Laporan
Laporan
Analisis karbohidrat
Disusun Oleh
CLARITHA I. J. TAOPAN
NIM. 1809010044
Dosen
2019
BAB. I
PENDAHULUAN
Lugol atau yodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Uji benedict adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan karbohidrat
pada suatu larutan. Metode ini memanfaatkan reaksi kimia antara gula pereduksi dengan ion
tembaga yang menghasilkan endapan berwarna merah bata. Warna tersebut berasal dari senyawa
tembaga (I) oksida yang terbentuk dari hasil reaksi. Uji benedict ini hanya bisa digunakan untuk
mengetahui karbohidrat yang mengandung gula pereduksi seperti semua jenis monosakarida dan
disakarida pereduksi (maltosa dan laktosa) yang mengandung grup aldehid yang dapat dioksidasi
asam karboksil. Gula akan mereduksi ion kupri pada larutan benedict. (Eaton,1980)
1.2 Tujuan
Mengetahui perubahan warna pada makanan yang mengandung amilum apabila ditetesi
lugol.
Mengetahui adanya kandungan monosakarida dan gula pereduksi dengan uji benedict.
BAB. II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Waktu : 15.30-17.30
2.2.1 Alat :
Pipet tetes
6 buahTabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penangas air
2.2.2 Bahan :
Larutan sukrosa
Larutan tepung beras (sebagai amilum)
Larutan glukosa
2.3 Metode
BAB. III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Dari kedua praktikum diatas didapatkan hasil pada uji yodium dan uji benedict sebagai berikut:
Reaksi
No Nama Sampel
Sebelum Diberi Setelah Ditetesi
Perlakuan
2. Tepung beras Putih keruh Biru muda Ada endapan Biru muda Ada endapan
(Amilum)
3. Jernih Biru muda Tidak ada Oranye Tidak ada
Glukosa endapan endapan
3.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan praktikum dapat diketahui polisakarida yang terkandung dalam ketiga
larutan uji yaitu larutan sukrosa, larutan tepung beras (amilum), dan larutan glukosa.
Larutan tepung beras (amilum) merupakan satu-satunya yang menunjukan bahwa didalam
larutan tersebut terkandung polisakarida dengan menunjukan perubahan warna dari putih keruh
menjadi warna hitam dengan endapan berwarna putih. Sedangkan pada sukrosa dan glukosa
tidak menunjukan perubahan warna menjadi kehitaman dan tidak terdapat endapan pada larutan
sukrosa dan larutan glukosa..
Hal ini disebabkan molekul amilosa dan amilopektin yang membentuk suatu molekul dengna
molekul larutan iodium. Oleh karena itu monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna
larutan yang spesifik karena tidak mengandung amilosa dan amilopektin.
3.2.2 Uji Benedict
Dari hasil pengamatan praktikum dapat diketahui jenis karbohidrat mana saja yang dapat
memicu positif (+) dan negatif (-) terhadap benedict:
Uji benedict adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan karbohidrat
pada suatu larutan. Metode ini memanfaatkan reaksi kimia antara gula pereduksi dengan ion
tembaga yang menghasilkan endapan berwarna merah bata. Warna tersebut berasal dari senyawa
tembaga (I) oksida yang terbentuk dari hasil reaksi. Uji benedict ini hanya bisa digunakan untuk
mengetahui karbohidrat yang mengandung gula pereduksi seperti semua jenis monosakarida dan
disakarida pereduksi (maltosa dan laktosa). Disakarida non-pereduksi seperti sukrosa dan
amilum tidak bereaksi positif dengan uji ini. Monosakarida dan gula pereduksi dapat bereaksi
dengan reagen benedict karena keduanya mengandung aldehida sedangkan sukrosa dan amilum
tidak memiliki gugus aldehid. Sukrosa tidak mengandung atom karbon anomer bebas, karena
atom karbon kedua anomernya yaitu yang terdapat pada glukosa yang berkaitan satu sama lain.
Sedangkan amilum tersusun dari D-glukosa yang banyak.
BAB. IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Larutan yang mengandung amilum setelah ditetesi lugol akan berubah warna menjadi
hitam dengan endapan putih.
2. Semakin tinggi konsentrasi amilum dalam larutan semakin gelap pula warna endapan yang
dihasilkannya.
3. Monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik karena tidak
mengandung amilosa dan amilopektin.
4. Dalam pengujian dengan uji benedict sampel yang merupakan gula pereduksi adalah
glukosa.
5. Semakin tinggi konsentrasi gula pereduksi dalam larutan semakin merah warna dari larutan
tersebut.
6. Monosakarida dan gula pereduksi dapat bereaksi dengan reagen benedict karena keduanya
mengandung aldehida sedangkan sukrosa dan amilum tidak memiliki gugus aldehid.
4.2 Saran
Saran untuk peraktikum ini adalah tahapan dan pengujian harus dilakukan secara tepat, cermat
dan penuh dengan konsentrasi agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan langkah kerja
sehingga hasil yang didapatkan dapat sesuai dengan literatur.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran Dan
Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Eaton, David C. 1980. The World of Organic Chemistry.Mc-Graw-Hill Book Company. New
York.
https://www.academia.edu/9729169/Uji_karbohidrat_Dengan_Metode_Iodin (Diakses 7
September 2019)
https://www.academia.edu/29435498/Laporan_Praktikum_Biokimia_KARBOHIDRAT
(Diakses 7 September 2019)
https://www.slideshare.net/mobile/RiaRohmawati/laporan-uji-karbohidrat-biokimia (Diakses 7
September 2019)