Anda di halaman 1dari 1

Review Pembahasan

Efisiensi terapi menggunakan kurkumin terkendala bioavailabilitas serta kemampuan melarut di


air yang rendah. Sehingga di buat menggunakan metode SMEDDS campuran surfaktan dan co-
surfaktan untuk meningkatkan kemapuan melarut d air. Surfaktan co-surfaktan dan emulsifying
yh digunakan berdasarkan studi kelarutan adalah kelarutan kurkumin di beberapa penelitian
yang diuji dan saling tidak kompatibel , campuran emulsifier OP: EL-40 (1: 1, w / w), PEG 400
dan etil oleat dipilih sebagai surfaktan, ko-surfaktan dan minyak, masing-masing.

Desain simple eksperimen digunakan untuk optimasi komposisi siatem dengan mengubah
konsentrasi komponen dan kenjaga stabilitaa konsentrasi konstan. Kelarutan dan rata-rata
ukuran partikel menjadi parameter kunci yang akan dipilih dalam tahapan skrining surfaktan ,
ko-surfaktan dan minyak. Berdasarkan hasil regresi dengan matlab software menunjukkan
perubahan yanh signifikan terhadap ukuran partikel mikroemulsi SNEDDS dan kelarutan
kurkumin pada ruang lingkup yang dipilih sehingga formulasi tidah dipengaruhi signifikan oleh
keadaan pH dan inonik. Elektikkonduktivitas menurun setelah memuat kurkumin karena adanya
gugus aldehid dan gugus hidroksi pada kurkumin yang terdispersi dalam komponen membran
pengemulsi (surfaktan, ko surfaktan) dan fase minyak menghasilkan ikatan hidrogen. Sehingga
ukuran partikel rata-rata resultan menurun.Karena pembentukan hidrogen ikatan antara
molekul kurkumin, OP emulsifier, Cremorphor EL dan PEG 400, jumlah gugus hidrofilik yang
terpapar air di lapisan membran pengemulsi berkurang. Akibatnya, listrik konduktivitas larutan
mikroemulsi menurun juga.

Anda mungkin juga menyukai