Anda di halaman 1dari 6

MATERI

SPIRIT MOVING
TRAINING
KPM 2017
KONSEP DIRI dan CITRA DIRI
1
I. Konsep diri

Persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk melalui pengalaman


hidup dan interaksi dengan lingkungan, dan mendapat pengaruh dari orang-
orang yang dianggap penting. Shavelson, Hubner and Stanton (1974)

Identitas-diri seseorang, suatu skema yang terdiri atas sekumpulan keyakinan


dan perasaan yang terorganisasi tentang diri sendiri Baron, R.A and Bryne, D.E.
(1998)

# Konsep-diri berubah sejalan dengan bertambahnya umur maupun dalam


merespon perubahan situasi.

II. Citra Diri

Citra diri adalah mengenai bagaimana kita dalam sudut pandang kita sendiri.
Sedangkan pencitraan adalah sebuah upaya dan strategi untuk memberi
kesan tertentu mengenai diri kita didalam pikiran orang lain. Dengan kata
lain citra diri merupakan Cermin Diri dan siapa diri kita menurut .

Dalam ilmu Pengembangan diri, Karir, bisnis, dan juga marketing, di kenal
istilah Personal Branding. Secara singkatnya, Personal Branding adalah
"Bagaimana sosok diri kita di dalam pikiran orang lain”.

“Personal branding adalah proses dimana orang-orang dan karir mereka


ditandai sebagai merek, Definisi ini menegaskan bahwa setiap diri kita adalah
merek. Manusia punya merek pribadi. Merek pribadi adalah potret diri
bagaimana orang mengenai kita. Bagaimana orang bisa melihat perbedaan diri
kita dibanding orang lain. Potret atau merek diri itu menyangkut kemampuan,
kepribadian, keahlian dan keunikan yang membedakan kita dengan orang
lain. Personal Branding di dunia kerja adalah proses untuk menjadikan diri kita
terlihat dan terpilih di antara sekian banyak kandidat/calon pekerja.

1
Kenali Personal Branding, Jadilah CEO Bagi Dirimu!
Brand adalah sebuah nama, istilah, simbol ataupun hal lain yang dapat menjadi
sebuah identitas. Brand dapat membedakan kita dengan orang lain yang
memiliki keahlian serupa.

Sementara, Personal Brand adalah merek kita. Sebuah personal brand


adalah kekuatan kita. Semakin kuat nilai dari brand yang dimiliki, semakin
besar pula kekuatan kita.

Berikut cara bagaimana kita dapat membangun personal brand.

1. Personal Brand is about perception and hope

Personal Branding bisa diartikan persepsi atau emosi yang dimiliki seseorang
mengenai kita. Personal branding dapat juga diartikan harapan yang
tercipta dalam pikiran audien sasaran.

So, cari keunggulan atau kualitas yang sudah diakui, paling tidak oleh
komunitasmu atau nilai-nilai yang menurut orang lain dimiliki olehmu.
Mulailah dari pengakuan yang kecil itu. Ikhlas terima diri sendiri apa adanya
dan kembangkan kelebihan yang kita miliki.

2. Find your strength and passion

Personal branding mampu memperlihatkan keistimewaan dan keunggulan


kita dalam bidang tertentu. Personal branding adalah cerminan dari
kemampuanmu, keunggulanmu, serta reputasi mu. So, carilah apa yang
menjadi bakat, minat, atau keahlianmu. Bisa dimulai dari mengingat
penghargaan-penghargaan yang pernah kamu dapat mungkin? atau bidang
yang sedang kamu tekuni?

3. Be Unique, be different, be skilled?

Percayalah bahwa setiap orang itu unik. Keunikan itu menjadi modal dasar
membangun personal brand yang kuat. Kembangkan keunikan itu secara
tepat, maka kita akan terlihat otentik, berbeda dengan yang lain dan
menjadi menarik.

2
Apa yang membedakan Tukul dengan pelawak lainnya? Mereka sama-sama
bisa mengocok perut, tetapi justru karakter Tukul yang tampak ‘ndeso’
itulah yang menjadi kekuatannya. Padahal kalau kita mengenal sosoknya,
kita akan kagum dengan kecerdasannya sebagai entertaint loh! Atau ‘jeng
Kelin’ yang berhasil dihidupkan oleh Nictagina dengan karakter
jengkelinnya?

Atau bila kita masih kesulitan menemukan keunikan kita, tidak ada jalan
yang lebih ampuh dalam mempromosikan personal brandingmu , selain
dengan menunjukkan dirimu adalah seorang ahli di bidangmu. Misalnya,
dengan menulis artikel yang menunjukkan pengetahuan yang luas dalam
bidang yang kamu tekuni.

4. Be honest and build the positive one

Tidak harus punya bakat dan keahlian. Karakter kita bisa menjadi tool kita.
Bangun brand yang membuat kita dikenal sebagai orang yang terbuka,
ramah, dan suka membantu, misalnya. Kita tidak ingin dikenal dengan
karakter yang buruk, bukan?

Contohnya, Mother Theresa yang dikenal sebagai penolong orang miskin


dan berkepribadian layaknya orang suci.

Tentu saja ini harus dilakukan dengan tulus dan jujur, karena bila kita
memaksakan diri untuk me-make up kepribadian kita, cepat atau lambat
orang juga akan mengetahuinya.

Personal branding adalah bagaimana kita bahagia dengan diri kita. Fokus
pada bahagia dalam membantu orang lain dan yakinlah kamu akan
membangun personal brand yang positif. Jujurlah pada diri kita dan
komunitas kita, be consistent!

5. Grab your chance and challenge!

Satu yang penting dalam membangun personal brand adalah berani


mengambil berbagai peluang dan tantangan. Ada tantangan tentu harus
berani ambil resikonya. Resiko Di awal membangun personal brand akan
dibutuhkan banyak waktu untuk berkonsentrasi pada bidang yang kita

3
minati atau karakter yang kita bangun. Sebagian harus mengorbankan
profesi awalnya dan 100% terjun ke bidang yang diminatinya, jika brand
yang diinginkan berkaitan dengan suatu keahlian tertentu.

6. Promote yourself.

Punya personal brand yang jempol saja tidaklah cukup. Kamu harus
membuat orang lain tahu bahwa kamulah pemiliknya. Sayangnya, masih
banyak dari kita yang malu mempromosikan diri kita. Masih ragu dengan
kemampuan kita. Misalnya, kita punya kemampuan menulis, karena kita
tidak yakin dengan kemampuan kita sendiri, akhirnya tulisan itu tidak kita
promosikan, tidak terbaca oleh orang lain, atau hanya untuk konsumsi
pribadi. Coba seandainya kita promosikan tulisan ini dan ternyata ada
editor, penerbit, atau pencari bakat (emangnya artis?hehe) yang membaca
tulisanmu, mungkin saja bisa mengubah nasibmu, who knows?

7. Don’t Wait.

Mulailah membangun personal brandmu sekarang juga. Jangan ditunda lagi.


Tentu saja membangun personal brand bukan hal mudah. Tidak pula instan.
Dibutuhkan kerja keras, pembelajaran, dan hasrat untuk menjalaninya.
Yang pasti butuh ketelatenan yang luar biasa. Semakin dini membangun
personal brand semakin bagus, bukan?

8. Share It.

Suatu personal brand diciptakan untuk dibagi, bukan untuk ditimbun.Ini


adalah asset yang akan semakin berkembang bila makin banyak digunakan,
terutama untuk menolong komunitasmu. Semakin banyak digunakan untuk
membantu, maka akan semakin kuat brand itu dan semakin dikenal.

9. Be Patient.

Tidak ada keberhasilan instant. Di antara banyaknya kompetisi bakat yang


bisa membuat orang jadi beken dengan instantnya, sepertinya kita perlu
tanamkan pengertian bahwa tidak ada keberhasilan instant. Semua butuh
ketekunan, ketelatenan, dan kerja keras. Pemenang kompetisi bakat di TV

4
pun akan cepat tenggelam bila tidak pandai-pandai mempertahankan
reputasi dan meningkatkan bakatnya.

Personal brandingpun butuh waktu, dari saat membangun hingga akhirnya


dikenal khalayak, kecuali kita punya satu faktor, luck! Seorang Iwan Fals
saja butuh waktu panjang dan hidup yang tidak mudah hingga memiliki
banyak penggemar seperti sekarang.

10. Be CEO of yourself.

You are the CEO of your self. How come? Karena kita pribadilah yang
mampu mengembangkan dan mempertahankan personal branding itu.
Segala reputasi, citra dari personal brand ini bergantung dari diri kita.
Kendali ada pada kita. Kita adalah pelaku, creator, pengembang, public
relation, dan marketing officer bagi personal brand kita.

So, build your personal brand, then let them say..hey..I know You!

III. TIPS MEMBANGUN CITRA DIRI

• Ciptakan nilai positif pada fikiran target audience. Berikan alasan paling
rasional kenapa klien harus memilih Anda.

• Anda harus berbeda dengan yang lain. Pasti ada satu hal yang membuat
Anda punya nilai lebih/memiliki potensi Fokuskan bidang yang Anda terjuni
seminimal mungkin, yang membuat Anda jadi spesialis.

• Perkuat jejaring (networking) dengan mitra, klien, atau bahkan pesaing Anda.

• Jaga kualitas Citra diri Anda. Jangan sampai melemah jika Anda tidak ingin
tenggelam dari kancah bisnis

IV. ETIKET

Tata Cara atau Tingkah Laku yang baik atau Sopan santun, tata krama, tata
pergaulan dan lain-lain yang menjadikan manusia lebih baik lagi.

DASAR-DASAR ETIKET :

1. Senyum dan menunjukkan wajah yang menyenangkan.


2. Ramah dan bersahabat.

5
3. Tutur kata yang baik dan lembut.
4. Menghargai orang lain.
5. Tidak sombong serta peduli kepada orang lain.
6. Dapat menguasai diri dari rasa emosi (marah, menangis, sedih, gembira)
pada situasi tertentu.
7. Toleransi pada orang lain
8. Memperhatikan perasaan dan kepentingan orang lain.
9. Memberikan pujian sewajarnya dan berpikir positif kepada setiap orang

Anda mungkin juga menyukai