Anda di halaman 1dari 20

hhBAB I

KELAHIRAN NAHDLATUL ULAMA

A. Proses Masuknya Islam Ke Indonesia


Pada zaman pra sejarah, kehidupan bangsa Indonesia sangat
sederhana. Mereka belum mengenal berbagai macam peraturan.
Tetapi mereka sudah memiliki kepercayaan. Kepercayaan yang
mereka anut ada dua macam, yaitu: Animisme dan Dinamisme.
1. Animisme: faham yang mempercayai bahwa diluar manusia ada
roh halus. Seperti roh yang menempel di pohon-pohon besar, dll.
2. Dinamisme: faham yang mempercayai bahwa diluar kekuatan
manusia ada kekuatan ghaib. Seperti kekuatan keris, tombak, dll.
Agama yang kali pertama masuk ialah hindu dan budha yang
berasal dari hindia. Keduanya masuk ke Indonesia pada abad
pertama masehi.
Kemudian agama islam masuk ke Indonesia mulai abad ke-7
masehi, atau tahun pertama hijriyah. Daerah yang pertama kali
menerima agama islam yaitu Sumatra.
Menurut ahli sejarah islam masuk ke nusantara pada tahun ke
674 M.
B. Faham Keagamaan yang pertama kali berkembang di Indonesia
Dengan melihat bukti-bukti perkembangan islam, faham
keislaman yang diajarkan di Indonesia ialah Faham Ahlussunnah Wal
Jama’ah yang menganut madzhab Syafi’i. Aswaja ialah ajaran yang
diajarkan oleh:
Nabi Muhammad
Khulafaurrasyidin Tabiin Tabi’it Tabiin Ulama
SAW

Pada abad ke-14, seorang penjelajah dari Maroko bernama Ibnu


Batutah berkunjung ke Kerajaan Samudra Pasai. Saat itu kerajaannya
dipimpin oleh Raja Malikudz Dzahir. Ia dan semua rakyatnya mengikuti
faham Atau Madzhab Syafi’i.
Sejak dulu ajaran Islam yang berkembang di Jawa juga berhaluan
Aswaja. Diantara pengikutnya adalah Sunan Gunung Jati. Pun
demikian, Di Indonesia hanya mengikuti satu madzhab, satu pendapat
dan sumber, yaitu:
1. Dalam Fiqih, menganut Madzhab Syafi’i
2. Dalam Tauhid/ aqidah, mengikuti Abu Hasan Al-Asy’ari
3. Dalam Tasawwuf, mengikuti Madzhab Imam Al-Ghazali dan Abu
Hasan Asy-Syadzili

Sejak dulu hingga sekarang, di Pesantren-pesantren atau di


Madrasah-Madrasah diajarkan kitab-kitab tentang Aqidah, Akhlaq,
dan Syari’at, yang mana kitab2 tersebut ditulis oleh para Ulama’
Aswaja. Dan termasuk dakwah para Ulama di Indonesia yaitu dengan
adanya kegiatan kemasyrakatan dan kebudayaan yang bernafaskan
ajaran Islam seperti Tahlilan, Shalawatan, Manakiban, yasinan,
Istighatsah, Khatmil Qur’an, Dziba’an, Ziarah Kubur, dan lain-lain.
C. ASAL USUL PESANTREN
Pesantren adalah lembaga Pendidikan tertua di Indonesia, dan
telah berdiri sejak zaman wali songo. Tokoh pendirinya adalah Syeh
Maulana Malik Ibrahim. Awal mulanya bertempat di Masjid, lambat
laun santri semakin membludak dan akhirnya dibuatlah semacam
pemondokan, hingga sampai sekarang. Pesantren terdiri dari 4 unsur
yaitu: Kyai, Santri, Masjid, dan Pondok. Kemudian santri ada 2:
yaitu santri Mukim yaitu murid yang berasal dari daerah yang jauh,
dan santri kolong yaitu santri yang berasal dari desa2 sekitar
pesantren.

D. MATERI KEAGAMAAN DI PESANTREN


Materi keagamaan yang diajarkan dipesantren adalah seperti:
tasawwuf, aqidah, fiqih, nahwu sharaf, tafsir dan kitab-kitab yang
berlandaskan ahlussunnah wal jama’ah.

E. PERILAKU KEHIDUPAN DI PESANTREN


1. Ikhlas
2. Sederhana
3. Mandiri
4. rukun
F. SEBAB-SEBAB BERDIRINYA NU
1. Datangnya para Penjajah
2. Faham Keagamaan
Pada awal abad ke-19M, di Minang Kabau Sumatera Barat
muncul gerakan pembaharuan yang dipimpin oleh H Miskin dan
kawan-kawan.
Mereka melakukan gerakan reformasi untuk melaksanakan
ajaran Islam WAHABI sebagaimana yang dilaksanakan di tanah
Hijaz (Arab). Faham tersebut sangat bertentangan dengan faham
Ahlussunnah wal Jama’ah yang sudah mengakar di Indonesia.
Mereka menentang upacara-upacara keagamaan seperti Tahlilan,
ziarah Kubur, dan membaca shalawat Nabi. Mereka juga
menentang system bermadzhab yang dianut oleh para ulama’
pesantren.
Latihan soal!

1. Sebutkan semua berbagai perilaku yang diajarkan di pesantren?


2. Apakah tujuan ulama mendirikan pesantren?
3. Apa saja materi keagamaan yang diajarkan di pesantren?
4. Apa saja unsur-unsur pesantren itu? Sebutkan semua!
5. Pendidikan di pesantren di asuh oleh ….
BAB II
K.H. HASYIM ASY’ARI

A. Riwayat Hidup K.H. Hasyim Asy’ari


Beliau dilahirkan di Desa Gedang utara kota Jombang pada hari
selasa kliwon. 24 Dzulqa’dah 1287 H atau tgl 14 Februari 1871 M,
ayahnya bernama Kyai Asy’ari, berasal dari Demak Jateng. Dan
ibunya Halimah putri Kyai Utsman pendiri pesantren Gedang. Dan
kakeknya bernama Kyai Sihah pendiri Pon Pes Tambak Beras
Jombang.
Riwayat Pendidikan beliau pertama kali yaitu mesantren di
Wonokoyo, Probolinggo, kemudian pindah kelangitan Tuban. Dari
tuban pindah ke Trenggilis, lalu pindah ke pesantren Kyai Kholil
Kademangan Bangkalan. Dan terakhir mesantren di siwalan Panji
(Sidoarjo)
K.H. Hasyim Asy’ari meninggal dunia pada 7 ramadhan 1366/ 25
Juli 1947 karena serangan jantung. Beliau dimakamkan di Pon Pes
Tebuireng. Atas jasanya kepada bangsa, beliau dijuluki Pahlawan
Nasional.
B. KEDUDUKAN K.H. HASYIM ASY’ARI DI KALANGAN ULAMA’
PESANTREN
Karena kedalaman ilmunya beliau mendapat gelar Hadratus
syekh, yang berarti Maha Guru. Karena besarnya pengaruh K.H.
Hasyim Aasy’ari, banyak santri yang menuntut ilmu di tebuireng,
bahkan Tebuireng menjadi kiblatnya Para Ulama’ Indonesia.
C. PERAN K.H. HASYIM ASY’ARI DALAM MENDIRIKAN NU
Ide mendirikan Jam’iyyah NU telah disampaikan oleh KH
Abdul Wahab Hasbulloh kepada KH. Hasyim Asy’ari pada
tahun 1924, tetapi KH. Hasyim Asy’ari tidak segera menye-
tujui. Beliau menanggapi usulan tersebut dengan hati-hati
karena beliau tidak menginginkan organisasi yang di
dirikan itu menjadi pecah belah persatuan umat Islam dan
Bangsa Indonesia. Sebelum menyetujuinya beliau berkali2 istikharah.
Dan ternyata isyarat itu tidak diterima langsung oleh mbah Hasyim.
Tetapi oleh mbah KH. Kholil Mbangkalan beliau mendapatkan 2
isyarat yang di titipkan oleh KH. As’ad Syamsul Arifin.
1. Isyarat tersebut berupa tongkat dan surat Toha ayat 17-23 (th
1924)
2. Isyarat tersebut berupa seuntai tasbih dan bacaan Asmaul Husna
Yaa Jabbar dan Yaa Qahhar (th 1925)
D. PERJUANGAN KH. HASYIM ASY’ARI DALAM PERGERAKAN
NASIONAL
KH Hasyim Asy’ari adalah seorang pelopor perlawanan
terhadap penjajah. Beliau banyak mengeluarkan fatwa untuk
membangkitkan perlawanan terhadap penjajah.
Pada masa perang kemerdekaan, beliau juga berperan sangat
besar, banyak pemimpin nasional yang meminta nasehat pada beliau,
diantaranya, panglima Sudirman, Bung Tomo dan lain-lain.
Ketika terjadi pertempuran di Surabaya, beliau mengeluarkan
fatwa Resolusi Jihad. Fatwa inilah yang mengobarkan semangat
arek-arek suroboyo dalam menghadapi tentara sekutu.

