Bab II
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Anemia
2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
1. Kurang gizi/malnutrisi.
2. Kurang zat besi dalam zat makanan.
3. Malabsorpsi.
4. Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid, dan
Penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain
2.1.3 Patofisiologi
2.1.4 klasifikasi
penyebab terjadinya anemia, secara umum anemia dapat Berdasarkan
diklasifikasikan
2.1.5 sebagai berikut:
Gejala yang khas pada anemia jenis ini adalah kuku menjadi rapuh dan
menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok, gejala seperti ini disebut
koilorika. Selain itu, anemia jenis ini juga mengakibatkan permukaan
lidah menjadi licin, adanya peradangan pada sudut mulut dan nyeri pada
saat menelan.Selain gejala khas tersebut pada anemia defisiensi besi juga
terjadi gejala umum anemia seperti lesu, cepat lelah serta mata berkunang-
kunang.
2. Anemia hipoplastik
3. Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan defisiensi vitamin B12 dan
asam folat. Anemia jenis ini ditandai dengan adanya sel megaloblast dalam
sumsum tulang belakang. Sel megaloblast adalah sel prekursor eritrosit dengan
bentuk sel yang besar.
Anemia defisiensi vitamin B12 dan asam folat mempunyai gejala yang
sama seperti terjadinya ikterus ringan dan lidah berwarna merah. Tetapi pada
defisiensi vitamin B12 disertai dengan gejala neurologik seperti mati rasa.
4. Anemia Hemolitik
4. Terkadang suka sembelit yang terjadi dalam waktu yang cukup lama atau
terus-menerus hingga kehilangan banyak cairan tubuh, hal ini juga yang
menjadi gejala dari sembelit.
8. Mengalami sesak nafas. Hal in disebabkan oleh jumlah sel darah merah
yang berkurang. Sel darah merah merupakan bagian yang sangat penting
bagi sistem pernafasan. Sesak nafas umumnya dialami pada mereka yang
menderia anemia sedang hingga berat.
2.2 Leukimia
2.2.1 Definisi
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak
sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak
merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin
meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-
sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum
tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel
darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh
melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam
tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan
darah).
2.2.2 Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan kita
dengan infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai dengan
perintah, dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Lekemia
meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih
dari normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak
berfungsi seperti biasanya. Sel lekemia memblok produksi sel darah
putih yang normal , merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel
lekemia juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang
termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk
menyuplai oksigen pada jaringan.
Menurut Smeltzer dan Bare (2001) analisa sitogenik menghasilkan banyak
pengetahuan mengenai aberasi kromosomal yang terdapat pada pasien
dengan leukemia,. Perubahan kromosom dapat meliputi perubahan angka,
yang menambahkan atau menghilangkan seluruh kromosom, atau
perubahan struktur, yang termasuk translokasi ini, dua atau lebih
kromosom mengubah bahan genetik, dengan perkembangan gen yang
berubah dianggap menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah
putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah
keganasan. Perubahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali
bagian dari kromosom (bahan genetik sel yang kompleks). Penyusunan
kembali kromosom (translokasi kromosom) mengganggu pengendalian
normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah tak terkendali dan
menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang dan
menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang
normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnya, termasuk
hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal dan otak.
2.2.3 Klasifikasi
Manifestasinya adalah :
Adanya anemia
2.2.4 Etiologi
Radiasi
Faktor leukemogenik
Virus
Pada stadium dini leukemia kronik, sel leukemia dapat berfungsi hampir
seperti sel normal. Mungkin tidak ada gejala yang dirasakan selama beberapa
waktu. Diagnosis pada tahap ini mungkin ditentukan saat pemeriksaan check
up rutin. Jika muncul gejala, umumnya ringan dan perlahan-lahan semakin
memberat.
Pada leukemia akut gejala akan timbul dan memberat secara cepat. Gejala
leukemia akut lainnya yaitu muntah, penurunan konsentrasi, kehilangan
kendali otot, dan kejang. Sel leukemia juga dapat berkumpul di buah zakar
dan menyebabkan pembengkakan.