Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Abstrak
Telah diketahui bahwa mie merupakan bentuk pangan yang sudah populer di
Indonesia. Pangan mie ini asalnya dari China. Di Indonesia banyak dijumpai pangan
berbentuk mie. Tingkat teknologinya bervariasi dari yang sederhana sampai yang
canggih. Demikian pula tingkat industrinya mulai dari industri kecil sampai industri besar.
Bahan baku untuk pembuatan pangan berbentuk mie ini bervariasi, dari mulai beras,
gandum, aren, sagu dan bahkan tapioka. Tingginya permintaan mie instan oleh konsumen
tidak serta merta tak memiliki dampak bagi lingkunga sekitar. Dampak buruk yang terjadi di
lingkungan adalah meningkatnya produksi sampah plastic . Kini mie instan telah tersebar
luas pemasarannya dengan harga yang sangat terjangkau ditambah lagi semua mie instan
yang dijual di pasaran telah lulus uji BPOM dan memiliki sertifikat halal dari MUI. Namun
demikian, Mie instan tidak baik dikonsumsi secara terus menerus karena akan
mengakibatkan rusaknya organ pencernaan terutama hati dan lambung. Zat berbahaya yang
terkandung dalam mie instan tetap tidak dapat dihilangkan seperti pengawet dan MSG. Dalil
yang menerangkan tentang larangan dan perintah mengonsumsi makanan ada dalam Q.S al-
An’am ayat ke 145 dan Al-Baqarah ayat ke 57.

1.1 Latar Belakang


Mie merupakan pilihan makan pokok kedua setelah nasi di Indonesia. Bahkan
menurut data World Instan Noodles Association (WINA), penjualan mi instan di
Indonesia pada 2010 mencapai 14,4 miliar bungkus di bawah China sebesar 42,3
miliar bungkus. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di dunia dalam
mengkonsumsi mie terbanyak setelah China. (Tabloid Pasar, 2011:1)
Makanan yang berbahan dasar tepung terigu ini memang menjadi pilihan
masyarakat karena pengolahannya yang relatif mudah dan dapat menggantikan nasi.
Menurut data BPS tahun 2008 UMKM di Indonesia tercatat sekitar 44,69 juta unit
usaha dan 20% sebagai pedagang mie dan bakso ( Mendag, 2008: 1 ). Karena
produksi dan konsumsi yang tinggi terhadap mie instan, perlu dikaji lebih lanjut
mengenai hal ini dengan pendekatan Likkets (Lingkungan, Islam, Kesehatan,
Keamanan, Ekonomi, Teknologi dan Sains).

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 1


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana hasil analisa mi Instan menurut pendekatan LIKKETS ?
1.2.2 Apa dalil yang membolehkan mengonsumsi mi instan ?
1.2.3 Apakah sudah layak mi instan tersebar di pasaran ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui hasil analisa menurut pendekatan LIKKETS.
1.3.2 Mengetahui dalil yang membolehkan makan mi instan
1.3.3 Mengetahui layak atau tidaknya mi instan untuk dikonsumsi.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 2


Pencemaran lingkungan berupa pencemaran tanah adalah keadaan di mana
bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran tanah selalu berhubungan dengan sampah plastik khususnya kemasan
mie instan ini karena sebagian dari polutor tanah adalah sampah. Karena sifatnya
yang sulit untuk diuraikan inilah menjadi polutor tanah yang paling sering dijumpai
dan berbahaya. Plastik sangat mudah didapatkan karena harganya yang sangat murah
dan sangat mudah untuk mendapatkannya. Sampah plastik ini sering kita abaikan
karna keberadaannya yang kita anggap sudah wajar. Akibatnya, jika kita lihat secara
kasat mata saja plastik-plastik tersebut sudah berserakan hampir di setiap lingkungan
kita. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan
penumpukan dan kurang sedap di pandang mata. Dikota-kota besar sampah-sampah
plastik sudah tidak terkendali lagi. Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar sampah
plastic digunakan di dunia tiap tahunnya.
Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan
bumi setidaknya hingga 10 kali lipat. Plastik merupakan salah satu bahan terpraktis
yang ditemui pada zaman globalisasi ini, tak heran sekarang hampir semua kegiatan
yang kita lakukan menggunakan plastik. Sebagian besar sampah plastik adalah plastic
sekali pakai, yaitu hanya digunakan untuk sekali pakai saja, setelah itu
dibuang dan menjadi sampah. Tidak dapat dipungkiri penggunaan plastik memang
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Alhasil, jumlah sampah plastik
pun ikut bertambah. Data dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian
Negara Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan, setiap individu rata-rata
menghasilkan 0,8 kilogram sampah dalam satu hari di mana 15 persennya adalah
plastik.
Limbah yang dihasilkan dari industri mie adalah limbah gas, limbah cair serta
limbah padat.
2.1.1 Limbah Gas
Limbah gas berasal dari asap pabrik yang ditimbulkan oleh proses
produksi yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 3


(cerobong boiler). Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup
oleh manusia dan mencemari udara. Jika terhirup oleh manuasia akan
mengganggu kesehatan pada peredaran darah dan saluran pernafasan. Limbah
udara dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi buangan dari pabrik
dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji emisi gas buang, agar
gas buang dari pabrik tidak melewati baku mutu yang berlaku.
2.1.2 Limbah cair
Limbah cair industri mie instan dihasilkan oleh mesin proses produksi
yaitu boiler dan cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan
berupa minyak goreng kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun
kadar BOD dan COD yang terkandung dalam air menjadi berkurang dan
menebabkan penurunan kualitas air. Limbah cair mie instant terdiri dari
limbah cair organic berbasis bahan baku olahan dari pertanian, seperti tepung
terigu(mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan minyak
kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang
terlarut dalam air limbah. Limbah cair dari industri mie instan dimanfaatkan
untuk menyiram tanaman apabila kualitasnya sudah diperbaiki.Selain itu,
Dapat pula dijadikan sebagai bahan baku pengolahan sabun
2.1.3 Limbah padat
Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan
yang sulit terurai dilingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah
yang cukup besar seperti kemasan bahan baku dan bahan penolong,afkir
kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik limbah padat yang
dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa. Limbah padat
dari industri mie instan seperti plastik dapat dimanfaatkan untuk diolah
kembali menjadi plastik, dan dibuat kerajinan tangan.sedangkan potongan mie
serta mie kadaluarsa dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 4


Dalam Al-Quran telah di jelaskan tentang larangan mengkonsumsi makanan
berbahaya pada al-An’am Ayat ke 145

Artinya : Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan


kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali
kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -- karena
sesungguhnya semua itu kotor -- atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang".
Selain itu terdapat juga pada Q.S al-Baqarah ayat 57.

Artinya : “Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu
"manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami
berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah
yang menganiaya diri mereka sendiri”.
Dari ayat tersebut terdapat pelajaran yang dapat dipetik:
1). Hal-hal yang telah diharamkan dalam Islam, tidak semua bisa
mengakibatkan bahaya dan penyakit bagi kesehatan. Tetapi terkadang
mengakibatkan penyakit secara maknawi atau akhlak.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 5


2). Islam tidak mengenal jalan buntu. Yakni, sewaktu seseorang
dalam kondisi darurat, dan demi menjaga keselamatan jiwa, maka
seseorang dibolehkan mengkonsumsi binatang bangkai atau lainnya
yang diharamkan.
3). Islam menganjurkan untuk memakan makanan yang baik, sehat dan yang
paling penting terjamin kehalalannya karena apa yang kita makan akan
mempengaruhi kesehatan.
2.3 Kesehatan
Dampak mengkonsumsi mie instan secara berlebihan diantaranya yaitu :
2.3.1 Kerusakan hati
Mengkonsumsi mie instan yang terlalu sering atau rutin dapat
menyebabkan kerusakan hati. Mie Instan mengandung zat berbahaya salah
satunya Proplene Glycol yang jelas merusakan dan menganggu kerja hati.
2.3.2 Menyebabkan kanker
Penyakit kanker memang mudah menghampiri banyak orang dengan
tidak memandang usia. Dan Mie Instan menjadi salah satu jalan penyakit ini
dapat menghampiri kita. Dengan segumpal aneka ragam zat kimia yang
ditambahkan dengan bahan berbahaya lain salah satunya Mie Instan yang di
dalam Styrofoam, kanker dapat saja dengan senang hati menghampiri.
Stryfoam yang diberi air panas sangat tidak baik karena menambah zat kimia
berbahaya di dalam Mie Instan.
2.3.3 Mengganggu Pencernaan
Karena Mie Instan dapat menghambat nutrisi masuk ke dalam tubuh, ini
juga menjadikan pencernaan dalam tubuh terganggu. Pencernaan yang baik
memerlukan bantuan nutrisi dan mineral yang banyak. Maka dari itu tidak
sedikit yang gemar mengkonsumsi Mie Instan mengalami sembelit atau susah
buang air besar. Bahkan dapat menyebabkan lambung dan usus bocor.
2.3.4 Mie instan tidak hancur dalam proses pencernaan berjam-jam
Mie instan, termasuk juga mie ramen asal Jepang, tidak hancur selama
dua jam proses pencernaan di dalam tubuh. Bentuk mi yang masih utuh
memaksa saluran pencernaan manusia bekerja ekstra keras untuk memecah
makanan tersebut.Jika mi instan tetap ada di dalam saluran pencernaan untuk
waktu yang lama, akan sangat berdampak pada penyerapan nutrisi makanan

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 6


lain. Selain itu, di dalam mi itu sendiri, tidak ada nutrisi yang bisa diserap
tubuh. Sebaliknya, tubuh akan menyerap zat-zat aditif, termasuk zat beracun
dari bahan pengawet, seperti tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ).
2.3.5 Pengawet TBHQ sangat berbahaya bagi tubuh
TBHQ merupakan bahan kimia yang sering disebut memiliki fungsi
sebagai antioksidan. Hanya saja, TBHQ merupakan antioksidan yang berasal
dari bahan kimia sintetis, bukan antioksidan alami. Zat ini berfungsi untuk
mencegak oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat memperpanjang masa
simpan makanan olahan, atau biasa disebut bahan pengawet.TBHQ biasa
digunakan di dalam makanan olahan instan. Tapi, bahan kimia tersebut juga
bisa ditemukan di dalam bahan non-makanan, seperti pestisida, kosmetik, dan
parfum, karena sifatnya yang bisa mengurangi tingkat penguapan.Lima gram
zat TBHQ dapat membahayakan tubuh manusia. Efek dari terlalu sering
mengonsumsi TBHQ adalah mual disertai muntah, terjadi dering di telinga,
mengigau, dan sesak napas.
2.3.6 Mi instan timbulkan gangguan metabolisme
Seseorang yang mengonsumsi mi instan lebih dari dua kali dalam
seminggu berisiko mengalami gangguan metabolisme, yaitu gejala-gelaja
tubuh seperti obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula darah, dan
kolesterol. Diketahui wanita 68 persen lebih berisiko dari pria.Para konsumen
mi instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah, seperti protein, kalsium,
fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, niasin, dan vitamin C. Hal tersebut
diperparah dengan ditemukannya zat Benzopyrene (zat penyebab kanker) di
dalam sejumlah merk mi instan. Selain itu, penyebab penyakit yang berasal
dari mie instan lainnya adalah kandungan monosodium glutamat (MSG). MSG
dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ. Selain itu,
zat ini juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit, seperti Alzheimer,
Parkinson, dan bahkan penyakit kesulitan belajar.
Tips sehat makan mie instan yaitu buang air rebusan pertama mie, Beri
jeda waktu makan, Jangan campur bumbu saat dimasak, Tambahkan Sayuran,
daging dan telur

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 7


2.4 Kemananan
Di Indonesia, untuk mie instan yang telah diberi label oleh Depkes atau
instansi pemerintah terkait maka ini sudah bisa dipastikan keamanannya. Namun anda
perlu meneliti kembali apakah label yang diberikan ini asli atau tidak. Walaupun telah
diberi label aman untuk dikonsumsi oleh pemerintah, kita sebagai konsumen
hendaknya tetap jeli dalam melihat keamanan mie instan ini.
Keamanan mie instan tidak menjamin produk ini bisa anda konsumsi secara
rutin karena tetap akan berbahaya bagi kesehatan tubuh anda. Bahan kimia yang
terdapat pada mie instan ini ada banyak sekali seperti pewarna, pengawet, penyedap
dan bahan lainnya.
Badan kesehatan Indonesia atau BPOM menjelaskan bahwa tidak ada masalah
dengan produk mie instan yang diedarkan di Indonesia karena penggunaan
pengawetnya masih dalam batas yang wajar. Tanpa kita sadari, terkadang banyak mie
instan yang dijual telah kadaluarsa atau hampir kadaluarsa. Biasanya mie instan ini
hanya dapat bertahan sekitar 6 bulan sejak masa produksinya. Mie instan ini hanya
boleh dikonsumsi maksimal seminggu sekali. Masih ada perdebatan mengenai air
rebusan dipisah atau tidak namun itu semua sesuai dengan keinginan anda karena
tidak ada masalah mengenai hal tersebut.
Jenis dan jumlah bahan tambahan pangan (BTP) yang ditambahkan dalam mie
instan maupun dalam bahan pelengkapnya bervariasi antar produsen. Sebagai contoh,
BTP yang umum dijumpai dalam mie instan adalah pewarna dan antioksidan. BTP
yang ada di dalam bahan pelengkap (seasoning oil, bumbu dan kecap) diantaranya
adalah antioksidan dan bahan penguat rasa (mono sodium glutamat, MSG).
Untuk menghilangkan keraguan terhadap status keamanan mie instan,
perhatikan apakah produk ini memiliki nomor MD atau nomor ML yang dicantumkan
pada label di kemasannya. Nomor ini diberikan oleh Badan POM RI kepada produsen
bermodal besar, MD untuk produk dalam negeri dan ML untuk produk impor, yang
menunjukkan bahwa produk telah memenuhi persyaratan keamanan pangan yang
ditetapkan dan telah terdaftar di Badan POM RI.
Hindari membeli produk mie instan yang tidak memiliki nomor MD atau ML.
Produk tanpa nomor MD atau nomor ML berarti tidak terdaftar di Badan POM RI dan
oleh karena itu keamanannya menjadi tidak terjamin. Sedikit perhatian mungkin perlu

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 8


diberikan untuk MSG. FDA menggolongkan MSG sebagai GRAS (Generally
Recognized as Safe, umumnya diakui sebagai aman).
Nilai ADI (Acceptable Daily Intake, asupan harian yang diperbolehkan
sepanjang hidup tanpa menyebabkan efek buruk pada kesehatan) untuk MSG tidak
ditentukan. Artinya, MSG bebas digunakan dalam jumlah yang wajar. Batas wajar
pemakaian MSG sekitar 0.2 – 0.8%. Walaupun demikian, konsumsi MSG akan
menyebabkan MSG Symptom Complex pada orang-orang yang sensitif, ditandai
dengan rasa sakit kepala, kebas, sensasi terbakar, wajah kesemutan dan terasa seperti
tertarik, nyeri dada, mual, terjadi percepatan detak jantung, merasa lemas dan
mengantuk, serta kesulitan bernapas pada penderita asma. Masalah ini timbul 30
menit sampai beberapa jam setelah makan dan biasanya akan hilang dengan
sendirinya. Karena itu, untuk orang yang sensitif terhadap MSG sebaiknya
mengurangi jumlah bumbu dan seasoning oil yang digunakan atau menggantinya
dengan bumbu buatan sendiri yang bebas MSG.
2.5. Ekonomi
Mie instan menberikan harga yang ekonomis dengan memberikan kualitas mie
di kelas premium. Selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat
murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus
indomie dihargai hanya sekitar Rp. 2000,-
Sasaran produk nya adalah bagaimana pengadaan usaha penyempurnaan dan
perubahan produk mie instan ke arah yang lebih baik sehingga dapat mempengaruhi
dayaguna dan daya pemuas serta daya tarik dalam keputusan pembelian konsumen
yang lebih besar.
Tabel 2.5.1 Perkembangan Produksi Mie Instan, Tahun 2004-2006
Tahun Produksi (Ton) Bungkus (Juta) Perubahan
(%)
2004 650.109,00 9.287,30 -
2005 738.320,00 10.547,4 13,60
2006 817.149,70 11.673,60 10,6

Sumber : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 9


Data GAPMMI (Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman
Indonesia) menunjukkan, setiap orang Indonesia mengkonsumsi 52 bungkus mie
setiap tahun. Itu artinya, setiap orang makan mi instan seminggu sekali. Dengan
penduduk Indonesia 225 juta jiwa, bisa dibilang konsumsi mie instan setiap tahun
11,7 miliar bungkus. Angka sebesar ini, menurut Ketua GAPMMI Thomas
Darmawan, menunjukkan betapa besarnya peluang bisnis mie instan di Indonesia.
Selama ini Korea menduduki peringkat pertama. Konsumsi mie instan Negeri
Ginseng ini pada 2001 mencapai 76 pak per kapita per tahun. Sedangkan Indonesia,
tahun lalu saja baru mencapai 52 pak per kapita per tahun. GAPMMI optimistis satu
saat konsumsi mie instan Indonesia bisa mencapai 70 pak per kapita per tahun.
Keyakinan itu disebabkan oleh murahnya harga satu piring mie instan jika
dibandingkan dengan harga satu piring nasi dan sayuran untuk sekali makan.
2.6 Teknologi
Bahan baku utama dalam pembuatan mie adalah tepung terigu. Bahan lainnya
terdiri dari air dan garam-garam seperti NaCl, Natrium karbonat, Kalium karbonat
atau Natrium tripoliphosfat. Air merupakan komponen penting dalam pembentukan
gluten, selain itu juga berfungsi sebagai media dalam pencampuran garam dan
pengikatan karbohidrat sehingga membentuk adonan yang baik. Garam dapur
berfungsi untuh memberi rasa, memperkuat tektur mie dan meningkatkan elastisitas
serta mengurangi kelengketan adonan.
Natrium karbonat, kalium karbonat, dan garam fosfat dikenal sebagai alkali,
berperan dalam pembentukan gluten, meningkatkan elastisitas dan ekstensibilitas
serta menghaluskan tekstur. Natrium tripolifosfat digunakan sebagai bahan pengikat
air, agar air dalam adonan tidak mudah menguap sehingga permukaan adonan tidak
cepat mengering dan mengeras.
Pembuatan mie meliputi tahap-tahap pencampuran, pengistirahatan,
pembentukan lembaran dan pemotongan atau pencetakan. Untuk memperoleh produk
yang awet dan mudah dihidangkan (instant) maka setelah pengukusan dilakukan
penggorengan. Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
2.6.1 Pencampuran (Mixing)
Poses Pertama adalah proses mixing, dilakukan pencampuran semua
bahan baku yang digunakan. Tahap pencampuran ini bertujuan agar perpaduan
antara tepung dan air berlangsung secara merata. Untuk mendapatkan adonan
yang baik, kadar airnya harus diperhatikan, yaitu berkisar 32-34%.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 10


Pencampuran bertujuan untuk pembentukan gluten dan distribusi bahan-bahan
agar homogen. Sebelum pembentukan lembaran adonan biasanya
diistirahatkan untuk memberi kesempatan penyebaran air dan pembentukan
gluten. Pengistirahatan adonan mie yang lama dari gandum keras akan
menurunkan kekerasan mie. Pembentukan lembaran dengan roll pengepress
menyebabkan pembentukan serat- serat gluten yang halus dan ekstensibel.
2.6.2 Pembentukan Mie (Roll Press)
Proses kedua adalah Pembentukan Mie (Roll Press), Roll Press adalah
mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing
(penggilingan),slitter dan unit wave conveyor. Unit pressing berfungsi
membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu. Unit slitter
berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur
menjadi untaian mie. Terakhir adalah unit wave conveyor yang akan
membentuk untaian mie menjadi bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut
kemudian masuk ke dalam steam box untuk proses lebih lanjut.
2.6.3 Pematangan Mie (Steaming)
Proses ketiga yaitu Pematangan Mie (Steaming), Steaming adalah
proses pematangan mie dengan menggunakan steam basah atau biasa disebut
proses pengukusan. Pada proses ini mie mengalami perubahan fisik di mana
adonan mie berubah menjadi keras dan kuat.
2.6.4 Penggorengan (Frying)
Proses keempat adalah Penggorengan (Frying), Pada tahap ini untaian
panjang mie dipotong dan didistribusikan ke dalam cetakan. Kemudian mie
digoreng pada suhu 140ºC hingga 150ºC selama 60 sampai 120 detik. Tahap
ini bertujuan agar dehidrasi atau proses pengurangan kadar air mie menjadi
sempurna (sekitar 3-5%). Suhu minyak yang tinggi membuat air menguap
dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus di permukaan mie. Proses
pemanasan dalam minyak mampu menguapkan air dan mengakibatkan mie
instan berstruktur porous. Pada umumnya satu unit penggoreng, hanya
memiliki kapasitas kecepatan menggoreng 150 bungkus per menit.
2.6.5 Pendinginan (Cooling Box)
Pendinginan (Cooling Box), Mie hasil penggorengan kemudian
didinginkan di dalam lorong pendinginan (Cooling box) yang dilengkapi fan.
Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40ºC dengan menggunakan fan yang berputar

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 11


cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan
menempel pada mie. Selain itu, tekstur mie menjadi keras. Pendinginan harus
dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan
menyebabkan tumbuhnya jamur.
2.6.6 Pengemasan (Packing)
Pengemasan (Packing), Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah
pengemasan (Packing). Berdasarkan SNI 01-3551- 2000, mie instan (harus)
dikemas dalam wadahyang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau
mempengaruhi isi, aman selamamasa penyimpanan dan distribusi.
2.7 Sains
Contohnya salah satu brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu
bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram terhitung 370 kalori, dan terdapat
2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saussambal,
minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam
versi jumbo dengan massa 120 gram Anonim,2008). Indomie memiliki rasa yang
sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi
keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya
variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng,mie soup, mie regional (mie dengan
variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie
premium, serta mie jumbo.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 12


2.8 Sosial
Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan
cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena
kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang
sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat
saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan
sifatnya yang tahan lama. Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran
berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai
dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis
perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan
banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing
mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya
mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen
dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya
dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 13


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut hasil analisis, mie instan masih layak untuk diproduksi dan
dikonsumsi tetapi harus sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku. Dikatakan
layak produksi jika sudah memenuhi syarat – syarat produksi bahan makanan yang
paling penting adalah mie tersebut halal. Sedangkan dapat dikatakan layak konsumsi
karena bahan baku mie instan juga terdapat beberapa kandungan gizi bagi tubuh
namun lebih baik tidak terlalu sering mengkonsumsi mie instan. Paling tidak dalam
satu bulan maksimal mengkonsumsi mie instan itu sebanyak 2 kali. Sebaiknya jika
masih ada makanan yang lebih sehat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi mie
instan karena dalam islam pun telah dijelaskan khususnya dalam Al-Qur’an Surah al-
Baqarah ayat 57 bahwa Allah menganjurkan untuk memakan makanan yang baik-baik
karena apa yang di konsumsi akan mempengaruhi diri sendiri khsususnya kesehatan.

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 14


DAFTAR PUSTAKA

- http://liputanislam.com/keluarga/apa-saja-bahaya-mie-instan-ini-
penjelasannya/ (Diakses pada tanggal 22 Maret 2017 pukul 17.39 WIB)

- https://resiharenaputri.wordpress.com/2012/11/05/manajemen-pemasaran-
studi-kasus-marketing-mix-indomi/ (Diakses pada tanggal 22 Maret 2017
pukul 18.20 WIB)
- http://wahidmuklisin.blogspot.co.id/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(Diakses pada tanggal 23 Maret 2017 pukul 17.22 WIB)
- http://habibahsoraya.blogspot.co.id/2012/08/artikel-pengelolaan-limbah-mie-
instant.html (Diakses pada tanggal 24 Maret 2017 pukul 20.04 WIB)
- https://pulauherbal.com/jurnal/3840-status-keamanan-mie-instan.html
(Diakses pada tanggal 25 Maret 2017 pukul 22.08 WIB)

Analisis Mie Instan Secara LIKKETSS – Ibadah dan Akhlaq 15

Anda mungkin juga menyukai