Anda di halaman 1dari 3

“EDUTAINMENT “ KONSEP JITU PENGHILANG RASA JENUH

Judul : “METODE EDUTAINMENT”


Pengarang : Moh. Sholeh Hamid, S.Pd.
Editor : Nawang Sawitri
Catatan : Cetakan I, November 2011
Cetakan II, Juli 2012
Cetakan III, Desember 2012
Tebal : 252 halaman
Penerbit : DIVA Press (Anggota IKAPI), Jogjakarta.

Awal pertama melihat buku ini, jujur saya merasa sangat tertarik. Cover yang dimiliki
buku ini pun sungguh menarik, memberi kesan ceria dan semangat. Buku ini memang buku
yang berkaitan dengan pendidikan, tetapi berbeda dengan buku pendidikan yang pernah saya
temui. Perbedaan yang dimiliki terletak pada kesan rileks dan santai tak jauh berbeda dengan
buku novel. Membaca bagian awal buku ini juga sudah memberi kesan santai tapi serius.
Keseriusan jelas terlihat dari bahasan yang digunakan yaitu masalah pendidikan terutama
bidang belajar dan pembelajaran.
Penulis buku ini mengusung judul Metode Edutainment . Berdasarkan judul ini pun
rasa ketertarikan saya untuk membaca buku ini semakin meningkat. Selain berdasarkan judul
yang ada, ketertarikan saya juga didasari dengan melihat kondisi real di lapangan. Saat ini
sangat jarang ditemukan guru-guru yang mampu menghinoptis siswa-siswanya untuk bisa
menikmati kegiatan belajar mengajar dengan rasa anutiasme (semangat) belajar. Tak jarang
ditemukan guru yang hanya mampu memberikan materi di depan, kemudian memberi tugas,
melakukan penilaian, dan langsung menyelesaikan kegiatan jika dirasa memang telah selesai.
Kegiatan yang semacam ini jeas terlihat tidak memiliki inovasi pembaruan dalam setiap
pertemuan KBM di kelas. Tak heran jika hal itu justru membuat siswa semakin bosan dan
mungkin tidak akan menghiraukan para guru di depan kelas. Oleh karena itu, demi menepis
dan menghapus rasa jenuh serta bosan yang dimiliki siswa saat pembelajaran berlangsung,
seorang guru haruslah mampu untuk lebih menginovasikan metode yang mereka gunakan
setiap kegiatan KBM berlangsung. Salah satu metode yang menarik untuk menepis rasa
tersebut adalah Metode “Edutainment” yang akan dikupas habis dalam buku ini.
Buku ini menjelaskan sebuah metode edutainment dari bagian akar hingga ujung
pangkalnya. Dimulai dari hakikat dari metode edutainment itu sendiri. Edutainment berasal
dari kata education yang berarti pendidikan, sedangkan entertainment berarti hiburan. Jadi
dari segi bahasa edutainment adalah pendidikan yang menghibur dan menyenagkan.
Sedangkan secara terminologi, edutainment adalah proses pembelajaran yang didesain
sedemikian rupa, sehingga sebuah isi atau mutan pendidikan dapat dikombinasi dengan
hiburan dan akhirnya mampu tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Hal yang
berkaitan dengan hiburan biasanya dapat dilakukan dengan pemberian humor, permainan,
demostrasi dengan berbagai peralatan pendukung. Berdasarkan pernyataan tersebut sejatinya
metode edutainment dapat menciptakan suasana kelas yang aktif, atraktif, dan produktif.
Selain itu, juga dapat menghapus paham lama tentang sistem pengajaran teacher center yang
beralih pada student center.
Hakikat manusia hidup adalah mencapai kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu,
pendidikan di masa modern ini lebih mengedepankan kesenangan anak didik dalam proses
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran itu sendiri mampu tercapai dengan
cara yang paling menarik dan mampu membuat setiap anak didik merasa nyaman dalam
menjalani proses pembelajaran. Dalam terapannya secara nyata kosep edutainment telah
bertransformasi menjadi beberapa konsep seperti konsep quantum learning, quantum
teaching, active learning, accelerated learning, dan humanizing the classroom. Setiap konsep
yang ada, hadir dengan karakter masing-masing, tetapi tetap beorientasi untuk
mengedepankan kenyamanan siswa belajar di dalam kelas.
Selain itu, untuk menghadirkan suasana edutainment yang menarik dan memberi
kenyamanan di dalamnya, sebuah ruang kelas pun harus tertatata sedemikian rupa. Dimulai
dari lingkungan yang mendukung seperti pemberian gambar yang disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran, pemakaian warna cat yang tepat dalam ruang kelas, pemberian aroma
terapi untuk memberi kesan rileks selama kegiatan pembelajaran, penempatan tumbuh-
tumbuhan di depan kelas, dan hal yang paling penting adalah konsep tempat duduk yang
tepat sehingga kegiatan belajar mengajar bisa lebih kondusif.
