Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara Teratur Dan Peran Keluarga
Dalam Mencegah Kekambuhan”

Oleh :
Kelompok 9 :

1. Deni Dwi Kurniawan ( P17212195022 )


2. Khairunnisa ( P17212195018 )
3. Parni Lestari ( P17212195014 )
4. Yuniarti ( P17212195048 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ____________________ ) ( )

Kepala Ruangan

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara Teratur


Dan Peran Keluarga Dalam Mencegah Kekambuhan
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Poliklinik Kesehatan Jiwa (PKJ) RSJ Lawang
Hari/Tanggal : Jum’at 13 Agustus 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga pasien mampu mengetahui manfaat
kontrol dan minum obat secara teratur dan peran keluarga dalam mencegah
kekambuhan

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien
dapat mengetahui :
a. Menyebutkan manfaat kontrol dan minum obat secara teratur
b. Menyebutkan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan
c. Menyebutkan tanda-tanda dan gejala kekambuhan

B. Metode
Ceramah
Tanya-jawab
C. Media dan Alat Pengajaran
a. Leaflet

D. Kegiatan Penyuluhan
No Komunikator Komunikan Waktu
Pre Interaksi 5 menit
1. Memberi salam dan Menjawab salam
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan
dan tema penyuluhan
Isi 20 menit
3. Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
mengenai manfaat kontrol dan
minum obat secara teratur dan
peran keluarga dalam mencegah
kekambuhan Mengajukan pertanyaan
4. Memberikan kesempatan kepada
komunikan untuk bertanya
tentang materi yang disampaikan
Penutup 5 menit
5. Memberikan pertanyaan akhir Menjawab
sebagai evaluasi
6. Menyimpulkan bersama-sama Mendengarkan
hasil kegiatan penyuluhan
7. Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
mengucapkan salam

E. KERITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan SAP.
b. Kesiapan tempat : Poliklinik Kesehatan Jiwa Lawang (PJK)
c. Kesiapan waktu : Penyuluhan dilaksanakan jam 08.00
d. Kesiapan penyuluh : Penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Malang
e. Kesiapan sasaran : Sasaran ditujukan kepada keluarga pasien di
Poliklinik Kesehatan Jiwa.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
penyuluhan berlangsung.
c. Peserta mengajukan pertanyaan.
d. Di evaluasi terhadap peserta, penjelesan selama 5 menit.
e. Peserta kurang lebih 10-20 orang

3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat menjelaskan kembali manfaat kontrol dan minum obat
secara teratur dan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan.

F. PENGORGANISASIAN
a. Pembicara : Khairunnisa
b. Moderator : Yuniarti
c. Observer : Parni Lestari
d. Fasilitator : Deni Dwi Kurniawan

G. SETTING TEMPAT

Keterangan :

= Penyaji

= Moderator

= Obeserver

= Fasilitator
= Keluarga Pasien

MATERI PENYULUHAN

 Pendahuluan

Keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien, dan merupakan
”Perawat utama” bagi klien. Keluarga berperan dalam memberikan asuhan /
perawatan yang diperlukan klien di rumah termasuk memotivasi klien dalam
keteraturan minum obat . Keberhasilan perawat di rumah sakit dapat sia-sia jika
tidak diteruskan di rumah yang kemudian dapat mengakibatkan klien harus
dirawat kembali (kambuh).

 Mengapa penderita ganguan jiwa harus minum obat?


 Penderita umumnya merasa tidak memiliki masalah atau sakit.
 Untuk memacu atau menghambat fungsi mental yang terganggu.
 Memperbaiki kondisi penderita.

 Mengapa penderita ganguan jiwa sering tidak teratur minum obat?


 Tidak menyadari kalau sakit.
 Merasa bosan dengan pengobatan karena membutuhkan waktu yang
lama.
 Adanya efek samping dari pengobatan.
 Tidak nyaman terhadap jumlah dan dosis obat.
 Lupa minum obat.
 Tidak mendapat dukungan dari keluarga.
 Sikap negatif terhadap pengobatan (berhenti pengobatan medis karena
melakukan pengobatan tradisional atau alternatif

 Apa akibat jika tidak teratur atau berhenti minum obat?

Ketidakteraturan minum obat dapat meimbulkan kekambuhan.

 Selain faktor obat apa saja penyebab kekambuhan yang lain?


Dari penderita
 Motifasi klien untuk sembuh
 Masalah yang dihadapi (sifat masalah, asal, waktu, dan jumlah).
 Tipe kepribadian penderita (tertutup atau terbuka).
 Kepatuhan pengobatan.

