Chapter II
Chapter II
Terapi Modalitas
1.1 Pengertian
Terapi ini di berikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku
hubungan individual antara seorang terapis dengan seorang klien. Suatu hubungan
yang terstruktur yang terjalin antara perawat dan klien untuk mengubah
perilaku klien. Hubungan yang dijalin adalah hubungan yang disengaja dengan
hubungan ini terjadi perubahan tingkah laku klien sesuai dengan tujuan yang
terjadi perubahan perilaku pada klien dari perilaku maladaptive menjadi perilaku
adaptif.
perilaku dengan memfokuskan pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaksi.
Tujuan dari terapi lingkungan ini adalah memampukan klien dapat hidup
di luar lembaga yang diciptakan melalui belajar kompetensi yang diperlukan untuk
Ada beberapa jenis terapi somatic gangguan jiwa meliputi: pemberian obat
terapi, dan bedah otak. Beberapa terapi yang sampai sekarang tetap diterapkan
mengidentifikasi pola berfikir dan keyakinan yang tidak akurat tentang stressor
tersebut.
pikiran.
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga
sebagai unit penanganan (treatment unit). Tujuan terapi keluarga adalah agar
keluarga mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu sasaran utama terapi jenis
ini adalah keluarga yang mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan fungsi-
Sesi I: TAKS
Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama:
Setting
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset
3. bola tenis
Metode
1. Dinamika kelompok
3. bermain peran
Langkan kegiatan
1. Persiapan
menarik diri.
2. Orientasi
terapis b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
3. Tahap kerja
kearah kiri) dan pada saat tape dimatiakn maka anggota kelompok
contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/
giliran.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Sesi 2: TAKS
Tujuan
Alat
1.Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
Metode
1. Dinamika kelompok
Langkah kegiatan
1. Persiapan
TAKS
2. Orientasi
c. Kontrak
sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan
1) Memberi salam
lawan bicara.
d. Hidupkan kembalim kaset pasa tape recorder dan edarkan bola, pada
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Sesi 3: TAKS
Tujuan
Setting
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tenis
Metode
1. Dinamika kelompok
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
lain c. Kontrak
3. Tahap kerja
1) Memberi salam
2) Memanggil panggilan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
sehari-hari.
Sesi 4: TAKS
Tujuan
anggota kelompok
Setting
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tenis
Metode
1.Dinamika kelompok
2.Diskusi dan tanya jawab
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
lain c. Kontrak
e. Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tennis. Pada saat dimatikan ,
h. Hidupkan lagi kaset dan edarka bola tenis. Pada saat dimatikan,
menyampaikan pendapat
a. Evaluasi
hari.
harian pasien.
Sesi 5: TAKS
Tujuan
orang lain
Setting
Alat
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tenis
Metode
1. Dinamika kelompok
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
c. Kontrak
3. Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan
bercerita
h. Hidupkan lagi kaset dan edarka bola tenis. Pada saat dimatikan,
yang terpilih.
tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
harian pasien.
Anggapan dasar dari terapi perilaku adalah kenyataan bahwa perilaku timbul
akibat proses pembelajaran. Perilaku sehat oleh karenanya dapat dipelajari dan
disubstitusi dari perilaku yang tidak sehat. Teknik dasar yang digunakan dalam
- Role model
- Kondisioning operan
- Desensitisasi sistematis
- Pengendalian diri
Terapi bermain diindikasikan untuk anak yang mengalami depresi, anak yang
mengalami ansietas, atau sebagai korban penganiayaan (abuse). Bahkan juga terapi
bermain ini dianjurkan untuk klien dewasa yang mengalami stress pasca
(Majnun.
2009)
2. Komunikasi
2. 1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu orang ke orang
terlepas percaya atau tidak, tetapi informasi yang di transfer tentulah harus di
mengerti oleh penerima (Koont & O’Donel, 1996). Menurut Yoder dkk (1998),
komunikasi berasl dari sumber yang sama seperi kata common yang artinya
bersama; bersama-sama dalam membagi ide. Apabila seorang berbicara; orang lan
mendengarkan.
a. Pelaksana
dalam lingkungan pekerjaan yang hirarki berbeda dan terjadi dalam situasi
formal.
b. Bentuk komunikasi
c. Umpan balik
informasi jelas dan terbuka untuk pertanyaan yang belum jelas. (purwanto,
1998)
kepada komunikator)
gangguan jiwa
maupun tulisan)
uraian/penjelasan)
a. Kecakapan
b. Sifat
c. Pengetahuan
d. Sistem sosial
c. Kurang pengetahuan
beralasan
secara menyeluruh
balik seimbang
e. Tahan emosi
3. Isolasi sosial
Kesejahteraan manusia berorientasi secara sosial, dan untuk
individu dapat terlibat dalam suatu hubungan yang intim dengan orang lain,
3.1 Pengertian
yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif
dan mengancam bagi dirinya. Sedangkan menurut DEPKES RI (1998) penarikan diri
atau withdrawal merupakan suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun
minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang dapat bersifat sementara
atau menetap.
orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito, 1998:). Menurut
Rawlins & Heacock (1988) isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar
dari interaksi dan berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan
diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu ketentuan oleh orang
lain dan sebagai suatu keadaan yang negatif atau mengacam; kelainan interaksi
sosial
adalah suatu keadaan dimana seorang individu berpartisipasi dalam suatu kuantitas
yang tidak cukup atau berlebih atau kualitas interaksi sosial tidak efektif
(Townsend.1998)
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
Saling tergantung
Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma,
sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku di masyarakat. Respon adaptif
keparahan (Stuart dan Sundeen, 1998). Respon maladaptif terdiri dari manipulasi,
impulsif dan narkisisme. Berdasarkan gambar rentang respon sosial diatas, menarik
diri termasuk
dalam transisi antara respon adaptif dengan maladaptif sehingga individu
Stuart dan Sundeen (1998), belum ada suatu kesimpulan yang spesifik tentang
a. Faktor perkembangan
individu dengan sukses, karena apabila tugas perkembangan ini tidak dapat dipenuhi,
orang lain. Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari
ibu/pengasuh pada bayi bayi akan memberikan rasa tidak aman yang dapat
kemudian hari. Komunikasi yang hangat sangat penting dalam masa ini, agar anak
hubungan yang kaku antara anggota keluarga, kurang tegur sapa, komunikasi
- Double bind
karena norma-norma yang salah yang dianut oleh satu keluarga.seperti anggota
d. Faktor biologis
apabila salah
diantaranya menderita skizofrenia adalah 58%, sedangkan bagi kembar
berat dan volume otak serta perubahan struktur limbik, diduga dapat menyebabkan
skizofrenia.
dicintai, kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh, dirawat
dirumah sakit atau dipenjara. Semua ini dapat menimbulkan isolasi sosial.
b. Stresor Biokimia
- Teori dopamin
akan meningkatkan dopamin dalm otak. Karena salh satu kegiatan MAO
- Faktor endokrin
Jumlah FSH dan LH yang rendah ditemukan pada pasien skizofrenia.
oleh dopamin.
- Viral hipotesis
d. Stresor psikologis
untuk berhubungan dengan orang lain. Intesitas kecemasan yang ekstrim dan
tidak dapat menahan tekanan yang berasal dari id maupun realitas yang berasal dari
luar. Ego pada klien psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi
stress. Hal ini berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan ibu dan