Report
Similarity Found: 32%
Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2017, pada umumnya
gangguan mental yang terjadi adalah gangguan kecemasan dan gangguan
depresi , diperkirakan 4,4% dari populasi global menderita gangguan depresi dan
3,6% orang yang mengalami gangguan kecemasan (WHO, 2017). Di Indonesia
prevelensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala
kecemasan pada usia 15 tahun keatas pada tahun 2013 mencapai sekitar 6% dan
di tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 9,8% dari jumlah penduduk (Riskesdas,
2018).
Berdasarkan fenomena pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi, di
dapatkan mahasiswa yang mengalami kecemasan adalah mahasiswa usia 21 dan
22 tahun, dikarenakan pada usia ini mekanisme koping belum terbentuk secara
utuh sehingga kesulitan dalam menggambil keputusan berlanjut. Mahasiswa
tingkat akhir yang menyusun skripsi yaitu tugas terakhir akademik yang dianggap
berat dan tidak sesuai dengan kemampuan individu dapat menyebabkan
kecemasan, karena dalam penyusunan skripsi terjadi kesulitan untuk menemukan
permasalahan, tidak rutin bimbingan dengan dosen dan kesulitan menulis karya
tulis ilmiah (Hastuti & Arumsari, 2015). Skripsi merupakan tugas akhir yang
membuat cemas mahasiswa.
Masalah umum yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi yaitu
banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan tulis menulis, serta
adanya ketidaktertarikan mahaisiswa pada penelitian. Tidak sedikit mahasiswa
yang lama lulusnya karena skripsi, hal tersebut disebabkan karena terlalu lama
dalam mencari judul dan lambat dalam menyelesaikan revisi (Situmorang, 2017).
Permasalahan yang dialami oleh mahasiswa yaitu dari sikap mahasiswa yang
belum bisa menyesuaikan diri terhadap beban tugas yang bertambah, ditambah
juga dengan mengejar ketinggalan perkuliahan agar bisa mengikuti ujian, hal
inilah yang menyebabkan tingkat kecemasan mahasiswa meningkat sehingga
konsetrasi mahasiswa akan berkurang (Hidayati & Nurwanah, 2019). Dampak
kecemasan pada respon fisiologis pada kecemasan ringan dan sedang yaitu
meningkatnya kapasitas seseorang.
Kecemasan berat dan panik akan melemahkan atau meningkatkan kapasitas yang
berlebihan. Respon fisiologis kecemasan diatur oleh otak melalui sistem saraf
autonomic yang dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu respon parasimpatis dan dan
simpatis (Untari, 2014).
Kecemasan adalah perasaan yang dirasakan tidak masuk akal, perasaan khawatir
yang tidak nyaman, tidak cocok yang berlangsung terus-menerus (intens) atau
prinsip yang terjadi (menifestasi) dan kenyataan yang dirasakan. Orang yang
mengalami kecemasan selalu diikuti rasa ketakutan yang tidak jelas. Kecemasan
terjadi empat tingkat yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan
berat dan panik (Pieter, Janiwarti, & Saragih, 2011).
Salah satu dalam mengurangi kecemasan yaitu dengan terapi relaksasi otot
progresif menurut Teory Edmund Jacobsan tahun 1929. Relaksasi otot progresif
merupakan teknik relaksasi otot yang memusatkan perhatian pada satu aktivitas
otot dengan mengidentifikasi otot yang kemudian menurunkan ketegangan
dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan yang rileks
(Setyoadi & Kushariyadi, 2011).
Menurut penelitian (Handayani & Rahmayati, 2018), hasil dari penelitian ini yaitu
ada pengaruh aroma terapi lavender, relaksasi otot progresif dan gided imagery
dalam menurunkan kecemasan pasien pre operatif di RSUD dr. H. Abdul Moeleok
Provinsi Lampung dengan p-value 0.000. Menurut penelitian (Barus, Simullang, &
Gea, 2018) di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan jumlah sampel yang
digunakan adalah 15 orang.
Hasil dari penelitian ini yaitu ada pengaruh dalam menurunkan kecemasan pada
pasien pre operasi dengan p-value 0.000. Dari data awal yang diperoleh oleh
peneliti di Stikes Panrita Husada Bulukumba, terdapat sekitar 68 mahasiswa
keperawatan tingkat akhir tahun 2019. Berdasarkan hasil dari pembagian
kuesioner kepada mahasiswa keperawatan tingkat akhir, di daptkan 15 (22,5%)
mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan, 8 (11,7%) mahasiswa yang
mengalami kecemasan sedang dan 45 (66,17%) mahasiswa yang tidak mengalami
kecemasan.
