Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas
segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Laporan Praktikum Fisika“ .Adapun penulisan
laporan percobaan ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami hukum
archimedes.
Dalam penulisan laporan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami.
Oleh karena itu, terselesaikannya laporan praktikum ini tentu saja bukan karena
kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari
pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis
dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran
Fisika kelas XII IPA 3 yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan praktikum ini.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada
kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktikum ini
lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih.

Pinrang, 16 April 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

PRAKTEK 1.............................................................................................................

PRAKTEK 2.............................................................................................................

PRAKTEK 3.............................................................................................................
Praktek I
I. JUDUL PERCOBAAN : PENGUKURAN BESARAN PANJANG
II. TUJUAN PERCOBAAN : Membandingkan pengukuran panjang beberapa alat
ukur
III. ALAT DAN BAHAN :
 Mistar
 Jangka sorong
 Mikrometer
 Kertas, buku paket, penutup pulpen
IV. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan ketelitian masing-masing alat ukur (mistar, jangka sorong, dan
mikrometer)!
2. Ukurlah masing-masing besaran yang ada pada tabel pengamatan!
3. Catatlah hasil pengukuran anda pad tabel pengamatan/pengukuran!

TABEL PENGAMATAN ALAT UKUR

Hasil pnegamatan Skala utama


Skala + Skala
No. Alat Ukur Besaran yang diukur
utama Skala nonius (mm) nonius
(mm) (mm)
1 Mistar  Tebal buku paket 17 17
 Diameter
penutup pulpen
- Dalam - -
- Luar - -
 Tebal kertas - -
2 Jangka Sorong  Tebal buku paket 16 80 skala = 80 x 0,01 14,3
 Diameter
penutup pulpen 18 skala = 18 x 0,01
- Dalam 3 40 skala = 40 x 0,01 3,6
- Luar 14 1 skala = 1 x 0,01 14,01
 Tebal kertas - -
3 Mikrometer  Tebal buku paket 15 Skala = 0,25 15,25
 Diameter
penutup pulpen
- Dalam - - -
- Luar 14 Skala =0,1 14,1
 Tebal kertas 0 Skala = 0,18 0,18
Pertanyaan :

 Mengapa anda tidak menggunakan mistar atau jangka sorong untuk mengukur tebal
kertas
Jawaban :
 Karena kita tidak bisa mengukur berapa tebal kertas jika menggunakan
penggaris ataupun jangka sorong. Kertas merupakan benda tipis yang
memiliki tebal dibawah dari 1 mm atau sama dengan 1 mm`
 Diantara ketiga alat ukur yang digunakan manakah yang paling teliti? Jelaskan alasan
anda!
Jawaban :
 Mikrometer sekrup. Karena mikrometer memiliki skala terkecil 0,1 mm yang
artinya nilai antara dua gores yang berdekatan adalah 0,01 mm. Sehingga
dapat dikatakan bahwa mikrometer dapat mengukur panjang suatu benda
dengan ketelitian hingga 0,01 mm.
 Buatlah kesimpulan dari pengamatan yang anda lakukan!
Jawaban :
 Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan bahwa:
- Hasil pengukuran dengan menggunakan mistar dapat ditentukan dengan
cara melihat penunjukan skala yang berimpit dengan salah satu ujung
benda yang diukur, dimana titik nol mistar harus tepat pada ujung benda
lainnya.
- Hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dapat ditentukan
dengan cara membaca penunjuk anka nol pada skala nonius
terhadapnskala utama dan skala nonius keberapa yang berimpit atau
segaris dengan skala utama.
- Hasil pengukuran dengan menggunakan mikrometr sekrup dapat
ditentukan dengan cara membaca petunjuk bagian ujung skala putar
terhadap skala utama dan garis horizontal (yang membagi dua skala
utama) terhadap sumbu putar.
PRAKTEK II
I. JUDUL PERCOBAAN : FISIKA DASAR TENTANG PENERAPAN HUKUM
ARCHIMEDES
II. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk membuktikan peristiwa tenggelam, melayang dan
mengapungnya suatu benda dan pengaruh garam yang
dicampurkan dalam air terhadap keadaan benda
tersebut.
III. LANDASAN TEORI :
Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya Ia lahir di kota
Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes
dikenal sebagai ahli fisika, matematika, Optika, dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak
eksperimen, karena mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan
hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan hukum Archimedes yang berbunyi
“jika benda dimasukkan ke dalam cairan baik sebagian atau seluruhnya akan
mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya
air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut,
maka permukaan air akan terdesak atau naik dengan kata lain berat benda seolah-olah
menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya keatas yang sering disebut gaya
Archimedes.
IV. ALAT DAN BAHAN :
 Dinamometer
 Nampan
 Telur bebek asin mentah
 Telur bebek asin masak
 Telur bebek mentah
 Telur bebek masak
 Air
 Garam
 Sendok
V. LANGKAH KERJA
1. Timbang berat ke empat telur menggunakan dinamometer.
NAMA BERAT(GRAM)
TELUR BIASA MENTAH 20
TELUR BIASA MASAK 30
TELUR ASIN MENTAH 20
TELUR ASIN MASAK 30