5. Adabul ‘Alim wal muta’allim (akhlak guru dan murid)


6. Al-Qanun al-Asasi li jam’iyyati nahdlatul Ulama’ (aturan
perkumpulan NU)
BAB III
K.H. ABDUL WAHAB HASBULLAH

A. Riwayat Hidup K.H. Abdul Wahab Hasbullah


KH. Wahab Hasbullah dilahirkan di desa Tambakberas,
jombang.pada tahun 1888. Ayahnya bernama kyai Hasbullah satu
keturunan dengan KH Hasyim asy’ari. Dari kakeknya kyai Sihah.
Beliau dibimbing oleh ayahnya selama 6th. Kemudian selama
20th, beliau belajar di pesantren pelangitan (tuban). Mojosari
(nganjuk), kademangan (bangkalan), branggahan (kediri). Beliau
juga pernah jadi santrinya mbah hasyim, setelah 4 tahun belajar ia
berangkat ke makkah untuk berhaji, dan menetap disana untuk
belajar ilmu-ilmu agama. Kemudian ilmu-ilmu yang dipelajari adalah
tafsir, hadits, fiqih, tassawwuf, dll. Beliau 5th di arab, dan kembali ke
Indonesia tahun 1914 dan tidak lama beliau menikah dengan putri
kyai Musa yaitu Maimunah di kertopaten sby.
Akhirnya beliau wafat pada hari rabu, 29 des 1971 dan
dimakamkan di tambakberas
B. KEDUDUKAN KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH DI
KALANGAN ULAMA’ PESANTREN

KH wahab Hasbullah adalah ulama yang cerdas dan memiliki


wawasan yang luas.beliau sangat berpengaruh di kalangan ulama’
pesantren. Sejak tahun 1924, Mbah Wahab menyelenggarakan
kursus-kursus agama yang diikuti oleh para calon kyai, dan diantara
mereka ialah KH Khalil masyhuri dari lasem, dan lain-lain.

C. LEMBAGA-LEMBAGA YANG DIRINTIS OLEH KH ABDUL


WAHAB HASBULLAH

Pada tahun 1914, yang melopori mendirikan kelompok diskusi


yang disebut Taswirul Afkar di Surabaya adalah Mbah wahab
Hasbullah.
Adapun lembaga-lembaga pendidikan diberbagai daerah antara
lain:
1. Khithabul Wathan di pacarkeling (surabaya)
2. Ahlul Wathan di Pulowonokromo
3. Far’ul Wathan di gresik dan Malang
4. Hidayatul Wathan di Jombang
5. Akhul Wathan di semarang.
D. Peran KH Wahab Hasbullah dalam organisasi NU adalah sebagai
penggerak dan pemrakarsa berdirinya Jam’iyyah NU
E. Perjuangan KH Wahab Hasbullah dalam pergerakan Nasional sangat
besar sekali, diantaranya beliau mendirikan organisasi Majlis Islam
‘Ala Indonesia (MIAI), Gabungan Partai Politik Indonesia (GAPI)
yang tujuannya untuk kemerdekaan Indonesia. Disamping itu beliau
membentuk “Barisan Mujahidin”, “Barisan Kyai”, dan “Lasykar
Sabilillah” untuk menghadapi tentara.
BAB 4
MENGHORMATI AL-QURAN

A. Kewajiban orang muslim terhadap Al-Qur’an sebagai berikut:


1. Percaya bahwa AL-Qur’an adalah kitabullah
2. Mempelajari dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh.
3. Mempelajari serta mengajarkan kepada orang lain
4. Memperjuangkan Al-Quran agar diterima masyarakat
B. Keutamaan yang akan diperoleh orang yang membaca Al-Qur’an
1. Mendapatkan pahala
2. Akan dikumpulkan dengan para malaikat pencatat amal yang mulia.
3. Tidak takut ketika menghadapi kedahsyatan hari kiamat.
C. Sikap menghormati Al-Qur’an:
1. Apabila hendak memegang, hendaknya berwudhu
2. Meletakkannya ditempat khusus
3. Ketika batal, tidak boleh membawa Al-Qur’an.
4. Ketika membaca harus dalam keadaan suci (memiliki wudhu).

