Filsafat Metafisika
Metafisika merupakan salah satu cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau
hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Metafisika
mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah sumber dari suatu realitas? Apakah
Tuhan ada? Apa tempat manusia di dalam semesta?
Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di
alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas
pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan; kebendaan, sifat, ruang,
waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan. Penggunaan istilah "metafisika" telah
berkembang untuk merujuk pada "hal-hal yang di luar dunia fisik
Dalam menafsirkan hal ini, manusia mempunyai beberapa pendapat mengenai tafsiran
metafisika. Tafsiran yang pertama yang dikemukakan oleh manusia terhadap alam ini adalah
bahwa terdapat hal-hal gaib (supernatural) dan hal-hal tersebut bersifat lebih tinggi atau lebih
kuasa dibandingkan dengan alam yang nyata. Pemikiran seperti ini disebut pemikiran
supernaturalisme. Dari sini lahir tafsiran-tafsiran cabang misalnya animisme. Selain paham
tersebut, ada juga paham yang disebut paham naturalisme. Paham ini amat bertentangan
dengan paham supernaturalisme. Paham naturalisme menganggap bahwa gejala-gejala alam
tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat gaib, melainkan karena kekuatan yang terdapat di
alam itu sendiri, yang dapat dipelajari dan dapat diketahui. Orang-orang yang menganut paham
naturalisme ini beranggapan seperti itu karena standar kebenaran yang mereka gunakan
hanyalah logika akal semata, sehingga mereka menolak keberadaan hal-hal yang bersifat gaib
itu. Dari paham naturalisme ini juga muncul paham materialisme yang menganggap bahwa
alam semesta dan manusia berasal dari materi.
Adapun bagi mereka yang mencoba mempelajari mengenai makhluk hidup. Timbul dua
tafsiran yang masing-masing saling bertentangan yakni paham mekanistik dan paham vitalistik.
Kaum mekanistik melihat gejala alam (termasuk makhluk hidup) hanya merupakan gejala
kimia-fisika semata. Sedangkan bagi kaum vitalistik hidup adalah sesuatu yang unik yang
berbeda secara substansif dengan hanya sekadar gejala kimia-fisika semata.
Berbeda halnya dengan telah mengenai akal dan pikiran, dalam hal ini ada dua tafsiran
yang juga saling berbeda satu sama lain. Yakni paham monoistik dan dualistik. sudah
merupakan aksioma bahwa proses berpikir manusia menghasilkan pengetahuan tentang zat
(objek) yang ditelaahnya. Dari sini aliran monoistik mempunyai pendapat yang tidak
membedakan antara pikiran dan zat, keduanya (pikiran dan zat) hanya berbeda dalam gejala
disebabkan proses yang berlainan namun mempunyai subtansi yang sama. Pendapat ini ditolak
oleh kaum yang menganut paham dualistik.
Dalam metafisika, penafsiran dualistik membedakan antara zat dan kesadaran (pikiran)
yang bagi mereka berbeda secara substansif. Aliran ini berpendapat bahwa yang ditangkap oleh
pikiran adalah bersifat mental. Maka yang bersifat nyata adalah pikiran, sebab dengan
berpikirlah maka sesuatu itu lantas ada.