2. Masukkan satu persatu tellur tadi kedalam nampan yang sudah diberi air
terlebih dahulu dan lihat apa yang terjadi.
NAMA HASIL
TELUR BIASA MENTAH TENGGELAM
TELUR BIASA MASAK TENGGELAM
TELUR ASIN MENTAH TENGGELAM
TELUR ASIN MASAK TENGGELAM
3. Masukkan satu persatu telur tadi ke dalam nampan yang sudah diberi air
yang sudah dicampurkan dengan garam sekitar 8-10 sendok dan lihat apa
yang terjadi.
NAMA HASIL
TELUR BIASA MENTAH MENGAPUNG
TELUR BIASA MASAK MENGAPUNG
TELUR ASIN MENTAH MENGAPUNG
TELUR ASIN MASAK MENGAPUNG

4. Setelah itu timbang kembali telur tadi dan amati apa yang terjadi
NAMA BERAT (GRAM)
TELUR BIASA MENTAH 40
TELUR BIASA MASAK 50
TELUR ASIN MENTAH 50
TELUR ASIN MASAK 40

5. Analisis Data
 Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat akan tenggelam jika
berat (W) lebih besar dari gaya ke atas (FA)
W > FA
pb . Vb . g > pf . Vf . g
pb > pf
Pada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur
tersebut akan tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada
massa jenis air.
 Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang
jika berat benda (W) sama dengan gaya ke atas (FA) atau benda
tersebut keadaan setimbang.
W = FA
pb . Vb . g = pf . Vf . g
pb = pf
Pada saat air diberi 6-10 sendok garam dan diaduk secara
perlahan-lahan maka telur yang sudah dimasak akan berada pada
keadaan melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan
massa jenis telur. Garam disini berfungsi untuk memperbesar massa
jenis air.
 Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung
jika berat beda (W) lebih kecil dari gaya ke atas (FA)
W > FA
Pb . Vb . g > pf . Vf . g
Pb > pf

PRAKTEK III
I. JUDUL PENELITIAN : DIFRAKSI CAHAYA TERHADAP KISI
II. TUJUAN PENELITIAN : Untuk mngenal kisi dan kegunaannya
III. ALAT & BAHAN :
 Raybox/ lampu
 Kisi difraksi
 Mistar 1 meter
 Catu daya
 Filter merah
 Tiga buah statif
IV. LANGKAH KERJA :
1. Susunlah alat seperti pada gambar dengan memakai filter merah. Buat jarak antara
kisi dan mistar sejauh 1 meter.

2. Pensil digeser sepanjang mistar untuk menentukan jarak letak garis-gais merah
tingkat ke 1, 2, 3, …. Dst.
3. Atur jarak antara kisi dan mistar sampai sejauh 2 meter. Isikan data percobaan
dalam table berikut ini.
𝑑.𝑥
L Tingkatan ke-n x-kiri x-kanan 𝑥 λ= 𝑛.𝐿

1 meter 1 19 18 18,5 0,062m


2 39 38 38,5 0,064 m
3 74 80 77 0,086 m

4. Berapa panjang gelombang rata-rata cahaya merah yang dihasilkan filter meter?
Bandingkan hasil ini dengan nilai panjang gelombang cahaya merah dalam buku
materi!
Jawaban :
 Rata-rata panjang gelombang cahaya yang dihasilkan filter adalah 0,07 meter

Anda mungkin juga menyukai

  • Per Tanya An
    Per Tanya An
    Dokumen2 halaman
    Per Tanya An
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Materi Nifas1
    Materi Nifas1
    Dokumen1 halaman
    Materi Nifas1
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Maternitas
    Maternitas
    Dokumen7 halaman
    Maternitas
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Nurmi
    Nurmi
    Dokumen2 halaman
    Nurmi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Blog Maternitas
    Blog Maternitas
    Dokumen1 halaman
    Blog Maternitas
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Materi Nifas
    Materi Nifas
    Dokumen1 halaman
    Materi Nifas
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Is1 Bhs. Indo
    Daftar Is1 Bhs. Indo
    Dokumen2 halaman
    Daftar Is1 Bhs. Indo
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen8 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen8 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Formulir RAHMAWATI ARIFIN
    Formulir RAHMAWATI ARIFIN
    Dokumen4 halaman
    Formulir RAHMAWATI ARIFIN
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen11 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Naskah BIngg
    Naskah BIngg
    Dokumen4 halaman
    Naskah BIngg
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Karangan Kampus (BIndo)
    Karangan Kampus (BIndo)
    Dokumen1 halaman
    Karangan Kampus (BIndo)
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen8 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen8 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Irwan Umar
    Irwan Umar
    Dokumen3 halaman
    Irwan Umar
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen8 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Irwan Umar
    Irwan Umar
    Dokumen3 halaman
    Irwan Umar
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen8 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa Keperawatan
    Diagnosa Keperawatan
    Dokumen4 halaman
    Diagnosa Keperawatan
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • CA Nasofaring
    CA Nasofaring
    Dokumen8 halaman
    CA Nasofaring
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Rahmawati Arifin
    Belum ada peringkat