TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Plastik
Plastik merupakan kemasan makanan yang sangat populer dan menjadi
pilihan bagi konsumen. Sejak ditemukan oleh seorang peneliti dari Amerika
Serikat pada tahun 1968 yang bernama John Wesley Hyatt, plastik menjadi
pilihan bagi dunia industry dan berkembang secara luar biasa penggunaannya dari
hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 220 juta ton/tahun pada
tahun 2005 (Kadir, 2012). Plastik mempunyai karakteristik mudah dibentuk, tahan
lama (durable), dan dapat mengikuti trend permintaan pasar. Plastik telah mampu
tidak berkarat, dapat diberi warna dan harganya yang murah seakan membutakan
zat penyusun dari plastik ke dalam makanan, terutama jika makanan tersebut tidak
cocok dengan plastik yang mengemasnya. Zat-zat penyusun tersebut cukup tinggi
plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen
dari total produksi sampah. Dengan demikian, plastik telah mampu menggeser
sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga
dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi
ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene
pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman
lainnya. Tidak untuk air hangat apalagi panas. Untuk jenis ini, disarankan
hanya untuk satu kali penggunaan dan tidak untuk mewadahi pangan dengan
suhu lebih besar dari 600̊̊ C, hal ini akan mengakibatkan lapisan polimer pada
menyebabkan kanker).
senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami : iritasi kulit dan saluran
b. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, galon air minum,
dan lain-lain.
c. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan
d. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras hingga semifleksibel,
buram dan lebih tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan, melunak pada
3. V — Polyvinyl Chloride
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di
tengahnya, serta tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis
a. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-
dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan
c. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan
plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
d. Plastik jenis ini sebaiknya tidak untuk mewadahi pangan yang mengandung
a. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, fleksibel, kedap air tetapi
tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Melunak pada suhu
700̊ C.
b. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat
5. PP — Polypropylene
a. Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP PP
menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
b. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan,
keras tetapi fleksibel. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya
tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, minyak,
stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Melunak pada suhu 1500
derajat Celcius.
c. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk
6. PS — Polystyrene
a. Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS PS
b. Terdapat dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunak/berbentuk foam.
c. PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, getas, mudah terpengaruh
lemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah dibentuk, melunak pada suhu
makanan.
mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain (seperti alkohol). Bahan ini dapat
panas.
h. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap
i. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak,
reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit
didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang
j. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode
angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara
dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini
7. OTHER
a. Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER
- polycarbonate, Nylon).
b. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, alat-alat rumah tangga, peralatan makan bayi dan plastik kemasan.
c. PC - Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita
(sippy cup).
botol susu, sebaiknya direndam saja dalam air mendidih dan tidak direbus
atau dipanaskan dengan microwave. Botol yang sudah retak sebaiknya tidak
digunakan lagi.
f. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan
h. SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk
digunakan.
Dilihat dari sifatnya, plastik dapat dibagi menjadi dua (Saptono, 2008):
1. Plastik Termoset
Jenis plastik ini mengalami perubahan yang bersifat irreversible. Pada
suhu tinggi jenis plastik termoset berubah menjadi arang. Hal ini disebabkan
dalam industri pangan terutama untuk membuat tutup botol. Plastik tidak akan
kontak langsung dengan produk karena tutup selalu diberi lapisan perapat yang
peralatan dapur seperti Teflon dan Ediblefilm dari amilosa pati jagung untuk
2. Plastik Termoplastik
Sebagian besar polimer yang dipakai untuk mengemas atau kontak dengan
bahan makanan adalah jenis termoplastik. Plastik ini dapat menjadi lunak jika
dipanaskan dan mengeras lagi setelah dingin. Hal ini dapat terjadi berulang -
yakni rantai yang paling pendek. Polimer merupakan gabungan dari beberapa
monomer yang akan membentuk rantai yang sangat panjang. Bila rantai tersebut
jerami maka disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan
1. Linear, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus (linear) maka akan
2. Jaringan tiga dimensi, bila monomer berbentuk tiga dimensi akibat polimerisasi
tingkat polimerisasi yang rendah dan kerangka dasar yang mengikat antar atom
karbon dan ikatan antar rantai lebih besar daripada rantai hidrogen. Bahan yang
dihasilkan dengan tingkat polimerisasi rendah bersifat kaku dan keras. Bahan
kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebabkan oleh
memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatan
dan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi warna. Kelemahan bahan
ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam
plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas.
(Winarno, 1997).
untuk memperbaiki sifat-sifat fisiko kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebut
kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang ditambahkan tersebut disebut
komponen nonplastik yang berupa senyawa anorganik atau organik yang memiliki
berat molekul rendah. Bahan aditif dapat berfungsi sebagai pewarna, antioksidan,
penyerap sinar UV, anti lekat dan masih banyak lagi (Winarno dan Jennie, 1982).
2006) :
1. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA
cukup tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada manusia terutama
kanker hati.
2. Monomer vinil sianida (akrilonitril), bereaksi dengan adenin pada DNA dan
3. Monomer vinil asetat, telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus dan hati
1. Dibutil ptalat (DBP) dan Dioktil ptalat (DOP), merupakan zat aditif yang
populer digunakan dalam proses plastisasi, namun dibalik itu DBP dan DOP
ternyata menyimpan suatu zat kimia yaitu zat benzen. Benzen termasuk larutan
kimia yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Benzen juga tidak dapat
dikeluarkan melalui feses atau urin. Akibatnya, zat ini semakin lama semakin
menumpuk dan berbalut lemak. Hal tersebut bisa memicu kanker pada darah
2. Timbal (Pb) merupakan racun bagi ginjal dan kadmium (Cd) yang merupakan
pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana keduanya merupakan bahan aditif
zat aditif yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dan memperbesar
sebagai bahan untuk membuat plastik tahan panas. PCB berfungsi sebagai satic
agent dan ikut menentukan kualitas plastik. Plastik tahan panas sangat
pencernaan, serta tangan dan kaki lemas. Pada wanita hamil PCB dapat
mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Pada
6. Pigmen warna pada kantong plastik kresek yang bisa bermigrasi ke dalam
bahan pewarna yang digunakan. Begitu juga dengan plastik yang tidak
plastik tersebut, semakin sering terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya
Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan
dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Untuk
menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi
oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain
besar bagi lingkungan karena plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-
tahun agar dapat terdekomposisi dengan sempurna. Sampah kantong plastik yang
ditimbun di tempat pembuangan akhir dapat mencemari tanah dan air tanah
2. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
4. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk yang hidup di bawah tanah.
5. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan
6. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh
binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai
makanan.
di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu
meyuburkan tanah.
9. Kantong plastik juga menyebabkan banjir karena menyumbat saluran air dan
sangat lama untuk terurai oleh mikroorganisme sehingga akan menumpuk dan
menjadi sarang penyakit dan mengganggu ekosistem sekitar. Karena sifatnya yang
sulit diurai, sering kali sampah plastik dibakar. Sedangkan pembakaran sampah
lingkungan. Sebab hal ini dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya dan
Jika dioksin berada diudara maka akan dapat terhirup oleh manusia dan
masuk ke dalam sistem pernafasan. Risiko bagi manusia yang paling besar adalah
jika dioksin diterima tetap sehingga dioksin akan mengendap dalam tubuh
bertindak sebagai pengacau hormon, dan jika dalam keadaan menyusui maka akan
umumnya masih konvensional yaitu : kumpul, angkut dan buang. Seiring dengan
pertambahan penduduk, tambah lama akan tambah banyak jumlah sampah yang
yang tersedia tambah lama akan semakin tua dan tambah terbatas kemampuannya.
lahan perkotaan yang makin sempit dan mahal. Teknologi utama sebuah kota
pada sebuah TPA dan bukan landfilling yang baik, karena hampir seluruh TPA di
dumping, yang sebetulnya tidak layak disebut sebagai sebuah bentuk teknologi
Indonesia dalam upaya mengurangi sampah mulai dari sumbernya sampai di akhir
Pengelolaan Sampah bahwa prioritas utama yang harus dilakukan oleh semua
sampah atau residu dari kegiatan pengurangan sampah yang masih tersisa
c. Daur-ulang (recycle): residu atau limbah yang tersisa atau tidak dapat
pemanfaatan limbah
2. 2. 1 Mengurangi (Reduce)
Reduce berarti mengupayakan agar limbah yang dihasilkan sesedikit
penggunaan bahan bahan yang bisa merusak lingkungan. Pada tahap inilah peran
serta masyarakat perlu ditingkatkan karena dari sini produksi sampah dimulai.
pakai. Konsumen akan berpikir sampah kantong plastik bisa hancur dalam jangka
air tanah, dan sampah kantong plastik yang dibuang sembarangan dapat
1. Menggunakan tas pakai ulang atau membawa keranjang dari rumah untuk
berbelanja, tas pakai ulang kini banyak dijual di supermarket atau bisa juga
Penggunaan kardus bekas sebagai aksi reuse juga sangat berarti bagi
dengan kantung plastik (keresek/ kantung asoy) yang tidak ada harganya.
“ramah lingkungan”.
tercecer.
merubah pola hidup konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan
Sebagai contoh penggunaan tas belanja ketika berbelanja di super market untuk
volume sampah dapat dikurangi sebelum dibuang ke TPA dan dampak yang
dimanfaatkan. Hal ini juga berarti lebih memprioritaskan penggunaan barang yang
banyak kantong plastik yang dibawa ke rumah dari berbagai toko yang berbeda
beda. Padahal plastik tersebut tidak digunakan kembali, terutama untuk plastik
yang berukuran kecil. Dengan memakai tas belanja sebagai tempat penyimpan
daya alam karena tidak perlu membuat kantong plastik baru terus menerus.
kehidupan sehari-hari :
disposable (sekali pakai lalu buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu
biasa digunakan sekali pakai oleh konsumen di pasaran diganti dengan tas belanja
yang dibawa sendiri oleh konsumen dari rumah yang lebih ramah lingkungan.
Dari alternatif ini diharapkan kerusakan lingkungan akibat plastik dapat berkurang
2. 3. Perilaku
Faktor penentu perilaku manusia sangat sulit dibatasi karena perilaku
merupakan hasil resultansi dari beberapa faktor, baik internal mau pun eksternal
2. 3. 1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan menusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman juga dapat diperoleh dari
informasi yang disampaikan orang lain, di dapat dari buku, surat kabar, atau
media massa, elektronik. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu
tingkat, yakni :
1. Tahu (know)
Tahu artikan sebagai mengigat suatu materi yang telah dipelajari
kembali (recail) terdapat suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang pelajari atau
rangsangan yang harus diterima. Oleh sebab itu, ”tahu” ini adalah merupakan
tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprentasi materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat melakukan
4. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat mengambarkan (membuat
5. Sintesis (synthensisi)
Analisis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
Dengan kata lain sintensis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justipikasi atau
plastik.
menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
dari luar). Berdasarkan rumus teori Skinner tersebut maka perilaku manusia dapat
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih
Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus sudah berupa
tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau observable
behavior. Dari penjelasan di atas dapat disebutkan bahwa perilaku itu terbentuk di
dalam diri seseorang dan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu :
a. Faktor eksternal, yaitu stimulus yang merupakan faktor dari luar diri seseorang.
Faktor eksternal atau stimulus adalah faktor lingkungan, baik lingkungan fisik,
b. Faktor internal, yaitu respon yang merupakan faktor dari dalam diri seseorang.
Faktor internal yang menentukan seseorang merespon stimulus dari luar dapat
yang memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku manusia
karena dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya dimana seseorang itu berada
(Notoatmodjo, 2007).
2. 4. Partisipasi
Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan tertentu.
lainnya yang terlibat dalam suatu kegiatan. Partisipasi dalam suatu kegiatan akan
tumbuh dengan baik apabila penjual mampu menjaga kepercayaan yang telah
menjaga dengan baik kepercayaan yang diberikan maka konsumen dengan senang
Sesuai dengan theory of reasoned action (TRA) oleh Fishbein dan Ajzen
(1975) dalam Song dan Zahedi (2003), disimpulkan bahwa kepercayaan akan
Karakteristik
Usia
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pengetahuan