KELOMPOK 2B
KUPANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”RESTRAIN PADA
KUCING”.
Makalah ini penulis susun secara maksimal dan dengan bantuan dari berbagai pihak
maka dari itu penulis menyampaikan limpah terima kasih atas peran serta dalam penyusunan
makalah.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu bedah merupakan bagian dari terapi untuk menyembuhkan gangguan dengan
menggunakan alat. Dalam kedokteran ilmu bedah berkaitan dengan pengobatan penyakit
atau luka dengan jalan operasi (pembedahan). Prosedur dalam kedokteran yang melibatkan
pemotongan jaringan pasien atau penutupan luka secara berkelanjutan maka dianggap
sebagai bidang ilmu bedah. (Andayani, 2012)
Dalam pembedahan atau operasi kita memerlukan tindakan restrain terlebih dahulu, guna
menenangkan hewan tersebut serta tidak melukai handler dalam hal ini dokter hewan maupun
hewan itu sendiri. Restrain dapat dilakukan dengan dua metode yaitu restrain fisik dan
restrain kimia. Restrain fisik dapat dilakukan dengan bantuan alat seperti tali. Restrain fisik
biasanya dilakukan ketika kucing masi dalam jangkauan pengendali handler. (Andayani,
2012)
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan restrain pada hewan(kucing).
2. Untuk mengetahui pengertian restrain fisik dan cara melakukannya pada kucing.
3. Untuk mengetahui pengertian restrain kimia dan cara melakukannya pada kucing.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Untuk memudahkan pemeriksaan fisik, termaksut tetes mata dan pemeriksaan rektal.
2. Untuk mempermudah pengaplikasian bahan suntik dan topikal.
3. Untuk menerapkan perban.
4. Untuk melakukan prosedur tertentu (misalnya keteterisasi urin).
5. Untuk mencegah melukai diri sendiri (Elizabeth collar dan Andayani, 2012).
4
2.2 Jenis-jenis Restrain Meliputi:
2.2.1 Restrain Fisik
1. Menangkap seekor kucing
Seekor kucing yang ketakutan dan berkeliaran bebas serta memperlihatkan tanda- tanda
tidak ingin didekati seseorang maka ia dapat ditangkap dengan sebuah jerat atau dengan
melemparkan sebuah selimut atau kantong diatasnya.(Leahy,2007)
Sebuah jerat untuk kucing dapat sepanjang satu sampai dua kaki tetapi untuk menunjang
buat kucing, tidak perlu terlalu berat. Jerat dapat dibuat dari batang yang ringan serta ada tali
di dalamnya yang membentuk jerat pada ujungnya untuk menangkap kucing. Gambar 1a
(Leahy,2007).
Cara yang lebih mudah untuk menangkap seorang kucing adalah dengan melemparkan
sebuah kantong, selimut atau kain di atas hewan tersebut. Sebelum kucing itu dapat
melepaskan diri, kita harus segera menangkapnya. Dengan meraba melalui kain, kita pegang
kepalanya erat-erat pada tengkuk, sehingga hewan itu tidak dapat memalingkan kepalanya.
Setelah kucing terpegang dengan baik, kain itu dapat disingkirkan. Gambar 1b (Leahy,2007)
5
2. Mengangkat dan memegang kucing
Sambil berdiri pada sisi kiri kucing, ulurkan tangan kanan lewat di atas punggung
kebawah badan kucing dengan tangan terbuka sehingga jari tengah berada diantara kedua
kaki depan (gambar 2a). Dengan tangan kiri memegang erat kulit punggung leher, kucing itu
kemudian diangkat (gambar 2b). Tahan tubuh kucing diantara kelok lengan dan pinggul. Kaki
belakang kucing akan bertumpu pada pinggul (gambar 2c).(Leahy,2007)
6
4. Membawa kucing jarak dekat
Seekor kucing yang dibawa dan dapat melihat aktivitas sekitarnya, cenderung jadi gugup
dan mudah ketakutan. Contohnya seperti didekati oleh anjing, kucing lain atau suara yang
keras dapat mengejutkan kucing dan menimbulkan suatu reaksi yang tidak menyenangkan
bagi sang pembawa. Untuk menghindari hal ini maka, kulit di atas leherrya harus
dipegangdengan tangan kanan, Sedangkan kepalanya disembunyikan di bawah tangan kiri.
Badan hewan berada antara lengan kiri dan badan bawah. Gambar 4a (Leahy,2007)
5. Pemberangus
7
Gambar 5a teknik pemberangus. (Leahy,2007)
Untuk mengekang seekor kucing sehingga dapat diberi suntikan intravenus, kita
memegang cakar kaki kiri dan kepalanya dengan tangan kiri. Ibu jari menempatkan cakar
dekat pada muka kucing dan jari-ari melingkari leher hewan itu sedemikian rupa hingga
telapak tangan menekan kepala kebawah. (Gambar 7a). Dengan tangan kanan memegang
lengan kanan kucing mengarah ke depan. Lengan kanan kita melintang di atas tubuh kucing
dan menahannya.(Gambar 7b) (Leahy,2007)
8
Gambar 7a Gambar 7b
Teknik pengekangan untuk injeksi intravenus (Leahy,2007)
8. Kantong kucing
Sebuah kantong dapat dikatakan mutlak diperlukan dalam pengekangan kucing. Seekor
kucing dapat saja dibungkus dengan kain atau handuk agar tidak dapat mencakar, tetapi ini
tidak membatasi hewan itu seperti halnya kantong. Kantong yang baik harus mempunyai tali
penutup di atasnya dan satu lubang pada salah satu ujungnya. (Gambar 8a). Kucing harus
dimasukkan ke dalam kantong dengan kaki belakang lebih dahulu dan tali penutup ditarik
erat sekitar lehernya, sehingga kepala keluar untuk di obati. (Gambar 8b). Jika salah satu kaki
yang harus di obati maka kaki itu ditarik keluar melalui lubang disudut kantong. (Gambar
8c). Kantong sebaiknya terbuat dari kain jeans, kain kasur atau kanvas dan harus dicuci setiap
habis dipakai meskipun kelihatannya masih bersih. (Leahy,2007)
9. Stock Cornell
Dengan menggunakan stock jenis ini, seorang asisten dapat memegang seekor kucing
untuk hampir semua jenis pengobatan. Stock Ini mempunyai empat cela untuk empat kaki
9
hewan dan terletak lebih dekat pada satu ujung dari pada ujung lain. Jika kaki belakang
kucing ditempatkan dalam celah yang lebih dekat dengan tapi, maka papan itu menjulur
beberapa inci di depan kepala hewan. Seorang asisten memegang kedua kaki depan dan
belakang dibawa stock. Asisten memegangnya dengan cara yang lazim, yaitu dengan telunjuk
di antara kaki dan jari lain melingkarinya serta menarik kaki belakang hewan ke belakang dan
kaki depan ke muka seperti arah mana dalam (Gambar 9a).Untuk keperluan pengobatan cakar
atau pemberian suntikan intravenous, satu kaki dapat diletakkan di atas stock dan diikat pada
kaki stock dengan pembalut kasa. (Leahy,2007)
10. Perisai
Merupakan selembar papan dengan dua lubang untuk kaki kucing yang digunakan untuk
melindungi restrainer dari garukan dan gigitan kucing. Penggunaan alat ini sama dengan
stock Cornell tetapi tidak berkaki, alat ini tidak dapat diletakkan di atas meja. Seorang asisten
harus menopang seluluh bobot hewan atau menempatkan tubuh hewan pada badannya.
Gambar 10a (Leahy,2007)
Digunakan untuk mencegah seekor kucing menggaruk luka-luka di kepala atau tubuhnya,
tetapi masih memberinya kebebasan bergerak, dapat diikatkan sarung tinju pada kakinya.
10
Sekarang ini dibuat dari kain kanvas yang tebal dan setiap kali sehabis dipakai harus dicuci.
