Anda di halaman 1dari 15

Nama : Matilda Yurdita Gea

M. Kuliah : Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran PAK

Ting/Jur : II/PAK

Dosen : Dr. Setia Ulina Tarigan

PSIKOLOGI

I. PENDAHULUAN
Psikologi pendidikan sangatlah penting bagi dunia pendidikan, dimana pengajar atau
seorang guru dapat mengenal kejiwaan setiap peserta didik, sehingga pendidikan dapat
dilaksanakan secara efektif. Psikologi pendidikan membahas tentang perilaku manusia. Kita
akan membahas secara mendalam mengenai pengertian psikologi pendidikan.

II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Psikologi

Secara etimologi psikologi berasal bahasa Yunani kuno yaitu pshyce yang artinya
jiwa dan logia berarti ilmu. Yang dimaksud dengan jiwa mengandung arti khusus, misalnya:
nyawa jiwa, sukma, atma, budi dll. Atau rohani roh-robbani, roh tamyis, roh hayati dll. Atau
geest, ziel betwustzin intuitie dan sebagainya.1 Hal ini membuktikan bahwa perkataan ‘jiwa’
ini mengandung beberapa sifat-sifat dari kebatinan manusia. Yang termasuk dalam ilmu
pengetahuan yang dinamakan ‘pshychology positif’ yaitu perkataan jiwa diartikan:

a. Kekuatan yang menyebabkan hidupnya manusia


b. Menyebabkan manusia dapat berpikir, berperasaan dan berkehendak (budi)
c. Menyebabkan orang mengerti atau insyaf akan segala gerak jiwanya” (Ki Hadjar
Dewantara, 1962:425).2
Pengertian psikologi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah ilmu
yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada
perilaku. Bisa juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.3

1
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 4-5.
2
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 2002), 4-5.
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia
1
Menurut Wilhem Wundt (1829)
Definisi psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang
timbul pada diri manusia, seperti perasaan panca indra, pikiran, feeling, dan kehendak.

Menurut Jhon Locke


Definisi psikologi adalah semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa
manusia. Diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat indranya.

Sehingga dapat DISIMPULKAN bahwa psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu
tentang jiwa yang mempelajari mengenai perilaku individu maupun kelompok dalam
berinteraksi dengan lingkungannya berupa yang tampak maupun yang tidak tampak atau yang
disadari maupun yang tidak disadari.4

2.2. Kedudukan Psikologi


2.3. Ruang lingkup Psikologi
2.4. Metode-metode Psikologi

1. Observasi

Suatu cara yaitu dengan mengamati tingkah laku dan memperhatikannya secara psikis.
Kemudian mencatat adanya perilaku yang menyimpang atau berbeda. Metode observasi ini
dibagi menjadi dua, yaitu metode observasi natural atau alami dan metode observasi
terkontrol. Observasi alamiah dilakukan secara alami yaitu pencatatan dan perhatian
difokuskan pada tingkah laku yang biasa ada tanpa dipengaruhi oleh faktor tambahan atau
mengubah- ubah suasana yang direncanakan. Misalnya yaitu observasi pada kehidupan anak
dari jam sekian ke jam sekian. Hal ini dilakukan untuk mengamati aspek kepribadian atau
perilaku tertentu. Hasil observasi tentu harus dipisahkan dengan tafsiran atau anggapan
observer.

Observasi terkontrol yaitu bilamana lingkungan dirubah atau dikondisikan sedemikian rupa
untuk tujuan observer dan berpengaruh pada hasil pengamatan yang diinginkan. Misalnya
ingin mengamati respon anak terhadap suatu lingkungan pergaulan tertentu, lalu melihat

4
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 11-12.
2
perubahan atau reaksi dari anak. Observasi ini bisa dilakukan secara berkelompok dengan
jenis kelamin yang sama dan waktu yang berbeda.

2. Tes atau metode seperti tugas

Metode tes yaitu dengan pertanyaan- pertanyaan yang diberikan seperti mengerjakan tugas.
Anak diberikan pertanyaan pertanyaan ini untuk dijawab secara mandiri. Dari hasil tugas
tersebut dapat mengukur perkembangan psikis anak dan alat ukurnya sudah standar secara
hati- hati. Tes standar cukup penting karena disini hasil akan dijumlahkan dan menghasilkan
skor individu dengan skor kelompok sama untuk menentukan bagaimana individu menjawab
pertannyaan tentang orang lain.

3. Eksperimen

Dalam metode eksperimen ini peneliti sengaja menimbulkan gerak atau pernyataan jiwa yang
dijadikan rangsangan –rangsangan. Segala perilaku yang diamati kemudian dicatat dan
didokumentasikan secara rinci. Peristiwa yang terjadi selama eksperimen berlangsung dapat
diulangi di lain waktu bila diperlukan dan merupakan kelebihan dari metode ini. Kelemahan
dari metode ini adalah situasi yang ada merupakan buatan maka subjek/ responden bisa saja
berpura- pura dan hasil yang didapatkan juga tidak real atau lebih banyak biasnya.

Dalam eksperimen ini beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu variabel bebas yang
mempengaruhi variabel terikat. Misalnya penelitian pada kelompok anak tentang pengaruh
kelompok bermain terhadap perkembangan bahasa. Pada penelitian seperti ini, variabel bebas
yang mungkin mempengaruhi perkembangan bahasa sangat banyak seperti umur, jenis
kelamin, status sosial, pendidikan orang tua, kondisi fisik, dan lainnya.

baca juga:

 Kepribadian Dependen
 Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala
 Kepribadian Narsistik
 Sindrom Wanita Super
 Macam – Macam Sindrom pada Manusia

4. Kuesioner atau Angket

3
Kuesioner merupakan alat ukur atau suatu instrumen pengumpul data. Bentuknya bisa berisi
beberapa pertanyaan terkait apa yang ingin diketahui. Pertanyaan masing- masing dijawab
oleh responden dengan mandiri dan sesuai dengan apa yang ada pada dirinya. Kemudian
kuesioner di telaah per nomor dan diberikan skoring tertentu. Sehingga menghasilkan
keluaran skoring yang memiliki makna kesimpulan.

5. Studi Kasus

Studi kasus merupakan metode penyelidikan dalam psikologi pendidikan dengan mencari
tahu latar belakang, ekonomi, budaya, fisik, dan mental anak yang sedang diteliti. Metode ini
mungkin memerlukan tenaga yang cukup besar karena menginginkan data yang akurat dan
waktu yang juga lama sampai bertahun- tahun. Pencatatan dilakukan dari hal terkecil yang
memiliki unsur unsur perkembangan pada perilaku dan psikis anak didik. Studi kasus lebih
melihat dari banyak hal dari mulai unsur intrinsik dan ekstrinsik.

6. Metode Klinis

Merupakan metode psikologi pendidikan dengan cara mengamati sambil berbincang- bincang
atau bertanya jawab dan bermain bersama. Sambil melakukan hal hal tersebut atau interaksi,
peneliti mengamati tingkah laku, respon anak. Peneliti menggiring anak pada situasi
percakapan yang sesuai dengan keinginannya sehingga diperoleh data- data yang diinginkan.
Disini butuh keahlian dari peneliti untuk mampu berfikir terhadap apa yang ingin dia
tanyakan atau lakukan untuk membimbing dan mengarahkan partisipan namun juga perlu
kejelian dalam mengamati respon.

7. Proyeksi

Proyeksi yaitu metode psikologi pendidikan dengan cara pengambilan data yaitu memberikan
gambar- gambar atau tulisan tulisan berbentuk khas seperti sebuah permainan lalu
mempersilahkan responden untuk memberikan tanggapan, pengertian, atau
menterjemahkannya masing –masing sebagai proyeksi perilaku.

baca juga:

4
 Teori Kepercayaan Diri
 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri
 Cara Menghilangkan Rasa Gugup
 Perkembangan Sosial Emosional
 Perhatian yang Disukai Pria

8. Metode Intropeksi

Merupakan penyelidikan yang dilakukan dengan sengaja memperhatikan proses kejiwaan


anak dan juga perilaku yang dilakukan oleh anak itu sendiri. Pada intinya metode instropeksi
ini yaitu melihat diri sendiri melalui pandangan diri sendiri. Peneliti disini meminta pada
partisipan untuk memberikan penilaian terhadap diri nya sendiri setelah melakukan tahap
instropeksi diri atau evaluasi dirinya terhadap apa yang sudah dilakukannya.

9. Metode Retrospeksi

Merupakan metode psikologi pendidikan dengan cara mempelajari perubahan yang terjadi
atau pengalaman yang dimiliki individu di masa lampau. Hal yang ingin diketahui dan diteliti
sudah terjadi di masa lampau sehingga data data pengamatan bisa melalui data- data tertulis,
misalnya pada rekaman diri, buku diari, atau media yan gmenyimpan memori masa lalu. Bisa
juga dengan menanyakan pada partisipan tentang suatu situasi di masa lalu dan responnya
terhadap situasi tersebut.

10. Metode Ekstrospeksi

Yaitu kebalikan dari introspeksi. Memiliki arti yaitu penyelidikan terhadap perubahan-
perubahan kejiwaan orang lain. Metode penyelidikan ini menghasilkan dugaan –dugaan yang
menghubungkan realitas fisik atau tingkah laku dalam keadaan psikis seseorang. Hal yang
diperhatikan hanya dapat ditangkap oleh panca indera peneliti saja. Hal yang diamati
merupakan apa yang tampak misalnya seperti gerak gerik. perkembangan atau respon psikis
tidak dapat diamati dengan metode ini.

11. Metode Indirect

Penyelidikan dilakukan secara tidak langsung kepada anak tanpa perantara atau pihak lain.
Hal yang diamati yaitu perkembangan anak mulai dari tingkah laku serta kejiwaannya.
5
Sumber atau perantara yang dimaksudkan bisa film, rekaman, orang tua, guru, biografi,
pengumpulan (buku-buku, gambar) dan lainnya. Pengamatan dilakukan oleh pihak lain dan
dipalorkan kepada peneliti. Atau bisa juga pemberian manipulasi situasi atau pikiran
diberikan melalui video, buku, gambar, atau alat lainnya.

12. Pendekatan Longitudinal

Metode ini digunakan untuk menyelidiki perilaku anak dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa aspek perilaku atau tingkah laku yang diamati pada satu atau dua orang dalam
beberapa lama. Aspek yang diamati juga merupakan aspek- aspek perkembangan secara
menyeluruh. Misalnya mengamati proses perkembangan dari lahir hingga mati. Kelebihannya
semua proses perkembangan dapat diketahui dan diamati secara runtun. Kekurangan nya yaitu
hanya bergantung pada orang yang diselidiki saja dalam jangka waktu yang lama. Terlebih
lagi apabila responden yang diamati meninggal sebelum batas waktu perkembangan yang
diinginkan. Contoh lain yaitu misalnya pada ibu hamil yang diteliti mulai dari fase
pemeriksaan awal positif hami, sampai dengan melahirkan dan juga proses menyusui bayi.
Hal hal yang diamati meliputi respon tingkah laku dan psikis.

baca juga:

 Cara Memaafkan Diri Sendiri


 Tanda Tanda Anoreksia
 Macam Macam Halusinasi
 Macam Macam Bakat dalam Diri
 Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri

13. Pendekatan Transversal

Cara untuk menyelidiki orang orang dari kelompok umur yang berbeda. Pendekatan ini pada
dasarnya menjadikan sasaran pada sejumlah besar anak- anak dan dilakukan dengan kurun
waktu yang tidak lama bisa satu atau sampai tiga bulan saja. Partisipan dengan umur yang
sama akan dikelompokkan untuk diamati secara serempak tingkah laku dan respon psikisnya
dalam suatu situasi yang sama. Pengamatan secara serentak inilah yang menyingkat waktu.

14. Pendekatan Lintas Budaya

6
Metode psikologi pendidikan yang satu ini yaitu membandingkan anak- anak dari umur yang
sama tetapi hidup dalam latar belakang budaya yang berbeda atau lingkungan yang berbeda.
Peneliti akan melihat perbedaan dalam perkembangan perilaku dan psikisnya melalui tata cara
mendidik dan aturan sosial budaya yang ada pada lingkungannya masing- masing. Pendekatan
ini beranggapan bahwa alam dan budaya berpengaruh terhadap pembentukan perilaku dan
psikis anak. Misalnya terdapat perbedaan dari anak yang tinggal di kota dan anak yang tinggal
di desa atau anak yang berasal dari keluarga dengan suku tertentu.

15. Metode Direct

Metode direct diwakili oleh banyak metode psikologi pendidikan diatas yaitu dimana peneliti
berhubungan langsung dengan partisipan dan mengamati secara langsung tingkah laku dan
psikis partisipan. Metode direct dilakukan sendiri oleh peneliti dan tidak diwakilkan pada
orang lain. Pengamatan bisa dilakukan dengan sepengetahuan partisipan ataupun secara tidak
tahu, misalnya pada anak- anak dimana peneliti meminta ijinnya pada orang tua. Apabila
partisipan mengetahui hal tersebut kemungkinan didapatkan data bias sanagt tinggi karena
partisipan dapat mengendalikan diri.

2.5. Macam-macam Psikologi


1. Psikologi Perkembangan
Salah satu macam – macam psikologi khusus adalah kajian psikologi perkembangan.
Kajian psikologi ini disebut juga sebagai psikologi genetis yaitu ilmu psikologi yang
membicarakan perkembangan psikis manusia mulai dari kecil hingga tua. Psikologi
perkembangan mencakup bidang atau kajian psikologi anak, psikologi puber,
psikologi pemuda, psikologi orang dewasa dan psikologi orang tua.

2. Psikologi Sosial
Bidang kajian psikologi sosial ini menguraikan aktivitas manusia yang berkaitan
dengan kondisi dan situasi sosial. Bidang ini merupakan kajian ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku individu sebagai fungsi dari rangsang sosial. Ilmu ini hanya
mempelajari gejala dalam kondisi yang terkontrol, perkiraan, spekulasi.

7
3. Psikologi Pendidikan
Ilmu psikologi pendidikan mempelajari tentang masalah psikologis yang terjadi pada
dunia pendidikan. Bidang kajian psikologi ini berkaitan dengan bagaimana cara siswa
mempelajari segala sesuatu dan sejauh mana perkembangan siswa tersebut. Termasuk
di dalamnya adalah pendidikan yang diberikan oleh guru, masyarakat dan orang tua
yang saling mempengaruhi.

4. Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian mempelajari tingkah laku manusia dalam melakukan penyesuaian diri
dengan lingkungannya. Individu berinteraksi dengan individu lainnya dengan menggunakan
kepribadiannya masing – masing. Sebab itu psikologi kepribadian berhubungan dengan
psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sebagai hasil dari perkembangan individu sejak
kecil dalam lingkup sosialnya.

5. Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan merupakan ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia
berdasarkan dengan lingkungan tempat tinggalnya yang mempengaruhi dari segi
sosial, lingkungan binaan maupun alam sekitar. Bidang ini juga mempelajari
kebudayaan dan juga kearifan lokal dari suatu tempat yang dapat mempengaruhi sikap
dan mental seseorang.

6. Psikodiagnostik
Bidang ini merupakan sebuah studi ilmiah tentang berbagai metode yang digunakan
untuk membuat suatu diagnosis dalam bidang psikologis yang bertujuan untuk
memperlakukan manusia dengan perlakuan yang lebih tepat. Metode ini digunakan
untuk menetapkan kelainan psikis agar dapat memberikan bantuan yang tepat dan
akurat sesuai dengan masalahnya.

7. Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal merupakan macam – macam psikologi khusus yang mempelajari
keadaan penyimpangan dari sesuatu yang normal. Salah satu cabang ilmu psikologi
yang mempelajari pola perilaku yang abnormal dan membantu orang yang mengalami
abnormalitas dengan cara – cara tertentu. Istilah lain untuk psikologi abnormal adalah
psikopatologi, perilaku maladaptive, mental disorder, mental illness, dan lain – lain.

8
8. Psikologi Kriminal
Psikologi kriminal mempelajari tentang hal – hal yang berhubungan dengan kejahatan
atau kriminalitas. Objek studi dalam psikologi kriminal antara lain perilaku yang
menyimpang yang dapat berurusan dengan hukum dan perilaku yang melanggar
hukum dan norma – norma keadilan dalam masyarakat.

9. Psikologi Perusahaan
Merupakan macam – macam psikologi khusus berupa cabang psikologi yang
mempelajari tentang perilaku manusia di tempat kerjanya. Fokus ilmu dari psikologi
perusahaan ini adalah mempelajari pengambilan keputusan berkelompok, semangat
dan motivasi kerja karyawan, produktivitas, stres pekerjaan, seleksi pegawai,
pemasaran, dan sebagainya yang berhubungan dengan keadaan di dalam suatu
perusahaan.

10. Psikologi Konseling


Macam – macam psikologi khusus ini berupa salah satu bidang psikologi terapan yang
perannya ada dalam salah satu disiplin kesehatan mental untuk memahami berbagai
masalah psikologis dengan menggunakan prinsip – prinsip psikologi. Psikologi
konseling merupakan ilmu terapan yang berusaha menciptakan, menerapkan dan juga
menyebarkan pengetahuan mengenai penanggulangan gangguan fungsi psikologis
manusia, dan mempelajari hubungan antara terapis dan kliennya.

11. Psikologi Eksperimen


Cabang ilmu dari macam – macam psikologi khusus ini menggunakan metode
eksperimen untuk mempelajari tingkah laku manusia atau terkadang juga
menggunakan hewan untuk meneliti mengenai sensasi dan persepsi, proses kognitif,
proses belajar, dan motivasi. Selain itu para psikolog eksperimen juga akan
mengembangkan metode pengukuran dan pengontrolan yang tepat untuk setiap
penelitian yang dilakukan dalam ilmu psikologi eksperimen.

12. Psikologi Behavioral Neuroscience


Bidang ini mempelajari peran dari sistem saraf pusat yang dapat mengendalikan
perilaku manusia dan juga hewan. Fokus bidang ini adalah kajian pada proses biologis
9
khususnya peranan otak terhadap perilaku. Subjek penelitian adalah hewan dan para
peneliti akan membandingkan penemuan pada hewan dengan manusia.

13. Psikologi Klinis


Bidang kajian ini mempelajari tentang bagaimana caranya memahami dan
memulihkan keadaan psikologis seseorang menjadi normal kembali. Contohnya jika
ada orang yang mengalami depresi, maka psikologi klinis membahas tindakan apa
yang harus dilakukan untuk memulihkan kondisi mental orang tersebut dan cara
penanganan yang paling tepat untuk masalahnya.

14. Psikologi Faal


Psikologi faal merupakan salah satu dari macam – macam psikologi khusus yang
mempelajari perilaku manusia dan hubungannya dengan fungsi organ – organ dalam
tubuh dan cara bekerja organ – organ tersebut. Contohnya, psikologi faal mempelajari
mengenai bagaimana otot – otot tubuh akan bekerja ketika seseorang sedang merasa
kesal, marah, lelah dan lain sebagainya.

15. Psikologi Komunitas


Pada dasarnya bidang kajian ini terhubung dengan sistem sosial, serta kesejahteraan
serta kesehatan individu yang berhubungan dengan masyarakat. Bidang kajian ini
diartikan sebagai satu pendekatan terhadap kesehatan mental yang tekananya ada pada
peran lingkungan dalam berdaya menciptakan atau mengurangi masalah. Fokus
psikologi komunitas ada pada masalah kesehatan mental dan sosial pada masyarakat
dan komunitas – komunitas pribadi.

16. Psikologi Kesehatan


Merupakan bagian dari psikologi klinis, penerapan psikologi sosial dalam bidang
kesehatan berfokus pada kajian dan fungsi kesehatan seseorang terhadap dirinya
sendiri dan lingkungan sekitarnya, termasuk juga penyebab dan faktor yang berkaitan
dengan masalah kesehatan seseorang. Pengetahuan mengenai psikologi kesehatan
dapat digunakan sebagai cara untuk mengubah pola perilaku kesehatan dan
mengurangi pengaruh stres psikososial.

17. Psikologi Diferensial

10
Bidang ilmu dalam psikologi ini membahas tentang perbedaan yang ada antara
individu yang satu dengan lainnya, seperti bakat dan inteligensi anak. Selain itu juga
cara menentukan bagaimana cara untuk menentukan perbedaan – perbedaan yang ada.

18. Psikologi Medis


Yaitu ilmu psikologi yang diterapkan di bidang kedokteran yang tujuannya untuk
mempercepat penyembuhan pasien menggunakan wawasan psikologi. Dokter
berusaha memahami keadaan psikologis para pasien untuk dapat menetapkan diagnosa
dan terapi yang tepat untuk kesembuhan pasien.

19. Psikologi Organisasi


Suatu organisasi biasanya dibentuk untuk mencapai tujuan bersama oleh sekelompok
orang yang tidak dapat dicapai dengan sendirian. Psikologi organisasi meneliti tingkah
laku dan hubungan para anggotanya, terutama dalam dunia kerja dan dalam
lingkungan organisasi.

20. Psikologi Industri


Psikologi industri dan organisasi berkaitan erat karena organisasi tersebut juga
merupakan bagian dari suatu industri. Psikologi ini mempelajari tingkah laku manusia
dalam bidang industri, yaitu suatu badan usaha yang berkegiatan untuk mengolah
bahan menjadi satu barang atau jasa.

21. Psikologi Komunikasi

Tujuan dari psikologi komunikasi adalah untuk menghasilkan proses komunikasi yang
efektif dan peranan psikologi komunikasi dalam hubungan antar manusia sangat besar
untuk membantu proses komunikasi yang efektif tersebut. Cabang ilmu ini
mempelajari proses penerimaan dan pengolahan informasi serta pengaruhnya terhadap
diri individu, dan proses penyampaian energi dari indera kepada otak.

22. Psikologi Keluarga


Ini merupakan cabang dari ilmu psikologi yang berhubungan dan meneliti tentang
keluarga. Pengertian keluarga yaitu sebuah kelompok yang terdiri dari minimal dua
orang yang dihubungkan oleh ikatan pernikahan. Berbagai fungsi dalam keluarga
antara lain sebagai pengatur keturunan, pemelihara, pelindung, sarana mendidik, kasih

11
sayang, sosialisasi , fungsi ekonomi dan juga penentu status seseorang dalam
masyarakat.

2.6. Hubungan Psikologi dan ilmu lainnya


Psikologi sebagai ilmu yang meneropong atau mempelajari keadaan manusia, dan
tentu mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang sama-sama mempelajari tentang
keadaan manusia. Hal ini akan memberi gambaran bahwa manusia sebagai makhluk hidup
tidak hanya dipelajari oleh psikologi saja, tetapi juga dipelajari oleh ilmu-ilmu lain. 5 Manusia
sebagai makhluk yang juga hidup dalam kebudayaan maka psikologi mempunyai hubungan
dengan ilmu budaya dan filsafat.

Hubungan psikologi dengan ilmu pengetahuan antara lain:

1. Hubungan Psikologi dengan Biologi


Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang
hidup menjadi objek dari biologi. Oleh karena biologi berobjekkan benda-benda yang hidup
maka cukup banyak ilmu yang tergabung di dalamnya. Oleh karena itu, keduanya
membicarakan objeknya yaitu manusia. Meskipun masing-masing ilmu itu meninjau dari
sudut yang yang berlainan, namun pada segi-segi yang tertentu kadang-kadang kedua ilmu itu
ada titik-titik pertemuan.6 Oleh sebab itulah keduanya mempunyai hubungan khususnya
dalam objek tetapi mengenai ilmu tentang manusia dipelajari oleh psikologi. Biologi
membahas keturunan yang berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan yang turun-temurun.
Psikologi juga membahas soal keturunan misalnya sifat atau tingkah laku manusia. Maka
dengan mempelajari kedua hal ini baik psikologi maupun biologi sangatlah membantu dalam
memperoleh wawasan yang lebih luas.

2. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi


Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam hubungan
golongan. Ia mempelajari hubungan-hubungan antara semua manusia. Manusia sebagai
makhluk sosial juga menjadi objek dari sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang

5
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 23
6
Ibid, 23
12
berhubungan dengan manusia, mempelajari manusia dalam hidup bermasyarakat, karena itu
baik psikologi maupun sosiologi yang membicarakan manusia, tidaklah mengherankan pada
suatu waktu ada titik-titik temu di dalam meninjau manusia itu, misalnya dari tingkah laku.
Tinjauan penting dalam sosiologi adalah hidup bermasyarakat sedangkan psikologi ialah
bahwa tingkah laku sebagai manifestasi hidup kejiwaan yang didorong oleh motif tertentu. 7

3. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam


Ilmu pengetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
psikologi. Dengan memisahkan diri dari filsafat, ilmu pengetahuan alam mengalami kemajuan
yang cukup cepat, hingga ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembagan ilmu-
ilmu lain, termasuk psikologi. Pengaruh ilmu pengetahuan alam psikologi dapat diakui
sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri terlepas dari filsafat walaupun ternyata bahwa metode
ilmu pengetahuan alam kurang mungkin digunakan seluruhnya terhadap psikologi.
Disebabkan karena perbedaan objeknya. Ilmu pengetahuan alam berobjekkan benda-benda
mati, sedangkan psikologi berobjekkan manusia yang hidup8

4. Hubungan Psikologi dengan Filsafat


Manusia sebagai makhluk hidup yang merupakan objek dari filsafat yang antara lain
membicarakan soal hakikat kodrat manusia. Tujuan hidup manusia dan sebagainya. Sekalipun
psikologi pada akhirnya memisahkan diri dari filsafat tetapi psikologi masih tetap mempunyai
hubungan dengan filsafat. 9

5. Hubungan Psikologi dengan Pedagogis


Kedua ilmu ini hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain, oleh karena
mempunyai hubungan timbal balik. Pedagogis sebagai ilmu yang bertujuan untuk
memberikan bimbingan manusia sejak dari lahir sampai mati tidak akan sukses, bilamana
tidak mendasarkan diri dari psikologi, yang tugasnya memang menunjukkan perkembangan
hidup manusia sepanjang masa, bahkan ciri dan wataknya serta kepribadiaanya. Oleh karena
eratnya tugas antara keduanya maka timbul “educational psychology” (Ilmu jiwa
pendidikan).10

6. Hubungan Psikologi dengan Agama

7
Ibid, 23
8
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 25
9
Ibid, 25
10
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 26
13
Psikologi dan agama merupakan dua hal yang sangat erat hubungannya, mengingat
agama sejak turunnya kepada Rasul diajarkan kepada manusia dasar-dasar yang disesuaikan
dengan kondisi dan situasi psikologi. Tanpa dasar tersebut agama sulit mendapat tempat di
dalam jiwa manusia. Di dalam agama terdapat ajaran tentang cara agar manusia mau
menerima petunjuk Tuhannya sehingga manusia itu sendiri tanpa paksaan bersedia.11Agama
juga menyangkut masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia.12Psikologi
sangatlah penting di dalam agama untuk mengenal tentang jiwa setiap manusia.

7. Psikologi dalam Pendidikan


Psikologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku-
tingkah laku yang terjadi dalam proses pendidikan.13 Dengan pesatnya perkembangan
teknologi dari ilmu pengetahuan, maka perubahan-perubahan pesat terjadi juga dalam bidang
pendidikan.

8. Psikologi Perkembagan
Dalam proses perkembagan jelas adanya perubahan-perubahan yang meliputi aspek
fisik, intelektual, sosial, moral, bahasa, emosi dan perasaaan juga minat, motivasi, sikap,
kepribadian, bakat, dan kreativitas. Di dalam setiap aspek tersebut pada dasarnya membuat
kombinasi-kombinasi atau hubungan baru yang kemudian membentuk spesialisasi fisik dan
psikologis yang berbeda antara manusia yang satu dan yang lainnya. 14

9. Psikologi Konseling
Dalam ilmu psikologi menunjukkan bahwa adanya kepentingan mempelajari
perilaku manusia dalam situasi khusus atau dalam bidang-bidang tertentu sehingga muncul
psikologi khusus, seperti: psikilogi kriminal, psikologi remaja, psikologi keperawatan,
psikologi perkembangan, psikologi pendidikan dan psikologi konseling. Psikologi konseling
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan psikis klien dalam proses konseling.
Psikologi konseling merupakan psikologi khusus yaitu yang fokus mempelajari kejiwaan dan
tingah laku klien yang sedang mengalami problem dalam kehidupan. 15

10. Psikologi Perawatan

11
Ibid, 26
12
Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), 11
13
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 5.
14
Yudrik Jahja,Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2011), 1.
15
Zulfan Saam, Psikologi Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 5.
14
Bagimana kita dapat mempelajari jiwa. Memang sulit dikatakan dimakah jiwa itu.
Lebih sulit lagi untuk menggambarkan apakah dan bagaimanakah jiwa itu. Dan kalau kita
berusaha meneliti mengenai “apa” jiwa itu tentunya kita akan sampai pada berbagai konsep
filsafat maupun konsep agama. Hal itu tentu akan membantu kita dalam usaha mengerti jiwa
itu. Sangat penting bagi kita apa yang dapat diketahui mengenai jiwa dan bagaimana
mempelajari jiwa orang, sehingga pengetahuan tersebut dapat mendasari perawatan seseorang
pasien dan akan mempercepat proses penyembuhannya.16 Psikologi sangat penting bagi
perawatan karena hal ini mempelajari tentang kejiwaan manusia profesi perawatan juga
berhubungan erat dengan manusia yang fisiknya sakit dan otomatis secara psikis juga
mengalami sakit.

16
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta: gunung Mulia, 1987), 3
15

Anda mungkin juga menyukai

  • Survei Luka Batin
    Survei Luka Batin
    Dokumen2 halaman
    Survei Luka Batin
    TiLda Gea
    Belum ada peringkat
  • Stress Test
    Stress Test
    Dokumen3 halaman
    Stress Test
    TiLda Gea
    Belum ada peringkat
  • Kel. 4
    Kel. 4
    Dokumen8 halaman
    Kel. 4
    TiLda Gea
    Belum ada peringkat
  • Kel. 5
    Kel. 5
    Dokumen6 halaman
    Kel. 5
    TiLda Gea
    Belum ada peringkat
  • Kel. 1
    Kel. 1
    Dokumen7 halaman
    Kel. 1
    TiLda Gea
    Belum ada peringkat
  • Pak & Remaja
    Pak & Remaja
    Dokumen10 halaman
    Pak & Remaja
    TiLda Gea
    Belum ada peringkat