Ting/Jur : II/PAK
PSIKOLOGI
I. PENDAHULUAN
Psikologi pendidikan sangatlah penting bagi dunia pendidikan, dimana pengajar atau
seorang guru dapat mengenal kejiwaan setiap peserta didik, sehingga pendidikan dapat
dilaksanakan secara efektif. Psikologi pendidikan membahas tentang perilaku manusia. Kita
akan membahas secara mendalam mengenai pengertian psikologi pendidikan.
II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Psikologi
Secara etimologi psikologi berasal bahasa Yunani kuno yaitu pshyce yang artinya
jiwa dan logia berarti ilmu. Yang dimaksud dengan jiwa mengandung arti khusus, misalnya:
nyawa jiwa, sukma, atma, budi dll. Atau rohani roh-robbani, roh tamyis, roh hayati dll. Atau
geest, ziel betwustzin intuitie dan sebagainya.1 Hal ini membuktikan bahwa perkataan ‘jiwa’
ini mengandung beberapa sifat-sifat dari kebatinan manusia. Yang termasuk dalam ilmu
pengetahuan yang dinamakan ‘pshychology positif’ yaitu perkataan jiwa diartikan:
1
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 4-5.
2
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 2002), 4-5.
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia
1
Menurut Wilhem Wundt (1829)
Definisi psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang
timbul pada diri manusia, seperti perasaan panca indra, pikiran, feeling, dan kehendak.
Sehingga dapat DISIMPULKAN bahwa psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu
tentang jiwa yang mempelajari mengenai perilaku individu maupun kelompok dalam
berinteraksi dengan lingkungannya berupa yang tampak maupun yang tidak tampak atau yang
disadari maupun yang tidak disadari.4
1. Observasi
Suatu cara yaitu dengan mengamati tingkah laku dan memperhatikannya secara psikis.
Kemudian mencatat adanya perilaku yang menyimpang atau berbeda. Metode observasi ini
dibagi menjadi dua, yaitu metode observasi natural atau alami dan metode observasi
terkontrol. Observasi alamiah dilakukan secara alami yaitu pencatatan dan perhatian
difokuskan pada tingkah laku yang biasa ada tanpa dipengaruhi oleh faktor tambahan atau
mengubah- ubah suasana yang direncanakan. Misalnya yaitu observasi pada kehidupan anak
dari jam sekian ke jam sekian. Hal ini dilakukan untuk mengamati aspek kepribadian atau
perilaku tertentu. Hasil observasi tentu harus dipisahkan dengan tafsiran atau anggapan
observer.
Observasi terkontrol yaitu bilamana lingkungan dirubah atau dikondisikan sedemikian rupa
untuk tujuan observer dan berpengaruh pada hasil pengamatan yang diinginkan. Misalnya
ingin mengamati respon anak terhadap suatu lingkungan pergaulan tertentu, lalu melihat
4
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 11-12.
2
perubahan atau reaksi dari anak. Observasi ini bisa dilakukan secara berkelompok dengan
jenis kelamin yang sama dan waktu yang berbeda.
Metode tes yaitu dengan pertanyaan- pertanyaan yang diberikan seperti mengerjakan tugas.
Anak diberikan pertanyaan pertanyaan ini untuk dijawab secara mandiri. Dari hasil tugas
tersebut dapat mengukur perkembangan psikis anak dan alat ukurnya sudah standar secara
hati- hati. Tes standar cukup penting karena disini hasil akan dijumlahkan dan menghasilkan
skor individu dengan skor kelompok sama untuk menentukan bagaimana individu menjawab
pertannyaan tentang orang lain.
3. Eksperimen
Dalam metode eksperimen ini peneliti sengaja menimbulkan gerak atau pernyataan jiwa yang
dijadikan rangsangan –rangsangan. Segala perilaku yang diamati kemudian dicatat dan
didokumentasikan secara rinci. Peristiwa yang terjadi selama eksperimen berlangsung dapat
diulangi di lain waktu bila diperlukan dan merupakan kelebihan dari metode ini. Kelemahan
dari metode ini adalah situasi yang ada merupakan buatan maka subjek/ responden bisa saja
berpura- pura dan hasil yang didapatkan juga tidak real atau lebih banyak biasnya.
Dalam eksperimen ini beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu variabel bebas yang
mempengaruhi variabel terikat. Misalnya penelitian pada kelompok anak tentang pengaruh
kelompok bermain terhadap perkembangan bahasa. Pada penelitian seperti ini, variabel bebas
yang mungkin mempengaruhi perkembangan bahasa sangat banyak seperti umur, jenis
kelamin, status sosial, pendidikan orang tua, kondisi fisik, dan lainnya.
baca juga:
Kepribadian Dependen
Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala
Kepribadian Narsistik
Sindrom Wanita Super
Macam – Macam Sindrom pada Manusia
3
Kuesioner merupakan alat ukur atau suatu instrumen pengumpul data. Bentuknya bisa berisi
beberapa pertanyaan terkait apa yang ingin diketahui. Pertanyaan masing- masing dijawab
oleh responden dengan mandiri dan sesuai dengan apa yang ada pada dirinya. Kemudian
kuesioner di telaah per nomor dan diberikan skoring tertentu. Sehingga menghasilkan
keluaran skoring yang memiliki makna kesimpulan.
5. Studi Kasus
Studi kasus merupakan metode penyelidikan dalam psikologi pendidikan dengan mencari
tahu latar belakang, ekonomi, budaya, fisik, dan mental anak yang sedang diteliti. Metode ini
mungkin memerlukan tenaga yang cukup besar karena menginginkan data yang akurat dan
waktu yang juga lama sampai bertahun- tahun. Pencatatan dilakukan dari hal terkecil yang
memiliki unsur unsur perkembangan pada perilaku dan psikis anak didik. Studi kasus lebih
melihat dari banyak hal dari mulai unsur intrinsik dan ekstrinsik.
6. Metode Klinis
Merupakan metode psikologi pendidikan dengan cara mengamati sambil berbincang- bincang
atau bertanya jawab dan bermain bersama. Sambil melakukan hal hal tersebut atau interaksi,
peneliti mengamati tingkah laku, respon anak. Peneliti menggiring anak pada situasi
percakapan yang sesuai dengan keinginannya sehingga diperoleh data- data yang diinginkan.
Disini butuh keahlian dari peneliti untuk mampu berfikir terhadap apa yang ingin dia
tanyakan atau lakukan untuk membimbing dan mengarahkan partisipan namun juga perlu
kejelian dalam mengamati respon.
7. Proyeksi
Proyeksi yaitu metode psikologi pendidikan dengan cara pengambilan data yaitu memberikan
gambar- gambar atau tulisan tulisan berbentuk khas seperti sebuah permainan lalu
mempersilahkan responden untuk memberikan tanggapan, pengertian, atau
menterjemahkannya masing –masing sebagai proyeksi perilaku.
baca juga:
4
Teori Kepercayaan Diri
Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Cara Menghilangkan Rasa Gugup
Perkembangan Sosial Emosional
Perhatian yang Disukai Pria
8. Metode Intropeksi
9. Metode Retrospeksi
Merupakan metode psikologi pendidikan dengan cara mempelajari perubahan yang terjadi
atau pengalaman yang dimiliki individu di masa lampau. Hal yang ingin diketahui dan diteliti
sudah terjadi di masa lampau sehingga data data pengamatan bisa melalui data- data tertulis,
misalnya pada rekaman diri, buku diari, atau media yan gmenyimpan memori masa lalu. Bisa
juga dengan menanyakan pada partisipan tentang suatu situasi di masa lalu dan responnya
terhadap situasi tersebut.
