Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PROTISTA MIRIP JAMUR


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Protista

yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Ahmad Chairil Affan (160342606258)


2. Lutfita Fitriana (160342606284)
3. Ratri Arum Apsari (160342606243)
4. Rika Nur Azizah (160342606265)
5. Tasafima Tesari (160342606280)

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MARET 2017
1. Jamur Saprolegnia Sp.

Jamur Saprolegnia adalah jamur air tawar yang hidup di lingkungan air tawar dan
memerlukan air untuk tumbuh dan bereproduksi. Jamur Saprolegnia merupakan jenis
utama jamur air yang berhubungan dengan infeksi jamur terhadap ikan dan telur yang
berada dalam air tawar (Noga, 1996).

Menurut Bruno dan Wood (1994), klasifikasi Saprolegnia adalah sebagai berikut :

Kelas : Phycomycetes

Subkelas : Oomycetes

Ordo : Saprolegniales

Famili : Saprolegniaceae

Genus : Saprolegnia

Spesies : Saprolegnia sp.

- Daur Hidup

Secara deskriptif, jamur saprolegnia tersusun atas filament-filamen yang memiliki


ujung-ujung berbentuk speris, di ujung-ujung inilah yang menjadi rumah bagi zoospore
atau sebagai benih dari jamur. Saprolegnia yang dapat berkembangbiak. Filament
filament tersebut disebut dengan hypha. Hypha inilah yang menyerang jaringan ikan.
Jamur saprolegnia di dalam air terlihat seperti kpaas, namun jika tidak di air akan terlihat
sebagai kotoran kesat. Jamur Saprolegnia memiliki warna putih ataupun abu-abu. Warna
abu-abu mengindikasikan bahwa adanya bakteri yng tumbuh bersama-sama dengan
struktur jamur saprolegnia tersebut. Selama bebrapa saat, jamur saprolegnia bias berubah
warna menjadi coklat atau hijau ketika partikel-partikel di air seperti alga melekat ke
filamen. (Bruno dan, Wood, 1994)

- Perkembangbiakan

Perkembangbiakan Saprolegnia biasa terjadi secara seksual dan aseksual. Awal


perkembangbiakan aseksual Saprolegnia sp adalah protoplasma yang banyak
mengandung inti sel (terdapat dalam sporangium) akan terbagi-bagi menjadi beberapa
bagian. Setiap bagian akan memperoleh satu inti sel yang berkembang menjadi zoospora
dengan dua flagel sebagai alat geraknya . Selanjutnya, zoospora keluar dari sporangium
kemudian melepaskan flagelnya sambil membentuk dinding selulosa. Jika zoospora ini
sampai di tempat yang sesuai, maka tumbuh menjadi hifa baru.

Perkembangbiakan seksual Saprolegnia sp ini dimulai dengan pembentukan


oogonium dan anteridium pada ujung-ujung hifa yang berdekatan dan masing-masing
mempunyai sekat pemisah.

Reproduksi seksual melibatkan produksi dari antheridium dan oogonium gametangia,


yang disatukan untuk fertilisasi. Spora aseksual dari saprolegnia melepaskan motile,
zoospora utama. Zoospora utama hanya aktif dalam beberapa menit sebelum mereka
encyst, berkecambah dan melepaskan zoospora kedua. Zoospora kedua lebih motile
dalam periode waktu yang panjang dari pada zoospora utama dan dianggap sebagai
bentuk pelepasan utama dari saprolegnia. Pengulangan lingkar dari encystment dan
pelepasan, disebut “polyplanetism” , membiarkan zoospora kedua untuk membuat
beberapa usaha menempatkan substrat yang cocok. Zoospora kedua menganggap infeksi
spora dari Saprolegnia SP. Encystment (proses pengkistaan) berikutnya, zoospora kedua
melepaskan rambutnya untuk penyerangan. Rambut tersebut juga digunakan untuk
pengapungan, untuk mengurangi rata-rata sedimentasi, dan untuk pengenalan rangsangan
sekumpulan fungal.

