda mungkin juga menyukai