Abort Us
Abort Us
ABORTUS
1. Pengertian Abortus
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500 gram, (prawirohardjo, 2009).
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, (Mansjoer, dkk, 2000).
Abortus adalah terminasi kehamilan yang tidak diinginkan melalui metode obat-
obatan atau bedah, (Morgan, 2009).
Berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar disebut abortus.Anak
baru mungkin hidup di dunia luar kalau beratnya telah mencapai 1000 gram atau umur
kehamilan 28 minggu.Ada juga yang mengambil sebagai batas untuk abortus berat anak yang
kurang dari 500 gram. Jika anak yang lahir beratnya antara 500 – 999 gram disebut juga
dengan immature.
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau
belum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup
diuar kandungan, (prawirohardjo, 2010).
2. Penyebab Abortus
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Kelainan hasil
konsepsi yang berat dapat menyebabkan kematian mudigah pada kehamilan muda. Faktor
yang menyebabkan kelainan ini adalah:
D. Macam-macam Abortus
1. Abortus imminens - threatened abortion (kegugurang mengancam).
Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu,
dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Pada tipe ini terlihat perdarahan pervaginam. Pada 50% kasus, perdarahan tersebut
hanya sedikit serta berangsur-angsur akan berhenti setelah berlangsung beberapa hari dan
kehamilan berlangsung secara normal. Meskipun demikian, wanita yang mengalaminya
mungkin tetap merasa khawatir akan akibat perdarahan pada bayi. Biasanya kekhawatirannya
akan dapat diatasi dengan menjelaskan kalu janin mengalamin gangguan, maka
kehamilannya tidak akan berlanjut.
Abortus imminens merupakan abortus yang paling banyak terjadi. Pada abortus
ini, perdarahan berupa bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan
kehamilan. Namun, pada prinsipnya kehamilan masih bisa berlanjut atau dipertahankan.
Setengah dari abortus ini akan menjadi abortus inkomplit atau komplit, sedangkan
sisanya kehamilan akan berlangsung. Beberapa kepustakaan menyatakan bahwa abortus ini
terdapatadanya risiko untuk terjadinya prematuritas atau gangguan pertumbuhan dalam
rahim.
2. Abortus insipiens - inevitable abortion (Keguguran Berlangsung)
Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi
serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
Abortus insipiens diatandai oleh kehilangan darah sedang hingga berat, kontraksi uterus
yang menyebabkan nyeri kram pada abdomen bagian bawah dan dilatasi serviks.
Abortus insipiens merupakan keadaan dimana perdarahan intrauteri berlangsung dan
hasil konsepsi masih berada di dalam cavum uteri. Abortus ini sedang berlangsung dan tidak dapat dicegah
lagi, OUE terbuka, teraba ketuban, dan berlangsung hanya beberapa jam saja.
3. Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap).
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih
ada sisa tertinggal dalam uterus. Abortus inkompletus berkaitan dengan retensi sebagian
produk pembuahan (hampir selalu plasenta) yang tidak begitu mudah terlepas pada
kehamilan dini seperti halnya pada kehamilan aterm. Dalam keadaan ini perdarahan tidak
segera berkurang sementar serviks tetap terbuka.
Abortus inkompletus merupakan suatu abortus di mana hasil konsepsi telah lahir atau
teraba pada vagina (belum keluar semua) dan masih ada sisa-sisa jaringan yang tertinggal
(biasanya jaringan plasenta).
4. Abortus kompletus (Keguguran Lengkap)
Pada abortus jenis ini, hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum uteri. Perdarahan
segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya dalam 10 hari
perdarahan berhenti sama sekali karena dalam massa ini luka rahim telah sembuh dan
epitelisasi telah selesai Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
Abortus kompletus terjadi kalau semua produk pembuahan – janin, selaput ketuban dan
plasenta sudah keluar. Perdarahan dan rasa nyeri kemudian akan berhenti, serviks menutup
dan uterus mengalami involusi.
5. Abortus habitualis
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut.
Etiologi abortus habitualis pada dasarnya sama dengan penyebab abortus spontan. Selain itu
telah ditemukan sebab imunologik yaitu kegagalan reaksi terhadap antigen lymphocyte
trophoblast cross reactive (TLX). Pasien dengan reaksi lemah atau tidak ada akan mengalami
abortus.
6. Missed abortion
Kalau janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih,
maka keadaan itu disebut missed abortion. Sekitar kematian janin kadang-kadang ada
perdarahan per vaginam sedikit hingga menimbulkan gambaran abortus imminens.
Kalau tidak terjadi abortus dengan pitocin infus ini,sekurang kurangnya terjadi
pembukaan yang memudahkan curettage. Dilatasi dapat juga dihasilkan dengan pemasangan
laminaria stift.
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal
346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan
dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah
dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan
dilakukan.
Pasal 535
Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk menggugurkan
kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, ataupun secara
terang-terangn atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat,
sarana atau perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan
atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.