- Peranan

2. Phytium Sp.

- Klasifikasi :
Division : Asmatigomycota
Kelas : Oomycetes
Ordo : Perenosporales
Famili : Phytiacae
Genus : Phtyium
Spesies : Phytium Sp.
- Ciri
Genus Phytium mempunyai miselium kasar, lebarnya 7µm. sporangium bulat dan
jorong. Pada perkecambahan secara tidak langsung protoplast sporangium keluar dan
membentuk gelembung (vesicle), selanjutnya dalam vesicle mengalami differensiasi
membentuk zoospora berflagel di luar sporangium. Sporangium umumnya
mempunyai bentuk yang tidak teratur (presporangium)3. Oospora berbentuk halus
dengan tebal (berdiamter 17-19 µm) hasil pembuahan antara anteridium dengan
oogonium. Di media biakan, jamur ini banyak membentuk klamidospora bulat
berukuran 21-39 µm4.

- Daur Hidup

Pada reproduksi ini, ujung hifa membengkak, disebut zoosporangium. Di dalam


zoosporangium akan terbentuk zoospora berflagela dua. Jika keadaan lingkungan
memburuk, jamur air akan memulai reproduksi seksual.

Reproduksi seksual melibatkan pembentukan anteridium dan oogonium di ujung


hifa vegetatif. Jika anteridium bersentuhan dengan oogonium akan menghasilkan
saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi
perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot mempunyai
dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara
dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora.
- Pernanan
Jamur Pythium sp memiliki peranan yg cukup bermanfaat, selain sebagai jamur pelapuk,
juga sebagai pembusuk kecambah.

3. Physarum polycephalum

- Klasifikasi:

Kingdom : Fungi

Divisi : Myxomycota

Class : Myxomycetes

Subclass : Endosporeae

Ordo : Physarales

Family : Physaraceae

Genus : Physarum

Species : Polycephalum

- Ciri-ciri

Ciri-ciri dari physarum polycephalum antara lain hidup dalam kayu yang
membusuk, berbentuk benang benang jala lengket, berwarna kuning, berukuran
panjang beberapa sentimeter, fungsi yang menguntukan antara lain sebagi
dekomposer yang penting di hutan ,karena membantu menguraikan senyawa-senyawa
dari bagian-bagian tumbuhan mati yang diperlukan oleh makhluk hidup lain,
tubuhnya berbentuk lendir, sehingga disebut jamur lender, Spora dapat berkecambah
dalam air atau substrat basah menjadi sel kembar yang disebut miksoflagellata, Dalam
keadaan vegetatif tubuhnya berupa masa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai
ameba, disebut plasmodium, dimana akan membentuk sporangium yang
menghasilkan spora. Lalu amebazigot dengan sesamanya dapat bersatu menjadi
plasmodium yang besar dengan banyak inti. Pada plasmodium tidak pernah
membentuk sekat-sekat, jadi hanya berupa kumpulan protoplas yang menjadi satu,
Makanan cadangan bepupa glikogen, bergerak secara kemotaksis, hidrotaksis, dan
fototaksis negatif.awinan menjadi amebazigot.

- Daur Hidup

Reproduksi seksual dalam tahap plasmodial jamur lendir meliputi 3 fase yang
berbeda: plasmogami, kariogami, dan meiosis.

1. Plasmogami terdiri atas 2 protoplas, membawa dua inti haploid bersama dalam
1 sel.
2. Kariogami merupakan peleburan dari 2 inti tersebut, menghasilkan
pembentukan zigot diploid (2n) dan merupakan awal diplofase pada daur
hidup ini. Plasmodium berinti banyak, sejumlah protoplasma yang bebas
mengalir yang dapat melewati kain sutera atau kertas saring dan tetap tidak
berubah.
3. Meiosis memperbaiki keadaan haploid dan memulai haplofase dari daur ini.

- Peranan
~ physarum polycephalum=protista ini merupakan dekompor yang penting di
hutan ,karena membantu menguraikan senyawa-senyawa dari bagian-bagian
tumbuhan mati yang diperlukan oleh makhluk hidup lain.

RUJUKAN

http://www.florafinder.com/Species/Physarum_polycephalum.php

Asmara, Nursaptia Purwa. 2014. Protista Mirip Jamur, (Online). (http://belajar-di-


rumah.blogspot.co.id/2014/10/protista-mirip-jamur-jamur-lendir.html), diaksed pada tanggal
12 Maret 2017

H Sujadmiko - JURNAL ILMU PERTANIAN" AGRIUM", 2015 - jurnal.umsu.ac.id

I Berlian, B Setyawan, H Hadi - Warta Perkaretan, 2013 - ejournal.puslitkaret.co.id

T Timbuleng - UNIVERSITAS - academia.edu

http://desiastuti35yahoocoid.blogspot.co.id/2011/04/protista.html

Anda mungkin juga menyukai