Anda di halaman 1dari 3

A.

PENDAHULUAN

1. Latar belakang pembangkitan ide


Jawa Barat merupakan merupakan salah satu provinsi penghasil singkong cukup
besar, produksinya per tahun mencapai 2.675.900 ton. Sentra produksi singkong tersebar di
Kabupaten Ciamis, Bogor, Sukabumi, Bandung, Sumedang dan Cianjur.  Komoditi ini relatif
sangat mudah dibudidayakan, kapan saja, di lokasi manapun dan dapat hidup sepanjang
tahun. Tidak mengenal musim hujan dan musim panas. Dan produk turunan dari bahan
singkong ini adalah tape singkong atau di Bandung dikenal dengan sebutan peuyeum sampeu
atau lebih akrab disebut peuyeum Bandung, merupakan produk olahan singkong. (Sumber :
http://dkpp.jabarprov.go.id).
Produk singkong dalam bentuk tape (peuyeum) sudah terlalu banyak beredar di
Bandung. Sehingga konsumen lokal sudah mulai berkurang ketertarikannya untuk membeli.
Begitu banyak toko-toko makanan dan oleh-oleh yang menjual peuyeum jika disusuri di
beberapa wilayah dalam Kota Bandung. Bahkan produk peuyeum ini sudah berafiliasi dengan
produk olahan lain, seperti produk es, produk bakery, dan lain-lain.
Singkong sebagai bahan dasar dapat digunakan untuk menghasilkan produk pangan
lain. Kandungan karbohidrat sekitar 38% dari 100 gr massa singkong dapat menjadi alternatif
pengganti beras. Serta kandungan lain seperti mineral, serat dan vitamin yang menjadikan
produk singkong memiliki nilai lebih dibandingkan bahan baku lain.
Maka dari itu, bentuk produk selain peuyeum yang menjadikan singkong sebagai
bahan dasar adalah nugget. Nugget mulai dikenal di Indonesia pada tahun 2000-an dan masih
dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas. Sekarang perkembangan nugget bukan hanya
dengan bahan baku daging, tetapi telah merambah ke produk campuran, seperti sayur-sayuran
dan buah-buahan.
Produk nugget yang kami buat termasuk nugget campuran, yaitu dengan bahan baku
singkong dan tambahan berupa buah-buahan segar. Pengolahan singkong dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Produk nugget menggunakan pengolahan secara tidak
langsung karena singkong tidak langsung dimasak melainkan diparut terlebih dahulu untuk
mendapatkan tekstur yang lebih halus serta menghasilkan permukaan yang lebih besar.
Dengan begitu, proses penyerapan singkong yang masih mentah terhadap bumbu-bumbu dan
perasa artifisial dapat merata.
Hasil dari pengolahan singkong berupa nugget dapat dikonsumsi oleh semua kalangan
usia, terutama anak-anak. Hal ini dikarenakan daya tarik anak-anak pada buah yang masih
minim, maka kami mencoba membuat alternatif makanan yang tidak membosankan dan
dapat menarik minat anak-anak untuk menyukai buah.

2. Justifikasi Pemilihan Objek Usaha


Usaha dalam bidang pangan (makanan) termasuk usaha terbesar yang ada di dunia.
Maka produksi makanan dalam bentuk apapun akan menjadi sorotan khalayak umum sebagai
kebutuhan primer sehari-hari. Maka usaha produksi nugget ini akan memberi nuansa baru
dalam pasar produk pangan di Indonesia, khususnya di Kota Bandung. Kemudahan dari
pemroduksian nugget singkong di Kota Bandung adalah bahan baku yang banyak tersedia
serta bahan campuran (buah-buahan) yang mudah dijangkau. Nugget yang dulu terlihat
mewah, untuk saat ini menjadi makanan yang sudah biasa berada di rumah-rumah. Sehingga
begitu mudah mensosialisasikannya ke masyarakat.

B. KONSEP PRODUK

1. Nama Produk
Produk yang berbahan baku singkong ini diulen dengan buah-buahan segar sehingga
manis alami singkong bercampur buah menjadi daya tariknya. Karena bentuk yang dirancang
berupa nugget, maka produk ini dinamakan “Nugong”, yaitu singkatan dari Nugget
Singkong. Ada dua varian nugget berdasarkan warnanya, yaitu Red Nugong dan White
Nugong. Pemilihan nama ini terlihat unik karena berbeda satu huruf dari kata “Dugong” agar
mudah diingat oleh para konsumen.

2. Jenis Produk
Produk ini merupakan makanan siap saji yang hanya tinggal dipanaskan (dipanggang)
atau di goreng saat akan disajikan. Bentuk nugget dengan lapisan tepung roti akan
membuatnya awet karena berada dalam kondisi kering. Dikemas dalam plastik dan kotak
dengan massa produk sebesar 250 gr.

3. Keunggulan Produk
Karena merupakan produk cepat saji, maka tidak direpotkan dengan proses penyiapan
sebelum disajikan. Kondisi yang kering dan dalam bentuk yang seragam serta tidak terlalu
besar sehingga mudah untuk dibawa dan disimpan di dalam freezer. Berfungsi sebagai
cemilan bagi semua kalangan umur.

4. Analisis SWOT
a. Strenght (Kekuatan)
- Bahan baku singkong yang banyak tersedia di Kota Bandung
- Bahan campuran (buah-buahan) juga banyak tersedia di Kota Bandung
- Cara pembuatan sangat sederhana dan tidak membutuhkan waktu dan ruang yang banyak
- Keunikan produk yang mudah dikenal oleh masyarakat
- Proses penyimpanan yang mudah di dalam freezer
- Produk yang dapat sekali makan dan mudah dalam penyajian

b. Weakness (Kelemahan)
- Bahan baku singkong yang mudah teroksidasi maka penyimpanan harus dalam kondisi
dingin
- Rasa yang belum khas (misalnya rasa buah) membuat produk ini sulit menjadi ikonik di
masyarakat
- pemroduksian masih dalam skala rumah tangga

c. Opportunity (kesempatan)
- Karena indonesia termasuk salah satu negara penghasil singkong terbesar di dunia, maka
produk ini mudah dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia.
- Menjadi nugget buah pertama yang dipasarkan secara umum di masyarakat
- Dengan kekhasan buah-buahan di Indonesia, maka varian dari nugget ini bisa bertambah
- Singkong yang sudah terkenal sebagai pengganti nasi, akan membuat produk kreatif ini
menjadi makanan pokok ataupun camilan di masyarakat

d. Threat (ancaman)
- Produk turunan singkong sudah banyak di pasaran
- Mutu produksi pertanian singkong yang sering berubah-ubah
- Minat masyarakat yang mudah berubah sesuai inovasi-inovasi baru dari bidang produk
pangan.

5. Manfaat Produk
a. Menjadi makanan pengganti nasi
b. Meningkatkan nilai ekonomi dari singkong
c. Meningkatkan pendapatan daerah dalam pengolahan singkong
d.Meningkatkan konsumsi singkong agar tidak terpaku pada beras sebagai bahan pangan
primer
e. Memberi variasi konsumsi makanan pada anak-anak
f. Memberi tambahan nutrisi bagi tubuh karena kandungan gizi pada nugget singkong
g. Menjadi camilan dan oleh-oleh lokal Kota Bandung

Anda mungkin juga menyukai