Keluarga dan lingkungan


 Penolakan terhadap penderita gangguan jiwa (pengucilan, diejek, tidak
diterima).
 Komunikasi tidak terbuka, tidak melibatkan penderita dalam pergaulan.
 Kurang/tidak memberikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan
penderita, kurang pujian terhadap kemampuan positif penderita.
 Kurang pengetahuan keluarga tentang pola perilaku penderita dan
penanganannya, pengawasan minum obat.

 Apa yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat?


 Buat kesepakatan dengan penderita (membuat jadwal minum obat).
 Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita, serta akibat jika
lupa/menolak minum obat.
 Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat, seperti bentuk
sirup atau puyer.
 Modifikasi pemberian obat, Seperti diberikan/diminumkan bersama-
sama saat makan buah
 Berikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan
sendiri untuk minum obat.
 Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat
(memastikan obat benar-benar diminum).
 Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan klien dengan gangguan jiwa

Salah satu factor yang menyebabkan kekambuhan klien dengan gangguan


jiwa diantaranya adalah keluarga. Ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga
seperti bermusuhan, mengkrtik, tidak ramah, banyak menekan dan menyalahkan
dapat menimbulkan kekambuhan pada klien tersebut mendukung bagi perbaikan
atau peningkatan kesehatan jiwa klien melainkan menjadi stressor bagi klien
yang merupakan stimulus munculnya kekambuhan klien

 Beberapa gejala kekambuhan yang perlu di identifikasi oleh klien dan


keluarga

 Menjadi ragu-ragu dan serba takut


 Tidak napsu makan
 Sukar konsentrasi
 Sulit tidur
 Depresi
 Tidak ada minat
 Menarik diri

 Hal yang harus dilakukan keluarga dalam perawatan pasien dengan


gangguan jiwa

1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu:


Bantu & perhatikan pemenuhan kebutuhan makan dan minum,
kebersihan diri & penampilan

2. Latih kegiatan sehari-hari, misalnya makan sendiri, cuci pakaian sendiri,


membersihkan rumah.

3. Bantu komuniksai yang teratur


a) Bicara yang jelas & singkat.
b) Kontak/bicara yang teratur.
c) Pertahankan tatap mata saat bicara.
d) Sabar, lembut dan tidak terburu-buru.
e) Lakukan sentuhan & belaian yang akrab.
f) Berikan pujian bila melakukan hal yang benar atau baik.

4. Libatkan dalam kelompok


a) Beri kesempatan nonton TV, baca koran, dengar musik.
b) Sediakan peralatan pribadi, misalnya tempat tidur, lemari pakaian
c) Ikut sertakan dalam pertemuan keluarga secara teratur.
d) Ikut sertakan dalam kegiatan pengobatan kelompok, misalnya
permainan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Siswono. 2003. Dinamika keluarga dengan skizoprenia. Diakses pada 12


Agustus2010 dari http://onlineassociate.net/pdf/angka-kejadian-skizofrenia-di-
indonesia/
2. Kelliat.B.A.,dkk, Modul Pelatihan CMHN Prov.Aceh, 2006
3. http://nursingbegin.com/prinsip-enam-benar-dalam-pemberian-obat/
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Obat
5. http://syehaceh.wordpress.com
6. http://www.kuliah-keperawatan.co.cc
7. http://keperawatantakim.blogspot.com
Daftar Pustaka :

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa :
Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


perencanaan Keperawatan dan masalah kolaboratif. Alih Bahasa : I Made
Kanosa, Edisi III. EGC Jakarta.

Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta

Sudart dan Burnner, (1996). Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8. Vol 3. EGC :


Jakarta.

Hood, Alsaagaf dan H. Abdul Mukty .( 1995 ). Dasar-dasar Ilmu Penyakit dan
pengaruh nutrisi . Surabaya : Airlangga University Press.

Depkes RI .( 2000 ). Pedoman Nasional Penanggulangan Nutrisi. Jakarta

www.emedicine.com/plastic/TOPIC477.HTM didownload tanggal 26 Juni 2008.

www.woundpedia.com didownload tanggal 26 Juni 2008.


DAFTAR NAMA PESERTA PENYULUHAN

Topik : Pentingnya nutrisi untuk penyembuhan luka


Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat : Poliklinik Kesehatan Jiwa Lawang (PJK)
Hari/Tanggal : Juma’at, 13 Agustus 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 menit

No Nama Alamat Tanda Tangan

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11
12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

21 21

22 22

23 23

24 24

Pembimbing Lahan

(……………………….………….)

Anda mungkin juga menyukai