I. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
Biodata
Alasan masuk
Seorang ibu kiriman bidan dengan G2P1A0 hamil 40 minggu letak sungsang. Ibu mengatakan
sudah merasakan kenceng teratur dan mengeluarkan lendir darah sejak pukul 01.00 WIB,
datang ke rumah bidan jam 05.30 WIB sudah pembukaan 4 cm dan oleh bidan langsung
dirujuk ke rumah sakit. Saat perjalanan ke rumah sakit, sekitar pukul 06.00 WIB, ibu
mengeluarkan cairan ketuban ngepyok. Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini.
Tanda persalinan
Kontraksi teratur sejak tanggal 6 Mei 2011 pukul 01.00 WIB, frekuensi 4-5 kali/menit, durasi
40 detik, intensitas kuat, pengeluaran pervaginam berupa lendir darah, cairan ketuban
banyak.
Data kebidanan
Riwayat haid
Menarche usia 13 tahun, siklus haid 28 hari, lamanya 5-6 hari, banyaknya 2-3 kali ganti
pembalut/hari, tidak ada keluhan.
G2P1A0, HPHT 29 Juli 2010, HPL 6 Mei 2011, umur kehamilan 40 minggu, ibu merasa
gerakan janin 10 kali/hari. ANC sejak umur kehamilan 16 minggu, frekuensi 3 kali di bidan
dan 3 kali di dokter spesialis kandungan. Imunisasi TT I pada umur kehamilan 16 minggu,
dan imunisasi TT II pada umur kehamilan 28 minggu karena pada umur kehamilan 20
minggu dan 24 minggu periksa ke dokter spesialis kandungan dan tidak diberikan imunisasi
TT. Keluhan pada saat hamil trimester I, ibu mengalami mual dan muntah. Trimester II tidak
ada keluhan dan pada trimester III mengalami sembelit.
G2P1A0, umur kehamilan cukup bulan, persalinan spontan pada tahun 2007. Tempat bersalin
di rumah bidan, tidak ada komplikasi, penolong persalinan bidan, jenis kelamin bayi laki-laki
dengan berat badan 3700 gram, panjang badan 50 cm, keadaan bayi sehat, hidup, sekarang
berumur 4 tahun. Saat nifas tidak ada komplikasi, tidak mengalami perdarahan, ibu menyusui
hingga usia anak 2 tahun.
Riwayat perkawinan
Kawin satu kali, umur 28 tahun, lama perkawinan dengan suami sekarang 5 tahun.
Data kesehatan
Ibu mengatakan bahwa tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis), penyakit
menahun (jantung, hipertensi), dan penyakit menurun (DM, asma). Ibu merasakan kenceng
teratur, mengeluarkan lendir darah dan cairan ketuban. Ibu mengatakan cemas dengan
keadaannya.
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis), penyakit
menahun (jantung, hipertensi), dan penyakit menurun (DM, asma).
Ibu mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis),
penyakit menahun (jantung, hipertensi), dan penyakit menurun (DM, asma) serta tidak ada
mempunyai keturunan kembar.
Nutrisi
Frekuensi makan 3 kali sehari, porsi 1 piring, jenis nasi, lauk dan sayur, tidak ada makanan
pantang, tidak ada keluhan, makan terakhir tanggal 6 Mei 2011 pukul 05.00 WIB. Frekuensi
minum 10 kali sehari, 1 gelas penuh, jenis air putih dan teh, tidak ada keluhan, minum
terakhir tanggal 6 Mei 2011 pukul 05.00 WIB.
Eliminasi
Buang air kecil 5 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas urin, tidak ada keluhan, buang air
kecil terakhir tanggal 6 Mei 2011 pukul 05.00 WIB. Buang air besar 1 kali sehari, warna
kuning kecoklatan, agak keras, bau khas tinja, tidak ada keluhan, buang air besar terakhir
tanggal 6 Mei 2011 pukul 05.00 WIB.
Istirahat
Ibu tidak pernah tidur siang, lama waktu tidur malam 6-7 jam, tidak ada keluhan.
Personal higiene
Ibu mandi 2 kali sehari, keramas 1 kali sehari, menggosok gigi 2 kali sehari, mengganti
pakaian lebih dari 2 kali sehari, tidak ada keluhan.
Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan KB suntik 3 bulan, lamanya 3 tahun, tidak ada keluhan. Rencana
KB ada, setelah masa nifas selesai, jenis KB suntik 3 bulan. Suami mendukung dan
merencanakan memiliki 3 anak.
Data psikososial
Ibu merasa cemas menghadapi persalinan. Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung dan
suami bersedia mendampingi saat proses persalinan. Tidak ada kebiasaan budaya saat
menghadapi persalinan.
Data Objektif
Tanda vital
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, status emosional stabil, TD 110/80 mmHg,
nadi 88 kali/menit, suhu 36,6ºC, respirasi 24 kali/menit.
Tinggi badan 154 cm, berat badan sebelum hamil 48 kg, berat badan sekarang 60 kg.
Pemeriksaan fisik
Kepala
Rambut warna hitam, tidak bau, pertumbuhan lebat, tidak ada lesi, tidak ada odema.
Wajah
Mata
Telinga
Bersih, bibir lembab, gusi tidak bengkak, tidak ada karang gigi, gigi tidak karies.
Leher
Tidak ada pembengkakan vena jugularis, kelenjar limfe maupun kelenjar tiroid.
Payudara
Simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola mamae, ada pengeluaran berupa
kolustrum.
Abdomen
Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada benjolan, terlihat
gerakan janin, striae gravidarum dan linea nigra tampak jelas.
Palpasi leopold
Leopold I: TFU 3 jari di bawah prosesus xipoideus, bagian fundus teraba bagian janin keras,
bulat dan melenting (kepala).
Leopold II: bagian kanan perut ibu teraba bagian janin yang lurus dan datar seperti
papan/punggung, bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin/ekstremitas (punggung
kanan).
Leopold III: bagian bawah perut ibu teraba bagian janin yang lunak, bulat, tidak
melenting/bokong (presentasi bokong).
Leopold IV: bagian terendah janin sudah masuk panggul. Penurunan bagian terendah janin
3/5 bagian (divergen).
TFU: 34 cm, TBJ: 3565 gram. Auskultasi DJJ: punctum maksimum di kanan atas pusat,
frekuensi 144 kali/menit, teratur, kuat. Kontraksi uterus: 4-5 kali/menit, durasi 40 detik,
intensitas kuat.
Punggung
Teraba lordosis.
Ekstremitas
Tidak ada oedema, kuku jari tidak pucat, reflek patela positif, tidak ada kekakuan otot dan
sendi, tidak ada varises.
Genetalia eksterna
Vagina kebiruan, tidak ada varises, tidak ada bekas luka, tidak ada odema dan benjolan pada
kelenjar bartolini, vulva membuka, anus tidak ada hemoroid dan membuka.
Pemeriksaan dalam
Hasil: vagina tidak ada benjolan, dinding vagina licin, porsio tidak teraba, pembukaan
lengkap, ubun-ubun kecil di jam 11.00, kepala turun di hodge IV, tidak teraba caput
succedaneum, sarung tangan lendir darah positif, kulit ketuban negatif, bagian terbawah
bokong.
Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
Interpretasi Data
Diagnosia kebidanan
Ny. W umur 33 tahun G2 P1 A0 hamil 40 minggu, janin tunggal, hidup intra uterin, letak
memanjang, punggung kanan, presentasi bokong, dalam persalinan kala II.
Dasar (subjektif):
Ibu mengatakan bahwa ini kehamilan kedua dan belum pernah keguguran. HPHT: 29 Juli
2010.
Dasar (obyektif):
Palpasi leopold
Leopold I: TFU 3 jari di bawah prosesus xipoideus, bagian fundus teraba bagian janin keras,
bulat dan melenting (kepala).
Leopold II: bagian kanan perut ibu teraba bagian janin yang lurus dan datar seperti
papan/punggung, bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin/ekstremitas (punggung
kanan).
Leopold III: bagian bawah perut ibu teraba bagian janin yang lunak, bulat, tidak
melenting/bokong (presentasi bokong).
Leopold IV: bagian terendah janin sudah masuk panggul. Penurunan bagian terendah janin
3/5 bagian (divergen).
TFU: 34 cm, TBJ: 3565 gram. Auskultasi DJJ: punctum maksimum di kanan atas pusat,
frekuensi 144 kali/menit, teratur, kuat. Kontraksi uterus: 4-5 kali/menit, durasi 40 detik,
intensitas kuat.
Pemeriksaan dalam: tanggal 6 Mei 2011, pukul 06.55 WIB oleh bidan. Hasil: vagina tidak
ada benjolan, dinding vagina licin, porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, ubun-ubun kecil
di jam 11.00, kepala turun di hodge IV, tidak teraba caput succedaneum, sarung tangan lendir
darah positif, kulit ketuban negatif, bagian terbawah bokong.
Masalah
Kebutuhan
Diagnosa/Masalah Potensial
Asfiksia pada janin.
Antisipasi Segera
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG, advis pasang infus RL.
Perencanaan
Tanggal/pukul: 6 Mei 2011/07.00 WIB
Pelaksanaan
Tanggal/pukul: 6 Mei 2011/07.05 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah
lengkap dan ibu segera dipimpin untuk persalinan.
2. Memberikan inform consent pada suami atau keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan dengan resiko kemungkinan bayi mengalami asfiksia atau gangguan
bernafas.
3. Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan partus set dalam bak instrumen dan
peralatan resusitasi bayi.
4. Menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi.
5. Mengatur posisi ibu dengan posisi litotomi.
6. Menganjurkan ibu untuk mengejan saat ada his.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan makan/minum di sela-sela his.
8. Melakukan pertolongan persalinan spontan bracht dengan segera setelah bokong
lahir, bokong dengan alas duk steril dicengkram secara bracht yaitu kedua ibu jari
penolong sejajar sumbu panjang paha, sedang jari lain memegang panggul. Pada
setiap his ibu disuruh mengejan. Saat tali pusat lahir dan tampak tegang, tali pusat
dikendorkan. Melakukan hiperlordosis pada badan janin guna mengikuti gerakan
rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke perut ibu. Meletakkan janin pada
perut ibu.
9. Melakukan perawatan bayi baru lahir normal dengan mengeringkan bayi, memotong
dan mengikat tali pusat kemudian melakukan IMD.
10. Melakukan penilaian pada keadaan umum ibu, tanda vital, TFU, kontraksi dan
jumlah perdarahan.
Evaluasi
Tanggal/pukul: 6 Mei 2011/07.16 WIB