OLEH:
Yohanes Rico
Aisyah Hajari
Ayunita Pilani
Penyebab Malaria
• Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina. Dikenal 5 (lima) macam spesies yaitu: Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan
Plasmodium knowlesi. Parasit yang terakhir disebutkan ini belum banyak
dilaporkan di Indonesia.
Penyebaran Malaria di Indonesia
Siklus hidup plasmodium
• Nyamuk Anopheles yang membawa plasmodium menggigit manusia dan membawa
Sporozoit kedalam aliran darah.
• Sporozoit berpindah dari darah ke hati yang mana sporozoit tersebut akan menyerang
hepatocyte dan akan berubah bentuk menjadi multinucleated schizont.
• Hypnozoit adalah tahap dimana Schizont berdiam diri di hati dan akan aktif kembali apabila
ada infeksi dari P. Vivax dan P. Ovale.
• Pada siklus ini tidak menimbulkan adanya gejala-gejala klinik.
• Schizont pecah dan melepaskan merozoit kedalam sirkulasi dan menginvasi sel-sel darah
merah. Didalam sel darah merah juga terjadi pembelahan aseksual.
• Beberapa merozoite akan berkembang menjadi bentuk-bentuk seksual betina dan
Gametosite jantan. Gametosit ini nantinya akan dihisap kembali oleh nyamuk anopheles dan
akan dimatangkan di dalam lambung nyamuk. Disini sprozoit berkembang dan akan
dipindahkan ke kelenjar ludah nyamuk. Dan apabila nyamuk ini kembali menggigit manusia
maka terjadilah siklus hidup plasmodium.3,4,5
DIAGNOSIS MALARIA
Anamnesa :
Pada anamnesis sangat penting diperhatikan:
a. Keluhan : demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala,
mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria.
c. Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria.
d. Riwayat tinggal di daerah endemis malaria.
Setiap penderita dengan keluhan demam atau riwayat demam harus selalu
ditanyakan riwayat kunjungan ke daerah endemis malaria
Gejala dan Tanda klinis Malaria
Pemeriksaan fisik :
1. Pemeriksaan dengan mikroskop Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis di
Puskesmas/lapangan/ rumah sakit/laboratorium klinik untuk menentukan:
a) Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
b) Spesies dan stadium plasmodium.
c) Kepadatan parasit.
2. Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test) Mekanisme kerja tes
ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan menggunakan
metoda imunokromatografi.
Diagnosis Laboratoris Malaria
• Pemeriksaan tetes tebal darah tepi:
(-) = negatif tidak ditemukan parasit dalam 100 LP
(+) = positif 1 ditemukan 1-10 parasit/100 LP
(++) = positif 2 ditemukan 11-100 parasit/100 LP
(+++) = positif 3 ditemukan 1-10 parasit/1 LP
(++++) = positif 4 ditemukan > 10 parasit/ 1LP