Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018

112

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEIKUTSERTAAN IBU


HAMIL DALAM MENGIKUT KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR

Tri Ayu Lestari1, Ari Susanti2, Fathunikmah2


1
Mahasiswa Prodi D-IV 2Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Abstrak
Pemanfaatan program kelas ibu hamil sudah cukup tinggi namun jumlah -
keikutsertaannya masih rendah, hal ini dikarenakan informasi yang disampaikan terkait
pelaksanaan kelas ibu hamil tidak tersebar secara merata. Untuk itu, diperlukan keaktifan dari
petugas kesehatan untuk menyebarluaskan informasi terkait program kelas ibu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Kampar
Kiri Tengah Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan cros sectionalAnalisa data menggunakan Uji Chi-square. Penelitian ini
dilakukanpada bulan Maret sampai Juni 2018 . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil yang terdaftar di Posyandu Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar yang
berjumlah 163. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 108 orang dengan menggunakan teknik
Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan
suami dengan keikutsertaan kelas ibu hamil p=0,000, tidak ada hubungan antara pendidikan
dengan keikutsertaan kelas ibu hamil p=0.489, tidak ada hubungan antara ketersediaan sarana
prasarana dengan keikutsertaan kelas ibu hamil (p=0.788).

Kata kunci :Pendidikan, Dukungan Suami, Sarana Prasarana,KeikutsertaanKelas Ibu


Hamil
Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018
113

PENDAHULUAN KIH merupakan sarana belajar bersama


yang perlu diikuti oleh ibu hamil agar
Indikator keberhasilan pembangunan
memperoleh pengetahuan yang cukup
kesehatan dapat dilihat dari peningkatan
sehingga dapat mencegah komplikasi dan
derajat kesehatan. Salah satu indikator
mendeteksi adanya resiko yang mungkin
pelayanan kesehatan di Negara dapat
terjadi selama kehamilan, persalinan dan
dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI).
nifas.
Kematian ibu bisa terjadi pada masa
Faktor yang mempengaruhi prilaku
kehamilan, persalinan dan nifas dengan
kesehatan (keitkutsertaan kelas ibu hamil)
berbagai komplikasi yang dialaminya
antara lain adalah faktor predisposisi ibu
(kemenkes RI, 2015). Berdasarkan Hasil
yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan.
Survey Demografi dan Kesehatan
Faktor pemungkin meliputi ketersediaan
Indonesia (SDKI) tahun 2016, AKI adalah
sarana dan prasarana serta adanya fasilitas
sebesar 305/100.000 kelahiran hidup. AKI
yang memadai faktor penguat atau
ini mengalami peningkatan jika
pendukung meliputi sarana pelayanan
dibandingkan dengan tahun 2007, AKI
kesehatan, faktor pendorong meliputi
sebesar 228/100.000 kelahiran hidup
dukungan keluarga, motivasi, petugas
(Kemenkes, 2016). Kematian ibu di
kesehatandan sosial ekonomi
Indonesia didominasi oleh tiga sebab
(Notoatmodjo, 2010).
utama yaitu perdarahan, hipertensi dalam
Pengetahuan dan pendidikan dapat
kehamilan (HDK) dan infeksi (Kemenkes
mempengaruhi prilaku seseorang akan pola
RI, 2013)
hidup terutama dalam memotivasi untuk
Upaya dalam percepatan penurunan
sikap berperan serta dalam pembangunan.
AKI pemerintah telah banyak menetapkan
Pada umumnya makin tinggi pendidikan
strategi maupun kebijakan berupa program
seseorang maka makin mudah menerima
peningkatan kesehatan. Salah satu asuhan
informasi (Notoatmodjo, 2010).Hasil
yang dapat diberikan yaitu melakukan
penelitian Ida Baroroh dkk (2017)
pendeteksian dini adanya komplikasi atau
menunjukkan ada hubungan yang
penyakit yang mungkin terjadi selama
signifikan anatara variabel pengetahuan
hamil melalui informasi. Hal ini dapat
dan keikutsertaan dalam kelas ibu hamil.
dilakukan dengan penyuluhan tentang
Berdasarkan penelitian yang
kesehatan ibu dan anak saat konsultasi
dilakukan oleh Astuti dkk, (2016) yang
perorangan atau kasus per kasus yang
berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan
diberikan pada waktu ibu memeriksakan
Dengan Keikutsertaan Mengikuti Kelas
kandungan atau pada waktu kegiatan
Ibu Hamil Di Puskesmas Candiroto
posyandu.(Kemenkes RI, 2009).
Kabupaten Temanggung hasil penelitian
Bidan sebagai provider layanan
menunjukkan ada hubungan minat,
kebidanan, harus mampu memberikan
dukungan keluarga dan motivasi dengan
suatu asuhan yang bermanfaat bagi para
keikutsertaan ibu hamil di wilayah kerja
calon ibu sejak masa kehamilan. Salah satu
Puskesmas Candiroto Kabupaten
dari perbaikan pelayanan dalam kebidanan
Temanggung.
diantaranya adalah terlaksananya program
Faktor lain yang mempengaruhi
kelas ibu hamil. Program kelas ibu hamil
keikutsertaan dalam prilaku kesehatan
merupakan salah satu sarana untuk belajar
adalah Ketersediaan sarana dan prasarana,
bersama tentang kesehatan ibu hamil,
Sarana prasarana dalam pelayanan
dalam bentuk tatap muka dalam kelompok.
kesehatan dapat didefinisikan sebagai
(KemenkesRI, 2011).
proses kerjasama pendayaguna-an semua
KIH (kelas ibu hamil) merupakan
sarana dan prasarana kesehatan secara
salah satu program kesehatan yang
efektif dan efesien untuk memberikan
diharapkan turut berperan dalam
layanan secara professional dibidang
menurunkan angka kesakitan dan kematian
sarana dan prasarana dalam proses
akibat kehamilan, persalinan dan nifas.
pelayanan kesehatan yang efektif dan
Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018
114

efesien pula (Muhammad, 2010).Sarana kelas antenatal di wilayah kerja Puskesmas


dan prasarana merupakan salah satu faktor Kampar Kiri Tengah kabupaten Kampar”.
penting dari keberhasilan suatu kegiatan.
Semakin lengkap sarana penunjang makin TUJUAN PENELITIAN
efektif pula suatu kegiatan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
Puskesmas Kampar Kiri Tengah berhubungan dengan keikutsertaan ibu
merupakan puskesmas yang terletak di hamil dalam mengikuti kelas antenatal di
Kecamatan Kampar Kiri Tengah terdapat wilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri
11 Posyandu Ibu Hamil di kecamatan Tengah Kabupaten Kampar.
Kampar Kiri Tengah sendiri. Namun
dalam pelaksanaan kelas ibu hamil masih METODE PENELITIAN
mengalami hambatan yaitu dikarenakan Penelitian ini adalah deskriptif
kurangnya ketersediaan sarana dan analitik dengan pendekatan cros sectional,
prasarana kelas ibu hamil. Hasil studi yaitu penelitian dengan melakukan
pendahuluan peneliti disalah satu pengukuran atau pengamatan saat
Posyandu Ibu Hamil yang ada di wilayah bersamaan atau sekali waktu untuk
kerja Puskesmas Kampar Kiri Tengah, mengetahui hubungan sebab akibat antara
yaitu posyandu Desa Utama Karya variabel independen (Pendidikan ibu,
terhadap 10 orang ibu hamil terdapat 6 ibu dukungan suami dan ketersediaan sarana
hamil yang tidak pernah mengikuti kelas dan prasarana) dengan variabel dependen
ibu hamil. (kelas ibu hamil).
Berdasarkan latar belakang diatas Waktu penelitian inidilakukan pada
peneliti merasa tertarik untuk melakukan bulan April–Juni 2018di Wilayah Kerja
penelitian, tentang “Faktor-faktor Yang Puskesmas Kampar Kiri Tengah
Berhubungan dengan Keikutsertaan Ibu Kabupaten Kampar.
Hamil Dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil Populasi pada penelitian ini adalah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri seluruh ibu hamil pada bulan April sampai
Tengah Kabupaten Kampar” Juni 2018 yang terdaftar di Posyandu
Kecamatan Kampar Kiri Tengah
RUMUSAN PENELITIAN Kabupaten Kampar yang berjumlah 163.
Pentingnya kelas ibu hamil secara Pengambilan sampel dalam
tidak langsung dapat menurunkan angka penelitian ini dilakukan dengan teknik
kematian ibu dan angka kematian Total Sampling yaitu seluruh anggota
bayi.Upaya yang dapat diberikan untuk anggota populasi dijadikan sampel
menapis adanya resiko dalam kehamilan berjumlah 108.
dan persalinan yaitu dengan melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi atau HASIL
penyakit yang mungkin terjadi selama Analisis Univariat
hamil. Salah satu dari perbaikan pelayanan 1. PendidikanIbu
dalam kebidanan diantaranya adalah Tabel 1 Distribusi Tingkat Pendidikan
dengan terlaksananya program kelas ibu Ibu Hamil
hamil bertujuan untuk meningkatkan
No Frekuensi Persentase
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu Pendidikan (f) (%)
mengenai kehamilan, perawatan 1 Rendah 59 54.63
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, 2 Tinggi 49 45.37
perawatan bayi baru lahir, mitor penyakit, Total 108 100
menular.Berdasarkan latar belakang diatas
maka peneliti merumuskan permasalah Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat
dalam penelitian ini yaitu : “apakah faktor- bahwa dari 108 responden sebagian besar
faktor yang berhubungan dengan ibu hamil yang memiliki tingkat
keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti pendidikan yang rendah yaitu sebanyak
54.63% (59 orang).
Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018
115

2. DukunganSuami pendidikan dengan keikutsertaan ibu hamil


Tabel 2 Distribusi Dukungan Suami dalam mengikuti kelas ibu hamil dengan
N Dukunga Frekuensi Persentase hasil p value =0.489.
o n Suami (f) (%) 2. Dukungan Suami
1 Negatif 54 50.00 Tabel 5
2 Positif 54 50.00 Hubungan Dukungan Suami dengan
Total 108 100 Keikutsertaan Ibu Hamil
dalamMengikutiKelasIbuHamil
Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat
dilihat bahwa dari 108 responden sebagian Keikutsertaan Kelas Hamil
besar ibu hamil yang mengikuti kelas ibu Dukungan Tidak P
hamil mendapatkan dukungan positif dari Suami Mengikuti Mengikuti Jumlah Value
n % n % n %
suaminya yaitu sebanyak 50% (54 orang). Negatif 10 18.5% 44 81.5% 54 100%
0.000
Positif 50 92.6% 4 7.4% 54 100%
3. SaranaPrasarana
Tabel 3 Distribusi Sarana Prasaran Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa
Kelas Ibu hamil ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil
No Sarana Frekuensi Persentase mayoritas mendapatkan dukungan suami
Prasarana (f) (%) positif adalah sebanyak 92.6% (50 orang),
1 Kurang ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu
Lengkap 6 54,1 hamil dan mendapatkan dukungan suami
2 Lengkap 5 44,9
Total 11 100
positif adalah sebanyak 7.4% (4 orang).
Sedangkan, Ibu hamil yang mengikuti
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat kelas ibu hamil dan mendapatkan
bahwa dari 11 tempat sebagian besar dukungan suami negatif adalah sebanyak
tempat pelaksanaan kelas ibu hamil 18.5% (10 orang), ibu hamil yang tidak
memiliki sarana prasarana yang kurang mengikuti kelas ibu hamil dan
lengkap yaitu sebesar 54,1% (6 Tempat). mendapatkan dukungan suami negatif
adalah sebanyak 81.5% (44 orang). Hasil
Analisis Bivariat uji statistik menunjukkan bahwa ada
1. Pendidikan hubungan yang signifikan antara
Tabel 4 dukungan suami dengan keikutsertaan ibu
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil
Keikutsertaan Ibu Hamil dengan hasil p value = 0.000.
dalamMengikutiKelasIbuHamil
Keikutsertaan Kelas
3. Sarana Prasarana kelas ibu hamil
Hamil Tabel 6
P
Pendidikan Tidak
Value Hubungan Ketersediaan Sarana
Mengikuti Mengikuti Jumlah
Prasarana Kelas Ibu Hamil dengan
n n n %
Rendah 31 28 59 100 Keikutsertaan Ibu
0.489
Tinggi 29 20 49 100 HamildalamMengikutiKelasIbuHamil
Keikutsertaan Kelas
Hamil
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa Sarana
Tidak
P
ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil Prasarana Value
Mengikuti Mengikuti Jumlah
mayoritas memiliki tingkat pendidikan n n n %
Kurang
rendah (≤ SMP) adalah sebanyak 52,5% Lengkap 39 30 69 100 0.788
(31 orang). Sedangkan, ibu hamil yang Lengkap 21 18 39 100
mengikuti kelas ibu hamil dan memiliki
tingkat pendidikan tinggi (≥ SMA) adalah Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa
sebesar 59,2% (29 orang). Hasil uji ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil
statistik menunjukkan bahwa tidak ada mayoritas berada di tempat pelaksanaan
hubungan yang signifikan antara tingkat
Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018
116

dengan sarana dan prasarana yang kurang terjangkau dan dapat menambah wawasan,
lengkap adalah sebanyak 56.5% (39 prosedur untuk bisa mengikuti kelas ibu
orang). Sedangkan, ibu hamil mengikuti hamil pun tidak sulit.
kelas ibu hamil di tempat pelaksanaan Hampir sebagian besar ibu memiliki
dengan sarana dan prasarana yang lengkap tingkat pendidikan yang tinggi memiliki
adalah sebanyak 53.8% (21 orang). Hasil pekerjaan sehingga meng-hambat
uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada partisipasinya dalam kelas ibu hamil.
hubungan yang signifikan antara Selain itu, orang yang berpendidikan tinggi
ketersediaan sarana dan prasarana dengan cenderung memiliki pola pikir yang baik
keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti dalam memahami informasi-informasi
kelas ibu hamil dengan hasil p value = kesehatan, sehingga orang yang
0.788. berpendidikan tinggi akan lebih sadar dan
merasa perlu untuk mencari informasi
kesehatan secara mandiri yang penting
PEMBAHASAN
bagi dirinya saat menghadapi kehamilan
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan dan cenderung akan lebih memilih ke
Keikutsertaan Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Mengikuti Kelas Ibu Hamil Teknologi yang berkembang pesat juga
Berdasarkan hasil penelitian, ibu memudahkan seseorang untuk mengakses
hamil yang memiliki tingkat pendidikan informasi kesehatan, sehingga pendidikan
rendah (≤ SMP) jumlah keikutsertaannya formal tidak lagi menjadi faktor yang
52,5% (31 orang). Sedangkan, ibu hamil utama terkait pengetahuan kesehatan ibu
yang memiliki tingkat pendidikan tinggi (≥ dan anak. Sehingga menyebabkan tidak
SMA) jumlah keikutsertaannya sebesar ada hubungan yang signifikan antara
59,2% (29 orang). Hasil uji statistik pendidikan ibu dengan keikutsertaan ibu
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dalam mengikuti kelas ibu hamil.
yang signifikan antara tingkat pendidikan
dengan keikutsertaan ibu hamil dalam Hubungan Dukungan Suami Dengan
mengikuti kelas ibu hamil dengan hasil p Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam
value =0.489. Mengikuti Kelas Ibu Hamil
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan hasil penelitian, ibu
penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut hamil yang mendapatkan dukungan suami
Novi (2015) yaitu berdasarkan pendidikan negatif jumlah keikutsertaannya 18.5% (10
ibu terhadap partisipasi kelas ibu hamil, orang). Sedangkan, ibu hamil yang
diketahui bahwa ibu yang berpendidikan mendapatkan dukungan suami positif
cukup (SMA-PT) tingkat partisipasi 35%, jumlah keikutsertaannya sebesar 92.6%
sedangkan pendidikan kurang (SD-SMP) (50orang). Hasil uji statistik menunjukkan
partisipasinya adalah 19% dengan hasil uji bahwa ada hubungan yang signifikan
statistik tidak bermakna dengan nilai antara dukungan suami dengan
p=0,066. Hal ini berarti bahwa tidak ada keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti
hubungan antara pendidikan dengan kelas ibu hamil dengan hasil p value =
partisipasi kelas ibu hamil. 0.000.
Dilihat dari hasil penelitian, ibu Hasil penelitian ini sejalan dengan
hamil yang mengikuti kelas ibu hamil penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut
dominan berasal dari kelompok ibu yang Novi (2013) dimana dari hasil uji
berpendidikan rendah alasan ibu mengikuti didapatkan nilai p sebesar 0,001<0,05. Ini
pendidikan formal seperti kelas ibu hamil berarti bahwa ada hubungan antara
adalah ibu mendapatkan layanan kesehatan dukungan pihak keluarga (suami) terhadap
berupa pemeriksaan kehamilan, partisipasi dalam kelas ibu hamil.
penyuluhan kesehatan selama kehamilan Menurut Sarafino & Smith (2014)
persalinan, nifas dan perawatan bayi baru mengenai bentuk-bentuk dukungan sosial
lahir dan lain-lain dengan harga yang
Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018
117

