Anda di halaman 1dari 2

PERSIAPAN MENYAMBUT PUASA RAMADHAN

Berpuasa di bulan Ramadhan diwajibkan bagi setiap muslim, tak memandang usia, jenis
kelamin, apalagi jenis pekerjaan. Menjalani puasa sebulan penuh bagi mereka yang bekerja di
ruangan ber-AC, tentu tidak seberat mereka yang sehari-hari bekerja di lapangan yang harus
menguras keringat dalam kondisi tidak makan dan minum di siang hari.

Di bulan Ramadhan, ada beberapa pola aktivitas yang berubah. Pertama, tentu adalah
pola makan dari makan tiga kali sehari pada pagi, siang dan malam menjadi dua kali pada
sebelum fajar dan sesudah senja. Pola tidur juga berubah. Tadinya biasa bangun pukul lima pagi,
sekarang pukul tiga pagi. Biasanya boleh minum kapanpun haus, sekarang tidak lagi. Perubahan-
perubahan ini, tentunya berpengaruh pada tubuh juga. Kendala paling umum yang dirasakan saat
menjalani puasa Ramadhan adalah keluhan lemas, kurang energik, cepat lelah dan haus. Hal ini
terutama sangat dirasakan oleh para pekerja lapangan.

Selama berpuasa, pekerja lapangan berisiko mengalami dehidrasi yang lebih besar daripada
yang bekerja di kantoran. Selama orang yang bekerja di kantor bisa memenuhi cairan saat buka
dan sahur, mereka tidak terlau mengalami dehidrasi, apalagi aktivitas fisik juga terbatas, sehingga
keringat juga tidak banyak keluar. Tidak demikian halnya dengan yang bekerja di lapangan
karena lebih banyak mengeluarkan cairan lewat keringat. Mobilitas di lapangan yang tinggi
membuat napas lebih cepat, sehingga mengeluarkan uap air yang cukup banyak.

 Atur pola makan dengan benar


Atur pola makan sahur dan berbuka dengan baik. Jangan langsung makan berat
saat suara beduk terdengar. Minum air putih dulu, setelah beberapa saat makan makanan
ringan/konsumsi buah-buahan seperti semangka, melon, apel, dan jeruk saat berbuka
puasa akan mengembalikan cairan yang dibutuhkan tubuh. Satu jam kemudian, barulah
nikmati makanan utama secukupnya. Ini dilakukan agar perut tidak kaget. Hindari menu
berbuka yang dimasak dengan digoreng, atau menu yang pedas. Hal ini akan
menghindarkan dari gangguan pencernaan, yang pada akhirnya dapat menurunkan
kekuatan tubuh kita. hindari untuk minum es terlalu banyak. karena es dapat
memperlambat sirkulasi darah pada tubuh.
Jangan pernah lewatkan sahur karena sangat diperlukan selama Ramadhan.
Melewatkan waktu sahur ibarat memperpanjang waktu puasa sehingga tubuh akan
mengambil cadangan energi lebih banyak. Waktu yang tepat untuk makan sahur adalah
mendekati subuh. Perbanyak serat dari sayur dan buah segar terutama saat sahur. Serat
dapat membuat perut kenyang lebih lama. Jangan lupakan protein baik dari dada ayam
tanpa kulit yang tidak digoreng, kacang-kacangan dan biji-bijian (kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, buncis, dan kacang polong). Protein juga bisa membuat kenyang lebih lama.
Konsumsi susu berguna untuk menstabilkan indeks glikemik, yaitu angka yang menjadi
acuan seberapa cepat gula darah dan karbohidrat diserap dalam tubuh. Tubuh menyerap
susu secara perlahan sehingga dapat mengontrol darah agar tidak banyak mengeluarkan
kadar insulin. Kurma sering direkomendasikan untuk menu saat berbuka, ternyata ia juga
baik untuk sahur. Kurma mengandung tiga jenis zat gula yakni glukosa, sukrosa, dan
fruktosa. Glukosa berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah dan fruktosa serta
sukrosa berfungsi untuk menjaganya agar tetap stabil.
 Tetap terhidrasi
Salah satu kendala utama pekerja lapangan saat berpuasa adalah rasa haus
terutama saat siang hari. Sebenarnya rasa haus adalah sinyal bahwa tubuh perlu asupan
cairan tambahan. Jika tidak ada cairan masuk, bisa terjadi dehidrasi. Karena itu, pastikan
mengasup cukup banyak air putih saat sahur dan berbuka dan pada malam hari.
Setidaknya minumlah 2 liter air putih atau lebih jika aktivitas banyak berkeringat.
 Istirahat cukup
Letih dan lesu bisa disebabkan karena kurang istirahat. Jangan tidur terlalu larut
setelah berbuka dan tarawih. Segerakan istirahat dan pastikan Anda tidur minimal 5-6 jam
sehari agar besoknya bisa bangun dan bekerja dengan energik.
Manfaatkan jam istirahat saat menjalani puasa agar menghemat energi. Usahakan
untuk tidak membuang energi pada kegiatan yang tidak perlu atau tidak berkaitan dengan
pekerjaan. Cobalah cari tempat yang baik untuk memulihkan tenaga, meregangkan otot
dan otak. Jika memungkinkan bisa tidur singkat untuk memulihkan energi.

 Olahraga Ringan
Olahraga terbukti membuat seseorang lebih berenergi dan bersemangat tinggi. Di
Bulan Puasa, tak perlu berolahraga berat. Berolahara ringan tiga kali seminggu untuk
memompa semangat dan menjadikan tubuh lebih bugar. Cukup lakukan saja olahraga
ringan seperti jogging, bulu tangkis, atau yoga. Usahakan melakukan olahraga saat akhir
pekan di sore hari, sebab bila kita capek setelah berolahraga, kita akan langsung
mendapatkan asupan gizi ketika berbuka puasa

Meskipun memiliki pekerjaan yang berat dan menguras energi, namun kewajiban
menjalankan ibadah puasa harus tetap dilaksanakan. Karena pada dasarnya puasa bukanlah
sesuatu yang akan membuat kita menjadi lemah. Puasa justru merupakan cara terbaik untuk
menjaga kesehatan dan melatih tubuh untuk tetap kuat. Bahkan puasa sering dianggap sebagai
cara yang paling efektif untuk mendapatkan pola hidup yang lebih sehat.

Memantapkan niat dan ikhlas menjalani ibadah puasa semata-mata karena Allah SWT
bisa menjadi salah satu cara untuk tetap kuat meskipun memiliki pekerjaan berat
sekalipun. Selama kita ikhlas dan tunduk pada perintah Allah SWT niscaya semua ibadah,
apapun bentuknya akan terasa ringan dan menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai