PENDAHULUAN
Abstrak
Telah diketahui bahwa mie merupakan bentuk pangan yang sudah populer di
Indonesia. Pangan mie ini asalnya dari China. Di Indonesia banyak dijumpai pangan
berbentuk mie. Tingkat teknologinya bervariasi dari yang sederhana sampai yang
canggih. Demikian pula tingkat industrinya mulai dari industri kecil sampai industri besar.
Bahan baku untuk pembuatan pangan berbentuk mie ini bervariasi, dari mulai beras,
gandum, aren, sagu dan bahkan tapioka. Tingginya permintaan mie instan oleh konsumen
tidak serta merta tak memiliki dampak bagi lingkunga sekitar. Dampak buruk yang terjadi di
lingkungan adalah meningkatnya produksi sampah plastic . Kini mie instan telah tersebar
luas pemasarannya dengan harga yang sangat terjangkau ditambah lagi semua mie instan
yang dijual di pasaran telah lulus uji BPOM dan memiliki sertifikat halal dari MUI. Namun
demikian, Mie instan tidak baik dikonsumsi secara terus menerus karena akan
mengakibatkan rusaknya organ pencernaan terutama hati dan lambung. Zat berbahaya yang
terkandung dalam mie instan tetap tidak dapat dihilangkan seperti pengawet dan MSG. Dalil
yang menerangkan tentang larangan dan perintah mengonsumsi makanan ada dalam Q.S al-
An’am ayat ke 145 dan Al-Baqarah ayat ke 57.
Artinya : “Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu
"manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami
berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah
yang menganiaya diri mereka sendiri”.
Dari ayat tersebut terdapat pelajaran yang dapat dipetik:
1). Hal-hal yang telah diharamkan dalam Islam, tidak semua bisa
mengakibatkan bahaya dan penyakit bagi kesehatan. Tetapi terkadang
mengakibatkan penyakit secara maknawi atau akhlak.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut hasil analisis, mie instan masih layak untuk diproduksi dan
dikonsumsi tetapi harus sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku. Dikatakan
layak produksi jika sudah memenuhi syarat – syarat produksi bahan makanan yang
paling penting adalah mie tersebut halal. Sedangkan dapat dikatakan layak konsumsi
karena bahan baku mie instan juga terdapat beberapa kandungan gizi bagi tubuh
namun lebih baik tidak terlalu sering mengkonsumsi mie instan. Paling tidak dalam
satu bulan maksimal mengkonsumsi mie instan itu sebanyak 2 kali. Sebaiknya jika
masih ada makanan yang lebih sehat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi mie
instan karena dalam islam pun telah dijelaskan khususnya dalam Al-Qur’an Surah al-
Baqarah ayat 57 bahwa Allah menganjurkan untuk memakan makanan yang baik-baik
karena apa yang di konsumsi akan mempengaruhi diri sendiri khsususnya kesehatan.
- http://liputanislam.com/keluarga/apa-saja-bahaya-mie-instan-ini-
penjelasannya/ (Diakses pada tanggal 22 Maret 2017 pukul 17.39 WIB)
- https://resiharenaputri.wordpress.com/2012/11/05/manajemen-pemasaran-
studi-kasus-marketing-mix-indomi/ (Diakses pada tanggal 22 Maret 2017
pukul 18.20 WIB)
- http://wahidmuklisin.blogspot.co.id/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(Diakses pada tanggal 23 Maret 2017 pukul 17.22 WIB)
- http://habibahsoraya.blogspot.co.id/2012/08/artikel-pengelolaan-limbah-mie-
instant.html (Diakses pada tanggal 24 Maret 2017 pukul 20.04 WIB)
- https://pulauherbal.com/jurnal/3840-status-keamanan-mie-instan.html
(Diakses pada tanggal 25 Maret 2017 pukul 22.08 WIB)