Anda di halaman 1dari 14

Halaman 147-154 (Handy)

Ragam Revenue Stream


Aliran pendapatan dibagi dalam 2 jenis yaitu :

 Pendapatan transaksi (transaction revenue)


 Pendapatan berulang (recurring revenue)
Pendapatan transaksi adalah pendapatan yang diperoleh dari pelanggan melalui satu kali
pembayaran sedangkan pendapatan berulang yaitu pendapatan yang diperoleh dari pelanggan
atas pembayaran satu kali untuk pembelian produk atau jasa yang ditawarkan secara berulang.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk bisa mendapatkan aliran pendapatan yaitu :
 Penjualan aset
Merupakan teknik untuk mendapatkan aliran pendapatan dengan cara menjual aset perusahaan.
Contoh perusahaan yang menggunakan teknik ini ialah perusahaan manufaktur dan barang.
 Biaya pemakaian
Aliran pendapatan yang tercipta dari pembayaran atas jasa atau barang tidak berwujud lainnya
yang dimanfaatkan oleh pelanggan.
Contoh perusahaan yang menerapkan teknik revenue stream ini ialah perusahaan jasa.
 Biaya Langganan
Aliran pendapatan yang tercipta dari pembayaran oleh pelanggan dalam segmen tertentu atas hak
aksesibilitas untuk jasa yang dapat dimanfaatkan selama periode waktu tertentu pula.
Contoh perusahaan yang menerapkan teknik aliran pendapatan ini adalah klub olahraga yang
mendapatkan pendapatan atas biaya keanggotaannya.
 Sewa
Aliran pendapatan yang tercipta dari pembayaran oleh pelanggan dalam segmen tertentu atas
penyerahan hak eksklusif untuk pemanfaatan aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Contoh perusahaan yang menerapkan teknik mendapatkan revenue stream ini adalah perusahaan
penyedia jasa penyewaan kendaraan.
 Lisensi
Aliran pendapatan yang tercipta dari pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan karena
mendapatkan izin untuk menggunakan HAKI perusahaan yang dilindungi secara hukum.
Contoh perusahaan yang menggunakan teknik revenue stream ini ialah perusahaan penjual
lisensi seperti Warner Bros, Mattel, Starbucks, & Aqua.
 Biaya Jasa Perantara (brokerage fee)
Merupakan suatu aliran pendapatan yang pada umumnya diperoleh oleh perusahaan ataupun
perorangan yang menerapkan model bisnis keagenan.
Contoh perusahaan yang menerapkan biaya jasa perantara yaitu perusahaan agen properti
maupun perorangan yang bekerja sebagai agen asuransi.
 Iklan
Merupakan suatu aliran pendapatan yang dihasilkan dari pembayaran oleh pelanggan atas
penggunaan media komunikasi sebagai tempat untuk mengiklankan atau mempromosikan
produk barang atau jasanya.
Contoh perusahaan yang menggunakan teknik ini ialah perusahaan yang bergerak di bidang
event organizer baik yang berfokus pada penyelenggaraan festival seni & budaya, kompetisi
olahraga, pameran, dan konferensi.
 Donasi
Merupakan suatu aliran pendapatan yang tercipta dari penerimaan sejumlah uang dari individu
ataupun organisasi yang dikenal dengan sebutan “Donor”, menggantikan terminologi umum
yang sering kita sebut sebagai pelanggan (customer).
Contoh perusahaan yang menggunakan teknik revenue stream ini adalah organisasi nirlaba
(yayasan, asosiasi atau perkumpulan, & organisasi kemasyarakatan).

Halaman 209 - 226 (Handy)