meliputi dukungan emosional adalah terhadap kesehatan dan keselamatan ibu


meliputi rasa empati cinta dan hamil. Dukungan suami sangat membantu
kepercayaan, dukungan informasional dalam pembentukan perilaku kesehatan ibu
adalah dukungan dalam bentuk informasi karena ibu hamil akan cenderung menuruti
dalam memberikan jalan keluar untuk apa yang disarankan oleh suaminya,
memecahkan masalah, dukungan sehingga dukungan sosial suami menjadi
instrumental dapat diberikan dengan faktor yang besar hubungannya dengan
menyediakan sarana prasarana, pemberian keikutsertaan ibu dalam mengikuti kelas
kesempatan dan peluang waktu, dan ibu hamil.
dukungan appraisal adalah dukungan
Hubungan Ketersediaan Sarana
berupa pemberian penghargaan dan umpan
Prasarana Kelas Ibu Hamil dengan
balik mengenai hasil atau prestasi yang
Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam
dicapai.
Mengikuti Kelas Ibu Hamil
Dukungan suami yang paling banyak
diberikan adalah dalam bentuk pemberian Berdasarkan hasil penelitian, ibu
dukungan instrumental.Adapun bentuk hamil yang melakukan kunjungan di
dukungan instrumental yang diberikan posyandu dengan sarana dan prasarana
suami adalah memberikan biaya untuk kelas ibu hamil yang kurang lengkap
memeriksakan kehamilannya dan jumlah keikutsertaannya adalah sebesar
membayar uang kas untuk kegiatan kelas 56.5% (39 orang) Sedangkan, ibu hamil
ibu hamil, mencukupi kebutuhan ibu yang melakukan kunjungan di posyandu
seperti kebutuhan pemenuhan nutrisi dengan sarana dan prasarana kelas ibu
selama kehamilan. Menyediakan alat hamil yang lengkap jumlah
transportasi dan memberikan izin kepada keikutsertaannya adalah sebesar 53.8% (21
ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil. orang). Hasil uji statistik menunjukkan
Dukungan yang paling banyak bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
diberikan selanjutnya adalah dalam bentuk antara ketersediaan sarana dan prasarana
dukungan emosional. Bentuk dukungan dengan keikutsertaan ibu hamil dalam
emosional seperti membantu ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil dengan hasil p
mengerjakan pekerjaan rumah, value = 0.788.
memberikan izin kepada ibu untuk Menurut Soepartono (2000) secara
mengikuti kelas ibu hamil dan umum prasarana berarti segala sesuatu
mengantarkan ibu memeriksakan yang merupakan penunjang
kehamilannya dan mengikuti kelas ibu terselenggaranya suatu proses (usaha atau
hamil. pembangunan). Sarana dan prasarana
Adanya dukungan dari keluarga merupakan salah satu faktor penting dari
berperan sangat besar dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Semakin
status kesehatan ibu. Keterlibatan anggota lengkap sarana penunjang makin efektif
keluarga atau orang terdekat terutama pula suatu kegiatan.
pasangan/suami dapat membantu Dari 11 Posyandu yang dijadikan
terjadinya perubahan untuk berperilaku tempat penelitian hanya ada 5 tempat yang
dan juga meningkatkan kesadaran untuk memiliki sarana prasarana yang lengkap di
berubah ke arah hidup sehat. Apabila kelas ibu hamil, sementara 6 lainnya
dilihat dari informasi kesehatan lebih memiliki sarana prasarana yang kurang
banyak diperoleh dari petugas kesehatan, lengkap. Sebagian besar tempat
keluarga dan masyarakat, namun pada pelaksanaan kelas ibu hamil tidak tersedia
bentuk-bentuk dukungan sosial lainnya ruangan yang sesuai untuk pelaksanaan
suamilah yang paling berperan pada ibu kelas ibu hamil. Ukuran ruangan terlalu
hamil. Pentingnya peran suami pada ibu kecil dan kenyamanan privasi kurang
hamil tidak hanya sebagai pengambil terjaga sehingga menyebabkan ibu merasa
keputusan, suami juga diharapkan selalu kurang nyaman. Selain itu tidak terdapat
siaga dan selalu memberi perhatian alat tulis yang seharusnya disediakan untuk
Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018
118

seluruh ibu hamil untuk mencatat materi- ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu
materi penting yang disampaikan oleh hamil (p=0.788)
petugas. CD senam hamil tidak
dimanfaatkan secara optimal oleh peserta SARAN
dikarenakan hanya ada 1 Copy-an CD Berdasarkan kesimpulan penelitian,
yang dipinjamkan secara bergantian maka dapat diberikan saran sebagai
kepada ibu, sementara tidak semua ibu berikut:
mempunyai alat untuk menonton CD 1. Diharapkan Penelitian ini dapat menjadi
tersebut. Namun meskipun sebagian besar acuan untuk mengembang-kan
ketersediaan sarana dan prasarana kelas ibu penelitian selanjutnya menjadi lebih
hamil masih kurang lengkap, jumlah spesifik dengan menggali lebih dalam
keikutsertaan ibu hamil tetap tinggi, bagaimana cara meningkatkan
Sehingga menyebabkan tidak ada partisipasi suami untuk dapat
hubungan yang signifikan antara mendampingi ibu dalam kelas ibu hamil
ketersediaan sarana prasarana kelas ibu serta menambahkan dan membahas
hamil dengan keikutsertaan ibu dalam variabel tentang keaktifan dari
mengikuti kelas ibu hamil. petugas kesehatan dalam proses
Hasil penelitian tidak sesuai dengan pelaksanaan kelas ibu hamil dan
teori yang ada, karena dipengaruhi oleh mengembangkan penelitian dengan
beberapa hal antara lain: pengetahuan ibu pendekatan kualitatif, sehingga bisa
dan juga informasi serta dukungan yang mengetahui secara lebih mendalam
diperoleh ibu baik dari keluarga, mengenai faktor-faktor yang
masyarakat, maupun petugas, sehingga mempengaruhi keikutsertaan dalam
mendorong ibu hamil untuk tetap mengikuti kelas ibu hamil.
mengikuti kelas ibu hamil, meskipun ada 2. Diharapkan petugas kesehatan terutama
beberapa sarana prasarana yang tidak bidan agar lebih aktif menyebarluaskan
lengkap. Seperti yang tercantum dalam informasi tentang program kelas ibu
pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil hamil tidak hanya pada ibu hamil saja,
kelas ibu hamil bahwa program kelas ibu tetapi juga pada suami/ pasangan dan
hamil tetap harus dilaksanakan meskipun keluarga dengan meningkatkan semua
terdapat sarana prasarana yang tidak komponen dukungan sosial yang terdiri
lengkap (Dirjen Gizi dan KIA, 2011). dari dukungan emosional, dukungan
instrumental, dukungan informasional
KESIMPULAN dan dukungan appraisal/ penghargaan.
1. Sebagian besar ibu hamil yang
mengikuti kelas ibu hamil memiliki DAFTAR PUSTAKA
tingkat pendidikan rendah (52.5%). Adhim, M. F. 2002. Indahnya Pernikahan
2. Sebagian besar ibu hamil yang Dini. Jakarta: Gema Insani.
mengikuti kelas ibu hamil mendapatkan Baroroh Ida et al. 2017. Hubungan
dukungan positif dari suaminya Pengetahuan Ibu Hamil Dengan
(92.6%). Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil Di
3. Sebagian besar tempat pelaksanaan Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot
kelas ibu hamil memiliki sarana dan Kota Pekalongan. Jurnal Ilmiah
prasarana yang kurang lengkap (54,1%). Bidan. Volume 6 Nomor 2
4. Tidak ada hubungan antara pendidikan Budiman dan Riyanto. 2013. Kuesioner
dengan keikutsertaan ibu hamil dalam Pengetahuan dan Sikap dalam
mengikuti kelas ibu hamil (p=0.489). Penelitian Kesehatan. Jakarta :
5. Ada hubungan antara dukungan suami Salemba Medika
dengan keikutsertaan ibu hamil dalam Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA.
mengikuti kelas ibu hamil (p=0.000). 2011. Pedoman Pelaksanaan Kelas
6. Tidak ada hubungan antara ketersediaan Ibu Hamil. Jakarta: Kemenkes RI.
sarana prasarana dengan keikutsertaan
Jurnal Ibu dan Anak, Volume 6, Nomor 2, November 2018
119

