PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan dan kesehatan fisik di Kelurahan
Molas Cempaka Lingkungan V Kecamatan Bunaken Dasa wisma 1-15.
b. Memberikan pemecahan masalah kesehatan lingkungan dan kesehatan fisik
melalui Asuhan Keperawatan Komunitas.
c. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kelurahan Molas Cempaka
Lingkungan V Kecamatan Bunaken Dasa wisma 1-15.
C. Manfaat
1. Untuk masyarakat
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai pentingnya
mengatasi masalah kesehatan lingkungan dan kesehatan fisik.
2. Untuk pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Komunitas
yang lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah,
nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi
antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya (WHO, 1974). Komunitas adalah
sebagai tempat atau kumpulan orang-orang atau system sosial (Sounders, 1991). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada
wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat relatif sama serta adanya interaksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Keperawatan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemmpuan
kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,
kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spectrum pelayanan
kesehatan untuk masyarakat (Ruth B. Freeman, 1981).
2. Tujuan
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan
kelompok dalam konteks komunitas
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau issue kesehatan
masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga, kelompok dan mayarakat
mempunyai kemampuan untuk :
3. Sasaran
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan kelompok baik yang sehat
maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi,
social dan spiritual. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan karena
ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh karena sesuatu hal dan sebab, maka akan
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya dan keluarga yang ada dilingkungan sekitar
tempat tinggal mereka. Maka disini peran perawat komunitas adalah membantu individu agar
dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik dan mental yang
dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemauan menuju kemandirian.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dengan yang lainnya
saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainnya dan keluarga yang
ada disekitarnya. Dari permasalahan tersebut diatas maka keluarga merupakan focus
pelayanan kesehatan yang strategis.
c. Kelompok khusus
a. Kemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi komunitas artinya: ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
b. Autonomi
c. Keadilan
Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau
kapasitas komunitas.
a. Manusia
b. Kesehatan
c. Lingkungan
d. Keperawatan
b. Keyakinan
1) Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua
orang
2) Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, dalam hal ini
komunitas.
3) Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu
terjalin kerja sama yang baik.
4) Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik bersifat mendukung
maupun menghambat, untuk itu perlu diantisipasi.
5) Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan.
6) Kesehatan merupakan tanggungjawab setiap orang.
Dari asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar maka dikembangkan falsafah
keperawatan komunitas yang akan menjadi landasan praktek keperawatan komunitas.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi
oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap
pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif.Data subyektif
adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data
objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,
pengamatan dan pemeriksaan fisik.
a. Pengumpulan data
1) Data inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan
studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut.Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi
daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type
komunitas (masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi
kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
b) Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras
atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
c) Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab
kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain
: dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status
kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah,
remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri,
kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan
sebagaimana dibawah ini :
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai
berikut :
- Karakteristik demografi
- Karakteristik geografi
- Karakteristik social ekonomi
- Sumber dan pelayanan kesehatan
c. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau
masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan. Tujuan analisa data adalah :
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan
intervensi.Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi
sekaligus.Oleh karena itu perlu diprioritaskan masalah.
e. Prioritas masalah
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial.Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian
sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American
Nurses of Association (ANA).
Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
1) Problem (Masalah)
2) Etiologi (Penyebab)
3) Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)
2) Dengan rumus PE
DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)
Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut
diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
3. Perencanaan
a. Perumusan tujuan
4. Pelaksanaan
a. Inovatif
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :
- Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan
pelayanan kesehatan maupun sector lainnya
- Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih
peran.
- Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.
- Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.
5. Evaluasi
a. Fokus evaluasi
1) Relevansi
Apakah program yang diperlukan ?
Yang ada atau yang terbaru
2) Perkembangan kemajuan
Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana ?
Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ?
3) Cost efficiency (efisiensi biaya)
Bagaimana biaya ?
Apa keuntungan program ?
4) Efektifitas
Apakah tujuan tercapai ?
Apakah klien puas ?
Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?
5) Impact
Apakah dampak jangka panjang ?
Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?
Apakah status kesehatan meningkat ?
b. Keguanaan evaluasi
1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan.
2) Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
menyusun rencana dalam proses keperawatan.
c. Hasil evaluasi
1) Tujuan tercapai
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan
cara memperbaiki atau mengatasinya.
A. PENGKAJIAN
Data Geografi
Data demografi
dasawisma. Terdiri dari 776 KK dan yang dijadikan target untuk asuhan keperawatan
komunitas adalah 776 KK. Jumlah KK yang disurvey (540 KK) tidak sesuai dengan
KK) , karena berbagai kendala seperti pada saat disurvey ada keluarga yang tidak
Setelah dilakukan pengkajian data pada tanggal 22, 23,24 Januari 2016 dan di
A. DATA DEMOGRAFI
2. Lingkungan fisik
3. Kesehatan air
4. Pembuangan sampah
5. Kondisi jamban
6. KOMUNIKASI
7. EKONOMI
10. Pendidikan
8. Fungsi perkemihan
- Buang air kecil banyak 1
- Sering buang air kecil malam 2,4
hari
- Tidak mampu mengontrol 1,2
pengeluaran air kemih / BAK
merembes
JUMLAH 100
LINGKUNGAN
Kesimpulan berdasarkan hasil pengkajian apakah salah satu jawaban YA pada hasil survey.
SOSIAL EKONOMI
PELAYANAN KESEHATAN
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. Kesehatan lingkungan atau tempat Ketidakmampuan Sanitasi lingkungan
tinggal. masyarakat kurang sehat
- Jumlah KK dengan kondisi memelihara kesehatan
pembuangan sampah lingkungan
terbuka , yaitu 406 KK (76
%)
- Jumlah KK yang
kebersihan dalam rumah
dan pekarangan kotor, 245
KK (45%)
- Jumlah KK yang tidak
memiliki pembuangan
limbah, yaitu 131 KK
(24%)
- Jumlah KK dengan saluran
air limbah tersumbat, yaitu
201 KK (37%)
- Jumlah KK yang terdapat
vektor, yaitu 489 KK (91
%)
- Jumlah KK dengan kondisi
jamban tidak bersih, yaitu
166 KK (31 %)
- Tingkat pendidikan SD
39%
pendidikan kesehatan
Sesuai peran perawat
Kemudahan diatasi
Minat Masyarakat
Kesehatan
intervensi
Sesui program
Resiko tejadi
Resiko parah
pemerintah
Petiugas
Fasilitas
Ttempat
Jumlah
Waktu
Sesuai
Dana
1 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 46
Sanitasi
lingkungan
ketidakmampuan
masyarakat
memelihara
kesehatan
lingkungan
2. 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 43
Resiko
meningkatnya
penyakit ISPA
27%, DEMAM
lain
3. 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 40
Resiko
bertambahnya
penderita
hipertensi
4. 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 38
Resiko terjadi
penurunan
derajat kesehatan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
hasil yang efektif dan efisien sehingga dapat menjawab masalah kesehatan dalam
masyarakat. Hal ini memerlukan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis.Data tersebut harus diolah dan dianalisis sehingga dapat menentukan atau
merumuskan masalah dan prioritas masalah. Setelah itu dapat ditentukan rencana
ada beberapa masalah yang terjadi di lingkungan tersebut antara lain yaitu sanitasi
lingkungan yang tidak sehat, resiko meningkatnya penderita ISPA, resiko meningkatnya
berupa penyuluhan kesehatan dan kegiatan kerja bakti. Dari hasil evaluasi dapat
masalah kesehatan.
B. Saran
aktif dalam mengikuti kegiatan – kegiatan kebersihan lingkungan seperti kerja bakti dll.
Serta diharapkan juga kepada pemerintah daerah serta petugas pelayanan kesehatan untuk