1. IDENTITAS
lampung
f. Komposisi Keluarga :
Hubungan
No Nama JK TTL Pendidikan Pekerjaan
Keluarga
g. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Keturuan
: Perkawinan
i. Suku : Jawa
j. Agama : Islam
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan kelahiran anak pertama, yaitu
bayi Tn. A yang berumur 2 bulan.
Dalam keluarga Tn. A, tugas yang belum terpenuhi yaitu mempersiapkan diri menjadi orang tua. Tn.
A dan Ny. F merasa cemas dalam mengurus anaknya karena belum memiliki pengalaman
sebelumnya. Tugas lain yang belum terpenuhi yaitu adaptasi dengan perubahan anggota keluarga,
dengan kahadiran anaknya. Tn. A dan Ny. F mengatakan tidur terganggu karena anak sering
menangis di malam hari.
Tn. A berusia 25 th, suku jawa, anak kedua dari 5 bersaudara. Tn. A anak dari Tn. S. Pendidikan SMA.
Pekerjaan sebagai karyawan IPC Pelindo 2 panjang. Tn. A tidak mempunyai riwayat penyakit
sebelumnya, tetapi orang tua Tn. A mempunyai riwayat penyakit DM.
Ny. F berusia 25 th, suku jawa, anak Tn. As, anak kedua dari 3 bersaudara. Pendidikan terakhir
SMA. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga Tidak mempunyai riwayat penyakit, tetapi orang tuanya
mempunyai riwayat penyakit DM.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. A termasuk dalam tipe rumah permanen, terdiri dari satu kamar mandi, tiga kamar tidur,
dan satu dapur serta satu ruang tamu. Lantai rumah cukup bersih terbuat dari keramik dan dinding
terbuat dari batu bata. Atap rumah terbuat dari genteng dan sudah mempunyai plapon. sumber air
berasal dari PDAM. Luas rumah 9x10 meter. Pencahayaan di rumah Tn. A baik, sinar matahari masuk
ke dalam rumah. Rumah tersusun dengan rapi.
b. Karakteristik lingkungan
Keluarga Tn. A sudah 3 tahun tinggal di sana namun Tn. A dan istrinya sudah tinggal dalam satu
wilayah sejak lahir.
Keluarga Tn. A sudah tiga tahun tinggal di Panjang, sebelum menikah mereka tinggal di rumah
orang tua masing-masing.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. A cukup aktif dalam mengikuti kegiatan di masyarakat seperti gotong royong
4. STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. A adalah komunikasi terbuka, dimana setiap
anggota keluarga bila ada masalah maka Tn. A dan Ny. F akan berkomunikasi untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Pemegang keputusan pada keluarga Tn. A adalah Tn. A sendiri. Namun, tetap saja berkomunikasi
atau meminta pendapat dengan Ny. F
c. Struktur Peran
Tn. A adalah kepala keluarga yang bekerja sebagai karyawan yang bekerja dari pagi sampai siang
bahkan bisa sampai sore. Ny. F adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang bertugas mengurus rumah
dan mengasuh anak mereka. Dalam menjalankan peran masing-masing anggota keluarga tidak ada
masalah.
Keluaraga Tn. A menerapkan aturan sesuai dengan ajaran agama islam karena keluarga ini
mengajarkan kepada anggota keluarga untuk membaca doa sebelum makan dan harus mencuci
tangan sebelum makan serta menjaga kebersihan anak bayi mereka.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afeksi
Semua anggota keluarga Tn. A saling menyayangi satu sama lain, jika ada yang sakit atau mengalami
kesusahan maka anggota keluarga akan saling membantu.
b. Fungsi Sosialisasi
Setiap anggota keluarga memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anggota keluarga yang
lain. Tanggung jawab mengurus anak merupakan tanggung jawab bersama terutama oleh Tn. A dan
Ny. F. Ketika malam hari Tn. A suka mengajak An. Al bermain dan mengobrol.
Fungsi ini dapat dilihat bahwa keluarga kurang mengenal dengan baik tentang fungsi dan tugas
sebagai orang tua baru. Tn. A dan Ny. F merasa cemas dalam mengurus anaknya. Saat ini An. Al
sedang mengalami demam. Keluarga Tn. A mengenal apa itu demam, penyebab serta tanda dan
gejala dari demam pada anak.
Tn. A dan Ny. F tidak bisa megambil keputusan sendiri, sering meminta pendapat kepada orang
tuanya dalam menyelesaikan masalah. Namun saat anak mengalami gangguan kesehatan berupa
demam, keluarga Tn. A mampu menentukan tindakan apa saja yang bisa dilakukan secara mandiri
untuk mengurangi panas suhu tubuh anak.
Keluarga Tn. A saat ada anggota keluarganya yang sakit selalu meminta bantuan kepada orang
tuanya. Ketika An. Al mengalami demam, keluarga Tn. A segera melakukan kompres hangat pada
anak.
· Memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. A tidur dalam satu kamar bersama dengan Ny. F dan An. Al di atas satu ranjang
sehingga resiko terjadinya cidera pada anak lebih tinggi, misalnya secara tidak sengaja saat orang tua
tertidur anak tertindih. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk menghindari terjadinya
demam berulang, misalnya dengan menjaga suhu tubuh anak dan lingkungan.
· Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Keluarga Tn. A tidak pernah meminta informasi tentang tugasnya sebagai orang tua kepada petugas
kesehatan ataupun pelayanan kesehatan terdekat. Keluarga Tn.A juga tidak pernah membawa
anaknya ke pelayanan kesehatan saat anaknya mengalami demam.
d. Fungsi Ekonomi
Tn. A bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keluarga Tn. A juga memiliki tabungan untuk
keperluan anak dan keperluan mendadak.
e. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. A mempunyai 1 orang anak kandung yang masih berusia 2 bulan. Keluarga ini tidak
mempunyai masalah pada fungsi reproduksi.
Keluarga Tn. A adalah keluarga biasa yang tidak mempunyai peran dalam kegiatan dan struktur
organisasi yang ada dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan mereka adalah keluarga baru dan juga
disebabkan oleh kesibukan pekerjaan dan mengasuh anak.
g. Fungsi Pendidikan
h. Fungsi Religius
Keluarga Tn. A menjalankan sholat tetapi tidak 5 waktu. Keluarga Tn. Ari kurang aktif mengikuti
kegiatan pengajian yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
6. KOPING KELUARGA
Keluarga Tn. A berharap An. Al dapat tumbuh sehat seperti anak lain yang seusia dengan An. Al
tersebut dan mereka berharap juga agar anggota keluarga yang lain dapat sehat.
b. Stres Jangka Panjang
Keluarga Tn. A berharap agar An. Al nantinya dapat menjadi anak yang sehat serta dapat
memenuhi dan melakukan kebutuhan untuk dirinya sendiri tanpa melibatkan orang lain.
Jika ada masalah keluarga maka Tn. A dan Ny. F selalu membahas masalah tersebut secara
bersama-sama.
Tn. A mengatakan jika ada masalah beliau selalu membahas bersama istrinya Ny. F sehingga
masukan dari Ny. F tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah.
Dari pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara maladaftif.
A. Identitas Anak
Ø Nama : An. Al
Ø Usia : 2 bulan
Ø Panjang Badan : 51 cm
ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi
Ds : Kecemasan Ketidakmampuan keluarga mengenal peran menjadi orang tua
keluarga
- Keluarga Tn.
Tn. A
A merasa belum
bisa menjadi
orang tua yang
baik, karena
belum memiliki
pengalaman
dalam mengurus
anak
- Tn. A
mengatakan
ibunya sering
mengunjungi dan
mengasuh An. Al
Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Do :
Ds :
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
- Keluarga Tn.
A mengatakan
saat ini An. Al
mengalami
demam
Resiko
cidera pada
Do : An. Al
- Badan An. Al
teraba panas
- Suhu tubuh
38oC
Ds :
- Keluarga Tn.
A mengatakan
tidur bersama-
sama dalam satu
ranjang
- Ny. F
mengatakan saat
malam hari
sering menyusui
anaknya hingga
ketiduran
Do :
- Tidak
terdapat ranjang
tidur khusu bayi
di dalam keluarga
Tn. A
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Kecemasan keluarga Tn. A b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal peran menjadi orang tua
SKORING
3 1/6
2½
Prioritas diagnosa keperawatan :
2. Kecemasan keluarga Tn. A b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal peran menjadi orang tua
3. Resiko cidera pada An. Al b.d Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
INTERVENSI
Demam pada An. Al b.d Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu Respon 1. Memberi pe
Ketidakmampuan kunjungan rumah memanfaatkan fasilitas verbal tentang manfaat
keluarga masalah demam kesehatan untuk pelayanan keseh
memanfaatkan fasilitas pada anak Al mengatasi demam dalam mengatas
kesehatan dapat teratasi.
2. Adaptasi de
perubahan angg
keluarga, peran,
hubungan seksu
3. Mempertah
hubungan yang
memuaskan den
pasangan.
1. Keluarga m
melakukan pera
keluarga dalam
mengoptimalkan
kembang anak
3. Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang sakit
Respon
Psikomotor
1. Menciptaka
ruangan tempat
yang aman dan n
untuk bayi
2. Pisahkan te
tidur bayi denga
tua
4. Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan
Respon
verbal
Memberi penyu
tentang manfaat
pelayanan keseh
dalam mengatas
permasalahan tu
kembang anak
5. Keluarga mampu
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada di
masyarakat
Respon
verbal
Resiko cidera pada An. Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu Respon 1. Menciptaka
Al b.d Ketidakmampuan kunjungan rumah memodifikasi Verbal ruangan tempat
keluarga dalam resiko cidera lingkungan yang aman dan n
memodifikasi pada anak tidak untuk bayi
lingkungan terjadi.
2. Pisahkan te
tidur bayi denga
tua
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi
O:
A:
P: