Anda di halaman 1dari 12

Tipe-Tipe Desain Front-End Head, Shell, dan Rear-End Head.

Tipe-tipe desain dari shell ditunjukkan pada gambar di atas. Tipe E adalah yang paling banyak
digunakan karena desainnya yang sederhana serta harga yang relatif murah. Shell tipe F
memiliki nilai efisiensi perpindahan panas yang lbih tinggi dari tipe E, karena shell tipe
didesain untuk memiliki dua aliran (aliran U). Aliran sisi shell yang dipecah seperti pada tipe
G, H, dan J, digunakan pada kondisi-kondisi khusus seperti pada kondenser dan boiler
thermosiphon. Shell tipe K digunakan pada pemanas kolam air. Sedangkan shell tipe X biasa
digunakan untuk proses penurunan tekanan uap.
heat exchanger adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mentransfer energi panas
(entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat dengan fluida, atau antara
partikel padat dengan fluida, pada temperatur yang berbeda serta terjadi kontak termal. Lebih
lanjut, heat exchanger dapat pula berfungsi sebagai alat pembuang panas, alat sterilisasi,
pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi (pemurnian, ekstraksi), pembentukan konsentrat,
kristalisasi, atau juga untuk mengontrol sebuah proses fluida. Berdasarkan proses
perpindahannya heat exchanger dapat dibagi menjadi dua, yaitu: direct contact dan indirect
contact. Berdasarkan jumlah fluida kerjanya, heat exchanger dapat dibagi menjadi dua fluida,
tiga fuida dan N-fluida (N>3). Ditinjau dari aliran fluida yang mengalir di dalam heat
exchanger, heat exchanger dapat dikelompokkan menjadi single pass dan multi pass heat
exchanger.

Double-Pipe : Heat exchanger ini menggunakan dua pipa dengan diameter yang berbeda.
Pipa dengan diameter lebih kecil dipasang paralel di dalam pipa berdiameter lebih besar.
Perpindahan panas terjadi pada saat fluida kerja yang satu mengalir di dalam pipa diameter
kecil, dan fluida kerja lainnya mengalir di luar pipa tersebut. Arah aliran fluida dapat didesain
berlawanan arah untuk mendapatkan perubahan temperatur yang tinggi, atau jika diinginkan
temperatur yang merata pada semua sisi dinding heat exchanger maka arah aliran fluida dapat
didesain searah.

Heat Exchanger Tipe Tubular


Heat exchanger tipe ini melibatkan penggunaan tube pada desainnya. Bentuk penampang
tube yang digunakan bisa bundar, elips, kotak, twisted, dan lain sebagainya. Heat exchanger
tipe tubular didesain untuk dapat bekerja pada tekanan tinggi, baik tekanan yang berasal dari
lingkungan kerjanya maupun perbedaan tekanan tinggi antar fluida kerjanya. Tipe tubular
sangat umum digunakan untuk fluida kerja cair-cair, cair-uap, cair-gas, ataupun juga gas-gas.
Namun untuk penggunaan pada fluida kerja gas-cair atau juga gas-gas, khusus untuk digunakan
pada kondisi fluida kerja bertekanan dan bertemperatur tinggi sehingga tidak ada jenis heat
exchanger lain yang mampu untuk bekerja pada kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa jenis
heat exchanger tipe tubular:
Shell & Tube
Heat exchanger tipe shell & tube menjadi satu tipe yang paling mudah dikenal. Tipe ini
melibatkan tube sebagai komponen utamanya. Salah satu fluida mengalir di dalam tube,
sedangkan fluida lainnya mengalir di luar tube. Pipa-pipa tube didesain berada di dalam sebuah
ruang berbentuk silinder yang disebut dengan shell, sedemikian rupa sehingga pipa-pipa tube
tersebut berada sejajar dengan sumbu shell.
Heat Exchanger Tipe Single-Pass
Counterflow Heat Exchanger. Fluida-fluida yang mengalir pada heat exchanger tipe ini
berada saling sejajar, akan tetapi memiliki arah yang saling berlawanan. Desain ini
menghasilkan efisiensi perpindahan panas yang paling baik diantara jenis heat exchanger yang
lain. Hal ini disebabkan karena fluida dingin yang masuk ke dalam exchanger akan bertemu
dangan fluida sumber panas yang akan keluar dari exchanger, dimana fluida ini sudah
mengalami penurunan panas. Begitu pula pada sisi outlet fluida yang dipanaskan, ia akan
dipanaskan oleh fluida sumber panas yang baru saja masuk ke exchanger tersebut.
Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke
dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side)
sedangkan air sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side). Kondensor seperti ini
disebut kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan air untuk pendingin di kondensor
sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air pendingin
diambil dari sumber yang cukup persediannya, yaitu dari danau, sungai atau laut. Posisi
kondensor umumnya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap keluar turbin
untuk masuk kondensor karena gravitasi,

Fungsi Utama Kondensor : Merubah uap bekas dari turbin menjadi air embun, Dengan
vakum kondensor yang bagus, maka efisiensi turbin bagus, Menampung dan mengontrol air
kondensat, Mengeluarkan udara atau gas yang tidak terkondensasi.
Reboiler merupakan alat penukar panas yang bertujuan untuk mendidihkan kembali serta
menguapkan sebagian cairan yang diproses.

Sistem Kerja : Dua fluida mengalir dengan temperature awal yang berbeda mengalir
sepanjang heat exchangers. Satu aliran mengalir sepanjang tabung sedangkan arus lain pada
bagian luar tabung tetapi masih di dalam shell. Panas ditransfer dari satu fluida ke fluida
lainnya melalui dinding tabung, baik dari sisi tabung menuju shell atau sebaliknya. Fluida bisa
merupakan cairan atau gas pada sisi shell maupun pada sisi tabung. Dalam tujuan
memindahkan panas secara efisien, suatu area perpindahan kalor yang besar harus digunakan,
oleh karena itu terdapat banyak tabung. Dengan cara ini, panas yang dibuang dapat disimpan
untuk digunakan. Hal ini adalah suatu jalan yang baik untuk memelihara energi.

Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari masing-masing type reboiler :

Type Reboiler Kelebihan Kekurangan Keterangan

Kettle 1. Mempunyai 1. Biaya instalasi Perlu dirancang


prosen penguapan mahal blowdown untuk
yang tinggi 2. Waktu tinggalnya munguras secara

2. Dapat dianggap lama kontinu,sehingga

sebagai satu teoritical 3. Tidak baik untuk dapat mereduksi

plate terjadinya fouling.


operasional tekanan
3. Mudah tinggi
perawatannya dan 4. Transfer panasnya
pembersihannya. rendah.
4. Dipakai untuk 5. Mudah terjadi
kecepatan sirkulasi polimerisasi zat yang
yang rendah. dapat menyebabkan
fouling

Internal 1. Biaya instalasi 1. Kecepatan Biasanya, tidak

reboilers rendah. perpindahan dianjurkan untuk

2. Tidak butuh panasnya rendah. dipakai.

ruangan luas 2. Sukarnya


disekitar menara. pemasangan isolasi
3. Baik,untuk disekitar reboiler.
reboiler dengan 3. Pembersihan dan
beban rendah. perawatannya sukar.

4. Panjang tube
reboiler akan sangat
tergantung dengan
diameter menara
destilasi

Vertical 1. Kecepatan 1. Umumnya prosen 1. Untuk destilasi

Thermosyphon perpindahan penguapannya tidak tertentu (Critical

panasnya tinggi. dapat lebih dari 30%. destillation),


dibutuhkan 2
2. Tidak 2. Panjang tube, tidak
reboiler, dengan 70%
membutuhkan ruang boleh lebih dari 5
meter. kapasitas.
yang besar.

3. Waktu tinggalnya 3. Akses untuk 2. Overall koefisien


perawatan perpindahan panas
kecil.(Cepat).
berada dalam range
4. Pengontrolannya 90-160 Btu/jam ft2
mudah oF, untuk reboiler
hidrokarbon.

Horisontal 1. Mempunyai 1. Prosen 1. Overall

thermosyphon besaran perpindahan penguapannya perpindahan panas


panas yang sekitar 35%. Uo, pada range 70-

cukup. 100 untuk Heavy


2. Fase pemisahan
Hidrokarbon dan
2. Dapat didesain mungkin terjadi
diatas 150 untuk light
untuk beban panas jikakecepatan alir di
hidrokarbon.
tinggi. shell rendah.

3. Waktu tinggal
rendah.

4. Sukar terjadinya
fouling.
5. Mudah dikontrol.

6. Biaya instalasi
murah.

Once-through 1. Dapat diposisikan 1. Kondisi sirkulasi 1. Penguapan dapat

natural secara horisontal atau sukar dikontrol. dinaikkan hingga


vertikal,dilihat dari 2. Dapat terjadi mencapai 40% dari
circulation
elevasi menara. kelebihan ratio total inlet.
2. Mempunyai penguapan untuk
transfer panas yang pemasangan vertikal.
cukup.

3. Setara dengan 1
stage teoritical Plate

4. Waktu tinggalnya
cepat.

5. Sukar terjadinya
fouling.

Forced 1. Cocok untuk 1. Biaya tinggi untuk Tipe ini dianjurkan

circulation larutan pekat, high pomps,pemipaan dan jika reboiler tipe


fouling, dan cairan instrumen kontrol. Kettle atau tipe
berkandungan 2. terjadi horisontal
Bisa
padatan. kebocoran di bagian thermosyphon tidak

2. Pengontrolan seal pompa. dapat

sirkulasi sangat baik


3. Penambahan area bekerja pada suatu
3. Untuk kecapatan untuk instalasi sistem.
sirkulasi pompa.

tinggi 4. Biaya operasinya

4. Untuk kebutuhan tinggi.


surface area yang
sangat luas.

5. Fase pemisahan
dapat dihindari.

6. Pemanasan lanjut
kemungkinan terjadi.

Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam proses perindustrian.
Evaporator adalah alat yang digunakan untuk mengevaporasi larutan. Evaporasi sendiri artinya
adalah menghilangkan air dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung evaporator.
Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak
mudah menguap dengan pelarut yang mudah menguap. Atau bisa dikatakan bahwa evaporasi
adalah proses penguapan. Evaporator berfungsi untuk mengubah sebagian atau keseluruhan
pelarut dari suatu larutan dari betuk cair menjadi uap. Prinsip kerjanya dengan penambahan
kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki
titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan
larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi. Contohnya dalam evaporator
tabung-horizontal sirkulasi alam, kelebihannya evaporator jenis ini terus beroperasi, relatif
lebih murah, dan baik untuk cairan non-viskos yang mentransfer panas tinggi.
Kekurangannya evaporator jenis ini tidak cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan
memperburuk sirkulasi cairan.

Heater merupakan salah satu jenis dari Heat Exchanger yang berfungsi untuk memanaskan.
Heater adalah suatu objek yang memancarkan atau menyebabkan suatu bagian badan yang lain
menerima temperatur yang lebih tinggi. Di kehidupan sehari-hari atau rumah tangga dan
domestik, heater biasanya digunakan untuk menghasilkan panas. Heater menambahkan energi
panas ke aliran fluida yang melewatinya. Hal ini bisa menyebabkan fluida berubah fase.
Heater bisa diartikan boiler, superheater, reheater , ruang pembakaran, atau suatu reaktor
nuklir. Kelebihannya antara lain :

1. Kekompakan alat
Unit dalam sebuah pelat penukar panas lantai kurang menempati ruang dan lantai dimuat
dengan memiliki luas permukaan yang besar yang terbentuk dari volume kecil. Hal ini
pada gilirannya menghasilkan perpindahan panas secara keseluruhan tinggi karena
koefisien perpindahan panas yang berhubungan dengan bagian-bagian sempit dan
permukaan bergelombang.
2. Fleksibilitas
Perubahan dapat dibuat untuk kinerja penukar panas dengan memanfaatkan berbagai
cairan dan kondisi yang dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
desain spesifikasi.
3. Rendah Fabrikasi
Biaya-pelat relatif lebih mahal daripada menekan piring. Pelat penukar panas yang dibuat
dari piring ditekan, yang memungkinkan lebih tahan terhadap korosi dan juga terhadap
segala macam reaksi kimia yang terjadi.

Adapun beberapa kekurangan dari pelat penukar panas ini antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Kelemahan utama dari pelat dan bingkai penukar panas adalah perlunya untuk gasket
panjang yang memegang piring bersama-sama.
2. Ada potensi kebocoran. Kebocoran yang terjadi akan dikirim ke atmosfer dan bukan
antara aliran proses.
3. Penurunan tekanan yang terjadi melalui pelat penukar panas relatif tinggi dan biaya
operasional dan modal dari sistem pompa harus dipertimbangkan.

Jenis jenis dryer :

1. Tray dryer : Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet,
dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada baki
logam dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan jenis baki atau wadah adalah dengan
meletakkan material yang akan dikeringkan pada baki yang lansung berhubungan dengan
media pengering. Cara perpindahan panas yang umum digunakan adalah konveksi dan
perpindahan panas secara konduksi juga dimungkinkan dengan memanaskan baki tersebut.

Alat pengering tipe bak terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :

a. Bak pengering yang lantainya berlubang-lubang serta memisahkan bak pengering dengan
ruang tempat penyebaran udara panas (plenum chamber).

b. Kipas, digunakan untuk mendorong udara pengering dari sumbernya ke plenum chamber
dan melewati tumpukan bahan di atasnya.
c. Unit pemanas, digunakan untuk memanaskan udara pengering agar kelembapan nisbi udara
pengering menjadi turun sedangkan suhunya naik.

Keuntungan dari alat pengering jenis itu sebagai berikut :

a. Laju pengeringan lebih cepat

b. Kemungkinan terjadinya over drying lebih kecil

c. Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan yang dikeringkan.

Kekurarngan tray :

a. kecenderungan tray terbawah panas dan tray teratas kurang panas


b. efisiensi rendah.

2. Rotary dryer

Rotary dryer atau bisa disebut drum dryer merupakan alat pengering berbentuk sebuah
drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan dengan tungku atau gasifier. Alat
pengering ini dapat bekerja pada aliran udara melalui poros silinder pada suhu 1200-1800oF
tetapi pengering ini lebih seringnya digunakan pada suhu 400-900oF. Pengering rotary dryer
biasa digunakan untuk mengeringkan bahan yang berbentuk bubuk, granula, gumpalan partikel
padat dalam ukuran besar.
Keuntungan penggunaan rotary/drum dryer sebagai alat pengering adalah :

1. Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan

2. Penanganan bahan yang baik sehingga menghindari terjadinya atrisi

3. Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses pengeringan bahan
yang seragam/merata

4. Efisiensi panas tinggi

5. Instalasi yang mudah

6. Menggunakan daya listrik yang sedikit

Kekurangan dari penggunaan pengering drum diantaranya adalah :


1. Karakteristik produk kering yang inkonsisten

2. Efisiensi energi rendah

3. Perawatan alat yang susah

4. Tidak ada pemisahan debu yang jelas

3. Fluidized Bed Dryer

Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah proses pengeringan


dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu yang dilewatkan
menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut memiliki sifat seperti fluida.
Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan
mempertahankan mutu bahan kering. Pengeringan ini banyak digunakan untuk pengeringan
bahan berbentuk partikel atau butiran, baik untuk industri kimia, pangan, keramik, farmasi,
pertanian, polimer dan limbah. Proses pengeringan dipercepat dengan cara meningkatkan
kecepatan aliran udara panas sampai bahan terfluidisasi. Dalam kondisi ini terjadi
penghembusan bahan sehingga memperbesar luas kontak pengeringan, peningkatan koefisien
perpindahan kalor konveksi, dan peningkatan laju difusi uap air. Kecepatan minimum
fluidisasi adalah tingkat kecepatan aliran udara terendah dimana bahan yang dikeringkan
masih dapat terfluidisasi dengan baik, sedangkan kecepatan udara maksimum adalah tingkat
kecepatan tertinggi dimana pada tingkat kecepatan ini bahan terhembus ke luar ruang
pengering.

Kelebihan pengering sistem fluidisasi:

1. Aliran bahan yang menyerupai fluida mengakibatkan bahan mengalir secara kontinyu
sehingga otomatis memudahkan operasinya.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan menyebabkan kondisi bahan hampir mendekati
isothermal.
3. Sirkulasi bahan diantara dua fluidized bed membuatnya memungkinkan untuk mengalirkan
sejumlah besar kalor yang diperlukan ke dalam ruang pengering yang besar.
4. Pengering tipe fluidisasi cocok untuk skala besar.
Kekurangan pengering sistem fluidisasi:
1. Sulit untuk menggambarkan aliran dari udara panas yang dihembuskan ke ruang pengering,
dikarenakan simpangan yang besar dari aliran udara yang masuk dan bahan terlewati oleh
gelembung udara, menjadikan sistem kontak/singgungan tidak efisien.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan padatan yang terus menerus pada hamparan akan
menyebabkan ketidakseragaman waktu diam bahan di dalam ruang pengering, karena
bahan terus menerus terkena hembusan udara panas.
3. Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan abrasive.
SPRAY DRYER

Prinsio kerja nya adlh air yg terkandung dlm butiran produk yg akan dikeringkan diubah mnjd
partikel halus dgn penguapan oleh atomizer. Partikel produk akan jatuh kebawah dgn di spray
kan dan dikontakan dgn udara panas yg mengalir baik scr co current / counter current. Produk
akan jatuh ke bwh sebagai serbuk dan utk pemisahan partikel padatan terikut udara panas maka
digunakan cyclone.

Keunggulan spray :

1. Tdk trjd kehilangan senyawa yg mdh menguap (volatil) trlalu tinggi


2. Proses pengeringan cpt dlm kapasitas besar
3. Untuk produk yg tetap trjaga mutu dan kualitasnya
4. Menghasilkan partikel yg bs dikontrol sesuai keinginan sprt bentuk, ukuran.

Kelemahan spray :

1. Biaya cukup tinggi


2. Hnya diaplikasikan pd produk cair dgn konsentrasi tertentu.

VACUUM DRYER
Prinsip kerjanya adlh memanaskan produk yg suhunya bs diatur, disertai dgn penyedotan uap
air dr produk.
Keunggulan vacum :
1. Penguapan lbh cpt pd tekanan rendah drpd tekanan tinggi
2. Waktu pengeringan cpt
3. Temperatur rendah
4. Energi yg digunakan sdkt
Kelemahan vacuum :
1. Biaya operasi relatif mahal
SPLASH DRYER
Prinsip krja nya adlh melewatkan produk pd kolom dan biasanya brbentuk huruf U agar kontak
antara produk yg akan dikeringkan dgn media pemanas lbh lama. Flash artinya kilat dgn
maksud bhw produk dikeringkan dgn sgt cpt saat brjln pd kolom dan pneumatic artinya gas
bertekanan sgh bs menggerakan fluida biasanya brp blower. Media pemanas bs berupa steam,
udara panas dl yg bs dilewatkan scr cocurren / counter current trgntng kebutuhan.

Impeller tertutup adalah salah satu jenis impeller yang banyak dipakai pompa centrifugal.
Mengapa disebut sebagai impeller tertutup? Hal ini dikarenakan secara konstruksi baling-
baling di dalamnya benar-benar terkover oleh mantel di kedua sisinya. Jenis impeller tertutup
ini banyak dipakai pada pompa-pompa air dengan tujuan mengendalikan air dengan lebih baik
saat dipindahkan dari satu sisi ke sisi lain. Impeller berikutnya adalah yang berjenis
terbuka dan semi terbuka. Impeller jenis ini memiliki kelebihan dimana kemungkinan
mendapatkan sumbatan layaknya pada impeller tertutup pun jauh menurun. Pemeriksaan
impeller juga cenderung akan jauh lebih mudah untuk dilakukan. Pengaturan impeller ini
sendiri akan cukup mudah dilakukan sehingga kita bisa mendapatkan setelan impeller teraik.
Impeller berikutnya adalah impeller vortex yang banyak dipakai pada pompa berpusar.
Impeller ini bisa dipakai untuk mengalirkan fluida yang cenderung lebih padat atau berserabut.
Sayangnya, jenis impeller ini kerap dianggap sebagai impeller yang kurang efisien kinerjanya.

vibrating Screen adalah alat screening yang berbentuk papan berbeda dengan trammel yang
berbentuk seperti tabung / drum. Vibrating Screen terdiri dari 3 deck / layer screening
(ayakan). Untuk pemisahan material dengan ukuran 50 - 90 mesh. Jenis screen ini bergerak
(bergoyang) untuk mempercepat proses pengayakan & mencegah terjadinya
penyumbatan.Kecepatan vibrator / goyangan antara 25-125 rpm. Cara Kerja: Vibrating
Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya, dimana vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana
lapisannya banyak ukuran yang diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari
atas, kemudian feed diayak sambil berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai
dengan besarnya ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke lubang ayakan
berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa belt conveyor untuk di recycle.

Anda mungkin juga menyukai