Jerry, HM. 2010. Superviv dan ___________________. 2005. Promosi


Peningkatan Mutu Pendidikan. kesehatan teori dan aplikasi.
Bandung : Alfabeta Jakarta: Rhineka Cipta.
Kementerian Kesehatan Republik ___________________. 2010. Promosi
Indonesia. 2009. Profil Kesehatan Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Indonesia 2009. Jakarta : Jakarta: Rineka Cipta.
Kementerian Kesehatan RI.
__________________________________ ____________________.2012. Promosi
__. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Kesehatan dan Prilaku Kesehatan
2013. Jakarta : Kementerian Jakarta: Rineka Cipta.
Kesehatan RI. Ramyulis. 2003. Buku 4 : Pendidikan
__________________________________ Islam Dan Rumah Tangga. Jakarta :
__. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Kalam Mulia
2015. Jakarta : Kementerian Sarafino, E. P., & Smith, TW. 2011.
Kesehatan RI. Biopsychological Interactions. New
__________________________________ York : Health psychology.
__. 2016.Profil Kesehatan Indonesia Soepartono. (2000) Sarana dan Prasarana
2016. Jakarta : Kementerian Olahraga. Jakarta : Depdikbud
Kesehatan RI. Varney, H, Jan, M. Kriebs, Carolyn, LG.
__________________________________ 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan,
__. 2019. Pedoman Pelaksanaan Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC.
Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Walyani, E.S. 2014. Materi Lengkap
Departemen Kesehatan RI. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta :
Kuntjoro, Z. 2002. Dukungan Sosial Pustakabarupers.
Lansia. http//www.e-psikologi.co.id
tanggal akses 15 Desember 2010.
Mendikbud. 2010. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
Muhammad, Ali. 2010. Kesehatan Wanita,
gender dan permasalahannya.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Martaadisoebrata . 2005. Bunga Rampai
Obstetri dan Gynekology Sosial.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono.
Ni Ketut Nopi Widiantari, 2015,
Hubungan Karakteristik Ibu dan
DukunganSosial Suami dengan
Partisipasi Ibu Mengikuti Kelas Ibu
Hamil di Kota Denpasar, Tesis
Universitas Udayana Denpasar.
Norbeck, J. S. (1995). Scoring Instructions
for the Norbeck Social Support
Questionnaire (NSSQ). University of
California, San Francisco, Calif,
USA.
Notoadmodjo, Soekidjo.2007. Pendidikan
dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai