BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
suatu variabel terhadap variabel lain (Sukmadinata, 2013: 194). Variabel yang
dimaksud adalah variabel bebas dan variabel terikat. Jenis penelitian eksperimen
Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji perbandingan
model pembelajaran mind mapping (mind mapping silabus dan bab) dan motivasi
belajar (tinggi dan rendah) terhadap keaktifan proses pembelajaran dan tingkat
pemahaman materi kompetensi dasar clutch system. Selain dari itu juga untuk
Pratiwi, dkk (2010) mengemukakan desain faktorial adalah desain yang dapat
memberikan perlakuan dua variabel bebas atau lebih pada waktu yang
25
26
bersamaan. Hal ini dilakukan untuk melihat efek masing-masing variabel bebas
secara terpi-
26
26
sah dan secara bersamaan terhadap variabel terikat dan efek-efek yang terjadi
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Eksperimen Semu dengan Desain Faktorial 2x2
Keterangan:
Y11 = Hasil belajar model pembelajaran mind mapping silabus dan motivasi belajar
tinggi
Y12 = Hasil belajar model pembelajaran mind mapping silabus dan motivasi belajar
rendah
Y21 = Hasil belajar model pembelajaran mind mapping bab dan motivasi belajar tinggi
Y22 = Hasil belajar model pembelajaran mind mapping bab dan motivasi belajar
rendah
masing-masing kelompok terdiri dari dua kategori siswa yakni siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah, maka dapat disimpulkan seperti
berikut: (1) kelompok pertama (pembelajaran mind mapping silabus) terdiri dari
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah; (2) kelompok kedua
(pembelajaran mind mapping bab) terdiri dari siswa yang memiliki motivasi
27
belajar tinggi dan rendah. Kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang sama
dari segi tujuan dan materi pelajaran, tetapi berbeda dalam hal perlakuannya.
B. Variabel Penelitian
Variabel Bebas 1
Model Pembelajaran:
1. Mind Mapping Silabus
2. Mind Mapping Bab
Variabel Terikat
1. Keaktifan Proses Pembelajaran
2. Tingkat Pemahaman Materi
Kompetensi Dasar Clutch System
Variabel Bebas 2
Tingkat Motivasi Belajar
1. Motivasi Belajar Tinggi
2. Motivasi Belajar Rendah
Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebasnya adalah model pembelajaran mind mapping dan motivasi belajar. Model
pembelajaran mind mapping ini memiliki 2 dimensi yaitu: mind mapping silabus
dan bab sedangkan motivasi belajar juga memiliki 2 dimensi yaitu: motivasi
1. Populasi Penelitian
penelitian ini adalah seluruh siswa Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
kelas XI pada semester genap. SMK yang dipilih untuk dijadikan sasaran
28
penelitian adalah SMK Negeri 10 Malang dan SMK Nasional Malang yang
sekolah ini sangat terbuka bagi mahasiswa untuk pelaksanaan penelitian, guna
untuk menemukan terobosan baru yang dapat membangun SMK yang lebih baik.
Saat ini dikedua SMK tersebut masih terdapat berbagai permasalahan diantaranya
adalah kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran dan terdapat siswa yang sulit
dalam memahami materi clutch system, serta nilai hasil belajar siswa pun
rendah. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran
Mind Mapping ini di SMK untuk melihat apakah model pembelajaran Mind
peneliti melakukan penelitian dengan syarat harus ada surat resmi dari Perguruan
Jumlah populasi pada kedua SMK tersebut disajikan pada tabel berikut ini.
2. Sampel Penelitian
29
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang sedang
diteliti oleh peneliti. Teknik sampling yang digunakan pada kedua SMK adalah
sebagai berikut.
kelas seperti yang disajikan pada tabel 3.2. Namun berdasarkan observasi yang
yang lain tetap berada di sekolah sehingga 2 kelas yang tidak PRAKERIN
itulah akan dijadikan subjek penelitian. Kelas yang tidak PRAKERIN adalah
antara 100-150 orang, maka lebih baik diambil secara keseluruhan subyek
lebih dari 150 orang, maka dapat diambil antara 25-30%. Oleh sebab itu, sampel
PRAKERIN.
kelas yang disajikan pada tabel 3.2. Seperti halnya pada SMKN 10 Malang,
bawah dari 100-150 orang, maka penelitian pada SMK Nasional Malang adalah
mapping silabus) dan kelompok kedua (mind mapping bab) pada kedua SMK
terhadap kelas yang ada di sekolah, karena sesuai dengan pendapat Mukhadis
(2016: 246), bahwa penentuan kelas untuk penerapan perlakuan pada penelitian
pada kedua kelompok subjek tersebut, yang kemudian nantinya diberi perlakuan
yang berbeda. Hasil random assignment sampling disajikan pada tabel 3.5 di
bawah ini.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
materi adalah instrumen tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur tingkat
31
kemampuan awal (pre test) dan kemampuan akhir (post test). Soal yang
diterapkan yakni pada kompetensi dasar sistem kopling yang terdapat pada RPP
dan berisi 30 butir soal pilihan ganda dengan kisi-kisi seperti disajikan pada tabel
pedoman penentuan skor. Menurut Sari (2017), fungsi pedoman skor adalah
untuk mempermudah pemberian nilai setelah tes tersebut dilakukan pada sampel.
Tiap soal mendapat nilai 1 jika benar dan jika salah maka nilainya 0. Pedoman
penentuan skor yang diperoleh siswa dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.
32
bahwa tes yang dibuat sudah valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2017: 173).
dikonsultasikan kepada ahli untuk diuji validitasnya, yakni di uji validitas isinya.
Dalam hal ini ahli materi adalah Dosen mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga.
Validitas isi dilakukan oleh ahli untuk menelaah konsep materi, hubungan
indikator dengan isi tes, dan konsep bahasa yang digunakan dalam soal tes.
Instrumen soal tes akan dikoreksi kemudian direvisi apabila terdapat indikator
yang tidak sesuai dengan materi dalam soal tes dan penggunaan bahasa yang
kurang tepat dan sulit dipahami. Sudjana (2011: 14), mengemukakan bahwa jika
menggunakan validitas isi maka tidak perlu lagi menggunakan uji coba dan
belajar siswa adalah dengan angket atau kuesioner. Angket merupakan teknik
tertulis kepada siswa untuk dijawab (Sugiyono, 2017: 199). Pada dasarnya jenis
angket dipandang dari cara menjawabnya ada 2 jenis, yaitu angket terbuka dan
motivasi belajar tinggi dan rendah. Pembuatan angket dilakukan di bawah kontrol
33
para ahli agar angket yang digunakan layak untuk diberikan kepada siswa. Jenis
dipaparkan oleh (Uno dalam Nayantaka & Savira, 2017), yaitu: (a) adanya hasrat
dan keinginan berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c)
adanya harapan dan cita-cita untuk masa depan; (d) adanya penghargaan dalam
pembelajaran; (e) adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran di kelas; (f)
adanya lingkungan belajar yang kondusif. Adapun kisi-kisi dari angket instrumen
Nomor
Variabel Indikator Variabel Sub Indikator
Angket
Tidak mudah menyerah
Adanya hasrat dan
Tidak mudah puas terhadap hasil
keinginan berhasil
yang dicapai
Adanya dorongan dan Rasa ingin tahunya tinggi
kebutuhan dalam belajar Minat dalam hal belajar
Adanya harapan dan Ketekunan dalam hal belajar
cita-cita untuk masa Kemauan untuk menggapai cita-cita
Motivasi depan untuk masa depan
Belajar Adanya penghargaan Mendapat pujian dari pengajar
dalam pembelajaran Mendapat nilai yang baik
Adanya kegiatan yang Menarik dalam menyajikan materi
menarik dalam Menarik dalam menyampaikan
pembelajaran di kelas materi
Suasana belajar di kelas
Adanya lingkungan
Hubungan dengan teman dalam
belajar yang kondusif
belajar kelompok
“TIDAK” sehingga siswa hanya dapat memilih satu diantara dua pernyataan.
Tingkat motivasi yang dilihat adalah motivasi belajar rendah dan tinggi. Setelah
34
instrumen motivasi belajar selesai dibuat, maka instrumen akan divalidasi oleh
ahli, dalam hal ini Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
item keaktifan dan untuk kisi-kisinya disajikan pada tabel 3.6 berikut ini.
No.
No Aspek Indikator Aspek Deskriptor
Item
Visual Mencari informasi Siswa membaca materi melalui buku
1
Activities materi Siswa membaca materi melalui internet
Siswa mengajukan pertanyaan
Mengemukakan
Oral Siswa menjawab pertanyaan yang
2 Pendapat atau pokok
Activities diajukan oleh siswa yang lain
pikiran
Siswa mengeluarkan gagasan
Mendapatkan
Listening informasi melalui Siswa mendengarkan dan memperhatikan
3
Activities mendengarkan dan sanggahan dan pendapat siswa yang lain
memperhatikan
Menjelaskan
Siswa mencatat materi yang telah
Writing pemahamannya
4 dipelajari pada mind map dengan lengkap
Activities melalui tulisan pada
dan jelas
mind map
Membuat desain variasi mind map dengan
Menampilkan
Drawing garis-garis penghubung
5 garis-garis dan
Activities Membuat desain variasi mind map dengan
gambar-gambar
gambar-gambar
Melaksanakan
Motor Siswa berdiskusi (tukar pikiran) dalam
6 keterampilan dalam
Activities membuat mind map
berkelompok
35
No.
No Aspek Indikator Aspek Deskriptor
Item
Ide-ide pada mind map sesuai dengan
Mental
7 Menguraikan ide-ide topik yang dibahas (tidak melenceng
Activities
dengan materi)
Menunjukkan
Siswa tidak mengantuk saat pembelajaran
Emotional antusias dalam
8 berlangsung
Activities mengikuti
Siswa tidak keluar masuk kelas tanpa izin
pembelajaran
Tujuan dari pedoman penskoran adalah sebagai acuan untuk melakukan penilaian
instrumen ini seperti pada gambar 3.3. Setelah instrumen ini dibuat maka akan
divalidasikan kepada ahli untuk dilihat tingkat kevalidan instrumen, dalam hal ini
E. Pengumpulan Data
sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan
menentukan kelas sampel yang terdiri dari kelas mind mapping silabus dan kelas
b. Tahap Pelaksanaan
a) Pertemuan I
b) Pertemuan II
37
melakukan presentasi terkait mind map yang telah dibuat, sesuai dengan
c) Pertemuan III
Gambar 3.4 Alur Proses Aktivitas dalam Pembelajaran Mind Mapping Silabus
a) Pertemuan I
b) Pertemuan II
melakukan presentasi terkait mind map yang telah dibuat, sesuai dengan
c) Pertemuan III
Gambar 3.5 Alur Proses Aktivitas dalam Pembelajaran Mind Mapping Bab
c. Tahap Analisis
39
diperoleh melalui tes tingkat pemahaman materi, angket motivasi, dan lembar
dengan menggunakan teknik dan rumus dalam analisis data yang digunakan.
START
40
Studi
Literature
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Pembuatan Instrumen
Penelitian
Penerapan Model
Pembelajaran Di Kelas
Kelompok
Kelompok 2
1
Pengolahan Data
Data
Invalid Invalid
Analisis Data
Valid Kesimpulan
Valid
Finish
F. Analisis Data
41
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas atau independen (model
pembelajaran dan motivasi belajar) dan dua variabel terikat atau dependen
clutch system). Untuk mendapatkan data empiris tentang perbedaan pada setiap
dengan versi 24. Analisis MANOVA dilakukan melalui proses: (a) uji normalitas;
normalitas berguna untuk mengetahui data yang diambil berdistribusi normal atau
tidak. Data dikatakan normal jika nilai Sig. > 0,05. Uji ini menggunakan metode
kelompok yang dijadikan subjek penilitian dan juga sebagai prasyarat uji
hipotesis. Untuk mengujinya menggunakan metode uji Levenes Test For Equality
Pada analisis MANOVA, hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol (H0)
dan hipotesis alternatif (H1). H0 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan
antara rata-rata dua dimensi yang diuji (H0 : µ1 = µ2) sedangkan H1 artinya ada
perbedaan yang signifikan antara rata-rata dua dimensi yang diuji (H1 : µ1 ≠ µ2).