0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan2 halaman
Manusia yang bermoral dan bertanggung jawab memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang tua, masyarakat, negara, lingkungan, dan agama. Tanggung jawab ini mencakup kesejahteraan, pendidikan, dan keselamatan orang lain. Keyakinan Buddha menekankan pertumbuhan diri untuk kebaikan masyarakat melalui sifat-sifat seperti kasih sayang, belas kasihan, suka cita, dan ketidakberpihak
Manusia yang bermoral dan bertanggung jawab memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang tua, masyarakat, negara, lingkungan, dan agama. Tanggung jawab ini mencakup kesejahteraan, pendidikan, dan keselamatan orang lain. Keyakinan Buddha menekankan pertumbuhan diri untuk kebaikan masyarakat melalui sifat-sifat seperti kasih sayang, belas kasihan, suka cita, dan ketidakberpihak
Manusia yang bermoral dan bertanggung jawab memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang tua, masyarakat, negara, lingkungan, dan agama. Tanggung jawab ini mencakup kesejahteraan, pendidikan, dan keselamatan orang lain. Keyakinan Buddha menekankan pertumbuhan diri untuk kebaikan masyarakat melalui sifat-sifat seperti kasih sayang, belas kasihan, suka cita, dan ketidakberpihak
1.Jelaskan tentang manusia yang bermoral dan bertanggung jawab!
Artinya manusia yg kualitas batinnya baik memiliki tanggung jawab moral dalam berperan di kehidupan ini. 1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri. 2. Tanggung Jawab Terhadap Orang Tua dan Keluarga Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. 3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat / Bangsa dan Negara Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya. 4. Tanggung Jawab Terhadap Alam dan Lingkungan Kita Manusia dan alam saling berhubungan satu sama lain, oleh sebab itu diperlukan kesadaran untuk memelihara alam. Sebab, dengan rusaknya alam akibat keserakahan manusia dapat menghancurkan dan merusak peradaban dan eksistensi manusia itu sendiri. 5. Tanggung Jawab Terhadap Agama Manusia perlu menjalankan dan mengembangkan agamanya. Dalam bermasyarakat, diperlukannya toleransi dan keharmonisan antara pemeluk-pemeluk agama yang berbeda agar tidak dapat terciptanya ketertiban serta tidak merendahkan ataupun meninggikan agama sendiri maupun orang lain. 2.Ada anggapan bahwa umat Buddha lebih menekankan kepada “diri sendiri” daripada “masyarakat” Anggapan tersebut kurang tepat karena kita melatih diri karena dasar kita bertindak adalah Dhamma dan Brahma Vihara yang terdiri dari Metta, Karuna, Mudita, dan Upekkha. Dengan sifat-sifat itu kita akan mengupayakan agar dapat membuat makhluk lain selain diri kita sendiri menjadi lebih bahagia (sebagai contoh : kita akan selalu menolong orang lain atas dasar karuna dan memberikan motivasi dan petunjuk pada orang lain dengan dasar Upekkha kita). Contoh yang paling konkret adalah sebagai berikut : Sang Buddha dan Bhikkhu meninggalkan keramaian masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh pengertian yang baru mengenai kehidupan. Untuk mendapatkan kedudukan mereka yang menguntungkan di luar masyarakat diharapkan akan dapat mempengaruhi masyarakat yang ditinggalkan, sehingga untuk bersama-sama merenungkan keadaan atau permasalahan masyarakat yang dihadapinya, mengembangkan dan mengendalikan pikiran menuju cita-cita dalam kehidupan ini yang lebih baik.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita