Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pendahuluan

PERENCANAAN OPTIMALISASI DAN REVITALISASI SUMUR ARTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan utama bagi manusia sehingga kebutuhan akan air sangatlah
mutlak untuk dipenuhi. Pada saat ini cakupan pelayanan air bersih di Kota Cimahi masih
sangat rendah yaitu sekitar 12 % yang dilayani oleh PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten
Bandung.

Ketersediaan sumber air di Kota Cimahi sangat terbatas sehingga pembangunan sumur
artesis merupakan alternatif yang memungkinkan pada saat ini untuk meningkatan cakupan
pelayanan air bersih bagi warga Cimahi.

Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota cimahi mencatat, 25% warga
Kota Cimahi belum terlayani air bersih. Dari total sekitar 530.000 warga Cimahi, baru sekitar
75% yang sudah menikmati air bersih. Rincian, baru 76.900 Sambungan Rumah (SR)
dengan jumlah penduduk sebanyak 365.000 yang terlayani air bersih.

Secara keseluruhan air bersih sudah terlayani sekitar 75 persen. Sekitar 25 persen atau
sekitar 30 ribu SR (belum terlayani). Cakupan air bersih terpenuhi oleh beberapa sumber
air. Di antaranya dari PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung sebanyak 14.500 SR, PDAM
Tirta Wening Kota Bandung sebanyak 500 SR, dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum
Kota Cimahi sebanyak 1.474 SR

Masyarakat juga mendapatkan pasokan air bersih dari sumur artesis sebanyak 7.336 SR
dan swadaya masyarakat berupa sumur dangkal kurang lebih 49.676 SR. Untuk memenuhi
sisa kebutuhan air bersih bagi warga Cimahi, DPKP Kota Cimahi memiliki sejumlah program
yang akan direalisasikan dalam beberapa tahun ke depan.

Rencananya, untuk pemenuhan air bersih, pihaknya akan mengelola air yang bersumber
dari aliran sungai Leuwilayung yang berada di Kampung Sukasari, Kelurahan Citeureup,
Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Rencananya, sumber air Leuwilayung akan
menyalurkan air sampai 500 liter/detik atau untuk 5.000 SR.

Selain sumber air dari Leuwilayung, sumber air dari UPT Air Minum Kota Cimahi juga terus
dikembangkan. Hal ini terjadi karena kapasitas penampungan milik UPT tersebut cukup
untuk memenuhi hingga 5.000 SR. Sementara yang baru tersambung baru sekitar 1.500
SR.

LAPORAN PENDAHULUAN 1- 1
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN OPTIMALISASI DAN REVITALISASI SUMUR ARTESIS

Selain itu, harapan untuk mencakup layanan 100% air bersih juga akan diupayakan lewat
Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Gambung dari Kabupaten Bandung. Rencananya, SPAM
Gambung tersebut akan mengaliri sekitar 15.000 SR warga di Kota Cimahi.

Pemerintah Kota Cimahi sedang meningkatkan cakupan pelayanan air minum untuk
masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan air tersebut, Cimahi tengah membangun Unit
Pelayanan Teknis Air Minum, Water Treatment Plant (WTP) Citeureup yang bersumber dari
sungai Cimahi dan beberapa sumur artesis dan sumur dangkal maupun memanfaatkan
mata air dan pembuatan pengolahan air hujan.

Selain itu, Kota Cimahi juga memberdayakan masyarakat dengan membentuk Kelompok
Pengguna dan Pemanfaat Air (KP2A) melalui kegiatan bimbingan teknis bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan Kelompok Pengguna dan Pemanfaat Air (KP2A) dalam
pengelolaan dan pemeliharaan. Acara ini bertujuan agar masyarakt dapat sumber-sumber
artesis yang sudah dibangun oleh pemerintah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan
para perwakilan yang hadir pada acara ini dapat memahami penggunaan artesis ini
Kegiatan bimbingan teknis ini dihadiri oleh ketua, bendahara pengelola KP2A, ketua RW,
kelurahan dan kecamatan di Kota Cimahi.

Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi mencatat, ada 72 unit
sumur artesis dan sumur dangkal (jetpam) tersisa Kota Cimahi. Namun, memasuki musim
kemarau ini, debit air yang ada di 72 titik sumur itu mengalami penurunan. Oleh karena itu
diperlukan upaya pengelolaan air permukaan untuk melayani kebutuhan air bersih melalui
kegiatan optimalisasi dan revitalisasi sumur artesis di Kota Cimhai.

1.2 Peraturan Terkait

 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.


 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Pengembangan Sistim
Penyediaan Air Minum.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/1992 tentang
Persyaratan dan Pengawasan Kualitas Air.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294/PRT/M/2005 tentang Badan
Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

LAPORAN PENDAHULUAN 1- 2
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN OPTIMALISASI DAN REVITALISASI SUMUR ARTESIS

 Peraturan Daerah Kota Cimahi nomor 17 tahun 2003 tentang pengendalian air
bawah tanah.
 Peraturan Daerah Kota Cimahi nomor 7 tahun 2010 tentang Pengelolaan Air Tanah.

1.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

1.3.1 Maksud

Meningkatnya Kesehatan masyarakat dengan tersedianya sarana air bersih melalui


optimaliasi dan revitalisasi sumur artesis

1.3.2 Tujuan

Tersedianya sarana air bersih untuk kebutuhan masyarakat

1.4 Target dan Sasaran

Meningkatkan cakupan layanan air bersih yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah

Lokasi kegiatan adalah wilayah yang direncanakan untuk dibangun Sumur Artesis yaitu di
12 lokasi di Cimahi, diantaranya :

1. RW 03 Kelurahan Utama
2. RW 06 Kelurahan Leuwigajah
3. RW 14 Kelurahan Cibeureum
4. RW 12 Kelurahan Cibeureum
5. RW 04 Kelurahan Cibeureum
6. RW 25 Kelurahan Cibeureum
7. RW 13 Kelurahan Cibeureum
8. Rw 20 Kelurahan Cibeureum
9. RW 01 Kelurahan Cibeureuam
10. RW 01 Kelurahan Pasir Kaliki
11. RW 15 Kelurahan Cigugur Tengah
12. RW 16 Kelurahan Cibabat

LAPORAN PENDAHULUAN 1- 3
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN OPTIMALISASI DAN REVITALISASI SUMUR ARTESIS

1.5.2 Ruang Lingkup Substansi

Ruang lingkup dari pekerjaan Optimalisasi dan Revitalisasi Sumur Artesis Cimahi Utara yaitu
Prasarana pendukung air bersih terdiri dari bangunan menara dan torn kapasitas 10.000 lt
lengkap jaringan pipa dan Aksesorisnya, Pemasangan Torn dan Pemasangan Jaringan
Perpipaan Induk. Volume dan spesifikasi teknis pekerjaan lebih lanjut diatur didalam
gambar, Bill Of Quantity (BoQ) dan spesifikasi teknis yang telah disusun dan ditetapkan
oleh PPK.

1.6 Spesifikasi Teknis

Hasil perencanaan agar memperhatikan kriteria khusus yang dimaksudkan untuk


memberikan syarat-syarat khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya,
misalnya:

a) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar.


b) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain-lain.
c) Pemilihan bahan, jenis konstruksi agar memperhatikan kemudahan dan efisiensi
dalam pembangunan dan perawatan dengan umur material/ bangunan yang tahan
lama.
d) Memperhatikan faktor kesehatan bagi petugas maupun pengguna dari penyakit
yang mungkin dapat ditimbulkan dari interaksi dengan sarana sistem pengolahan
air limbah domestik.
e) Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang tersedia di lokasi
setempat atau yang didatangkan dari daerah lain. Pemilihan bahan bangunan dan
desain agar mempertimbangkan kemudahan dan efisiensi dalam pembangunan dan
perawatan.