Tidak hanya konsep penataan ruangan, metode saat kegiatan pembelajaran pun juga
dibahas dalam buku ini. Dimulai dari metode yang condong digunakan siswa saat mengikuti
pembelajaran, seperti metode mencatat, menulis, dan membaca. Beberapa metode atau teknik
yang efektif dari ketiganya dikupas tuntas. Hal pertama ialah metode mencatat (jelas selalu
digunakan siswa, karena dalam berkomunikasi dan mendengar perkataan saja itu tidaklah
cukup untuk merangkai memori sebuah pembahasan belajar yang dibutuhkan), kemudian
metode menulis (setiap siswa pasti memiliki kelebihan tersendiri dalam menuaikan setiap ide
gagasan, salah satunya adalah menulis yang mana terdapat dua teknik yaitu clustering
(pengelompokan) dan fast writing (menulis cepat)), yang terakhir ialah metode membaca (hal
yang penting untuk menambah wawasan setiap siswa dan sebagai bekal untuk kedepannya.
Di waktu sibuk mereka, tentunya tetap dibutuhkan waktu untuk membaca, oleh karena itu
disediakan dua teknik membaca cepat yang sangat bermanfaat yaitu skimming (proses
membaca secara melompat dan melihat ide pokoknya saja) dan scanning (mencari satu
informasi tertentu dalam bahan bacaan).
Sehubungan dengan metode pembelajaran sebuah model pembelajaran kolaboratif
pun menjadi hal yang khas di edutainment. Pembelajaran kolaboratif bericirikan empat hal
yaitu guru sebagai mediator, pembagian siswa yang heterogen, saling berbagi pengetahuan
antar guru dan siswa, serta pembagian otoritas diantara guru dan siswa. Namun, tantangan
yang terdapat dalam model ini pun tidaklah mudah, seperti masalah kontrol kelas, waktu
persiapan pembelajaran, masalah perbedaan individu, dan masalah tanggung jawab individu
terhadap proses pembelajaran. Di samping model kolaboratif yang didesain sedemikian rupa
mendekati student center, dalam metode edutaiment terdapat metode interaktif lain yang bisa
digunakan sebagai rujukan saat kegiatan pembelajaran. Diantaranya adalah metode ceramah,
proyek, eksperimen, pemberian tugas dan pembacaan, dikusi, dan latihan.
Sarat dengan hiburan, itulah ciri khas edutainment, sehingga dalam buku ini pun
dihadirkan beberapa strategi pengajaran yang mampu menarik dan memberi kesan menghibur
pada siswa. Diantaranya adalah picture and picture, numbered head together, cooperative
script, kepala bernomor struktur, jigsaw, dan course review horray. Selain strategi pengajaran
yang menarik, hiburan juga bisa didapat dari permainan. Berikut adalah permainan yang bisa
dilakukan saat pembelajaran berlangsung, yaitu permainan think, pair, and share, permainan
artikulasi, mind mapping, mencari pasangan, betukar pasangan, melempar bola salju, tebak
kata, dan kelompok bergerak. Itulah beberapa metode, model, dan strategi yang dapat
digunakan sebagai rujukan menciptakan kelas edutainment. Selain hal tersebut, hal terakhir
yang menjadi penutup pembahasan buku ini adalah strategi dalam mengatur siswanya agar
lebih tercapai tujuan untuk mewujudkan kelas edutainment yang aktif, atraktif, dan produktif.
Itulah sebagian penjelasan mengenai edutainment yang dihadirkan oleh pembahasan
buku ini. Berdasarkan pembahasan singkat di atas sudah jelas dapat diuraikan kelebihan
yang dimiliki oleh buku tersebut. Buku ini membahas dengan jelas, padat, rinci, dan
berbobot. Informasi yang dihadirkan sungguh membawa nuansa baru dalam metode
pengajaran yang sarat dengan perkembangan modern. Siapapun yang membaca pasti akan
mendapat wawasan lebih terutama permasalahan edutainment yang dijadikan sebuah
terobosan baru dalam dunia belajar pembelajaran modern. Di samping kelebihan itu, jelas
masih terdapat beberapa kekurangan. Namun, kekurangan yang dimiliki buku ini hanya
terletak pada kesalahan teknis, seperti halaman yang berulang, penulisan kutipan yang tidak
konsisten (terkadang sesuai aturan, terkadang tidak memperhatikan aturan). Selebihnya tidak
ada masalah apapun.
Oleh karena itu, buku ini wajib dibaca terutama oleh para pendidik baik yang sudah
menjadi pendidik maupun yang masih menyandang status sebagai calon pendidik. Bagi para
pendidik dengan adanya buku ini mereka bisa lebih berinovasi dalam melakukan kegiatan
KBM di kelas. Sedangkan bagi para calon pendidik buku ini bisa dijadikan sebagai buku
referensi wajib pendamping studi mereka. Di samping karena pembahasannya begitu luas,
berbobot, dan penuh informasi, juga didukung dengan tujuan kedepan agar mereka bisa
menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Anda mungkin juga menyukai