Anda di halaman 1dari 15

JENIS-JENIS ALIRAN PADA ALAT PENUKAR

PANAS (HE)
T I P E A L I R A N D I D A L A M A L AT P E N U K A R PA N A S I N I A D A 4
M A C A M A L I R A N YA I T U :
COUNTER CURRENT FLOW (ALIRAN BERLAWANAN ARAH)
PA R A L E L F L O W / C O C U R R E N T F L O W ( A L I R A N S E A R A H )
CROSS FLOW (ALIRAN SILANG)
CROSS COUNTER FLOW (ALIRAN SILANG BERLAWANAN)
GAMBAR SHELL AND TUBE
JENIS- JENIS SHELL AND TUBE
Shell and tube heat exchanger dibedakan
menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Fixed Tube Sheet Exchanger, dimana antara shell
dan tube tidak dapat dipisahkan sehingga
meminimalis kebocoran antara fluida sidalam tube
dan shell
2. Tube Bundle Heat Exchanger, hanya memiliki satu
stasioanary tubesheet dan rearnya berbentuk U
3. Outside Packed Heat Exchanger, didalamnya
terdapat packing untuk mencegah kebosoran fluida
di sisi shell
4. Internal FLoating Heat Exchanger, adanya floating
tube sheet yaitu tube sheet yang terpisah dari shell
maupun chanel. Tipe ini dapat dibedakan lagi
menjadi 3 jenis, yaitu Pull through floating head,
PERMASALAHAN YANG TIMBUL

setelah alat beroperasi beberapa lama maka


terbentuklah lapisan kotoran atau kerak pada
permukaan pipa. Tebal tipisnya lapisan kotoran
tergantung dari fluidanya. Adanya lapisan tersebut
akan mengurangi Koefisien perpindahan panasnya
PENENTUAN FLUIDA DALAM SHELL ATAU TUBE :
fluida bertekanan tinggi dialirkan di dalam tube karena tube standar cukup
kuat menahan tekanan yang tinggi.
Fluida berpotensi fouling dialirkan di dalam tube agar pembersihan lebih
mudah dilakukan.
Fluida korosif dialirkan di dalam tube karena pengaliran di dalam shell
membutuhkan bahan konstruksi yang mahal yang lebih banyak.
Fluida bertemperature tinggi dan diinginkan untuk memanfaatkan panasnya
dialirkan di dalam tube karena dengan ini kehilangan panas dapat dihindarkan.
Fluida dengan viscositas yang lebih rendah dialirkan di dalam tube karena
pengaliran fluida dengan viscositas tinggi di dalam penampang alir yang
kecil membutuhkan energi yang lebih besar.
Fluida dengan viskositas tinggi ditempatkan di shell karena dapat digunakan
baffle untuk menambah laju perpindahan.
Fluida dengan laju alir rendah dialirkan di dalam tube. Diameter tube yang
kecil menyebabkan kecepatan linier fluida (velocity) masih cukup tinggi,
CARA PENANGANANNYA :
 Chemical / Physical Cleaning
metode pembersihan dengan
mensirkulasikan agent melalui peralatan biasanya
menggunakan HCl 5-10%.
 Mechanical Cleaning :
- Drilling atau Turbining
Pembersihan dilakukan dengan mendrill deposit yang
menempel pada dindingtube.
- Hydrojeting
Pembersihan dilakukan dengan cara menginjeksikan
air ke dalam tube pada tekanan yang tinggi, untuk jenis
deposit yang lunak.
PROSES PERPINDAHAN PANAS YANG
TERJADI PADA HEAT EXCHANGER
MELIPUTI :
 Konveksi pada sisi shell
 Konduksi dari dinding luar ke dinding dalam
tube
 Konveksi pada sisi tube
Keuntungan shell & tube exchanger :
Memiliki permukaan perpindahan panas persatuan volume yang lebih besar
Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan bentuk yang cukup baik
untuk operasi bertekanan.
Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi
Prosedur pengopersian lebih mudah
Metode perancangan yang lebih baik telah tersedia
Pembersihan dapat dilakukan dengan mudah
FOULING FACTOR (RD)

fouling adalah peristiwa terakumulasinya padatan yang tidak


dikehendaki di permukaan Heat Exchanger yang berkontak dengan
fluida kerja, termasuk permukaan heat transfer. Peristiwa tersebut adalah
pengendapan, pengerakan, korosi, polimerisasi dan proses biologi.
Angka yang menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang
terbawa fluida yang mengalir di dalam HE.
PENYEBAB TERJADINYA FOULING :

- Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang berasal dari hasil korosi
atau coke keras.
- Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari
dekomposisi kerak keras
AKIBAT FOULING :

- mengakibatkan kenaikan tahanan heat transfer, sehingga meningkatkan


biaya, baik investasi, operasi maupun perawatan.
- ukuran Heat Exchanger menjadi lebih besar, kehilangan energi
meningkat, waktu shutdown lebih panjang dan biaya perawatan
meningkat.
MENCEGAH TERJADINYA FOULING FACTOR
Berikut ini adalah cara mengurangi terjadinya fouling pada Heat
Exchanger , yaitu :
1. Pemilihan heat exchanger ( HE ) yang tepat,
2. Gunakan diameter tube yang lebih besar.
3. Kecepatan tinggi,
4. Margin pressure drop yang cukup.
5. Gunakan tube bundle dan heat exchanger cadangan.
6. Gunakan 2 shell yang disusun secara paralel.
7. Gunakan Wire Fin tube.
8. Gunakan Fluidized Bed HE
9. Gunakan U-Tube atau Floating head.
10. Gunakan susunan tube secara Square atau Rotate Square.
11. Meminimalisasikan dead space dengan desain baffle secara optimum.
12. Kecepatan tinggi,
13. Gunakan tube pitch yang lebih besar untuk fouling yang lebih sangat
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai