Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kelompok Primer

Kelompok primer (Primary group) adalah kelompok social pertama, tempat individu
saling mengenal, berinteraksi social, dan bekerja sama yang cukup erat.
Ciri-Ciri Kelompok Primer
1. Ditandai dengan adanya hubungan yang erat dan anggota-anggotanya saling
mengenal serta seringkali berkomunikasi secara langsung (face to face).
2. Terdapat ikatan psikologis yang erat dan kerja sama bersifat pribadi.
Kondisi Fisik Kelompok Primer menurut Charles Horton Cooley.
1. Tidak cukup hanya hubungan saling mengenal saja, akan tetapi yang terpenting
adalah anggota-anggotanya secara fisik harus saling berdekatan.
2. Jumlah anggotanya harus kecil agar dapat saling mengenal dan bertemu muka.
3. Hubungan antara anggota-anggotanya cenderung permanen.
Sifat hubungan kelompok primar menurut Charles Horton Cooley
1. adanya kesamaan tujuan diantara para anggotanya, yang berarti bahwa masing-
masing individu mempunyai keinginan dan sifat yang sama dalam usahanya untuk
mencapai tujuan serta salah satu pihak harus rela berkorban demi kepentingan
pihak lainnya .
2. Harus secara Sukarela, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan tidak merasakan
adanya penekanan, tetapi memperoleh kebebasan.
3. Melekat pada kepribadian seseorang, tidak dapat digantikan oleh orang lain. Bagi
mereka yang mengadakan hubungan harus menyangkut segenap kepribadiannya
(perasaan, sifat, dsb).

PENGERTIAN KELOMPOK SEKUNDER


Kelompok Sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang
hubungan tidak harus saling mengenal secara pribadi,kurang akrab,dan sifatnya tidak
begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan yang sama.
CIRI-CIRI KELOMPOK PRIMER
A. Jumlah anggota banyak sehingga tidak saling mengenal.
B. Hubungannya relatif renggang.
C. Angotanya tidak perlu saling mengenal secara pribadi.
D. Sifatnya tidak permanen
E. Hubungan cenderung pada hubungan formal
CONTOH KELOMPOK SEKUNDER
1. Partai politik
2. Organisasi kepemudaan
3. Organisasi profesi

PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL


Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
A. Asosiatif

1. Kerjasama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antarindividu ataupun kelompok untuk
mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaat untuk
dirinya atau orang lain. Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in
group) dan individu terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley,
kerja sama dapat berlangsung jika seseorang menyadari dirinya memiliki kepentingan
yang sama dengan orang lain. Selain dari itu, pada saat yang sama memiliki
pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri dalam memenuhi kepentingan
tersebut. Kesadaran dari kepentingan yang sama dan juga pengorganisasian diri
merupakan sesuatu yang penting dalam kerja sama.
Kerja sama akan bertambah kuat jika terdapat bahaya bahaya dari luar dan juga
tindakan-tindak luar yang menyinggung kesetiaan yang telah tertanam dalam kelompok,
dalam diri seseorang, atau segolongan orang-orang. Contohnya, kerja sama antara
prajurit dalam satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dalam sebuah medan
pertempuran. Proses sosial erat kaitannya dengan kerja sama ialah konsensus.
Konsensus terjadi kalau dua pihak atau lebih ingin memelihara adanya hubungan dan
masing-masing memandang sebagai kepentingan sendiri. Dalam mengadakan
konsensul dapat muncul jika anggota kelompok mempunyai perbedaan pendapat.
Dalam konsensus, pertentangan kepentingan terlihat nyata, tetapi tidak sebesar di
konflik.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama - Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memiliki
bentuk-bentuk antara lain lain sebagai berikut...

 Kerukuran atau gotong royong ialah bentuk kerja sama yang dilakukan secara
sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan
langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam gotong royong.
 Bargaining, yaitu kegiatan perjanjian pertukaran barang ataupun jasa dua
organisasi ataupun lebih
 Kooptasi, yaitu prosedur penerimaan unsur-unsur baru di kepemimpinan dan
pelaksanaan ketatanegaraan organisasi sebagai satu-satunya tips untuk
menghindari adanya konflik yang dapat mengguncang organisasi
 Koalisi, adalah kombinasi yang dilakukan dari dua organisasi atau lebih yang
memiliki tujuan yang sama. Koalisi menghasilkan keadaan dengan tidak stabil
karena ke-2 organisasi memiliki struktur tersendiri.
 Joint-venture, adalah bentuk kerja sama dalam perusahaan proyek khusus,
seperti pengeboran minyak dan juga perhotelan.

3. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau
antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-
tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan timbul bila ada
kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-
individu dalam kelompok tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus
dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok
berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi|penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-
kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang berbuat
asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi
satu kelompok baru.

Faktor-Faktor Mempermudah/Mendorong Asimilasi - Faktor-faktor yang


mempermudah terjadinya asimilasi ialah
 Sikap toleransi
 Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (tiap-tiap individu mendapat
kesempatan yang serupa untuk mencapai kedudukan khusus atas dasar
kemampuan & jasanya)
 Sikap menghargai orang-orang asing dan kebudayaannya
 Tingkahlaku yang terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
 Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan
 Perkawinan campuran (amalgamasi)
 Adanya musuh bersama dari luar.

Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat Asimilasi - Sebaliknya, faktor-faktor yang


menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut...

 Terisolasinya kehidupan suatu kelompok tertentu dalam masyarakat. Misalnya,


orang indian di Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-
wilayah khusus (reservation).
 Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi
 Memiliki perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
 Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu
lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lain.
 Terdapat perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniah.
 Terdapat in group feeling yang kuat. Artinya, adanya suatu perasaan yang kuat
bahwa individu terikat di dalam kelompok dan kebudayaan kelompok yang
bersangkutan
 Terdapat gangguan golongan minoritas terhadap golongan yang berkuasa.
Contoh, perlakuan kasar terhadap orang-orang jepang yang tinggal di Amerika
Serika sesudah pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang
secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
 Memiliki perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.

B. DISOSIATIF

1. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling
berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi
jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun
menjadi pusat perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12
besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama
dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan menggunakan
kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut bahwa persaingan dilakukan dengan
sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau keinginan untuk
merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat dan bukan lagi
disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus kepada permusuhan atau
persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima dengan kepala dingin, tanpa
dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak yang bersaing menyadari akan ada
yang menang dan kalah.

Macam-Macam Contoh Persaingan - Perhatikan beberapa contoh persaingan berikut


ini...
 Contoh persaingan pada bidang ekonomi: persaingan antara produsen barang
sejenis dalam merebut pasar yang terbatas
 Contoh persaingan dalam sesuatu kedudukan: persaingan untuk menduduki
jabatan strategis
 Contoh persaingan dalam hal kebudayaan: persaingan dalam penyebaran
ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan yang lain.

Fungsi Persaingan - Persaingan memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut..

 Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yag sama-sama menuntut


dipenuhi, padahal sulit dipenuhi seluruhnya secara serentak. Contohnya,
membangun jalan desa atau memperbaiki pos keamanan di permukiman.
 Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam masyarakat, paling utama kepentingan
dan nilai dengan menimbulkan konflik. Contohnya, dalam Provinsi Aceh
warganya tak boleh berpakaian minim ataupun pendek, mereka harus
berpakaian islami.
 Menyeleksi individu dengan pantas memperoleh kedudukan dan peran yang
sesuai secara kemampuannya.

2. Kontravensi
Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya
perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda
ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan
secara terbuka. Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan
tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga pendirian
menyeluruh masyarakat.

Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard


Becker, terdapat lima bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut....

 Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan,


gangguan, dan mengancam pihak lawan.
 Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum.
 Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
 Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat.
 Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan kelompok lawan provokasi dan
intimidasi.

3. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian,
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang
semakin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan yang
semakin tajam mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya
tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian
muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya
dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.

4. Pertentangan atau konflik (conflict)


Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan
disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat,
perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun
kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan
disorganisasi sosial.

Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-


keinginan individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom
berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan
kebanyakan yang berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya
perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya
perasaan yang menimbulkan konflik adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak
selalu bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma
yang telah ada sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan juga
menghasilkan suatu kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) adalah
perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde
Baru.

Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara


lain sebagai berikut...

 Pertentangan pribadi, adalah individu yang sejak mereka mulai berkenalan


sudah tidak slaing menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menimbulkan
kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
 Pertentangan rasial, adalah pertentangan yang terjadi karena kepentingan
kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika terdapat salah satu ras yang
menjadi golongan minoritas.
 Pertentangan antarkelas sosial, adalah pertentangan yang terjadi karena
terdapat perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara
majikan dan buruh.
 Pertentangan politik. adalah pertentangan yang terjadi antargolongan dalam
masyarakat antara negara-negara berdaulat. Contohnya, pertentangan yang
terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau pertentangan antarnegara.
 Pertentangan yang bersifat internasional, adalah pertentangan yang disebabkan
oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan naional dan
kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tak dapat
mengendalikan diri, maka akan terjadi peperangan.

PENYEBAB INTERAKASI SOSIAL


Interaksi sosial terjadi karena individu tidak dapat hidup tanpa orang lain. Untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya, seseorang pasti membutuhkan
keberadaan individu lain.
HAL YANG MENDASARI INDIVIDU MENURUT KARL DAN YOES
1. Warna kulit
Contoh : orang kulit putih di beberapa Negara mungkin akan membatasi atau
bahkan akan menghidari initeraksi social dengan orang kulit hitam.
2. Usia
Cara seseorang berinteraksi denganorang lain yang lebih tua usianya tentu
berbeda dibanding caranya berinteraksi dengan kawan sebaya.
3. Jenis kelamin
Contoh : seorang lelaki pasti akan menghindar dari kelompok perempuan yang
sedang membicarakan mengenai trend busana dan tatarias terbaru.
4. Penampilan fisik
Seseorang pasti lebih suka berinteraksi dengan orang yg berpenampilan fisik.
Bahkan ada anggpan bahwa penampilan menentukan keberhasilan seseorang
dalam melakukan serta mempertahankan keberlanjutan interaksi social.
5. Bentuk tubuh
Orang yang memiliki bentuk tubuh endomorph(bulat dan gemuk) dinilai memiliki
sifat tenang, santai, dan pemaaf. Orang yang memilikibentuk tubuh
mesomorph(atletis dan berotot) diyakini mempunyai sifat dominan, penuh
percaya diri serta aktif
6. Pakaaian
Sumber informasi dapat diperoleh dari pakaian. Seseorang yang berpakaian rapih
dan terlihat berasal dari kalangan terhormat pastinya akan lebih dihormati
disbanding dengan orang yang berpakaian kumuh dan acak”an.
7. Wacana
Dari wacana yang dikemukakan seseorang dan hal” yang dibicarakannya, orang
lain dapat memperoleh banyak informasi yang bias digunakan dalam interaksi.

Anda mungkin juga menyukai