D. Tata cara mensyiarkan Al-Qur’an


1. Tadarus Al-Qur’an
2. Tahtimul Qur’an (khataman)
3. Semaan Al-Qur’an yang diikuti oleh para Huffadz (penghafal Al-
Qur’an)
4. Menyelenggarakan Mutsabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

E. Membiasakan diri membaca Al-Qur’an


Setiap muslim harus membiasakan diri membaca Al-Qur’an,
karena sangat besar manfaat serta hikmahnya. Dalam hadis dijelaskan
bahwa orang yang membaca Qur’an akan mendapatkan rahmat yang
sangat besar.
BAB V
MENGHORMATI NABI MUHAMMAD SAW

A. Sebagai umat Islam, kita harus mencintai dan mentaati beliau. Hal itu
bisa dilakukan dengan:
1. Beriman bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah.
2. Mematuhi ajaran yang disampaikan
3. Mengamalkan sunnahnya
4. Mencintai beliau melebihi cinta kepada diri sendiri dan orang lain.
Wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan
mengamalkan:
1. Memperbanyak membaca Shalawat
2. Merayakan hari sejarah yang dialami Nabi
3. Membaca Shalawat ketika mendengar nama beliau
4. Menambahkan kata “sayyidina” sebelum nama beliau.
BAB IV
MENGHORMATI SAHABAT NABI

A. Pengertian sahabat nabi


Sahabat nabi adalah setiap orang yang pernah bertemu dengan
nabi Muhammad SAW serta beriman kepada beliau dan meninggal
dalam keadaan muslim.
Jumlah sahabat nabi ketika melaksanakan Haji Wada’ sebanyak
90.000 orang. Dan ketika Nabi Muhammad SAW wafat jumlah
sahabat mencapai 114.000 orang.
Para sahabat nabi yang pertama kali masuk islam disebut
Assabiqunal Awwaluun. Jumlahnya ada 30 orang, diantaranya adalah
Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Fatimah
bin Khattab, dan Bilal bin Rabbah.

1. Yang pernah berjumpa langsung dengan Nabi Muhammad


SAW
2. Iman kepada Nabi
3. Meninggal dalam keadaan Muslim

KHULAFAUR RASYIDIN

1. SAHABAT ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ


2. SAHABAT UMAR BIN KHATTAB
3. SAHABAT UTSMAN BIN AFFAN
4. SAHABAT ALI BIN ABI THALIB

B. Kemuliaan sahabat Nabi


Para sahabat adalah orang yang bijaksana, adil, dan berakhlaqul
Karimah. Mereka ridha kepada Allah dan Allah pun ridha kepada
mereka.
C. Peranan sahabat Nabi dalam menyebarkan Agama Islam.
Setelah Rasulullah SAW wafat, perjuangan menyiarkan ajaran
Islam dilanjutkan oleh para sahabat. Diantara mereka adalah abu
Bakar, Umar, Utsman dan Ali bin Abi Thalib. Pusat pendidikan pada
zaman Nabi hanya terdapat di Makkah dan Madinah. Yaitu di
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
C. Cara menghormati sahabat Nabi.
1. Mencintai serta menaati Rasulullah SAW seperti yang dilakukan
oleh para sahabat.
2. Meneruskan perjuangan mereka dalam membela dan
memperjuangkan agama Allah.
3. Mengikuti sunnah para sahabat.
4. Apabila disebut namanya maka kita menjawab Radiyallahu ‘Anhu.
Yang artinya semoga Allah Meridhainya.
5. Selalu menyebut nama “Sayyidina” didepan nama beliau.