Kaskus: Tidak Akan Besar tanpa Kaskuser
Kaskus (“Kasak Kusuk”) merupakan sebuah forum komunitas maya yang didirikan oleh 3
pemuda asal Indonesia yang sedang kuliah di Seattle, Amerika Serikat. Ketiga pemuda tersebut
adalah Andrew Darwis, Ronald Stephanus, & Budi Dharmawan.
Pada awalnya situs ini bertujuan sebagai forum informal mahasiswa Indonesia di luar negeri,
hingga pada tahun 2008 mereka memutuskan pulang kampung ke Jakarta dan menjadikan
Kaskus bukan hanya sebagai forum informal mahasiswa Indonesia di luar negeri saja tetapi
sebagai forum komunitas sosial di dunia maya. Pada akhir tahun 2011 situs ini telah memiliki
lebih dari 4 juta anggota komunitas.
Anggota komunitas ini disebut dengan istilah Kaskuser dengan panggilan Agan untuk Kaskuser
pria & Aganwati untuk Kaskuser wanita.
Kaskus memberikan nilai kepada konsumen dalam bentuk tempat sosialisasi atau dikenal dalam
Kaskus dengan istilah “nongkrong” dalam kebebasan berbagi informasi. Kaskuser dapat leluasa
mengutarakan apa yang dibenak pikirannya & bisa berinteraksi dengan anggota lain melalui
media tulisan (posting) dalam suatu forum (thread). Dalam thread itu berisi informasi terkini
tentang fakta unik, berita terkini, & tren saat ini yang dapat menjadi topik yang menarik untuk
dibahas & didiskusikan. Kaskuser yang memberikan informasi tersebut akan mendapatkan
reputasi berupa “cendol” untuk Kaskuser yang menulis dengan baik & “bata” kepada Kaskuser
yang selalu membuat gaduh.
Kaskus merupakan model bisnis yang tidak menarik pembayaran dari konsumen secara
langsung, melainkan menarik pembayaran dari konsumen yang tidak membayar (non-paying
customer) yang uang untuk membayarnya disubsidi oleh konsumen yang membayar (paying
customer).
Kaskuser maupun non-Kaskuser (pengguna internet secara umum) bebas mengakses segala
informasi yang ada dalam situs tersebut. Hanya saja, Kaskuser dapat berinteraksi dan menulis
sesuatu, sedangkan non-Kaskuser tidak. Untuk menutupi biaya operasional maupun biaya
investasi yang timbul di perusahaannya, Kaskus mencari beberapa opsi pendapatan, antara lain :
 KasPay : merupakan sistem pembayaran secara online dalam Forum Jual Beli di Kaskus.
Kaskuser cukup melakukan penyimpanan sejumlah uang & dapat menggunakannya di
kemudian hari sebagai alat pembayaran. Kaskus akan bekerja sama dengan beberapa
bank mitra untuk kemudian transaksi.

 Kaskus Ads : merupakan fitur dimana perusahaan bisa beriklan di halaman Kaskus
sehingga dari iklan yang banyak terpasang di dalamnya, Kaskus bisa meraup pendapatan
dengan nilai yang besar yang digunakan untuk menutupi biaya operasional dan investasi
perusahaannya.

 Kaskus Donatur : merupakan fitur donasi dari Kaskus, dimana Kaskuser dengan sukarela
atau ikhlas mendonasikan sebagian dananya kepada pihak Kaskus agar Kaskus tetap aktif
memberikan informasi yang penting dan terbaru bagi Kaskuser setiap waktunya. Bagi
Kaskuser yang telah mendonasikan dananya tersebut, akan mendapatkan tag "Kaskus
Donatur" dan sebuah simbol ($) di sebelah kanan username Kaskuser tersebut.

 Kaskus E-Pulsa : fitur Kaskus yang berfungsi sebagai tempat bertransaksi jual beli pulsa
baik oleh Kaskuser maupun non-Kaskuser di dalam Kaskus.

Ada beberapa argumentasi penguat untuk kegiatan bisnis yang dilakukan oleh Kaskus yaitu :
 Kaskuser memainkan peran sebagai fasilitator, sedangkan konsumen memainkan peran
secara timbal balik yaitu sebagai penerima & penyedia informasi.

Kaskuser sebagai konsumen membutuhkan informasi sedangkan Kaskuser sebagai


penyedia informasi dengan sukarela membagikannya. Sebenarnya bisa saja Kaskus
menjadi penyedia informasi, seperti bentuk koran pada umumnya. Namun revolusi telah
terjadi, bahwa kini konsumen punya keinginan yang kuat untuk berkontribusi aktif
dalam komunitas yaitu menyediakan informasi bagi sesama user baik Kaskuser maupun
non-Kaskuser sehingga para Kaskuser tidak dipandang hanya sebagai konsumen saja
tetapi bisa sebagai produsen informasi yang dapat memajukan kualitas Kaskus menjadi
lebih baik agar tidak lekang oleh waktu. Perubahan tersebut yang ditangkap oleh Kaskus
sehingga dijadikan patron bahwa: satu kegiatan penting bisa saja diserahkan kepada
mitra lain, dalam hal ini ialah konsumen!

 Kaskus banyak menggunakan sumber daya yang memang berasal dari Kaskuser itu
sendiri secara sukarela.

Salah satu sumber daya yang dibutuhkan oleh Kaskus ialah SDM, moderator misalnya.
Moderator memiliki peran vital karena berfungsi menjaga ketertiban & kelancaran
proses komunikasi dalam forum yang ada. Moderator dari suatu forum dalam Kaskus
adalah Kaskuser itu sendiri. Dalam Kaskus terdapat 4 bentuk pemilihan moderator,
diantaranya yaitu: ditunjuk langsung oleh administrator, diajukan oleh moderator forum
yang bersangkutan untuk kemudian disetujui oleh administrator, diajukan oleh
administrator untuk kemudian dibahas dalam forum moderator, atau diajukan oleh
sesama Kaskuser. Syarat mutlak menjadi moderator ialah harus aktif dalam kegiatan
Kaskus dan harus sukarela tidak diberikan upah atas pekerjaannya. Akan tetapi
meskipun harus tidak diberikan upah atas pekerjaannya, Kaskuser yang berperan sebagai
moderator ini tentu secara sukarela mau berkontribusi secara aktif untuk ikut kegiatan
yang dapat mengembangkan Kaskus menjadi lebih baik lagi ke depannya sehingga tentu
saja hal ini bisa dimanfaatkan Kaskus sebagai peluang untuk meningkatkan nilai
produknya agar tetap bisa kompetitif dengan situs forum komunitas dunia maya lainnya.
 Kaskus memanfaatkan peluang kerja sama dengan mitra bisnisnya sebagai pembentuk
utama model bisnis perusahaannya.

Kaskus menangkap peluang untuk bermitra dengan konsumen dalam bentuk partisipasi
aktif melalui ‘postingan’.Partisipasi aktif dalam bentuk postingan yang menarik dapat
mengundang jumlah pengunjung yang lebih banyak lagi. Ketika jumlah pengunjung
lebih banyak maka kesempatan untuk bekerja sama dengan mitra bisnis terutama
perusahaan jasa periklanan menjadi lebih besar, dan seterusnya seperti bola salju yang
akan terus menggelinding semakin besar. Ketika Kaskus sudah sedemikian besar seperti
sekarang, bahkan memiliki potensi yang lebih besar lagi, maka dapat mengundang aliran
pendapatan (revenue stream) lainnya. Sebagai contoh kemitraan dengan PT. Global
Digital Prima (Grup Djarum) yang dapat membuat Kaskus merencanakan menambah
250 server & menambah 80 personel. Semua dimulai dari kemitraan, berlanjut ke
kemitraan yang lebih tinggi, hingga proses membesarkan bisnis secara berkelanjutan.

Astra Honda Motor


AHM berdiri pada 11 Juni 1971 dengan badan usaha yang saat itu bernama PT. Federal
Motor yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT. Astra International. Pada awal
berdirinya , PT. Federal Motor hanya memiliki komponen sepeda motor yang seluruhnya
diimpor dari Jepang dalam bentuk Completely Knock Down (CKD). Seiring dengan
semakin berkembangnya industri sepeda motor di tanah air, terjadi perubahan komposisi
kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor dengan merek Honda ini. Pada tahun 2000,
PT. Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di-merger menjadi satu nama di bawah
bendera PT. Astra Honda Motor (AHM) dengan komposisi kepemilikan saham 50% PT.
Astra International Tbk & 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Model bisnis AHM terletak pada kekuatan untuk bisa memberikan value proposition
kepada pelanggan & pengelolaan key partnership-nya. Dari segi value proposition,
produk AHM selalu berupaya untuk memberikan sepeda motor dengan tingkat
keamanan yang tinggi, irit bahan bakar, teknologi tercanggih, dan harga jual kembali
yang tinggi. Selain itu AHM juga memberikan nilai lebih kepada pelanggan berupa
kemudahan pembelian yang disertai dengan pelayanan perbaikan kerusakan dan
perawatan yang andal. Semua nilai ini diantarkan dalam produknya melalui 1.600 dealer
penjualan yang dimilikinya. Sedangkan dari segi key partnership model bisnis AHM
sangat menekankan kepada pentingnya memperlakukan pemasok, dealer, & stakeholder
lainnya sebagai mitra bisnis yang seimbang. Hal tersebut terjadi karena AHM
menggunakan sistem produksi dalam rantai pasok yang diterapkannya yang disebut
sebagai Just-In-Time (JIT).

Just-In-Time (JIT)
Pada era tahun 1990-an, AHM masih menerapkan manajemen rantai pemasok secara
konvensional. Akan tetapi AHM merasa ada masalah yang memperlambat
pengembangan usahanya jika sistem manajemen rantai pasok konvensionalnya tetap
dipertahankan, yaitu kesulitan akan pengelolaan komponen produksinya. Perubahan
perlu untuk dirumuskan mengingat permintaan sepeda motor di pasar semakin
meningkat dan memaksa AHM untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Karena
tuntutan kapasitas tersebut mereka memberlakukan sistem Just-In-Time (JIT). Just-In-
Time (JIT) merupakan filosofi dalam manufaktur yang berdasarkan pada perencanaan
untuk mengeliminasi semua waste & meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.
Proses JIT dalam AHM diawali dengan adanya data pemesanan dari dealer yang berisi
tipe dan jumlah unit pemesanan. Setelah terdata, maka pesanan tersebut dimasukkan
dalam jadwal produksi. Ketika jadwal sudah ada, maka proses produksi akan menarik
informasi mundur dari produk jadi dengan menggunakan Kanban. Masing masing
pemasok akan memenuhi kebutuhan setiap work center sesuai dengan jadwal.

Dalam praktiknya, AHM akan melakukan koordinasi antar dealer dengan


memberlakukan sistem pemesanan sebelum produksi benar-benar dilakukan. Dealer
diminta untuk melakukan pemesanan sebulan sebelumnya lalu mereka akan mendapat
nomor rangka sekaligus kepastian pengiriman. Bila 2 minggu setelah pemesanan, sepeda
motor yang dipesan tidak laku maka pesanan dapat diubah.AHM bisa saja
mengakomodasi perubahan order-an 1 hari sebelum jadwal produksi, namun tidak
dilakukan karena tidak efisien sehingga AHM membuat inovasi dalam proses produksi
JIT-nya yaitu menggunakan metode pull system.

Metode pull system pada prinsipnya merupakan inovasi yang dilakukan AHM untuk
mengantisipasi persaingan dalam peningkatan efisiensi. AHM pada mulanya memakai
metode push system, dimana mereka harus menyimpan persediaan dalam jumlah yang
besar dalam bentuk komponen atau barang jadi. Sekarang dengan menggunakan metode
pull system, AHM bisa melakukan produksi tanpa memerlukan gudang! Kalaupun ada,
mungkin hanyalah gudang distribusi sementara.

Setelah sistem produksi JIT ditetapkan, AHM mulai menaikkan kapasitas produksi
sepeda motornya menjadi 1.200 unit per hari. Selain itu AHM juga menurunkan stok
material menjadi 35 % dengan total sebesar Rp 650 juta komponen serta mengurangi
kendala operasional yang timbul dari tingginya persediaan sehingga produksi saat itu
telah meningkat menjadi 10.000 unit per hari.

Kunci Sukses Penerapan Sistem Produksi Just-In-Time (JIT) oleh AHM

 Hubungan kerja sama yang baik dengan mitra usaha

Dengan adanya kerja sama yang baik dengan mitra usahanya baik itu pemasok
maupun dealer tentu sistem produksi JIT yang diterapkan AHM dapat berjalan
dengan optimal sehingga dapat menyeimbangkan sistem penjualan produk
sepeda motor Honda dari pemasok hingga ke konsumen.

 Komunikasi

Kelancaran dalam berkomunikasi menjadi salah satu kunci utama yang


membuat pengimplementasian sistem produksi JIT di AHM berjalan dengan
teratur sehingga berdampak pada penjualan sepeda motor yang laku di pasaran
dan meningkatkan revenue perusahaan setiap tahunnya. Untuk memudahkan
komunikasi antara AHM dengan dealer, AHM menyediakan media komunikasi
dari yang tradisional sampai modern seperti telepon, faksimili, & kurir. Selain
itu setiap malam, dealer wajib mengirimkan data penjualan sehingga tim
pemasaran dapat melihatnya di dashboard monitoring. Jalur komunikasi khusus
juga disediakan kepada dealer utama. Bekerja sama dengan Indosat, AHM juga
menyediakan sarana Virtual Private Network (VPN) untuk berkomunikasi
dengan mereka.
 Penekanan Biaya

Kunci utama lain yang membuat penerapan sistem produksi JIT di AHM
berjalan dengan lancar adalah menekan biaya material semaksimal mungkin,
karena seperti perusahaan manufaktur pada umumnya, biaya material menjadi
unsur biaya yang sangat besar sehingga bisa menjadi masalah ketika perusahaan
terlalu banyak menumpuk aset dalam bentuk bahan baku/komponen jika
ketidakpastian pembelian produk jadi masih tergolong tinggi. Oleh karena itu
AHM akan mengurangi jumlah sediaan di gudang sehingga ketika gudang
sudah cukup efisien, bahkan dapat ditiadakan secara konseptual, maka biaya
material dapat ditekan dan digunakan untuk investasi lainnya dalam
mengembangkan usaha.
Merupakan suatu aliran pendapatan yang dihasilkan dari pembayaran oleh pelanggan atas
penggunaan media komunikasi sebagai tempat untuk mengiklankan atau mempromosikan
produk barang atau jasanya. Contoh perusahaan yang menggunakan teknik ini ialah perusahaan
yang bergerak di bidang event organizer baik yang berfokus pada penyelenggaraan festival seni
& budaya, kompetisi olahraga, pameran, dan konferensi.

Anda mungkin juga menyukai