Yaitu kebalikan dari introspeksi. Memiliki arti yaitu penyelidikan terhadap perubahan-
perubahan kejiwaan orang lain. Metode penyelidikan ini menghasilkan dugaan –dugaan yang
menghubungkan realitas fisik atau tingkah laku dalam keadaan psikis seseorang. Hal yang
diperhatikan hanya dapat ditangkap oleh panca indera peneliti saja. Hal yang diamati
merupakan apa yang tampak misalnya seperti gerak gerik. perkembangan atau respon psikis
tidak dapat diamati dengan metode ini.
Penyelidikan dilakukan secara tidak langsung kepada anak tanpa perantara atau pihak lain.
Hal yang diamati yaitu perkembangan anak mulai dari tingkah laku serta kejiwaannya.
5
Sumber atau perantara yang dimaksudkan bisa film, rekaman, orang tua, guru, biografi,
pengumpulan (buku-buku, gambar) dan lainnya. Pengamatan dilakukan oleh pihak lain dan
dipalorkan kepada peneliti. Atau bisa juga pemberian manipulasi situasi atau pikiran
diberikan melalui video, buku, gambar, atau alat lainnya.
Metode ini digunakan untuk menyelidiki perilaku anak dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa aspek perilaku atau tingkah laku yang diamati pada satu atau dua orang dalam
beberapa lama. Aspek yang diamati juga merupakan aspek- aspek perkembangan secara
menyeluruh. Misalnya mengamati proses perkembangan dari lahir hingga mati. Kelebihannya
semua proses perkembangan dapat diketahui dan diamati secara runtun. Kekurangan nya yaitu
hanya bergantung pada orang yang diselidiki saja dalam jangka waktu yang lama. Terlebih
lagi apabila responden yang diamati meninggal sebelum batas waktu perkembangan yang
diinginkan. Contoh lain yaitu misalnya pada ibu hamil yang diteliti mulai dari fase
pemeriksaan awal positif hami, sampai dengan melahirkan dan juga proses menyusui bayi.
Hal hal yang diamati meliputi respon tingkah laku dan psikis.
baca juga:
Cara untuk menyelidiki orang orang dari kelompok umur yang berbeda. Pendekatan ini pada
dasarnya menjadikan sasaran pada sejumlah besar anak- anak dan dilakukan dengan kurun
waktu yang tidak lama bisa satu atau sampai tiga bulan saja. Partisipan dengan umur yang
sama akan dikelompokkan untuk diamati secara serempak tingkah laku dan respon psikisnya
dalam suatu situasi yang sama. Pengamatan secara serentak inilah yang menyingkat waktu.
6
Metode psikologi pendidikan yang satu ini yaitu membandingkan anak- anak dari umur yang
sama tetapi hidup dalam latar belakang budaya yang berbeda atau lingkungan yang berbeda.
Peneliti akan melihat perbedaan dalam perkembangan perilaku dan psikisnya melalui tata cara
mendidik dan aturan sosial budaya yang ada pada lingkungannya masing- masing. Pendekatan
ini beranggapan bahwa alam dan budaya berpengaruh terhadap pembentukan perilaku dan
psikis anak. Misalnya terdapat perbedaan dari anak yang tinggal di kota dan anak yang tinggal
di desa atau anak yang berasal dari keluarga dengan suku tertentu.
Metode direct diwakili oleh banyak metode psikologi pendidikan diatas yaitu dimana peneliti
berhubungan langsung dengan partisipan dan mengamati secara langsung tingkah laku dan
psikis partisipan. Metode direct dilakukan sendiri oleh peneliti dan tidak diwakilkan pada
orang lain. Pengamatan bisa dilakukan dengan sepengetahuan partisipan ataupun secara tidak
tahu, misalnya pada anak- anak dimana peneliti meminta ijinnya pada orang tua. Apabila
partisipan mengetahui hal tersebut kemungkinan didapatkan data bias sanagt tinggi karena
partisipan dapat mengendalikan diri.
2. Psikologi Sosial
Bidang kajian psikologi sosial ini menguraikan aktivitas manusia yang berkaitan
dengan kondisi dan situasi sosial. Bidang ini merupakan kajian ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku individu sebagai fungsi dari rangsang sosial. Ilmu ini hanya
mempelajari gejala dalam kondisi yang terkontrol, perkiraan, spekulasi.
7
3. Psikologi Pendidikan
Ilmu psikologi pendidikan mempelajari tentang masalah psikologis yang terjadi pada
dunia pendidikan. Bidang kajian psikologi ini berkaitan dengan bagaimana cara siswa
mempelajari segala sesuatu dan sejauh mana perkembangan siswa tersebut. Termasuk
di dalamnya adalah pendidikan yang diberikan oleh guru, masyarakat dan orang tua
yang saling mempengaruhi.
4. Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian mempelajari tingkah laku manusia dalam melakukan penyesuaian diri
dengan lingkungannya. Individu berinteraksi dengan individu lainnya dengan menggunakan
kepribadiannya masing – masing. Sebab itu psikologi kepribadian berhubungan dengan
psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sebagai hasil dari perkembangan individu sejak
kecil dalam lingkup sosialnya.
5. Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan merupakan ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia
berdasarkan dengan lingkungan tempat tinggalnya yang mempengaruhi dari segi
sosial, lingkungan binaan maupun alam sekitar. Bidang ini juga mempelajari
kebudayaan dan juga kearifan lokal dari suatu tempat yang dapat mempengaruhi sikap
dan mental seseorang.
6. Psikodiagnostik
Bidang ini merupakan sebuah studi ilmiah tentang berbagai metode yang digunakan
untuk membuat suatu diagnosis dalam bidang psikologis yang bertujuan untuk
memperlakukan manusia dengan perlakuan yang lebih tepat. Metode ini digunakan
untuk menetapkan kelainan psikis agar dapat memberikan bantuan yang tepat dan
akurat sesuai dengan masalahnya.
7. Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal merupakan macam – macam psikologi khusus yang mempelajari
keadaan penyimpangan dari sesuatu yang normal. Salah satu cabang ilmu psikologi
yang mempelajari pola perilaku yang abnormal dan membantu orang yang mengalami
abnormalitas dengan cara – cara tertentu. Istilah lain untuk psikologi abnormal adalah
psikopatologi, perilaku maladaptive, mental disorder, mental illness, dan lain – lain.
8
8. Psikologi Kriminal
Psikologi kriminal mempelajari tentang hal – hal yang berhubungan dengan kejahatan
atau kriminalitas. Objek studi dalam psikologi kriminal antara lain perilaku yang
menyimpang yang dapat berurusan dengan hukum dan perilaku yang melanggar
hukum dan norma – norma keadilan dalam masyarakat.
9. Psikologi Perusahaan
Merupakan macam – macam psikologi khusus berupa cabang psikologi yang
mempelajari tentang perilaku manusia di tempat kerjanya. Fokus ilmu dari psikologi
perusahaan ini adalah mempelajari pengambilan keputusan berkelompok, semangat
dan motivasi kerja karyawan, produktivitas, stres pekerjaan, seleksi pegawai,
pemasaran, dan sebagainya yang berhubungan dengan keadaan di dalam suatu
perusahaan.
10
Bidang ilmu dalam psikologi ini membahas tentang perbedaan yang ada antara
individu yang satu dengan lainnya, seperti bakat dan inteligensi anak. Selain itu juga
cara menentukan bagaimana cara untuk menentukan perbedaan – perbedaan yang ada.
Tujuan dari psikologi komunikasi adalah untuk menghasilkan proses komunikasi yang
efektif dan peranan psikologi komunikasi dalam hubungan antar manusia sangat besar
untuk membantu proses komunikasi yang efektif tersebut. Cabang ilmu ini
mempelajari proses penerimaan dan pengolahan informasi serta pengaruhnya terhadap
diri individu, dan proses penyampaian energi dari indera kepada otak.
11
sayang, sosialisasi , fungsi ekonomi dan juga penentu status seseorang dalam
masyarakat.
5
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 23
6
Ibid, 23
12
berhubungan dengan manusia, mempelajari manusia dalam hidup bermasyarakat, karena itu
baik psikologi maupun sosiologi yang membicarakan manusia, tidaklah mengherankan pada
suatu waktu ada titik-titik temu di dalam meninjau manusia itu, misalnya dari tingkah laku.
Tinjauan penting dalam sosiologi adalah hidup bermasyarakat sedangkan psikologi ialah
bahwa tingkah laku sebagai manifestasi hidup kejiwaan yang didorong oleh motif tertentu. 7
7
Ibid, 23
8
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 25
9
Ibid, 25
10
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 26
13
Psikologi dan agama merupakan dua hal yang sangat erat hubungannya, mengingat
agama sejak turunnya kepada Rasul diajarkan kepada manusia dasar-dasar yang disesuaikan
dengan kondisi dan situasi psikologi. Tanpa dasar tersebut agama sulit mendapat tempat di
dalam jiwa manusia. Di dalam agama terdapat ajaran tentang cara agar manusia mau
menerima petunjuk Tuhannya sehingga manusia itu sendiri tanpa paksaan bersedia.11Agama
juga menyangkut masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia.12Psikologi
sangatlah penting di dalam agama untuk mengenal tentang jiwa setiap manusia.
8. Psikologi Perkembagan
Dalam proses perkembagan jelas adanya perubahan-perubahan yang meliputi aspek
fisik, intelektual, sosial, moral, bahasa, emosi dan perasaaan juga minat, motivasi, sikap,
kepribadian, bakat, dan kreativitas. Di dalam setiap aspek tersebut pada dasarnya membuat
kombinasi-kombinasi atau hubungan baru yang kemudian membentuk spesialisasi fisik dan
psikologis yang berbeda antara manusia yang satu dan yang lainnya. 14
9. Psikologi Konseling
Dalam ilmu psikologi menunjukkan bahwa adanya kepentingan mempelajari
perilaku manusia dalam situasi khusus atau dalam bidang-bidang tertentu sehingga muncul
psikologi khusus, seperti: psikilogi kriminal, psikologi remaja, psikologi keperawatan,
psikologi perkembangan, psikologi pendidikan dan psikologi konseling. Psikologi konseling
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan psikis klien dalam proses konseling.
Psikologi konseling merupakan psikologi khusus yaitu yang fokus mempelajari kejiwaan dan
tingah laku klien yang sedang mengalami problem dalam kehidupan. 15
11
Ibid, 26
12
Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), 11
13
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 5.
14
Yudrik Jahja,Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2011), 1.
15
Zulfan Saam, Psikologi Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 5.
14
Bagimana kita dapat mempelajari jiwa. Memang sulit dikatakan dimakah jiwa itu.
Lebih sulit lagi untuk menggambarkan apakah dan bagaimanakah jiwa itu. Dan kalau kita
berusaha meneliti mengenai “apa” jiwa itu tentunya kita akan sampai pada berbagai konsep
filsafat maupun konsep agama. Hal itu tentu akan membantu kita dalam usaha mengerti jiwa
itu. Sangat penting bagi kita apa yang dapat diketahui mengenai jiwa dan bagaimana
mempelajari jiwa orang, sehingga pengetahuan tersebut dapat mendasari perawatan seseorang
pasien dan akan mempercepat proses penyembuhannya.16 Psikologi sangat penting bagi
perawatan karena hal ini mempelajari tentang kejiwaan manusia profesi perawatan juga
berhubungan erat dengan manusia yang fisiknya sakit dan otomatis secara psikis juga
mengalami sakit.
16
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta: gunung Mulia, 1987), 3
15