Anda di halaman 1dari 2

Publikasi Jurnal

Publikasi jurnal merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa pascasarjana. Dengan


mengakses laman http://sps.itb.ac.id/in/publikasi-jurnal, mahasiswa pascasarjana dapat mengetahui
informasi tentang publikasi jurnal. Sumber (resources) ini dibuat untuk membantu mahasiswa
pascasarjana ITB dalam menyiapkan publikasi. Sumber ini terdiri atas beberapa penjelasan dan tips
singkat, serta video yang direkam dari pelatihan yang dilaksanakan oleh ITB Journal, juga video-video
singkat yang direkam khusus untuk sumber ini.
Pada dasarnya publikasi hasil penelitian dalam bentuk jurnal memiliki 3 tujuan, yaitu
registrasi, sertifikasi, dan rekognisi.
1. Registrasi diartikan sebagai pemberitahuan terdaftarnya sebuah jurnal agar rekan sejawat
mengetahui siapa yang pertama memberikan kontribusi atau melakukan penelitian tentang
topik tertentu. Registrasi ini juga bermakna bahwa penelitian yang dipublikasikan adalah
penelitian original, yang pada saat yang sama merupakan syarat bagi penelitian tingkat
doktoral. Pemeriksaan atas keoriginalan artikel pada jurnal yang berkualitas baik dilakukan
oleh rekan sejawat yang aktif melakukan penelitian pada topik yang sama.
2. Sertifikasi diartikan sebagai publikasi yang dikeluarkan oleh seorang peneliti akan
memberikan label kualitas penelitian-penelitian yang dilakukan.
3. Rekognisi diartikan sebagai publikasi seseorang akan menjadi catatan permanen baginya.
Bila karyanya itu bermanfaat dan digunakan sebagai rujukan berbagai penelitian lanjutan,
maka publikasi tersebut akan selalu disitasi.
Dengan tujuan tersebut maka publikasi harus dilakukan pada jurnal yang menjamin semua
tujuan tersebut tercapai. Adapun syarat tipe jurnal yang baik untuk dipublikasikan adalah :
1. Jurnal yang menyediakan editor dan proses review yang baik.
2. Jurnal yang dipilih adalah jurnal yang oplahnya besar, yaitu jurnal yang tersedia online dan
diindeks oleh mesin-mesin pengindeks.
3. Jurnal yang pengarsipannya baik dan aksesnya mudah ( baik online maupun offline).
Penelitian yang dipublikasikan haruslah penelitian yang original. Syarat original ini berlaku bagi
substansi dan cara penyampaiannya. Substansi yang original berarti pokok bahasan dalam artikel
yang akan diterbitkan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Substansi penelitian yang original
harus diperiksa pada saat memulai penelitian. Situs-situs pengindeks, seperti Scopus (yang dilanggan
ITB) dapat digunakan untuk membantu memeriksa apakah penelitian yang akan dilakukan sudah
pernah dikerjakan peneliti lain. Bisa saja pada topik penelitian yang sedang menarik banyak minat,
pada saat pengecekan awal belum ada yang melakukan namun pada saat anda akan
mempublikasikan telah ada artikel yang mendeskripsikan hal yang sama dengan penelitian anda.
Oleh karena itu, penting sekali bahwa kita melakukan penelitian dengan baik dan segera
mempublikasikannya. Original dalam penyampaiannya bermakna kalimat-kalimat yang digunakan
dalam artikel tersebut adalah original dari para penulisnya. Inilah yang sering disebut-sebut bahwa
artikel yang dipublikasikan harus bebas plagiasi. Plagiasi itu bertingkat-tingkat, misalnya IEEE
membagi plagiasi atas lima kelas, yakni :
(1) menyalin keseluruhan isi artikel lain tanpa menyebutkan sumbernya,
(2) menyalin sampai 50 % isi artikel lain tanpa menyebutkan sumbernya,
(3) menggunakan kalimat, paragraf, atau ilustrasi dari artikel lain tanpa izin dan
menyebutkan sumbernya,
(4) menulis ulang kalimat dari artikel lain dengan gaya bahasa yang diperbaharui dan
tanpa menyebutkan sumbernya, dan
(5) menggunakan kalimat dari artikel lain, walaupun menyebutkan sumbernya.

Berikut beberapa keterangan tentang plagiasi yang dapat diakses oleh mahasiswa.
1. www.ieee.org/documents/plagiarism.pps
2. http://writing.wisc.edu/Handbook/QPA_paraphrase2.html
3. http://pubs.acs.org/userimages/ContentEditor/1218054468605/ethics.pdf

Berikut adalah aturan umum yang dapat digunakan untuk mempublikasikan artikel anda :
1. Yakinkan diri bahwa jurnal yang anda tuju termasuk dalam lingkup (aim and scope) cocok
dengan isi artikel anda.
2. Jurnal yang banyak anda sitasi dalam artikel anda adalah kandidat jurnal yang baik untuk
menerbitkan artikel yang anda tulis.

Adapun jurnal yang akan dipublikasikan merupakan hasil penelitian oleh seorang peneliti
sekaligus penulis jurnal tersebut. Maka, penulis tersebut juga dikategorikan sebagai pengarang.
Pengarang adalah orang-orang yang memberikan kontribusi substansial pada penelitian dan
penulisan artikel yang dipublikasikan. Umumnya kontribusi tersebut dalam bentuk konsep, desain,
pelaksanaan, atau interpretasi hasil penelitian serta penuangannya dalam artikel. Seberapa besar
kontribusi yang dapat dianggap substansial? Sangat sukar untuk dikuantifikasi, walaupun ada
beberapa pihak yang mencoba mengkuantifikasinya, misalnya sepert terlihat di laman
http://armani.usc.edu/Authorship.pdf. Demikian juga tentang urutan nama pada baris pengarang,
tidak ada aturan baku. Dalam hal ini, yang berlaku adalah kebiasaan di laboratorium atau kelompok
penelitian tersebut. Namun yang pasti, semuanya haruslah transparan dan disepakati oleh semua
pihak yang terlibat. Maka sebaiknya didiskusikan dengan pembimbing penelitian.
Publikasi merupakan salah satu hasil dari penelitian yang dilakukan di sebuah universitas,
sehingga sudah selayaknya universitas tersebut diafiliasikan dengan hasil penulisan kita. Karena
salah satu ukuran kontribusi universitas adalah publikasi yang dihasilkan, maka sangat penting
menuliskan afiliasi yang benar dalam publikasi. Mahasiswa yang melakukan penelitian sebagai
bagian dari studinya di ITB diwajibkan menuliskan ITB sebagai afiliasi dalam semua publikasi hasil
penelitiannya. Penting juga menuliskan afiliasi dengan benar agar publikasi itu tercatat sebagai
kontribusi ITB secara valid. Bagi peneliti, penulisan afiliasi juga berarti memberikan stempel kualitas
hasil penelitian yang dilaporkan. Umumnya review atau editor jurnal juga melihat apakah institusi
afiliasi penulis adalah instansi yang memang resmi dan dapat dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai