Anda di halaman 1dari 9

Mengenal Akreditasi Rumah Sakit versi 2012

Apa itu Akreditasi?

Suatu pengakuan yang diberikan pemerintah kepada RS karena telah memenuhi


standar yang ditentukan.

Tujuan Akreditasi :

1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan


2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan RS danSDM di RS
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan RS
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien,masyarakat, dan SDM RS

Manfaat Akreditasi

1. Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada


pasien sesuai standar di RS
2. Terlindungainya pasien/masyarakat dari layanan kesehatan yang tidak
bermutu
3. Sebagai salah satu syarat peningkatan kelas RS
4. Peningkatan kesejahteraan rumah sakit

Apa yang harus diAkreditasi di RS ?

Akreditasi RS versi 2012 terdapat 15 bab/kelompok kerja (Pokja), 323 standar


dan 1218 elemen penilaian (EP), antara lain :

NO BAB/POKJA STD EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 6 24
2 Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 30 100
3 Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) 7 28
4 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 23 88
5 Sasaran Millenium Development Goals (MDGs) 3 19
6 Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) 23 85
7 Asesmen Pasien (AP) 44 184
8 Pelayanan Pasien (PP) 22 74
9 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 14 51
10 Manajemen Penggunaan Obat (MPO) 21 84
11 Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 28 109
12 Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) 24 99
13 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 24 83
14 Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP) 27 98
15 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 27 92

Bagaimana proses penilaian Akreditasi di RS ?


Proses penilaian akreditasi meliputi :

A. Sumber data :

1. Wawancara : Pada pimpinan RS - Pada staf RS - Pada pasien dan keluarga


(minimal 4)
2. Observasi : Fasilitas, alat, prosedur tindakan, dll
3. Kelengkapan dokumen : Kebijakan/SK, pedoman, standar prosedur
operasional (SOP)/Protap, bukti pelaksanaan kegiatan, program kerja,
laporan harian, laporan bulanan/harian, dll.

B. Cara penilaian :

1. Tim penilai (surveyor) akan berada di RS selama ± 3 hari yang terdiri dari 3
orang (manajemen, medis dan keperawatan)
2. Pimpinan RS mempresentasikan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien RS
3. Dilanjutkan telaah dokumen, telaah rekam medik tertutup dan telaah rekam
medik terbuka serta survey lapangan,
4. Penilaian lapangan ditekankan pada telusur pasien untuk di wawancarai/
observasi langsung atas pelayanan kesehatan yang telah/sedang/akan
diterima pasien.
5. Dalam waktu yang bersamaan, kelengkapan dokumen akreditasi juga di
observasi dan ditanyakan pada jajaran staf dan pimpinan RS.
6. Temuan atas ketidaklengkapan dokumen/ kekurangan mutu pelayanan harus
diperbaiki saat itu setelah mendapat rekomendasi surveyor.
7. Telusur lingkungan terhadap fasilitas rs
8. Telusur KPS
9. Presentasi FMEA, Pedoman Praktik Klinis/Clinical Pathways, Risk
Manajemen Dan IKP (Insiden Keselamatan Pasien)
10. Wawancara Pimpinan
11. Exit Conference

C. Hasil penilaian :

Ada 4 kriteria hasil penilaian terhadap EP :

1. Tercapai penuh ( skor 10)

 Melalui wawancara baik pada pasien/keluarga dan staf ditemukan jawaban


“ya” atau “selalu”, atau dapat menjawab sesuai dengan konteks pertanyaan
 Melalui observasi dokumen, ditemukan minimal 9 dari 10 dokumen yang
diminta atau 90 % dokumen lengkap
 Melalui observasi bukti pelaksanaan, kegiatan/tindakan sudah berjalan
minimal 4 bulan terakhir dari masa penilaian

2. Tercapai sebagian (skor 5)

 Melalui wawancara baik pada pasien/keluarga dan staf ditemukan jawaban


“tidak selalu” atau “kadang-kadang”,
 Melalui observasi dokumen, ditemukan 50 sampai 89 % dokumen yang
diminta
 Bukti dipenuhinya persyaratan hanya dapat ditemukan di
sebagian daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada
 Kebijakan/prosedur dapat dilaksanakan tetapi tidak dapat dipertahankan
 Melalui observasi bukti pelaksanaan, kegiatan/tindakan sudah berjalan 1 - 3
bulan terakhir dari masa penilaian

3. Tidak tercapai (skor 0)

 Melalui wawancara baik pada pasien/keluarga dan staf ditemukan jawaban


“jarang” atau “tidak pernah”,
 Melalui observasi dokumen, ditemukan <50% dari dokumen yang diminta
 Bukti dipenuhinya persyaratan tidak dapat ditemukan di daerah/unit kerja
dimana persyaratan harus ada
 Kebijakan/proses ditetapkan tetapi tidak dilaksanakan
 Melalui observasi bukti pelaksanaan, kegiatan/tindakan sudah berjalan hanya
≤1 bulan terakhir dari masa penilaian

4. Tidak dapat diterapkan

Sebuah EP dinilai “tidak dapat diterapkan” jika persyaratan dari EP tidak


dapat diterapkan di RS (contohnya, RS tidak melakukan riset, tidak ada
donasi organ)

Nilai skor akan diakumulasikan pada masing-masing standar yang terdapat dalam
bab untuk menentukan apakah suatu standar telah mencapai batas yang telah
ditentukan.

EP dinilai dalam skore, sedangkan standard dan bab/grup dinilai dalam persen
(%)

Bagaimana kriteria dan katagori kelulusan Akreditasi di RS ?

Bagi RS yang telah lulus akreditasi versi 2012 akan di katagorikan ke dalam 4
tingkatan :

Pokja Pratama Madya Utama Paripurna


SKP Tiap BAB dan
Rata-rata Grup Tiap BAB Tiap BAB
HPK Tiap BAB dan
MAYOR dg dan Rata-rata dan Rata-rata
PPK rata-rata Grup
Nilai ≥ 80% Grup MAYOR Grup MAYOR
PMKP Mayor dg Nilai ≥
dg Nilai ≥ dg Nilai ≥
MDGs Tiap BAB dan 80%
80% 80%
APK Rata-rata Grup
AP MINOR dg
PP Nilai ≥ 20%
PAB
MPO Tiap BAB dan
MKI Rata-rata
KPS Grup MINOR
PPI dg Nilai ≥ Grup MINOR
TKP 20% dg Nilai ≥
MFK 20%

Langkah menuju sukses akreditasi :

1. Komitmen dari semua staf dan pimpinan rumah sakit terhadap akreditasi
2. Bekerja sesuai dengan kebijakan, pedoman, dan SPO yang telah ditetapkan
3. Senantiasa evaluasi diri untuk mutu pelayanan yang lebih baik
4. Utamakan kepentingan & keselamatan pasien
STRATEGI MENGHADAPI SURVEI AKREDITASI
1.Persiapan
a.Pelatihan
b.Membangun komitmen
c.Membentuk Fasilitator
d.Membentuk Panitia Akreditasi
e.Studi banding
2.Pergerakan
a.Sosialisasi/Desiminasi Program Akreditasi kepada seluruh karyawan
b.Membuat/merevisi/menyusun dokumen Akreditasi (SK, Kebijakan, Protap, manual, dll)
c.Pembangunan/perbaikan fisik
d.Evaluasi (Program, kegiatan, dokumen, dll)
e.Self Assessment
f.Bimbingan dari KARS
3.Persiapan Penilaian
a.Melakukan self assessment terakhir dan memastikan nilai tiap-tiap pelayanan sesuai kesepakatan
(misal : minimal 85%)
b.Mengajukan permohonan survei akreditasi kepada KARS
4.Saat Penilaian
a.Menyiapkan tempat penilaian/survei
b.Menyiapkan dokumen
c.Karyawan tidak ada yang cuti
d.Dokter diminta tidak praktek sore
e.Menyiapkan tim konsep & pengetik serta ruangannya
f.Buat suasana nyaman untuk para surveior
5.Paska Penilaian
a.Memenuhi rekomendasi surveior
b.Menunggu hasil survei

Akreditasi RS, Dasar Hukum, Tujuan dan Manfaatnya


Posted on March 12, 2011 by admin

Pengakuan oleh pemerintah kepada RS yang telah memenuhi standar yang ditetapkan
pemerintah; melalui assessment & proses external peer review oleh organisasi penilai yan kes
(di Indonesia oleh KARS) yang menilai keakuratan tingkat kinerja dihubungkan dng standar
& cara implementasi peningkatan sistem Pelayanan Kesehatan secara berkesinambungan
(IsQua, Accreditation Federation 2001)

Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada
Rumah Sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan (DEPARTEMEN
KESEHATAN)

Tujuan Akreditasi
Pada dasarnya tujuan utama akreditasi Rumah Sakit adalah agar KUALITAS dapat
diintegrasikan dan dibudayakan ke dalam sistim pelayanan di Rumah Sakit

Dasar Hukum Akreditasi

 Undang-undang 23 tahun 1992 tentang kesehatan,


pasal 59 menegaskan bahwa peningkatan mutu sarana kesehatan perlu diperhatikan
 Dasar Hukum akreditasi sekarang ini bukan UU no. 23 / 1992 tentang Kesehatan, tetapi lebih
tepat UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit Pasal 40. (Diralat oleh bapak Himawan Loekito)
 Permenkes no. 159b/88 tentang RS, pasal 26 mengatur tentang akreditasi RS
 SK Menkes 436/93 menyatakan berlakunya standar yan RS & standar yanmed
 SK Dirjen Yanmed No. YM.02.03.3.5.2626 tentang Komisi Akreditasi RS dan Sarana
Kesehatan Lainnya

Kebijakan akreditasi RS

 SK Menkes 228/Menkes/SK/III/2002 tentang pedoman Penyusunan Standar Pelayanan


Minimal RS yang wajib dilaksanakan daerah.
 Semua RS minimal harus terakreditasi untuk 5 pelayanan (Adminsitrasi & manajemen,
Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat Darurat, Keperawatan & Rekam Medik)
 Dinas Kesehatan Propinsi agar melakukan monitoring & evaluasi paska survei akreditasi

Mengapa Akreditasi

 Tuntutan hukum terhadap mutu pelayanan RS yang semakin meningkat.


 Fisik bangunan RS masih banyak yang belum memenuhi standar.
 Peralatan medis yang masih kurang
 Masih banyak RS yang kekurangan SDM
 Komitment yang rendah
 Persyaratan perpanjangan perijinan RS

Langkah Strategis Sukses Akreditasi R.S


 Langkah 1 : Persiapan Organisasi
 Langkah 2 : Persiapan Bahan/Materi
 Langkah 3 : Study Banding
 Langkah 4 : Penyusunan SOP
 Langkah 5 : Perbaikan input-proses-hasil
(output)
 Langkah 6 : Self Assesment
 Kegiatan 7 : Pra survay
 Langkah 8 : Persiapan hari H Survay
 Langkah 9 : Kegiatan 3-4 hari survay

Standar dalam Akreditasi RS


Standar 1 : falsafah dan tujuan
Standar 2 : administrasi dan manajemen
Standar 3 : staf dan pimpinan
Standar 4 : fasilitas dan peralatan
Standar 5 : kebijakan dan prosedur
Standar 6 : pengembangan staf dan program pendidikan
STandar 7 : Evaluasi Dan Peningkatan Mutu

KEPUTUSAN STATUS AKREDITASI

1. Tidak diakreditasi/ Tidak lulus


– nilai total < 65%
2. Akreditasi Bersyarat
– nilai total > 65% , < 75%
– tidak ada nilai <= 60%
– satu tahun diakreditasi lagi
3. Akreditasi Penuh
– nilai total >= 75%
– tidak ada nilai <= 60%
– tiga tahun masa berlaku
4. Akreditasi Istimewa
– didapat 3x berturut-turut
– lima tahun masa berlaku

8 Syarat Panitia Akreditasi yang Sukses

1. Kepemimpinan yg proaktif.
2. Komitmen seluruh anggota Tim.
3. Terlatih dalam Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving Techniques).
4. Rapat-rapat yg terencana dan tercatat.
5. Kegiatan Tim diakui sebagai kegiatan resmi R.S.
6. Adanya pengakuan dan penghargaan dari manajemen.
7. Kegiatan-kegiatan Tim dapat terlihat oleh direktur.
8. Anggota tim dapat menikmati keberadaannya dalam tim.

Anda mungkin juga menyukai