Mahasiswa mengeluh sulit untuk tertidur serta istirahat, sakit kepala, merasa
gugup dan cemas dari biasanya, merasa pusing, sering buang air kecil, merasa
jantung berdebar-debar, merasa lemah, mudah lelah, merasa panik dan mudah
marah. Dengan melihat fenomena diatas, dijelaskan pengaruh terapi relaksasi
otot progresif dapat menurunkan kecemasan, karena masih ada mahasiswa yang
merasa cemas dalam menyusun skripsi.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang adanya pengaruh relaksasi
otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir
keperawatan di Stikes Panrita Husada Bulukumba Tahun 2019. Rumusan Masalah
Kecemasan yang dirasakan oleh mahasiswa keperawatan tingkat akhir dalam
menyusun skripsi yaitu perasaan yang tidak tenang, khawatir yang tidak nyaman,
ketakutan, timbulnya kewaspadaan yang tidak jelas dan merasakan tekanan
dalam penyususnan skripsi.
Dari hasil Teory Edmund Jacobs yang dikembangkan pada tahun 1929, telah
menemukan terapi yang dapat menurunkan tingkat kecemasan, yaitu terapi
relaksasi otot progresif yang merupajan suatu teknik relaksasi yang tidak dapat
memerlukan imajinasi, tetapi menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian
dirileksasikan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Bagaiaman Pengaruh Terapi Releksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Stikes Panrita Husada Bulukumba
Tahun 2019?”.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terapi releksasi otot progresif akan
menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir keperawatan di
Stikes Panrita Husada Bulukumba tahun 2019. Tujuan Penelitian Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progrsif terhadap tingkat
kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir keperawatan di Stikes Panrita Husada
tahun 2019.
Manfaat Aplikatif Dari data yang didapatkan diharapkan agar pihak kampus lebih
memperhatikan tingkat kecemasan mahasiswa tingkat akhir dalam mengerjakan
tugas akhir dengan melakukan relaksasi otot progresif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teori Tentang Kecemasan Definisi
Kecemasan Kecemasan (ansietas) merupakan perasaan gelisah yang tidak
menentu, reaksi ketakutan serta tidak tentram yang terkadang disertai berbagai
keluhan fisik, menggambarkan keadaan kekhawatiran, respon emosional dan
penilaian individu yang subjektif dipengaruhi oleh alam bawah sadar (Pieter et al.,
2011).
Penelitian yang dilakukan oleh (Uskenat, Puguh, & Solechan, 2012) dengan judul
perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi dengan general anastesi
sebelum dan sesudah diberikan relaksasi otot progresif, menyatakan bahwa
penyebab kecemasan yaitu usia yang dimana gangguan kecemasan sering terjadi
pada usia dewasa karena banyak masalah dihadapi.
Tahap kedua ristance (reaksi pertahanan) adalah respon tubuh terhadap stressor
dengan menggunakan kemampuan tubuh sehingga timbul gejala psikis dan
somatik. Tahap ketiga exhaustion (kelelahan/keletihan) adalah respon atau gejala
yang timbul akibat stressor sehingga terjadi kecemasan, serta terjadinya
hipertensi, sakit kepala, dyspepsia (keluhan pada gastrointestinal) (Hastuti &
Arumsari, 2015).
Dengan spontan tubuh akan mengeluarkan reaksi yang dikenal dengan respon
flight to fligh. Dimana ketika korteks otak menerima rangsangan stimulus dari
serabut aferen maka terjadi peningkatan fungsi saraf simpatis, yang di tandai
dengan produksi kelenjar adrenal berupa hormone adrenalin dapat memberi
gejala antara lain napas menjadi dalam, tekanan darah dan nadi meningkat.
Selain itu, terjadi juga peningkatan produksi GABA yang dimana menimbulkan
tubuh hilang kendali sehingga beberapa serabut otot berkontraksi, menciut dan
mengecil (Fatmawati, 2016). Tingkatan Kecemasan Kecemasan Ringan Kecemasan
ringan berhubungan ketegangan peristiwa kehidupan sehari-hari. Lapangan
persepsi melebar dan orang yang bersikap waspada dan hati-hati. Orang yang
mengalami kecemasan ringan akan terdorong untuk menghasilkan kreativitas.
