Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN ASKARIASIS

No. : SOP/
Dokumen /PKM.CRK/
/2019
No. Revisi : 0
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS ENTIN SUHARTI


CIRANGKONG NIP. 19680928 199403 2007

1. Pengertian Penanganan askariasis adalah langkah-langkah yang dilakukan


petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus askariasis.
Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi
parasit Ascaris lumbricoides. .

2. Kode No. ICD X : B77.9 Ascariaris unspecified


Tingkat Kemampuan: 4A
3. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksaan
kasus Askariasis di UPTD Puskesmas Cirangkong
4. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Cirangkong Nomor : 440/
/SK/PKM.CRK/ /2019 tanggal….. Tentang Pelayanan Klinis
5. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 5 tahun
2014 tentang Panduan Klinis Dokter di FASYANKES Primer
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75
tahun 2014 tentang Puskesmas
6. Prosedur / langkah- a. Petugas memberi salam dengan ramah
langkah b. Petugas melakukan anamnesis.
1) Keluhan :
Nafsu makan menurun, perut membuncit, lemah, pucat,
berat badan menurun, mual, muntah.
2) Gejala Klinis
Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh
cacing dewasa dan larva. Gangguan karena larva biasanya
terjadi pada saat berada diparu. Pada orang yang rentan
terjadi perdarahan kecil pada dinding alveolus dan timbul
gangguan pada paru yang disertai dengan batuk, demam,
dan eosinofilia. Pada foto thoraks tampak infiltrat yang
menghilang dalam waktu 3 minggu. Keadaan ini disebut
sindrom Loeffler. Kadang-kadang penderita mengalami
gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan
berkurang, diare, atau konstipasi.
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
1) Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan tanda vital. Pemeriksaan
generalis tubuh: konjungtiva anemis, terdapat tanda-tanda
malnutrisi, nyeri abdomen jika terjadi obstruksi.
2) Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan penunjang untuk
penyakit ini adalah dengan melakukan pemeriksaan tinja
secara langsung. Adanya telur dalam tinja memastikan
diagnosis Ascarisis.
d. Petugas menegakkan diagnosis.
e. Petugas memberikan terapi.
1) Pirantel pamoat 10 mg /kg BB, dosis tunggal, atau
2) Mebendazol, 500 mg, dosis tunggal, atau
3) Albendazol, 400 mg, dosis tunggal. Tidak boleh diberikan
pada ibu hamill.
f. Petugas memberikan edukasi dan konseling
1) Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
2) Menutup makanan.
3) Masing-masing keluarga memiliki jamban keluarga.
4) Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
5) Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap bersih dan
tidak lembab
g. Petugas menuliskan ke dalam status rekam medis semua hasil
pemeriksaan dan terapi.

7. Diagram Alir

8. Unit Terkait a. Ruangan Pemeriksaan Umum


b. Ruangan Pemeriksaan Lansia
c. Ruangan MTBS
d. Laboratorium

9. Rekam Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai