Anda di halaman 1dari 4

Tipus wp skill lab keterampilan pemakaian mikroskop

Apa itu mikroskop

Siapa penemu mikroskop

Sejarah

Bagian bagian mikroskop

Cara menggunakan mikroskop

Fungsi mikroskop

Jenis jenis

Cara kerja setiap jenis

Penggunaan setiap jenis

Manfaat dalam kedokteran

Mikroskop berasal dari bahasa yunani kuno mikros yang berarti kecil, dan skopein yang
berarti melihat. Mikroskop adalah alat yang biasa digunakan untuk melihat benda yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskopi adalah ilmu yang mempelajari
benda kecil dan strukturnya menggunakan sebuah alat. Mikroskopik berarti tidak terlihat
dengan mata telanjang, namun terlihat dengan mikroskop. Alat utama dalam mikroskop yang
digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik
lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar
lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik
dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Bertazzo, et. al., 2013)

Bertazzo, S.; Gentleman, E.; Cloyd, K. L.; Chester, A. H.; Yacoub, M. H.; Stevens, M.M.
(2013). "Nano-analytical electron microscopy reveals fundamental insights into
humancardiovascular tissue calcification". Nature Materials 12 (6): 576–583

Hingga tahun 1660 dan 1670 an, mikroskop masih kurang dipakai dalam penelitian. Pada
akhirnya, beberapa ilmuwan mulai menggunakannya untuk mempelajari biologi. Ada yang
menggunakannya untuk mempelajari struktur paru-paru. Salah seorang yang terkenal dalam
penggunaan mikroskop bernama Antonie van Leeuwenhoek, mampu mendapatkan
perbesaran 300 kali menggunakan mikroskop lensa tunggal sederhana. Kemudian, dia
menemukan kembali Sel darah merah (setelah Jan Swammerdam) dan spermatozoa. Ia
mempopulerkan penggunaan mikroskop dalam pengamatan struktur biologis. Pada 9 Oktober
1676, van Leeuwenhoek menemukan mikroorganisme (Helden, et. al., 2010)

Albert Van Helden; Sven Dupré; Rob van Gent (2010). The Origins of the Telescope.
Amsterdam University Press. pp. 32–36, 43
Ada berbagai jenis mikroskop, yang dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama
adalah menurut bagaimana mikroskop berinteraksi dengan preparat untuk membentuk
gambar, dengan menyinari dengan cahaya atau elektron kepada preparat dalam jalur optis
nya. Atau dengan menscan preparat dengan menggunakan alat khusus. Mikroskop yang
paling umum digunakan adalah mikroskop optikal yang menggunakan cahaya untuk
menembus preparat agar dapat dilihat dengan mikroskop. Kelompok kedua adalah mikroskop
fluorescence, mikroskop elektron ( TEM dan SEM) dan tipe tipe lainnya (Murphy &
Davidson, 2011).

Murphy, Douglas B.; Davidson, Michael W. (2011). Fundamentals of light microscopy and
electronic imaging (2nd ed.). Oxford: Wiley-Blackwell

Menurut Kumar (2012), berdasarkan tampilan objek yang dihasilkan, ada mikroskop dua
dimensi, dan mikroskop tiga dimensi. Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, ada
mikroskop elektron yang menggunakan pancaran elektron sebagai cahayanya dan mikroskop
cahaya.

Kumar, A, 2012. Textbook of Microbiology. India : Jaypee

1. Mikroskop cahaya
Mikroskop ini mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali dari yang asli. Mikroskop
ini mempunyai lensa objektif yang berada didekat objek, dan lensa okuler yang
berada di dekat pengamat. Digunakan pula kondensor untuk menerangi objek.

Dalam pembelajaran, biasanya digunakan mikroskop cahaya konvensional yang


menggunakan cahaya matahari sebagai sumber cahaya yang nantinya dipantukkan
melalui cermin dibawah kondensor. Namun tidak jarang juga digunakan mikroskop
cahaya yang sudah menggunakan lampu sebagai pengganti sinar matahari.

Mikroskop jenis ini bekerja dengan membiaskan cahaya melalui lensa dibawah
kondensor. Setelah melewati kondensor, sinar mengenai preparat dan diteruskan ke
lensa objektif. Dalam lensa objektif, sinar diteruskan hingga ditangkap di lensa
okuler, dan diteruskan pada mata atau kamera.

Lensa okuler yang terdapat pada mikroskop ini ada yang binokuler dan monokuler.
Bedanya, binokuler memiliki dua lensa okuler.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop jenis ini hanya bisa digunakan pada benda yang relatif besar. Perbesaran
yang dimiliki mikroskop ini adalah 7 hingga 30 kali. Hasil pengamatan preparat
dengan mikroskop ini dapat terlihat tiga dimensi. Mikroskop jenis ini memiliki
banyak kesamaan dengan mikroskop cahaya, kecuali bahwa mikroskop ini memiliki
ruang ketajaman lensa yang jauh lebih tinggi sehingga dapat mengamati bentuk tiga
dimensi dari preparat, dan sumber cahaya nya berasalh dari atas sehingga objek yang
tebal dapat diamati
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop ini mempunyai perbesaran hingga 100 ribu kali. Sumber cahaya berasal
dari pancaran elektron sebagai pengganti cahaya biasa (foton) sehingga mempunyai
kepekaan tinggi dan dapat mengamati benda dengan perbesaran yang sangat tinggi.
Mikroskop jenis ini mempunyai dua tipe, yaitu Scanning Electron Microscope (SEM)
dan Transmission Electron Microscope (TEM). SEM dapat mengamati objek dengan
tiga dimensi.
Dalam pembelajaran di SMA maupun perkuliahan, jenis mikroskop yang paling sering
digunakan adalah mikroskop cahaya. Bagian-bagiannya adalah :
1. Kaki
Bagian ini berfungsi untuk menopang mikrskop. Disini ada sebuah lengan dengan
engsel.
2. Lengan
Dengan adanya engsel antara lengan dan kaki, maka mikroskop dapat ditegakkan atau
direbahkan. Dalam memindahkan mikroskop, biasanya yang dipegang adalah bagian
ini.
3. Cermin
Cermin pada mikroskop mempunyai dua sisi, sisi cermin cekung dan cermin datar.
Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya. Cermin datar
digunakan jika sumber cahaya cukup terang. Sedangkan cermin cekung digunakan
jika sumber cahaya kurang terang. Cermin dapat dilepas dan diganti dengan sumber
sinar dari lampu
4. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang mengumpulkan sinar
5. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
6. Meja preparat
Preparat yang akan dilihat diletakkan disini, dengan dijepit oleh penjepit.
7. Tabung
Tabung adalah tempat melekatnya lensa okuler (diatas) dan lensa objektif (dibawah),
dimana lensa objektif diletakkan pada revolver
8. Lensa objektif
Lensa objektif terletak didekat objek. Lensa ini memperbesar bayangan objek dengan
perbesaran 10x, 40x, dan 100x
9. Lensa okuler
Lensa ini letaknya dekat dengan mata pengamat. Lensa ini juga memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif sebesar 4-25 kali.
10. Pengatur kasar dan halus
Untuk mengatur kedudukan lensa objektif dan lensa okuler terhadap preparat yang
akan dilihat, digunakan pengatur ini.

Menurut Pennycook, et. al. (2011), kualitas hasil dari mikroskop cahaya tergantung pada
kualitas dan penggunaan yang benar dari kondensor untuk memfokuskan cahaya ke preparat
dan kemampuan lensa objektif untuk menangkap cahaya dari preparat dan membentuk
gambar.
Pennycook, S.J.; Varela, M.; Hetherington, C.J.D.; Kirkland, A.I. (2011). "Materials
Advances through Aberration-Corrected Electron Microscopy" (PDF). MRS Bulletin. 31: 36–
43

Mikroskop sering digunakan pada berbagai penelitian, terutama penelitian mengenaai


biologi. Kedokteran adalah ilmu yang berkaitan erat dengan biologi. Penggunaan mikroskop
dalam dunia kedokteran sangat membantu dalam proses pembelajaran. Terutama dalam
mempelajari histologi.

Histologi adalah ilmu yang mempelajari jaringan. Jaringan adalah objek mikroskopis,
sehingga ia membutuhkan alat khusus agar dapat melakukan pengamatan. Alat tersebut
adalah mikroskop. Menurut Wilt, et.al. (2009), mikroskop sering digunakan untuk mengamati
preparat histologi untuk mempelajari morfologi sel dan sitoplasma otak.

Wilt, B. A., Burns, L. D., Wei Ho, E. T., Ghosh, K. K., Mukamel, E. A., & Schnitzer, M.
A J. (2009). Advances in light microscopy for neuroscience. Annual review of
neuroscience, 32, 435–506. doi:10.1146/annurev.neuro.051508.135540

Anda mungkin juga menyukai