Penelitian yang dilakukan oleh (Zainin, 2017), dengan judul terapi relaksasi otot
progresif terhadap klien ansietas. Hasil dari penelitian ini menjelaskan secara
keseluruhan gejala yang paling sering dialami yaitu gejala kongnitif, gejala efektif
seperti perasaan khawatir, gejala fisiologis seperti peningkatan tanda vital dan
ketegangan otot, gejala perilaku seperti penurunan produktifitas, dan gejala
sosial seperti kurang inisiatif serta sulit menikmati kegiatan sehari-hari.
Alat Ukur Kecemasan Menurut (Saputro & Fazrin, 2017) tingkat kecemasan dapat
terlihat dari menifestasi yang ditimbulkan oleh seseorang. Salah satu alat ukur
kecemasan yaitu Zung Self Rating Anxiety Scale dikembangkan oleh W.K Zung
tahun 1971 merupakan metode pengukuran tingkat kecemasan. Skala ini
berfokus pada kecemasan secara umum dan koping dalam mengatasi stress.
Skala ini terdiri dari 20 pertanyaan dan 5 pertanyaan tentang penurunan
kecemasan.
Menurut (Nursalam, 2017) setiap pertanyaan dalam alat ukur tersebut dinilai 1-4
yaitu: 1 : Tidak pernah 2 : Kadang-kadang 3 : Sering 4 : Selalu Rentang penilaian
20-80, dengan pengelompokan sebagai beriku: Skor 20-44 : Normal/tidak cemas
Skor 45-59 : kecemasan ringan Skor 60-74 : kecemasan sedang Skor 75-80 :
kecemasan berat Cara Mengatasi Kecemasan Menurut (Pieter et al.,
2011), ada beberapa cara dalam mengatasi kecemasan yaitu sebagai beriku:
Terapi Obat-obatan, menggunnakan antidepresan (seperti selective serotonin
reuptake inhibitor), inhibitor oksidase monoamine (obat untuk panic berat) dan
obat ansietas (terutama benzidiazepin). Terapi individual adalah dengan
mengajari untuk menghambat respon kecemasan melalui penyelesaian serta
analisis logis dan mengeksplorasi rangsangan yang menimbulkan kecemasan.
Terapi keluarga adalah mengajarkan kepada keluarga klien tentang kecemasan
yang terjadi pada klien.
Terapi krlompok adalah dengan mengajarkan klien tentang strategi koping untuk
mengatasi kejadian dalam diri yang dipenuhi dengan stress. Penelitian yang
dilakukan oleh (Aeni & Jati, 2018), yang berjudul pengaruh pemberian terapi
generalis dalam mengatasi ansietas keluarga pasien hemodialisa. Hasil penelitian
menyatakan bahwa adanya perubahan kemampuan keluarga dalam mengatasi
kecemasan melalui terapi generalis ansietas seperti mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam, distraksi dan teknik lima jari.
Tinjauan Tentang Teori Terapi Relaksasi Otot Progresif Definisi Otot Progresif
Menurut herodes pada tahun 2010, teknik relaksasi otot progresif merupakan
relaksasi otot yang tidak memerlukan ketekunan, sugesti dan imajinasi. Teknik
relaksasi ini yang akan diberikan kepada pasien dengan menegangkan otot-otot
tertentu lalu kemudian direlaksasikan (Setyoadi & Kushariyadi, 2011).
Menurut Kustanti dan Widodo pada tahun 2008, mengatakan bahwa teknik
relaksasi otot progresif merupakan salah satu cara dari teknik relaksasi yang
mengkombinasikan latihan napas dalam serta serangkaian seri kontraksi dan juga
merelaksasikan otot-otot tertentu (Setyoadi & Kushariyadi, 2011). Tujuan Terapi
Relaksasi Otot Progresif Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2008),
menyatakan bahwa tujuan dari terapi relaksasi otot progresif yaitu, untuk :
Membangun emosi positif dan emosi negative Menurunkan ketegangan otot,
nyeri punggung dan leher, laju metabolik dan tekanan darah tinggi serta
frekuensi jantung.
Mengatasi gagap ringan, fobia ringan, depresi, insomnia, spasme otot, dan
kelelahan Mengurangi kebutuhan oksigen dan distrimia jantung Memperbaiki
kemampuan untuk mengatasi cemas atau stress Meningkatkan gelombnag alfa
otak yang terjadi ketika pasien sadar dan tidak memfokuskan perhatian serta
relaks Meningkatkan rasa kebugaran dan konsetrasi (Setyoadi & Kushariyadi,
2011).
Penelitian dilakukan oleh (Rahmawati, Widjajanto, & Astari, 2017) dengan judul
pengaruh progressive muscle relaxation terhadap kecemasan ibu pre operasi
section secarea di ruang bersalin, sejalan dengan teori diatas bahwa terjadi
penururnan tingkat kecemasan setelah diberikan perlakuan dengan nilai p=0,000
(<0,05). Indikasi Terapi Relaksasi Otot Progresif Menurut (Setyoadi & Kushariyadi,
2011) ada beberapa indikasi terapi otot progresif yaitu: Pasien yang mengalami
gangguan tidur Pasien yang mengalami kecemasan Pasien yang mengalami
depresi Pasien yang mengalami stress Kontraindikasi Terapi Relaksasi Otot
Progresif Menurut (Setyoadi & Kushariyadi, 2011) ada dua kontraindikasi yang
harus diperhatikan pada saat pemberian terapi relaksasi otot progresif yaitu:
Pyang menjalani perawatan tirah baring (Bed Rest) Pasien yang mengalami
keterbatasan gerak, misalnya tidak bisa menggerakkan badannya.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Menurut (Setyoadi & Kushariyadi, 2011) ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan terapi
relaksasi otot progresif yaitu: Memeriksa apakah pasien benar-benar relaks
Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan, karena dapat melukai diri sendiri
Melakukan pada bagian kanan tubuh sebanyak dua kali, kemudian bagian kiri
dua kali.
Dibutuhkan waktu sekitar 20-50 detik untuk membuat otot-otot menjadi relaks
Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan Perhatikan posisi tubuh, lebih
nyaman dengan mata tertutup dan hindari posisi berdiri. Penelitian yang
dilakukan oleh (Yolanda, 2017) dengan judul pengaruh terapi progressive muscle
relaxation (PMR) terhadap penurunan kecemasan pada pasien penyakit ginjal
kronik (PGK) akibat lamanya menjalani terapi hemodialisa.
Gerakan tangan kiri sambil membuat suatu kepalan Buat kepalan semakin kuat
sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi Pada saat kepalan tangan
dilepaskan, pasien dipandu untuk merasakan rileks selama 10 detik Gerakan pada
tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga pasien dapat membedakan perbedaan
antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami Prosedur serupa juga
dilatih pada tangan kanan Gerakan 2 ditujukan untuk melatih otot tangan bagian
belakang.
Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa
dan kulit keriput Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan
disekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata Gerakan 7
ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang.
Ketupkan rahang, diikuti dengan mengigit gigi sehingga terjadi ketegangan
disekitar otot rahang. Gerakan 8 ditujukan untuk mengendurkan otot-otot
disekitar mulut.
Latihan Otot Progresif 5-8 (Otot-otot Wajah, Rahang dan Sekitar Mulut) Sumber:
(Setyoadi & Kushariyadi, 2011) Terapi Modialitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik Gerakan 10 ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
Gerakan membawa kepala ke muka Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka Gerakan 11 ditujukan untuk
melatih otot punggung.
Tarik dengan kuat perut ke dalam Tahan sampai menjadi kencang dank eras
selama 10 detik lalu dilepaskan bebas Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk
perut / Gambar 2.5 Latihan Otot Progresif 9-12 ( otot Leher, Punggung dan Dada)
Sumber: (Setyoadi & Kushariyadi, 2011) Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik Gerakan 14 dan 15 ditujukan untuk melatih otot-otot kaki seperti
paha dan betis.
Luruskan kedua telapak kaki sehingga paha terasa tegang Lanjutkan dengan
mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan pindah ke otot betis
Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas Ulangi setiap gerakan masing-
masing dua kali / Gambar 2.6 Latihan Otot Progresif Gerakan 13-15 (Otot Perut
dan Kaki) Sumber: (Setyoadi & Kushariyadi, 2011) Terapi Modalitas Keperawatan
Pada Klien Psikogeriatrik Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah abstraksi dari
suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang
menjalankan keterkaitan antarvariabel baik variabel yang diteliti maupun yang
tidak diteliti (Nursalam, 2017).
Populasi Dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalis yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa tingkat
akhir keperawatan di Stikes panrita Husada Bulukumba sebanyak 68 mahasiswa.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah yang telah dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2017). Rumus sampling yang digunakan adalah rumus dari
Supiuddin. Berdasarkan rumus di bawah didapatkan jumlah sampel dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 18 responden yang mengalami kecemasan. ??= ????
+???? .?? ?? 1 - ?? 2 2 ??= 1,96+0,84 .4,644 3 2 ??= 2,8 .4,644 3 2 =18
Keterangan : Za = Deviat Baku Alpha 1,96 Zß = Deviat Baku Beta 0,84 S =
simpangan Baku Gabungan n = Jumlah Sampel ?? 1 - ?? 2 = Selisih Rerata
Minimal Yang Dianggap Bermakna.
Sesuatu yang konkret dapat diartikan sebagai suatu variabel dalam penelitian
(Nursalam, 2017). Variabel Independen Variabel independen adalah variabel
bebas yang biasanya diamati, dimanipulasi dan diukur untuk diketahui hubungan
atau pengaruhnya terhadap variabel lain, variabel bebas biasanya merupakan
intervensi keperawatan (Nursalam, 2017). Variabel independen dalam penelitian
ini yaitu terapi relaksasi otot progresif.
Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terkait adalah variabel yang
nilainya dipengaruhi serta ditentukan oleh variabel lain, variabel ini memiliki
faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau
pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2017). Variabel dependen dalam
penelitian ini yaitu tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir
keperawatan.
Adapaun defenisi operasional dan skala pengukuran yang akan dilakukan dalam
penelitiam ini adalah sebagai berikut: Variabel Dependen Defenisi Operasional
Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang
merasa takut, hilangnya percaya diri dan perasaan khawatir yang berkaitan
dengan perasaan tidak pasti yang dikategorikan ringan, sedang dan berat.
Kriteria Objektif Tidak cemas : <44 Ringan : 45-59 Sedang : 60-74 Berat : 75-80
Alat ukur yang digunakan yaitu lembar kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale
dengan menggunakan skala likert Skala Pengukuran : Ordinal Variebel
Independen Defenisi Operasional Terapi relaksasi otot progresif adalah teknik
terapi relaksasi yang dilakukan pada mahaisiswa tingkat akhir keperawatan yang
mengalami tingkat kecemasan, merelaksasikan secara bergantian selama 20-50
detik setiap otot dan dilakukan latihan otot progresif minimal 2x dalam seminggu
dan selama 2 minggu.
Kriteria Objektif Baik : Bila responden dapat mengerakkan 15 kelompok otot
dengan baik Kurang : Bila responden dapat mengerakkan 15 kelompok otot
dengan kurang baik Alat ukur yang digunakan adalah lembar SOP Relaksasi Otot
Progresif Skala ukur : Nominal Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut dengn variabel penelitian.
Instrument dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket). Kuesioner adalah suatu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sebuah
pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawab
(Sugiyono, 2017).
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian untuk pengumpulan data awal adalah
dengan menggunakan data primer yaitu dengan melakukan wawancara kepada
beberapa mahasiswa tingkat akhir keperawatan di Stikes Panrita Husada
Bulukumba, pada saat itu dengan menanyakan tentang tingkat kecemasan yang
dialami mahasiswa pada saat memikirkan penyususnan skripsi.
Uji ini digunakan untuk dua sampel berpasangan dan membandingan data
sebelum diberi perlakuan (pretest) dan sesudah diberi perlakuan (posttest). Etika
Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukan permohonan
ijin kepada instansi tempat penelitian di RSUD H. A. Sulthan Daeng Radja
Bulukumba.
Tidak boleh ada penekanan tertentu atau paksaan agar subjek bersedia ikut
dalam penelitian. Subjek di dalam penelitian berhak mendapatkan informasi yang
lengkap dan terbuka tentang pelaksanaan penelitian yaitu meliputi manfaat dan
tujuan penelitian, resiko penelitian, kerahasiaan informasi, prosedur penelitia dan
keuntungan yang didapatkan dalam penelitian.
Kep Pembimbing Pendamping : Haryanti Haris S. Kep, Ns. M. Kep Peneliti : Mimit
Yuliana Pratiwi DAFTAR PUSTAKA Aeni, Q., & Jati, R. P. (2018). Pengaruh
Pemberian Terapi Generalis Dalam Mengatasi Anastesi Keluarga Pasien
Hemodialisa. Ilmu Keperawatan Jiwa, 1(2), 105–110. Barus, M., Simullang, M. S. D.,
& Gea, E. C. P. (2018). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Tingkat
Kecemasan Pre Operasi Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2018.
Uskenat, M. D., Puguh, S., & Solechan, A. (2012). Pengaruh Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Pre Operasi Denngan General Anastesi Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Relaksasi Otot Progresif. Keperawatan. Yolanda, Y. (2017). Pengaruh
Terapi Relaksasi Otot Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Penurunan
Kecemasan Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Akibat Lamanya Menjalani
Terapi Hemodialisa Di RST Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2016. Menara Ilmu,
11(75). Zainin, M. (2017). Terapi Relaksasi Otot Progresif Pada Klien Ansietas.
Health Science, 8(2). Zan, P. H., & Lubis, N. L. (2010). Pengantar Psikologi Dalam
Keperawatan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
<1% - http://scholar.unand.ac.id/12263/1/BAB%20I.pdf
<1% - https://febrianimila98.blogspot.com/2016/10/pengertian-psikologi-
kesehatan.html
<1% -
https://www.academia.edu/10822599/Bermain_untuk_mengurangi_stres_pada_ho
spitalized_child
<1% - https://christaniarivalni.blogspot.com/2016/11/pertumbuhan-ekonomi-
dengan-kesehatan.html
<1% - https://contohmakalah4.blogspot.com/2013/08/klasifikasi-dan-struktur-
organisasi.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/59144/3/BAB%20I.pdf
<1% - http://www.idionline.org/berita/hari-kesehatan-jiwa-sedunia-penyebab-
munculnya-gangguan-kesehatan-jiwa/
<1% -
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8944/3/T1_802009026_Full
%20text.pdf
<1% - https://skripsimahasiswa.blogspot.com/2011/10/teknik-pengumpulan-
data.html
<1% - https://suyonomemo.blogspot.com/2011/08/masalah-masalah-yang-
dihadapi-guru.html
<1% - http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2016/11/Jurnal%20SRI%20WAHYUNINGSIH%20-%20ONLINE
%20(11-18-16-09-06-29).pdf
<1% - https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/download/1161/980
<1% - https://askepasbid.wordpress.com/2009/02/05/askep-migrensakit-kepala-
sebelah/
<1% - https://askepasbid.wordpress.com/category/asuhan-keperawatan/page/2/
<1% - https://makalahpintar86.blogspot.com/2014/04/konsep-pencegahan-
penyakit-pada-ibu-dan.html#!
<1% - https://docplayer.info/76245-Kecemasan-pada-orang-tua-yang-memiliki-
anak-terlambat-bicara-speech-delay-di-rsud-dr-m-ashari-pemalang.html
<1% - http://e-journal.sari-
mutiara.ac.id/index.php/NERS/article/download/358/341/
<1% - https://docobook.com/1-terapi-relaksasi-otot-untuk-
dysmenorrheab0ea0c38ee8580580b5c3e0a7a32be7b77001.html
4% - https://psikodemia.com/terapi-relaksasi-otot-progresif/?pdf=496
<1% - https://monaayu.blogspot.com/2012/11/makalah-tindakan-
perioperatif.html
<1% - http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/download/472/465
<1% - http://eprints.ums.ac.id/44898/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://askep-kesehatan-stikes-panrita-
husada.blogspot.com/2012/09/mengingat-psikologi-dalam-keperawatan.html
<1% -
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/download/7035/pdf
<1% - https://docobook.com/identifikasi-stresor-mahasiswa-universitas-muria-
kudus.html
<1% - https://id.123dok.com/document/ky6xlo4y-latihan-relaksasi-otot-
progresif-untuk-menurunkan-stres-pada-penderita-lupus.html
<1% - https://dewibest.blogspot.com/2014/12/hubungan-kecerdasan-
emosional-dengan.html
<1% -
https://forumstikespanritahusadabulukumba.blogspot.com/2012/05/stikes-
panrita-husada-bulukumba_22.html
<1% -
https://www.academia.edu/37014401/SKRIPSI_PENGARUH_TERAPI_MEWARNAI_G
AMBAR_TERHADAP_KECEMASAN_ANAK_PRASEKOLAH_4_-
5_TAHUN_DI_RSU_SARIMUTIARA_MEDAN_2015
<1% - https://www.coursehero.com/file/p5egmmh/243-Hipotesis-Hipotesis-
merupakan-jawaban-jawaban-sementara-terhadap-rumusan/
<1% - https://iminblog.wordpress.com/semster-1/semster-6/statistika/
1% -
https://www.academia.edu/36507573/PENGARUH_TERAPI_RELAKSASI_OTOT_PRO
GRESSIF_TERHADAP_PERUBAHAN_TINGKAT_INSOMNIA_PADA_LANSIA
<1% - https://docobook.com/pengaruh-terapi-relaksasi-otot-progresif-
terhadap.html
<1% - https://edoc.site/pembahasan-soal-soal-ukom-perawat-ners-amp-d3-
hasil-lokakarya-3-pdf-free.html
<1% - https://cyonsa91.blogspot.com/2012/04/penelitian-sosiologi-
pendidikan.html
<1% - https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/download/461/379
<1% - http://eprints.ung.ac.id/5008/5/2013-1-14201-841409014-bab2-
30072013120800.pdf
<1% -
http://www.academia.edu/11739237/Peran_Persepsi_Agresi_Pengamen_terhadap
_Kecemasan_Penumpang_Bus_Kota_di_Kawasan_Blok_M
<1% - https://gustavharefa.wordpress.com/2011/01/
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54906/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis
<1% - https://sayyidsiliwangi.blogspot.com/
<1% - http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/download/1578/1676
<1% - https://psychology.binus.ac.id/2015/09/19/hubungan-stress-dan-prilaku-
merokok/
1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50815/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44277/Chapter
%20I.pdf;sequence=5
<1% -
https://psikologilingkungananggiperina.blogspot.com/2011/02/kecemasan-
kaum-transeksual-di-dalam_14.html
<1% - https://putranusantarab16.blogspot.com/2017/08/stress-dan-
adaptasi.html
<1% - https://vistavania.blogspot.com/2016/04/
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62938/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://asmanurs3.blogspot.com/2014/09/hubungan-tingkat-kecemasan-
dengan.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63809/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-endahdewiy-
8334-2-babii.pdf
<1% - https://informationskami.blogspot.com/2009/10/contoh-judul-beserta-
rumusan-dan.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/42454/17/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/03/konsep-cemas.html
<1% - https://ameliarezha12.blogspot.com/2016/04/makalah-tentang-
ansietas.html
<1% - https://wenisriwahyuni07.blogspot.com/2013/12/tingkat-kecemasan-dan-
beban-keluarga.html
<1% - https://id.123dok.com/document/7q06xxq6-aplikasi-teknik-relaksasi-otot-
progresif-untuk-mengatasi-masalah-nutrisi-dalam-asuhan-keperawatan-pasien-
kanker-payudara-yang-menjalani-kemoterapi-di-rindu-b2a-rsup-haji-adam-
malik-medan.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/9725/14/METPEN.pdf
<1% - https://es.scribd.com/doc/195433554/Skripsi-PDF
<1% - http://ners.unair.ac.id/materikuliah/NURSALAM.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/389146478/terapi-kognitif-pdf
<1% - http://jurnal.iicet.org/index.php/jpgi/article/download/247/265
<1% - https://bpi-uinsuskariau3.blogspot.com/2010/12/
<1% - https://www.slideshare.net/Agrotek13/teknik-relaksasi
<1% - https://www.scribd.com/document/389302008/Satuan-Acara-Penyuluhan-
Relaksasi-Otot-Progresif
1% - https://dedy-keperawatan.blogspot.com/2016/05/terapi-relaksasi-otot-
progresif.html
<1% - https://ml.scribd.com/doc/281174497/SOP-Teknik-Relaksasi-Otot-
Progresif
<1% - https://www.academia.edu/34115289/TEKNIK_RELAKSASI_NAFAS_DALAM
<1% - https://fahimmunjul.blogspot.com/2011/06/hal-yang-perlu-diperhatikan-
dalam.html
<1% - https://elokvm.blogspot.com/2013/
<1% - https://www.scribd.com/document/371245677/Aneka-Judul-Skripsweet
1% - https://psikodemia.com/terapi-relaksasi-otot-progresif/
<1% - https://www.scribd.com/document/317483046/BAB-II
<1% - https://www.scribd.com/document/363728361/Teknik-Relaksasi-Progresif
<1% -
https://targetpdf.com/sop/k51q4q0qq3_sop_latihan_otot_progresif_tabel_1
<1% - https://es.scribd.com/doc/281174497/SOP-Teknik-Relaksasi-Otot-
Progresif
<1% - https://id.123dok.com/document/ky68m4z0-hubungan-kepatuhan-ibu-
hamil-dalam-mengkonsumsi-tablet-zat-besi-dengan-kejadian-anemia-di-
puskesmas-padang-bulan-medan-tahun-2014.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44243/Chapter
%20III-VI.pdf;sequence=3
<1% - https://www.academia.edu/21908633/Kerangka_Konsep
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2187/7/08410150_Bab_3.pdf
<1% - https://jurnalduniakesmas11.blogspot.com/2012/
<1% - https://qoriahputrilestari.blogspot.com/2013/12/metode-penelitian-
eksperimen.html
<1% - https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/53190/4/BAB%20IV
%20Metode%20Penelitian.pdf
<1% - https://ismail6033.blogspot.com/2017/10/makalah-populasi-dan-
sampel.html
<1% -
https://www.academia.edu/5036760/Populasi_Sampel_and_Teknik_Sampling
<1% - https://id.scribd.com/doc/223346307/Jurnal-Masyarakat-Epidemiologi-
Vol-2-No-2
<1% - https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/populasi-dan-
sampel-7/
<1% - http://jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/download/6373/5236
<1% - https://issuu.com/indosiana/docs/antiboid
<1% - http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/download/12918/12505
<1% - https://defenisi.blogspot.com/
<1% - https://www.pelajaran.id/2017/06/pengertian-operasional-menurut-para-
ahli.html
<1% - https://alfagreen.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-variabel-
penelitian.html
<1% -
https://www.academia.edu/35911870/BAB_I_deni_relaksasi_real_BGT_Repaired_.d
ocx
<1% - https://mafulhidayat.blogspot.com/2015/02/variabel-penelitian.html
<1% - https://wicgalove.blogspot.com/2012/01/proposal-riset-menstruasi.html
<1% - https://amirdapir.blogspot.com/2014/10/contoh-proposal-skripsi-
pengaruh.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/5808/118/BAB%20III.pdf
<1% - https://hen1ez.wordpress.com/
<1% - http://repository.upi.edu/13140/5/T_BP_1201629_Chapter
%20%282%29.pdf
<1% - https://deweezz.com/15-fakta-unik-kebiasaan-santri/
<1% - https://www.scribd.com/document/190199844/Pengaruh-Kinerja-
Terhadap-Kualitas-Pembelajaran
<1% - http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2015/pages/abstracts1.php
<1% - http://repository.unpas.ac.id/5699/8/Bab%20III.pdf
<1% - https://evendimuhtar.blogspot.com/2015/07/teknik-pengumpulan-
data.html
<1% - https://tensilatif31.blogspot.com/2012/07/contoh-makalah-skripsi-bab-1-
sd-bab-3.html
<1% -
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/download/1547/1281
<1% - https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/audit-kinerja-sektor-publik-
pengumpulan-dan-pengolahan-data.pdf
<1% - https://zetzu.blogspot.com/2010/12/metode-pengumpulan-data.html
2% - https://soviaasdesi.blogspot.com/
<1% - http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/viewFile/576/316
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68718/Chapter
%20III-VI.pdf?sequence=3&isAllowed=y
<1% - https://rizkydeje.blogspot.com/2012/04/hubungan-kejadian-pre-
eklampsia-berat.html
<1% - http://digilib.unisayogya.ac.id/1762/1/NASPUB.pdf
<1% - https://atenvincentskep.blogspot.com/2009/10/skripsi-faktor-yang-
berhubungan-dengan.html
<1% - https://langgocity.blogspot.com/2009/08/judul-skripsi.html
<1% - https://sendyandestal.blogspot.com/2012/11/hubungan-pengetahuan-
dan-sikap-ibu_12.html
<1% - https://es.scribd.com/doc/230525243/Faktor-faktor-Yang-Mempengaruhi-
Kinerja-Dokter-Internsip
<1% - https://lingkupkebidanan.blogspot.com/2016/11/gambaran-pengetahuan-
ibu-tentang-dampak.html
<1% - https://lingkupkebidanan.blogspot.com/2016/11/proposal-pijat-bayi.html
1% - http://eprints.undip.ac.id/47746/4/bab_3.pdf
<1% - https://norma07dp.wordpress.com/2014/09/04/cara-mudah-menjadi-
hacker-handal-dan-profesional/
<1% - https://elzaramona.blogspot.com/2015/12/sejarahdan-ilmu-ilmu-
sosial.html
<1% - https://journal.ppnijateng.org/index.php/jkmk/article/download/128/pdf
<1% - https://asihwidyautami.blogspot.com/2011/11/kode-etik-penelitian-
psikologi.html
<1% - https://docobook.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
tingkatef2b82818bf737f055997ea854024e7245836.html
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57868/Reference.pdf?
sequence=2&isAllowed=y
<1% - http://repository.ump.ac.id/4223/7/Ninda%20Hikmayasari%20%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
<1% - http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/view/2460
<1% - https://www.scribd.com/document/373810084/keperawatan-jiwa-
komunitas
<1% - http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS
<1% - http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113111/potongan/S2-2014-
371470-bibliography.pdf
<1% - https://docobook.com/download-download-
pdfda2f37a8a2bdbb6b0387f8dfde892ec231867.html
<1% - http://scholar.unand.ac.id/15488/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% - http://journal.konselor.or.id/index.php/counsedu/article/view/132
<1% - https://mafiadoc.com/sugiyono-2010-metode-penelitian-kuantitatif-
kualitatif-dan-rd-_59c80c811723dd11f81ddce9.html
<1% - http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamancendekia/article/view/1581
<1% - http://repository.unair.ac.id/view/subjects/RC31-1245.html