1.7 Keluaran dan Kemajuan Pekerjaan

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
harus dapat dipertanggung jawabkan oleh penyedia jasa konsultansi sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Produk/hasil perencanaan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah
:

LAPORAN PENDAHULUAN 1- 4
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN OPTIMALISASI DAN REVITALISASI SUMUR ARTESIS

1) Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan merupakan laporan hasil temuan awal, pendekatan dan metodologi
serta rencana kerja yang akan dilakukan konsultan dalam menangani pekerjaan.

Jumlah laporan yang disampaikan sebanyak 3 (tiga) buku. Diserahkan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah diterbitkannya
SPMK.

Garis besar laporan pendahuluan antara lain :

- Temuan awal dan gambaran umum lokasi studi;

- Pendekatan dan metodologi yang dilakukan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan;

- Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan;

- Jadwal dan matrik penugasan serta tanggung jawab tenaga ahli;

- Kendala yang dihadapi atau yang mungkin dihadapi dan usulan solusinya.

2) Laporan Akhir

Laporan akhir harus dapat mengakomodasi semua masukan-masukan hasil diskusi pada
saat pembahasan laporan sebelumnya. Diserahkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran
sebanyak 3 (tiga) exemplar dan telah didiskusikan serta disetujui oleh tim teknis dan pihak
terkait. Laporan akhir diserahkan kepada pengguna jasa 30 hari setelah penyerahan laporan
pendahuluan. Laporan akhir berupa :

- Memo desain, berisikan perhitungan desain sumur artesis dan perhitungan strukturnya,
yang dibuat sebanyak 3 eksemplar dan telah didiskusikan serta disetujui oleh tim teknis
dan pihak terkait. Penyerahan bersamaan dengan laporan akhir.

- Gambar DED, berisikan gambar kerja lengkap dengan notasi, ukuran dan berskala baik
gambar denah, profil memanjang maupun melintang, yang dibuat sebanyak 3 eksemplar
dan telah didiskusikan serta disetujui oleh tim teknis dan pihak terkait. Penyerahan
bersamaan dengan laporan akhir.

- Rencana Anggaran Biaya (RAB), berisikan perhitungan rencana anggaran biaya, lengkap
dengan analisa harga satuan pekerjaan (SNI), dilampirkan pula back up harga satuan
material, yang dibuat sebanyak 3 eksemplar dan telah didiskusikan serta disetujui oleh
tim teknis dan pihak terkait. Penyerahan bersamaan dengan laporan akhir.

LAPORAN PENDAHULUAN 1- 5
Laporan Pendahuluan
PERENCANAAN OPTIMALISASI DAN REVITALISASI SUMUR ARTESIS

- Spesifikasi Teknis, berisikan detail spesifikasi pekerjaan dan material, yang dibuat
sebanyak 3 eksemplar dan telah didiskusikan serta disetujui oleh tim teknis dan pihak
terkait. Penyerahan bersamaan dengan laporan akhir.

- Soft Copy semua laporan dalam bentuk CD sebanyak 5 buah.

1.8 Sistematika Laporan

Sistematika Laporan Pendahuluan dalam penyusunan Perencanaan Optimalisasi dan


Revitalisasi Sumur Artesis yaitu sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan
Dalam Bab ini dijelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, ruang
lingkup wilayah studi dan substansi, dan sistematika pembahasan.

Bab 2 Pemahaman Pekerjaan


Di dalam bab ketiga akan dikemukakan persyaratan dalam perencanaan sumur
artesis

Bab 3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Di dalam bab 4 akan dikemukakan Metode pendekatan yang dilakukan dalam
pelaksanaan pekerjaan optimalisasi dan revitalisasi sumur artesis Kota Cimahi.

Bab 4 Rencana Kerja


Bab 5 sebagai bab penutup Laporan Pendahuluan akan menyajikan rencana kerja
pelaksanaan pekerjaaan yang akan dilaksanakan.

LAPORAN PENDAHULUAN 1- 6

Anda mungkin juga menyukai