Gambar 11a (Leahy,2007)
Kucing adalah hewan yang bersih. Biasanya kucing akan melakukan gromming sendiri
pada tubuhnya. Tetapi, agar tubuh dan rambut kucing tampak bersih, berkilau, terhindar dari
parasite dan tetap harum, maka kucing harus dimandikan. untuk memandikan kucing dapat
menggunakan Sebuah kawat kasa dengan lubang seperempat inci per bingkai kayu,sebagai
alat bantu untuk mempermudah dalam meandikan kucing.Kawat kasa di tempatkan pada bak
pemandian kucing dengan posisi vertika.Sehingga dalam ketakutannya kucing akan
memegang kasah dengan erat, sehingga pada saat hewan itu bergantungankita dapat
memandikannya, dan mencegah terluka oleh cakar kucing, karena kucing akan berusaha
keluar dari bak mandinya dengan memanjat dan bergantung pada benda atau objek di
dekatnya yang lebih tinggi ,dengan menggunakan cakarnya. Gambar 12a (Leahy,2007)
11
13. Memegang kucing untuk diberi pill
Untuk pemberian pil, tubuh kucing sebaiknya ditutupi selimut ,kain atau di masukkan
Dalam kantong.Dokter hewan membuka mulutnya dengan memegang kepalanya dengan satu
tangan serta menekan ibu jari pada satu sudut mulut sedangkan jari-jari mana kan sudut mulut
yang lain.Dengan menempatkan pil di antara ibu jari dan telunjuk tangan lain dokter hewan
menggunakan jari tengah nya untuk menegakkan mandibula kucing ke bawah. Jari jari
kemudian dijulurkan dan pil dijatuhkan di bagian belakang lidah. Setelah itu mulut kucing
segera ditutup dan membiarkannya tertutup sampai hewan itu menelan nya. Gambar 13a.
(Leahy,2007)
Tindakan immobilisasi atau restrain pada kucing juga dapat dengan menggunakan bahan
kimia atau disebut juga immobilisasi kimiawi. Obat-obatan dengan fungsi penenang yang
tergolong transquilizer dapat digunakan untuk immobilisasi hewan,misalnya
kloropromazin,xylazin,diacepam dan dapat diberikan sebelum diadakan pemeriksaan. Bahkan
pembiusan umum dengan menggunakan kombinasi ketamin+diazepam atau
ketamin+xylaxin, dapat dimungkinkan untuk dilakukan agar pemeriksaan lebih baik (Widodo
dkk, 2011).
Restrain secara kimiawi adalah restrain yang menggunakan obat-obat penenang atau
menggunakan Tranquilizer(Anief, 1995).Obat penenang (psikotropika) adalah zat atau obat,
baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika. yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan prilaku.
12
Obat penenang sendiri dibagi antara lain:
13
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Restrain adalah pembatasan aktivitas hewan dengan fisik, atau farmakologis. Artinya
sehingga hewan tersebut dicegah dari melukai dirinya sendiri atau orang lain. Merestrain
kucing secara paksa berbahaya untuk kedua handler dan hewan. Oleh karena itu
pemiliknya sangat baik untuk menangani dengan aman dan manusiawi dengan lembut
dan meminimalisir pengendalian fisik (Andayani, 2012).
Dalam melakukan teknik restraina ada jenis-jenis restrain yaitu: Restrain Fisik
(physical restraining) Yaitu pengendalian hewan dengan memakai tangan atau dengan
bantuan alat. Restrain Kimia (chemical restraining) yaitu pengendalian hewan dengan
menggunakan bahan-bahan kimia, Physiological Restrain yaitu mengendalikan hewan
dengan menggunakan ilmu jiwa.
Restrain pada hewan dapat dilakukan secara fisik dan kimiawi. Restrain secara fisik
dapat dilakukan dengan alat atau menggunakan fisik hewan itu sendiri sebagai
sarana,sedangkanrestrain secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-
bahan kimia.
Kombinasi antara ketamin dan xylazin meupakan kombinasi terbaik bagi kedua agen
itu untuk menghasilkan anastesi. Anastesi dengan ketamin-xylazin memiliki efek yang
lebih pendek jika dibandingkan pemberian ketamin saja tetapi kombinasi ini
menghasilkan relaksasi muskulus yang baik tanpa konvulsi
14
DAFTAR PUSTAKA
Anief,M. 1995. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
Aspinal, V. 2006. Clinical Procedures in Veterinary Nursing. Toronto: Elsevier Lim.
Lane, D.R., Cooper,B., 2004. Veterinary Nursing: Formerly Jones’s Animal Nursing.
Pergamon: BSAVA.
Widodo setyo, dkk, 2011. Diagnostik Klinik Hewan Kecil, Edisi 1 IPB Press.
15