PENDAHULUAN
1
terbesar terletak di Kecamatan Kuala Kampar sebesar 39.719,70 ton pada tahun
2012. Jika digolongkan sumber energi dari pengolahan padi ini terbagi menjadi
dua yaitu residu primer dan residu sekunder. Residu primer berasal dari sisa panen
padi disawah berupa jerami sedangkan residu sekunder berasal dari pengolahan
padi itu sendiri yaitu berupa sekam. Dari residu pengolah padi ini bisa
dimanfaatkan menjadi sumber energi.
Apabila potensi energi dari sektor perkebunan dan pertanian ini dimanfaatkan
secara maksimal diharapkan dapat mengatasi krisis energi yang terjadi di
Kecamatan Pangkalan Kerinci bahkan bisa juga memenuhi akan energi di
Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka pada makalah ini
dibahas Potensi Energi Alternatif di Kabupatan Pelalawan Provinsi Riau.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
density/energi per volume sumber energi), kemudahan penyimpanan energi
(energy storage), dan kemudahan perubahan/perpindahan energi. Bila kemudian
faktor lingkungan juga diperhitungkan, maka efek pencemaran lingkungan juga
menjadi parameter penting bagi sebuah sumber energi.
4
Gambar 2.1 Perkebunan sawit sebagai “pabrik” energi alternatif
Gambar 2.1 menunjukkan perkebunan sawit menghasilkan dua bentuk energi
yakni dalam bentuk CPO/PKO dan bentuk biomassa (pelepah daun, batang,
tandan kosong, cangkang, serat buah, bungkil inti sawit). Kedua bentuk energi
tersebut merupakan produk bersama dimana peningkatan produksi biomassa.
Melalui proses lanjutan CPO/PKO dapat menghasilkan biodiesel, yang sering
disebut juga sebagai biofuel generasi pertama. Biodiesel merupakan pengganti
solar fosil (diesel).
Biomassa melalui proses lanjutan secara biologi dan kimiawi dapat diperoleh
bioethanol sebagi premium fosil (gasoline). Biomassa tersebut sering disebut
sebagai biofuel generasi kedua. Disamping biodiesel dan bioethanol, dari limbah
kelapa sawit atau POME (Palm Oil Mill Effluent) melalui teknologi biogas
(methane capture) dapat dihasilkan gas metan atau biogas sebagai pengganti gas
bumi. Berbeda dengan energi fosil yang tidak dapat diperbaharui dan suatu saat
akan habis terkuras, biofuel sawit merupakan energi yang dapat diperbaharui.
5
Disamping perkebunan kelapa sawit, kabupaten Pelalawan juga memiliki
lahan pertanian yang cukup luas. Residu dari pengolahan padi yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif adalah sekam padi. Dengan adanya
kandungan sellulosa pada sekam pagi, maka sekam pagi dapat diolah menjadi
biolistrik.
6
Kandungan FFA yang tinggi yaitu 68,53% menyebabkan proses
transesterifikasi menggunakan katalis basa maupun asam tidak memungkinkan
karena akan membentuk reaksi penyabunan. Akan tetapi, POME bisa
dikonversikan dengan menggunakan reaksi transesterifikasi enzim yaitu dengan
menggunakan katalis lipase. Lipase sangat cocok karena dapat bekerja baik pada
proses esterifikasi maupun transesterifikasi (Amoah at all., 2016). Kandungan
minyak maupun lemak dalam POME yaitu 5.569,82 mg/L sehingga hal ini
mengindikasikan bahwa POME memiliki sumber minyak yang besar dan bias
menjadi sumber biodiesel yang besar. Biasanya, potensi biodiesel itu terbatas
dikarenakan mahalnya biaya bahan baku yang biasa digunakan untuk
makanan. Oleh karena itu dengan besarnya volume minyak dalam POME
yang bisa dikonversikan menjadi biodiesel menjadikan POME sebagai
pengganti bahan baku pembuatan biodiesel lainnya.
Sekam padi memiliki komposisi elementer yang tidak jauh berbeda dengan
biomassa (limbah organik) lain. Jika digunakan sebagai umpan gasifikasi, sekam
padi memiliki keunggulan karena ukurannya seragam dan kadar airnya cukup
rendah. Namun sekam padi memiliki kadar abu yang cukup tinggi, yaitu mencapai
19,52% dan titik leleh abu yang rendah, sedangkan lelehan abu dapat merusak
bahan-bahan tahan panas. Sekam padi juga memiliki rapat massa yang rendah,
yaitu 122 kg/m3 dan rapat massa padatan sebesar 500 kg/m3 (Affandi dkk, 2008).
7
dari beberapa tahap, yaitu proses pengeringan, pirolisis, oksidasi, dan
reduksi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sumber energi alternatif yang telah dijabarkan,
maka adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Sumber energi alternative yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten
Pelalawan adalah biofuel dari limbah perkebunan sawit, salah satunya adalah
biodiesel dengan bahan baku POME ( Palm Oil Mill Effluent) dan dari
limbah pengolahan padi, salah satunya adalah biolistrik dari sekam padi.
2. Pengolahan POME menjadi biodiesel dapat dilakukan dengan menggunakan
reaksi transesterifikasi dengan menggunakan enzim, sedangkan pengolahan
sekam padi menjadi biolistrik dapat dilakukan melalui proses gasifikasi.
3.2. Saran
Masih banyak limbah dari perkebunan sawit dan pengolahan padi yang dapat
diolah menjadi energi alternatif, sehingga perlu dilakukan studi lebih lanjut
mengenai energi alternatif dengan bahan baku yang lainnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Gog,A., Roman,M., Tosa,M., Paizs, C., Irimie, F.D., 2012. Biodiesel Production
Using Enzymatic Transesterification–Current State and Perspectives. Renewable
Energy 39, 10–16.
https://devi-nuryadi.blogspot.com/2015/05/pangkalan-kerinci-menuju-mandiri-
energi.html#.XVV5cHtS_IU diakses tanggal 15 Agustus 2019
10