Tujuan Akreditasi :
Manfaat Akreditasi
NO BAB/POKJA STD EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 6 24
2 Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 30 100
3 Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) 7 28
4 Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 23 88
5 Sasaran Millenium Development Goals (MDGs) 3 19
6 Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) 23 85
7 Asesmen Pasien (AP) 44 184
8 Pelayanan Pasien (PP) 22 74
9 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 14 51
10 Manajemen Penggunaan Obat (MPO) 21 84
11 Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 28 109
12 Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) 24 99
13 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 24 83
14 Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP) 27 98
15 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 27 92
A. Sumber data :
B. Cara penilaian :
1. Tim penilai (surveyor) akan berada di RS selama ± 3 hari yang terdiri dari 3
orang (manajemen, medis dan keperawatan)
2. Pimpinan RS mempresentasikan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien RS
3. Dilanjutkan telaah dokumen, telaah rekam medik tertutup dan telaah rekam
medik terbuka serta survey lapangan,
4. Penilaian lapangan ditekankan pada telusur pasien untuk di wawancarai/
observasi langsung atas pelayanan kesehatan yang telah/sedang/akan
diterima pasien.
5. Dalam waktu yang bersamaan, kelengkapan dokumen akreditasi juga di
observasi dan ditanyakan pada jajaran staf dan pimpinan RS.
6. Temuan atas ketidaklengkapan dokumen/ kekurangan mutu pelayanan harus
diperbaiki saat itu setelah mendapat rekomendasi surveyor.
7. Telusur lingkungan terhadap fasilitas rs
8. Telusur KPS
9. Presentasi FMEA, Pedoman Praktik Klinis/Clinical Pathways, Risk
Manajemen Dan IKP (Insiden Keselamatan Pasien)
10. Wawancara Pimpinan
11. Exit Conference
C. Hasil penilaian :
Nilai skor akan diakumulasikan pada masing-masing standar yang terdapat dalam
bab untuk menentukan apakah suatu standar telah mencapai batas yang telah
ditentukan.
EP dinilai dalam skore, sedangkan standard dan bab/grup dinilai dalam persen
(%)
Bagi RS yang telah lulus akreditasi versi 2012 akan di katagorikan ke dalam 4
tingkatan :
1. Komitmen dari semua staf dan pimpinan rumah sakit terhadap akreditasi
2. Bekerja sesuai dengan kebijakan, pedoman, dan SPO yang telah ditetapkan
3. Senantiasa evaluasi diri untuk mutu pelayanan yang lebih baik
4. Utamakan kepentingan & keselamatan pasien
STRATEGI MENGHADAPI SURVEI AKREDITASI
1.Persiapan
a.Pelatihan
b.Membangun komitmen
c.Membentuk Fasilitator
d.Membentuk Panitia Akreditasi
e.Studi banding
2.Pergerakan
a.Sosialisasi/Desiminasi Program Akreditasi kepada seluruh karyawan
b.Membuat/merevisi/menyusun dokumen Akreditasi (SK, Kebijakan, Protap, manual, dll)
c.Pembangunan/perbaikan fisik
d.Evaluasi (Program, kegiatan, dokumen, dll)
e.Self Assessment
f.Bimbingan dari KARS
3.Persiapan Penilaian
a.Melakukan self assessment terakhir dan memastikan nilai tiap-tiap pelayanan sesuai kesepakatan
(misal : minimal 85%)
b.Mengajukan permohonan survei akreditasi kepada KARS
4.Saat Penilaian
a.Menyiapkan tempat penilaian/survei
b.Menyiapkan dokumen
c.Karyawan tidak ada yang cuti
d.Dokter diminta tidak praktek sore
e.Menyiapkan tim konsep & pengetik serta ruangannya
f.Buat suasana nyaman untuk para surveior
5.Paska Penilaian
a.Memenuhi rekomendasi surveior
b.Menunggu hasil survei
Pengakuan oleh pemerintah kepada RS yang telah memenuhi standar yang ditetapkan
pemerintah; melalui assessment & proses external peer review oleh organisasi penilai yan kes
(di Indonesia oleh KARS) yang menilai keakuratan tingkat kinerja dihubungkan dng standar
& cara implementasi peningkatan sistem Pelayanan Kesehatan secara berkesinambungan
(IsQua, Accreditation Federation 2001)
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada
Rumah Sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan (DEPARTEMEN
KESEHATAN)
Tujuan Akreditasi
Pada dasarnya tujuan utama akreditasi Rumah Sakit adalah agar KUALITAS dapat
diintegrasikan dan dibudayakan ke dalam sistim pelayanan di Rumah Sakit
Kebijakan akreditasi RS
Mengapa Akreditasi
1. Kepemimpinan yg proaktif.
2. Komitmen seluruh anggota Tim.
3. Terlatih dalam Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving Techniques).
4. Rapat-rapat yg terencana dan tercatat.
5. Kegiatan Tim diakui sebagai kegiatan resmi R.S.
6. Adanya pengakuan dan penghargaan dari manajemen.
7. Kegiatan-kegiatan Tim dapat terlihat oleh direktur.
8. Anggota tim dapat menikmati keberadaannya dalam tim.