D. Sikap meneladani para sahabat Nabi


Para sahabat rela mengorbankan jiwanya untuk memperjuangkan
agama Allah. Dalam berjuang mereka tidak mengharapkan imbalan.
Mereka hanya mengharapkan ridha dari Allah.
Latihan soal!
1. Siapakah yang disebut sahabat Nabi?
2. Bagaimana cara menghormati sahabat Nabi? Sebutkan minimal 3!
3. Sebutkan beberapa sahabat yang disebut Assabiqunal Awwaluun!
4. Bagaimana peran sahabat Nabi dalam menyebarkan agama Islam?
5. Berapa jumlah sahabat Nabi ketika nabi melakukan haji wada dan
sahabat Nabi ketika beliau wafat?
BAB 8
MENGHORMATI ULAMA DAN AULIYA

A. Pengertian Ulama dan Auliya


Ulama adalah orang yang ahli dalam bidang ilmu agama
islam. Sedangkan auliya atau para wali adalah ulama yang
kedudukannya sangat dekat dengan Allah dan sangat dicintai oleh
Allah. Para ulama dan auliya adalah orang-orang yang memiliki budi
pekerti yang luhur dan rohani yang jernih.
Mereka adalah orang-orang yang selalu taqorrub
(mendekatkan diri) kepada Allah karena benar-benar taat dan taqwa
kepada Allah.
Kedudukan mereka sangat mulia sehingga Al-Qur’an
menjelaskan tentang keutamaannya. Q.S Al-Fathir : 28
‫ا ِمان ِهعمباَهده ِاالْءعملمماَءء‬
‫ء‬ ‫نم م ا م‬
‫ه‬ ‫هإنماَ ِيخشْشىَ ِ ه‬
Artinya: sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-
hamba-Nya hanyalah para Ulama’. Keistimewaan yang diberikan
kepada ulama adalah Ma’unah sedangkan wali adalah Karomah.
Ulama dan auliya adalah pewaris para Nabi:
‫اَء ِوممرمثءةا ِاملانهبمي ه‬
‫اَء‬ ‫مأالْءعملمم ء‬
Artinya: ulama adalah pewaris para Nabi

B. Peranan Ulama dan Auliya dalam me nyebarkan agama Islam.


Tugas para ulama dan auliya adalah menyebarkan syari’at
Islam. Dalam menyi’arkan agama Allah,
para ulama dan auliya sering menemui kesulitan orang-orang
yang tidak suka terhadap ajaran islam tidak segan-segan
mengganggu atau melakukan perlawanan.
Tetapi para ulama dan Auliya menghadapi mereka dengan
sabar dan senantiasa memohon pertolongan Allah. Karena ketabahan
para ulama, orang-orang yang semula menolak ajaran islam
akhirnya memeluk ajaran islam dengan sebaik-baiknya.

C. Pengertian Karamah dan Barakah


Jika para Nabi diberi Allah Mu’jizat, para Ulama dan Auliya
diberi Karamah. Karamah merupakan kemuliaan yang diberikan
oleh Allah kepada Hamba-hamba-Nya yang shalih. Karamah adalah
sesuatu yang tidak sama dengan kebiasaan, tetapi bukan bagian dari
kerasulan dan kenabian.
Wujud karamah ialah keistimewaan-keistimewaan yang tidak
sama dengan kebiasaan (Khariqul ‘adah)sehingga tidak terjangkau
oleh akal manusia. Kita harus percaya terhadap kebenaran karomah
yang diberikan kepada Waliyullah, sebab menurut Imam Ibnu Hajar
Al-Haitami bahwa orang yang mengingkari karamah para wali maka
I’tiqadnya dapat dinyatakan rusak.
D. Tata cara menghormati Ulama dan Auliya’
a. Menziarahi makamnya untuk mendoakan serta mengenang jasa-
jasanya.
b. Memperingati hari wafatnya untuk menumbuhkan rasa cinta
kepada ulama’ dan auliya agar dapat meneruskan perjuangannya.
c. Meneladani sikap dan perilakunya dalam memperjuangkan agama
Allah
d. Memohon do’a untuk memperoleh barakah dari Allah

E. Membiasakan diri menghormati Ulama dan Auliya’


Kita harus membiasakan diri untuk menghormati mereka,
mengapa? Karena para Ulama dan Auliya adalah orang-orang yang
tutur kata serta perbuatannya sesuai dengan ketentuan Allah. Kita
harusdekat dengan mereka agar dapat mendengarkan nasihat-
nasihat mereka.

Latihan soal!!!!!!!
Soalnya ditulis.

1. Siapakah yang disebut ulama dan auliya?


2. Apakah yang disebut dengan barokah?
3. Bagaimana caranya menghormati ulama yang masih hidup?
sebutkan 2!!
4. Bagaimana caranya menghormati ulama yang sudah meninggal?
Sebutkan 1!
5. Apa tugas para ulama dan auliya’ di dunia?
BAB VI
NAHDLATUL ULAMA’

A. Arti dan pencetus nama Nahdlatul Ulama’


Setelah sepakat mendirikan organisasi, para ulama kembali
bermusyawarah untuk memberi nama organisasi tersebut. KH.
Abdul Hamid dari sedayu gresik mengusulkan Nama Nuhudlul
Ulama (Kebangkitan Ulama).
Pendapat tersebut dibantah oleh KH. Mas Alwi Abdul Aziz,
beliau mengatakan bahwa saat itu para ulama sudah bangkit dan
kebangkitan para ulama telah terjadi sejak lama. Bahkan, sebelum
komite hijaz terbentuk. KH Alwi mengusulkan jam’iyah itu diberi
nama Nahdlatul Ulama. Artinya kebangkitan ulama secara serentak.
B. Lambang NU
a. Gambar tali bersimpul melambangkan persatuan yang kokoh.
Ikatan di bagian bawah tali berarti jalinan hubungan antara
sesama manusia dan antara manusia dengan Tuhan. Untaian tali
berjumlah 99 merupakan lambang asma’ul Husna.
b. Bintang paling besar diatas bola dunia melambangkan
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW 4 bintang diatas tulisan
melambangkan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin. Dan 4 bintang
di bawah tulisan adalah lambang 4 orang imam madzhab (Imam
Syafi’I, Imam Hambali, Imam Hanafi, dan Imam Maliki). Jumlah
semua 9 buah bintang adalah lambang para wali songo.
c. Warna dasar hijau adalah lambang kesuburan bumi Indonesia,
sedangkan warna putih untuk gambar dan tulisan adalah lambang
kesucian niat dalam perjuangan.

C. Tujuan Nahdlatul Ulama’


NU didirikan dengan tujuan utama untuk memelihara,
melestarikan, mengembangkan, dan mengamalkan ajaran ASWAJA
dengan menganut salah satu madzhab 4 (Syafi’I, Hanafi, Maliki, dan
Hambali).
D. Usaha-usaha NU
1. Bidang Pendidikan dan kebudayaan
Tujuan Pendidikan ialah mencerdaskan Kehidupan Bangsa.
Dan membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang cerdas,
beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bidang Agama
Dalam bidang agama, NU memperjuangkan terlaksananya
ajaran Islam ASWAJA dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Bidang Ekonomi
NU mengupayakan terwujudnya pemetaan hasil-hasil
Pembangunan. Dan tujuannya untuk menciptakan kesejahteraan
Masyarakat.
4. Bidang sosial
NU mengupayakan terwujudnya manusia saling perduli dan
tolong menolong dalam segala hal oleh karena itu, usaha-usaha
yang dilakukan oleh NU diantaranya adalah dengan membangun
Rumah Sakit, dan panti asuhan, dan lain-lain.

Latihan soal!

1. Apa tujuan NU? Sebutkan 1!


2. Apakah arti bintang besar dalam lambang NU?
3. Siapakah yang mengusulkan nama NU?
4. Sebutkan ada berapa usaha-usaha yang dilakukan oleh NU?
5. Apa bentuk usaha NU dalam bidang sosial?
E.
1. Apa tujuan ulama’ dalam mendirikan Pesantren?
2. Apa tujuan pendirian NU?
3. Siapakah Ulama’ yang mengajar KH Hasyim Asy’ari?
4. Apakah yang dilakukan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah dalam
menghadapi tentara sekutu?
5. Bagaimana cara kita untuk menghormati AL-Qur’an?
BAB 10
KEPENGURUSAN DALAM JAM’IYAH NU

A. Mustasyar
Mustasyar adalah Penasehat pengurus NU. Anggotanya adalah para
Ulama atau tokoh yang telah memberikan dedikasi, pengabdian, dan
loyalitasnya kepada NU
B. Syuriyah
Syuriyah adalah pemimpin tertinggi dalam NU. Kewajibannya
adalah sebagai Pembina, pengendali, pengawas, dan penentu
kebijakan NU.
C. Tanfidziyah
Tanfidziyah adalah pelaksana tugas sehari-hari. Kewajibannya
adalah memimpin jalannya organisasi sesuai keputusan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai