PENCAHAYAAN
penerangan baik-> jelas & cepat tanpa upaya X perlu-> nyaman.
baik: tingkat, arah, distribusi, terang, jenis & warna, kesilauan,
dekorasi (warna dinding/langit-langit/peralatan).
Setempat: diobjek (meja/alat).
Umum: seluruh area tempat kerja. Pengendalian:
Pengukuran: WBV: perbaiki suspense tempat duduk, bantalan anti getar, job
Lux Meter: satuan m2 dijatuhi arus cahaya 1 lumen. rotation, APD (sarung tangan redam getaran, alas kaki elastis).
cahaya jadi listrik (arus)-> jarum skala gerak. (digital: angka).
2
HAV: beri damping sumber getar, pakai remote control, job rotasi KEBAUAN
rangsangan dari zat yang diterima indra cium.
CUACA/IKLIM KERJA (KEPMENAKERTRANS 13/2011) Bau-> X diingin dalam kadar & waktu tertentu ganggu kesehatan
perpaduan suhu, lembab, gerakan udara, panas dg pengeluaran & kenyamanan.
panas dari tubuh pekerja akibat pekerjaannya. Zat Odoran: zat tunggal maupun campuran senyawa.
Suhu: kering, basah alami (wet natural), bola (alat: thermo globe).
Kelembaban: satun % RH. (alat: hygrometer) TEKANAN UDARA RENDAH & TINGGI
lembab>> -> uap air diudara>> (menerima uap air lg<<) -> beresiko: kerja ditempat tinggi (pilot, pendaki gunung), penyelam,
Penguapan cairan tubuh<<. pekerja tambang.
Lembab<< -> mata, hidung, sal nap -> kering. Tek << -> Hipoxia.
Gerakan Udara: m/detik (alat: anometer) Tekan >> ke << -> Caison Disease.
ditentukan: letak & luas penampang lubang keluar udara (outlet),
lubang masuk udara (inlet), ada tambahan AC/kipas angina. RUANG OPERASI (KEPMENKES 1204/2004)
GerUd>> -> penguapan>> -> X nyaman index angka kuman: 10 CFU/m3. Tek Udara : +
GerUd<< -> suhu udara >> Cahaya: 300-500 Lux. Kebisingan: 45 dBA/8 jam.
Faktor Suhu & kelembaban: Suhu: 19-24o C.
jenis kerja, alat elektronik, jumlah orang didalam, panas alami dari Kualitas Udara: uji kualitas udara.
luar.
NAB ISBB (oC): PENGENDALIAN HAZAR DITEMPAT KERJA
Ringan (0-200 KKal/jam), Sedang (200-350 KKal/jam), Berat (350- Analisa Keselamatan Kerja:
500 KKal/jam). Hazard Material Communication: pengenalan bahan bahaya pada
pekerja.
Hazard Identification & Risk Assesment (HIRA): identifikasi bahaya
dan kajian resiko.
Job Safety Analysis (JSA): varian HIRA, saat pemasangan suatu
peralatan.
Hazard Identification (HAZID): identifikasi yang mungkin.
HAZOP: identifikasi, tentukan dampak, evaluasi, rekomendasi
safeguard.
Pengaruh: Hazzad identification, Risk assessment, Determining control
Heat Exhaustion -> keringan>, masuk cairan< -> dehdirasi (HIRADC): OHSAS 180001;2007 (bahaya & aspek K3L
(muka,pucat, kepala pusing, dingin, kulit lembab, lemas) Bahaya: situasi potensi sebabkan kecelakaan manusia, kerusakan
Heat Cramp -> kejang tangan, kaki & perut / otot yg kerja. aset, rusak lingkungan, kombinasi.
Heat Stroke -> termoregulator gagal -> timbunan panas dalam Resiko: Efek Bahaya X tingkat kemungkinan bahaya.
tubuh-> gejala neuro. Tingkat Kemungkinan Bahaya:
Kontrol High: tiap kali kerja bahaya, tanpa pengalaman, evakuasi <1 menit
Eliminasi, Subtitusi, Teknik (ventilasi, exhaust fan, AC), Adm (MCU Medium: 1x/ 10-100, kurang pengalaman, evakuasi 1-30 menit.
rutin, atur jam kerja, atur gizi, SOP, edukasi), APD (baju tahan low: 1x selama pekerjaan dilakukan, berpengalaman, >30 menit.
panas, helm, masker, sepatu kerja). Komponen Utama Standar OHSAS 180001
[SMK3 : Sistem Manajemen K3]
RADIASI komitmen perusahan pd SMK3, ada program SMK3, implementasi
Non-ion: energi cukup untuk keuarkan electron, X buat ion baru SMK3, koreksi pelaksanaan SMK3, kajian manajemen SMK3.
[gel elektromagnetik (mikro, UV, sinar infrared, sinar laser)]. Manfaat: Absen<, solusi performa<, produktifity>.
Ion: hasilkan ion baru (Sinar X, Y, a, B, proton, eletron, positron).
UV Radiometer: mW/Cm2 Healt Promotion:
PendosiMeter Ottawa WHO 86: increase control over, improve health.
radiasi alam (kosmis & bhn tambang), buatan. WHO: upaya untuk >> derajat kesehatan.
NAB IRCP: X < 18 tahun, X ibu menyusui. VicHealth 2005: facilitas>, impact + for health.
Efek: Efek sitostatik, deterministic WORK HEALTH PROMOTION (WHP): aktivitas yg dirancang u
Kontrol: isolasi, subtitusi, cegah transmisi, APD. pekerja & perusahaan u perbaiki kesehatan (WHO).
Upaya promosi kesehatan -> sehat (KEMKES RI).
DEBU Efektif: jika Comprehensive (plan with organization participate)
partikel padat karena penghalusan, peledakan, ayak/drill.
respirable <10 u : masuk paru selama-lamanya.
inhalable >10 u: tertahan di nafas bagian atas.
total dust: semua airborne tanpa pertimbangan ukuran.
Dust Sampler: mg/m3.
NAB:
Efek: asbestosis, bisinosis, antrakosis, beriliosis, pneunitis, asma.
Kontrol: health promotion, proteksi, early diagnose & treat.
3
Efek X dilaksanakan WHP: X berdaya aspek K3 (Rentan PAK), awareness, pekerja paham dan terima strategi pengendalian.
biaya>>, konsekuensi Hukum, HAM.
Tujuan: pengaruhi sikap ttg kshtn, gaya hidup sehat, kebiasan
makan & gizi optimal, henti rokok, salahguna obat & alcohol,
hadapi stress, mampu P3K & CPR, ajarkan peny umum PAK,
penialian secara medis.
Manfaat: dukungan thd manajemen, percaya diri pekerja>>,
stress<,
WHP – Citra Organisasi
Promosis K3-> derajat kesehatan>> -> Produktifitas>> -> citra>>
3 pendekatan: health education, preventive medicine, kebugaran
fisik.
Pendidikan kesehatan: kebiasaan sehat, dirancangan sesuai
karakteristik pekerja.
Kedokteran Pencegahan: screening.
Kebugaran fisik: OR menyenangkan.
Strategi: diarah u perubahan perilaku, iklim kerja kondusif>>.
MANAJEMEN RESIKO K3
4
Tindak Lanjut Hasil Audit: verifikasi, bahan masukan ke Tujuan Diagnosis:
manajemen, sebagai pertimbangan u frekuensi audit internal. dasar terapi, batasi cacat, cegah mati, lindungi pekerja lain,
RUANG LINGKUP & INTERPRETASI AUDIT SMK3 (PP 50/2012) penuhi hak pekerja.
Pembangunan komitmen, strategi dokumentasi, tinjauan kontrak, Identifikasi PAK:
kendali dokumen, pembelian, Kemanan bekerja, standar Epidemiologis (komunitas): kekuatan asosiasis, konsistensi,
pemantauan, perbaikan kekurangan, pengelolaan material, spesifisitas, hub waktu, hub dosis.
pengumpulan & penggunaan data, audit internal, kembangkan Klinis (individu): diagnosis klinis, pajanan yg dialami, hub pajanan-
keterampilan & kemampuan. penyakit, pajanan cukup besar, peran factor individu, factor lain
PENILAIAN KRITERIA AUDIT SMK3 diluar kerja, diagnosis PAK/X.
Kritikal: akibatkan kematian. T/ medikamentosa & Okupasi (Pindah kebag X terpajan).
Mayor: X penuhi PERUU, X laksanakan salah satu prinsip K3, ada Cegah:
temuan minor di 1 kriteria dibeberapa lokasi. Primer: penyuluhan, OR, perilaku K3
Minor: X konsisten thd PERUU, STANDAR, PEDOMAN. Sekund: via UU, adm, Teknis (hirarki control: eliminasi dkk)
TINGKAT PENCAPAIAN tersier/dini: periksa kesehatan berkala
Awal: 64 kriteria tatalaksana kasus
Transisi: 122 Kriteria Upaya rehabilitasi
Lanjutan: 166 Kriteria.
TINGKAT KEBERHASILAN ASMA AKIBAT KERJA
0-59% : penerapan kurang Hiperreaktifitas-> inflamasi, obstruksi.
60-84%: baik Laten: imunologis, sudah tersentisasi, kena lagi.
85-100%: memuaskan. tanpa laten: irritant induce asma/RADS, asma dalam 24 jam
IMPLEMENTASI SMK3 setelah terpajan.
PP: Eosinofil, IgE, spirometry, provokasi bronkus, Ro torax
K3 -> Tempat kerja (aman, nyaman, sehat, bebas polusi, X Kec/PAK T/ Antiinflamasi (kromolin, metilsantin, agonis kerja lama),
-> produksi> -> Daya saing>> (di era globalisasi). bronkodilator (agonis B2 kerja singkat, metisantin, antikolinergik)
SMK3: manajemen pengendalian resiko-kegiatan kerja. non: penyluhan, hindari pencetus, kendali emosi.
Manajemen: Planning, decision making, organizing, leading,
control for human, financial, phusical & information to effective & FAKTOR RISIKO BIOLOGI
effisien. E.C: makhluk hidup, MO-> gangguan kesehatan.
PP 50/2012: 22 pasar, Lampiran 1 (pedoman penerapan), Lamp 2 European Dixective 2000/54/CE
(penilaian penerapan), Lamp 3 (Laporan Audit). 1: X cause human disease
Pendekatan pengefektifan:
2: can, X spread, there proofilaksis treatment
Human resource (MAN), Management organization, system
3: can severe, risk spread, there profilaksis.
standart implementation.
4: severe, high risk, no effective profilaksis.
Safety Hyrarchy:
Di RS: ADIS, Hep B, Hep C, CMV, Rubella, Tb,
attitude (individual)-> climate (unit)-> culture
Q Fever (Coxiella burnetti)
(division/organization)-> standar (industry) Identifikasi Bahaya: komponen risiko -> identifikasi yg berpeluang
Penerapan di RAPP
tjd kerusakan, cara: bagi area kerja berdasar kelompok.
Uji motor diesel/tahun (38/2016) Rekaya teknis (ubah objek kerja-> pisahkan sampah, pengaman
pelatihan calon petugas p3k dari mandor (15/2008) mesin).
calon p3k dari store & plantation (187/1999) Sasaran: tahu/paham/ukur risiko ditempat kerja-> nilai & Analisa
periksa berkala 1x2 tahun 25 tower pantau api -> penilaian finansial & bahaya.
(PERMENAKER 02/1989) Elemen: siapa yg dilindungi? Pengaruhnya? Luas kemungkinan
Eksternal Audit SMK3 (PP 50/2012) bahaya?
Dll Organisme viable: jamur, spora, mycotoxin
PENEGAKAN DIAGNOSIS PAK Racun biogenic: endotoxin, aflatoxin, bakteri.
Hep: ganti waktu tidur dg istiraht cukup siang hari, rotasi shift.
By dokter perusahaan. Influenza: cuci tangan, hindari kotnak, APD, tinggalkan pakaian
Kriteria PAK: hubungan pajanan-penyakit, frekuensi>>, dapat ditempat kerja, imunisasi, bersihkan kotoran ungags.
dicegah.
UU 3/1992: sakit= gangguan kesehatan butuh pengobatan.
KEPRES 22/1993: (1)peny yg timbul karna hub kejra/lingkungan (2) IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO KIMIA
dapat jaminan keclkan kerja, dlm/brkhr hubungan kerja.
ILO,1992: PAK, PAHK (Occupational disease), penyakit diperberat Toksikologi: racun organisme hidup.
lingkungan kerja. Pola pajanan: Panjang, dosis kecil, 8 jam/hari atau 40 jam/mggu.
KEPMENAKER 333/1989: D/ saat pemeriksaan berkala, Absorbsi: inhalasi, kontak kulit, sal cer
disebabkan: kerja, alat, bahan, proses & lingkungan. Sumber: kecelakaan, kebocoran, kerusakan.
PERMENKERTRANS 01/1981: pneumokiosis, bronkopulmo, asma TOKSIKOKINETIK & DINAMIK
kerja, alveoli alergi, penyakit e.c (Be, Cd, P, Cr, Mg, Pb, As, Hg, Fase Eksposisi: kimia diambien (gas, uap, debu, kabut, fume)
Carbon disufida, halogen, benzene, nitrogen, bising, vibra, rdiasi). Kinetik: absorbs distibusi penyimpanan metabolism eksresi.
Dinamik: interaksi toksin-reseptor organ.
5
GAS/UAP IRITAN: iritasi, korosi. JKK & JKM [PP 44/2015]
[NH3, Formaldehid, Ozon, NOX, SOX] pengobatan max 20jt, biaya transportasi [Darat (1jt), laut (1,5jt),
GAS ASFIXIAN sederhana: Asfixia (O2<16% -> mati) udara (2,5jt)], biaya pemakaman 3jt, kadaluarsa 2 tahun,
[Co2, NH4, Asaetilin, inert] alternative X ditanggung, cacat total/meninggal-> beasiswa 1 anak
ASFIXIAN chemical: CO (gagal transfer O2), sianida (inhibisi krebs) sebesar 12 jt.
DEBU: menuju alveoli. (fx: jumlah & lamanya) SEMENTARA TIDAK MAMPU BEKERJA (STBM)
KABUT: asal dari spraying 6 bulan pertama: 100% Upah, 6 bulan kedua (65%), ketiga (50%).
FUME: kondensasi uap metal-O2 [Pb oxide, Seng Oxide]. SANTUNAN CACAT : 200rb/bln selama 2 tahun (total/tetap)
TOKSIKOKIKENTIK SANTNAN KEMATIAN: 200rb/bln 2 tahun (sekaligus), beasswa 12jt
Absorb & distribosi: lewati membrane sel, bisa efek local. Penggantian gigi (3 jt), orthose (140% harga), Rehabilitasi (sesuai
Penyimpanan: t.u bahan lipofilik & X dibiotransformasi. kebutuhan).
jar. Lemak, tulang, Hb, Gusi, hati, ginjal, kuku, rambut. JKM
hati & ginjal: tempat penyimpanan + biotransformasi. 16.2 jt
Ekskresi: ginjal, sal cer, paru, kulit, air susu, air mata. JP
Ginjal (bahan hidrofil), Paru (bahan volatile) Ndak Ngerti, Materi anak Ekonomi kayaknya, Kalau masuk uian
Biotransformasi: detoxifikasi (lipofil-> hidrofil-> eksresi) pasrah aja.
TOKSIKODINAMIK
interaksi zat aktif dg target-> efek toksik ERGONOMI
[Akut vs kronik] [Lokal-Sitemik] [revers-irever] [segera-tertunda] EASNE: Efektif, Aman, Sehat, Nyaman, Efisiien.
[perubahan morfo-fungsi-biokimia] AFBIP: antropometri, faat kerja, biomekanika, Inderaan, Psikosos
Efek Fx pengaruhi Antropo: Usia, JK, Ras, Etnis, pekerjaan & aktvitas,
Debu: pneumoconiosis, silicosis, asbestosis sioeko.
UAP: metal fume fever, dermatitis, keracunan statis: saat diam, dinamis (saat gerak)
Gas: keracunan, pedih dimata Pengeluaran energi: konsumsi O2, DJ, penilaian subjetif.
Larutan: dermatitis PASRAH KALAU MASUK UJIAN!!
Awan/kabut: keracunan, ganggu penglihatan.
NAB Pembebanan wartu (TWA):
8 jam/hari tanpa gangguan kesehatan.
NAB pemajanan singkat diperkenankan (PSD/STEL):
<15 menit & <5x/hari tanpa iritasi hebat/narkose.
Kadar Tertinggi diperkenankan (KTD/Ceiling Value)
Tidak boleh dipapar sama sekali.
Pelarut/solvent: pelarut organic terbanyak (benzene [leukemia],
karbon tetraklorida [hati])
Metal: via inhalasi (fume)/kulit (Pb, merkuri (saraf, ginjal)dll)
Asam & Basa: reaktif dg air-> panas
Pengendalian
subtitusi barang toxic<<, engineering (sistem tertutup, ventilasi),
housekeeping, SOP, kompatibiitas bahan di tempat penyimpanan.
BPJS KETENGAKERJAAN