Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan rancangan penelitian tentang Kesiapan program keahlian

otomotif sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Malang raya dalam menghadapi era

industri 4.0, maka pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian

menggunakan data dalam bentuk kuantitatif jenis persentase. Data pada penelitian ini

diperoleh dengan menggunakan angket/ kusioner yang telah diberikan kepada

responden, dalam angket tersebut berisi tentang kesiapan SMK khususnya pada

program keahlian otomotif, dimana pada variabel kesiapan ini terdiri dari tiga sub

variabel yaitu kesiapan guru, kesiapan kurikulum dan kesiapan sarana prasarana.

Untuk rensponden dari penelitian ini mengunakan guru otomotif SMK Negeri 1

Singosari dan SMK Negeri 10 malang dengan jumlah guru sebanyak 22 responden.

Data mentah yang sudah terkumpul selanjutnya akan diolah untuk

mendapatkan persentasi masing – masing sub variabel, yaitu kesiapan guru, kesiapan

kurikulum dan kesiapan sarana prasarana. Berdasarkan pengolahan data penelitian,

maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

4.1 Kesiapan Guru

Pada sub variabel kesiapan guru ini dikembangkan lagi menjadi dua indikator

yaitu Kompetensi pedagogi, kompetesi kepribadian, kompetensi sosial dan

kompetensi profesional dan prinsip guru pengajar.


4.1.1 Kompetensi pedagogi, kompetesi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional.

Pada indikator Kompetensi pedagogi, kompetesi kepribadian, kompetensi

sosial dan kompetensi profesional dikembangkan menjadi 12 item pertanyaan. Item,

1) guru memiliki pemahaman tentang landasan pendidikan dan pemahaman terhadap

peserta didik, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden (100%)

menjawab Ya. Item, 2) Guru memiliki kemampuan dalam pengembangan

kurikulum/silabus, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden

(100%) menjawab Ya. Item, 3) Guru mempunyai kemampuan dalam mengelola

peserta didik meliputi merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

mengevaluasi pembelajaran dan mengembangkan peserta didik sesuai dengan potensi

yang dimiliki, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden

(100%) menjawab Ya.

Item, 4) Guru memiliki kepribadian yang stabil, dewasa, arif dan bijaksana,

berwibawa, berakhlak mulia, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22

responden (100%) menjawab Ya. Item, 5) Guru memiliki kemampuan mengavaluasi

kinerja diri sendiri, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 19 responden

(86,36%) menjawab Ya dan 3 responden (13,64%) menjawab Tidak. Item, 6) Guru

memiliki kemampuan menjadi teladan bagi peserta didik dan mengembangkan diri

secara berkelanjutan, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden

(100%) menjawab Ya. Item, 7) Guru memiliki kemampuan untuk berkomunikasi

lisan maupun tulisan, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden


(100%) menjawab Ya. Item, 8) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan

teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional menunjukan jawaban seluruh

responden sejumlah 22 responden (100%) menjawab Ya. Item, 9) Guru memiliki

kemampuan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik dan orang

tua wali, dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar, menunjukan jawaban

seluruh responden sejumlah 22 responden (100%) menjawab Ya.

Item, 10) Guru memiliki kemampuan menguasai materi pembelajaran secara

luas dan mendalam meliputi: konsep, struktur, metode/ teknologi yang berhubungan

dengan materi ajar, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 20 responden

(90,91%) menjawab Ya dan 2 responden (9,09%) menjawab Tidak. Item, 11) Guru

memiliki kemampuan menguasai materi ajar yang ada di dalam kurikulum sekolah

dan memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait menunjukan jawaban

seluruh responden sejumlah 22 responden (100%) menjawab Ya. Item, 12) Guru

memiliki kemampuan menguasai hubungan konsep antar matapelajaran dan

penerapan konsep – konsep keilmuan dalam kehidupan sehari – hari menunjukan

jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden (100%) menjawab Ya.

4.1.2 Prinsip Guru Pengajar.

Pada indikator Kompetensi prinsip guru pengajar dikembangkan menjadi 7

item pertanyaan. Item, 13) Guru memaksimalkan pembelajaran baik di luar kelas

maupun di dalam kelas, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22

responden (100%) menjawab Ya. Item, 14) Guru memberi reward kepada anak yang
selalu taat dan disiplin dalam mentaati peraturan sekolah, menunjukan jawaban

seluruh responden sejumlah 14 responden (86,36%) menjawab Ya dan 3 responden

(13,64%) menjawab Tidak. Item, 15) Guru memberikan pengajaran yang menarik

dengan model dan metode yang beragam sesuai dengan matapelajaran yang

diajarkan, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden (100%)

menjawab Ya.

Item, 16) Guru selalu terbuka dengan ilmu baru seiring dengan

berkembangnya teknologi, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22

responden (100%) menjawab Ya. Item, 17) Guru menjiwai dalam proses

pembelajaran, sehingga pembelajaran dilaksanakan dengan santai dan menyenagkan

tetapi juga memahamkan, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 17

responden (77,27%) menjawab Ya dan 5 responden (22,73%) menjawab Tidak. Item,

18) Guru disegani / dihargai oleh siswanya karena dalam mengajar, guru menganggap

siswa sebagai anaknya sendiri, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22

responden (100%) menjawab Ya. Item, 19) Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk observasi ke dunia usaha/ dunia industri sesuai dengan tugas yang diberikan,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 16 responden (72,73%) menjawab

Ya dan 3 responden (27,27%) menjawab Tidak.

Berikut ini merupakan tabulasi dari sub variabel kesiapan guru yang di

dalamnya berisi dua indikator yaitu yaitu Kompetensi pedagogi, kompetesi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional dan prinsip guru pengaja
Tabel 4.1 Tabulasi indikator dari sub variabel kesiapan guru
Jawaban
No. item Total
Indikator Ya Tidak
pertanyaan
F % F % F %
Item 1 22 100.00 0 0.00 22 100
item 2 22 100.00 0 0.00 22 100
item 3 22 100.00 0 0.00 22 100
item 4 22 100.00 0 0.00 22 100
Kompetensi pedagogi, item 5 19 86.36 3 13.64 22 100
kompetesi kepribadian, item 6 22 100.00 0 0.00 22 100
kompetensi sosial dan item 7 22 100.00 0 0.00 22 100
kompetensi profesional item 8 22 100.00 0 0.00 22 100
item 9 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 10 20 90.91 2 9.09 22 100
Item 11 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 12 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 13 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 14 14 63.64 8 36.36 22 100
item 15 22 100.00 0 0.00 22 100
Prinsip Guru Pengajar Item 16 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 17 17 77.27 5 22.73 22 100
Item 18 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 19 16 72.73 6 27.27 22 100

Kompetensi pedagogi, kompetesi


kepribadian, kompetensi sosial dan 259 61.96 5 1.20 264 63.16
kompetensi profesional

prinsip guru pengajar 135 32.30 19 4.55 154 36.84


total 394 94.26 24 5.74
418 100
Rata - rata 20.74 94.26 1.26 5.74

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disajikan bahwa dari hasil total persentase sub

variabel kesiapan guru, diambil dari total persentase jawaban Ya yaitu sebesar

94,26%. Hasil ini kemudian dimasukan dalam tabel kriteria sebagai berikut.
Tabel 4.2 Kriteria Persentase Hasil
Persentase (%) Kategori
0% - 25% Tidak Siap
26% - 50% Kurang Siap
51% - 75% Siap
76% - 100% Sangat Siap

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, kesiapan program keahlian otomotif pada dalam

menghadapi era industri 4.0 pada dimensi kesiapan guru berada pada kategori sangat

siap yaitu 94,26%. Untuk mempermudah dalam membaca hasil dari rekapitulasi data

dari sub variabel kesiapan guru dengan dua indikator, yaitu: Kompetensi pedagogi,

kompetesi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional dan prinsip

guru pengajar, akan disajikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut:

5,74%

Kompetensi pedagogi,
32,30%
kompetesi kepribadian,
kompetensi sosial dan
kompetensi profesional
prinsip guru pengajar
61,96%

menjawab tidak

Gambar 4.1 diagram rekapitulasi data indikator sub variabel dimensi kesiapan guru
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat diketahui pesentase kontribusi dari dua

indikator yang mewakili kesiapan program keahlian otomotif dan jawaban tidak dari

ketidaksiapan program keahlian otomotif dalam rangka menghadapi industri 4.0 pada

sub variabel kesiapan guru. Pada indikator Kompetensi pedagogi, kompetesi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional memberi kontribusi 62%

dan prinsip guru pengajar memberi kontribusi sebesar 32%, sedangkan persentase

ketidaksiapannya sebesar 6%.

Sesuai dengan kenyataan dilapangan bahwa SMKN 1 Singosari dan SMKN

10 Malang tenaga pendidik yang ada disekolah merupakan tenaga pendidik yang

memiliki kualitas dan kuantitas sesuai dengan standar dan dari lulusan yang sesuai

dengan linier.

4.2 Kesiapan Kurikulum

Pada sub variabel kesiapan kurikulum ini dikembangkan lagi menjadi enam

indikator yaitu perkembangan kurikulum SMK, prinsip kurikulum SMK, strategi

kurikulum SMK, Menyusun program penyelenggaraan kurikulum SMK dengan dunia

industri, pembelajaran sistem blok dan english area.

4.2.1 perkembangan kurikulum SMK

Pada indikator perkembangan kurikulum SMK memiliki 1 item pertanyaan. .

Item, 20) Jurusan menggunakan kurikulum K13 dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 19 responden

(86,36%) menjawab Ya dan 3 responden (13,64%) menjawab Tidak


4.2.2 Prinsip kurikulum SMK

Pada indikator Prinsip kurikulum SMK dikembangkan menjadi 5 item

pertanyaan. . Item, 21) Jurusan menggunakan kurikulum yang relevan dengan

tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan Dunia Usaha/industri, menunjukan jawaban

seluruh responden sejumlah 21 responden (95,45%) menjawab Ya dan 1 responden

(4,55%) menjawab Tidak. Item, 22) Jurusan menggunakan kurikulum yang bersifat

luwes dimana kurikulum tersebut mudah untuk disesuaikan, diubah, dilengkapi atau

dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat,

jadi tidak statis atau kaku, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 18

responden (81,82%) menjawab Ya dan 4 responden (18,18%) menjawab Tidak.

Item, 23) Jurusan melaksanakan proses pembelajaran secara

berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti. Oleh karena itu, pengalaman-

pengalaman belajar yang disediakan kurikulum hendaknya berkesinambungan antara

satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, menunjukan jawaban seluruh responden

sejumlah 21 responden (21%) menjawab Ya dan 1 responden (4,55%) menjawab

Tidak. Item, 24) Jurusan membekali peserta didik dengan keterampilan yang sesuai

dengan implementasi di Dunia Usaha / Industri dan menggunakan alat-alat yang

disesuaikan dengan kebutuhan Dunia Usaha/Industri, menunjukan jawaban seluruh

responden sejumlah 19 responden (86,36%) menjawab Ya dan 3 responden (13,64%)

menjawab Tidak. Item, 25) Jurusan dapat melihat keberhasilan pelaksanaan suatu

kurikulum, ditinjau dari kualitas dan kuantitas peserta didiknya, menunjukan jawaban
seluruh responden sejumlah 19 responden (86,36%) menjawab Ya dan 3 responden

(13,64%) menjawab Tidak.

4.2.3 Strategi kurikulum SMK

Pada indikator Strategi kurikulum SMK dikembangkan menjadi 7 item

pertanyaan. Item, 26) Jurusan melaksanakan Kurikulum pembelajaran yang

mempunyai keterkaitan dengan dunia usaha/ dunia industri, menunjukan jawaban

seluruh responden sejumlah 21 responden (21%) menjawab Ya dan 1 responden

(4,55%) menjawab Tidak. Item, 27) Jurusan mempunyai program “kunjungan

industri” ke dunia usaha/ dunia industri, menunjukan jawaban seluruh responden

sejumlah 16 responden (72,73%) menjawab Ya dan 6 responden (27,27%) menjawab

Tidak. Item, 28) Jurusan memiliki kelas industri, dimana kelas industri ini

dilaksanakan oleh pihak sekolah dan pihak industri, menunjukan jawaban seluruh

responden sejumlah 18 responden (81,82%) menjawab Ya dan 4 responden (18,18%)

menjawab Tidak. Item, 29) Jurusan melaksanakan progam magang bagi guru

produktif yang berguna untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian guru,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 16 responden (72,27%) menjawab

Ya dan 6 responden (27,27%) menjawab Tidak.

Item, 30) Jurusan dibantu pihak dunia usaha / dunia industri dalam

penyusunan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran, menunjukan jawaban

seluruh responden sejumlah 17 responden (77,27%) menjawab Ya dan 5 responden

(22,73%) menjawab Tidak. Item, 31) Jurusan memiliki teaching factory,dimana


dunia usaha/dunia industri menjadi mitra utama, menunjukan jawaban seluruh

responden sejumlah 19 responden (86,36%) menjawab Ya dan 3 responden (13,64%)

menjawab Tidak. Item, 32) Jurusan melaksanakan Teori dan praktek dasar kejuruan

sedangkan keterampilan produktif dilaksanakan di Dunia Usaha/Industri dengan

prinsip belajar sambil bekerja, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 16

responden (72,73%) menjawab Ya dan 6 responden (27,27%) menjawab Tidak.

4.2.4 Menyusun program penyelenggaraan kurikulum SMK dengan dunia industri

Pada indikator Menyusun program penyelenggaraan kurikulum SMK dengan

dunia industri dikembangkan menjadi 2 item pertanyaan. Item, 33) Jurusan

merancang kurikulum dengan berorientasi pada penggabungan antara instruction dan

construction sehingga pendekatan utama dalam membentuk tahapan pembelajaran

mengacu pada fase pembelajaran di sekolah ataupun praktik di industri dan

berorientasi pada hasil proses pembelajaran yang diinginkan, menunjukan jawaban

seluruh responden sejumlah 17 responden (77,27%) menjawab Ya dan 5 responden

(22,73%) menjawab Tidak. Item, 34) Jurusan mempunyai daftar DU/ DI dan sudah

menyiapkan pihak Industri/Usaha yang relevan dengan jurusan / program keahlian

dimana nantinya akan dijadikan sebagai patner dalam penyelarasan kurikulum,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 21 responden (95,45%) menjawab

Ya dan 1 responden (4,557%) menjawab Tidak.


4.2.5 Pembelajaran sistem blok

Pada indikator pembelajaran sistem blok dikembangkan menjadi 2 item

pertanyaan. Item, 35) Jurusan melaksanakan pembelajar sistem blok mingguan,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 19 responden (45,45%) menjawab

Ya dan 12 responden (54,55%) menjawab Tidak. Item, 36) Jurusan melaksanakan

pembelajaran sistem blok dengan diberlakukan moving unit kompetensi yang

dilakukan dengan mengacu pada skema Lembaga Sertifikasi Profesi, menunjukan

jawaban seluruh responden sejumlah 9 responden (40,91%) menjawab Ya dan 13

responden (59,09%) menjawab Tidak.

4.2.6 English area

Pada indikator english area dikembangkan menjadi 2 item pertanyaan. Item,

37) Jurusan mempunyai tempat khusus yang digunakan untuk menggunakan bahasa

inggris, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 0 responden (0%)

menjawab Ya dan 22 responden (100%) menjawab Tidak. Item, 38) Jurusan

menerapkan English Day untuk seluruh komponen sekolah termasuk guru, karyawan,

dan peserta didik dan menyepakati untuk hari-hari tertentu menggunakan bahasa

Inggris, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 0 responden (0%)

menjawab Ya dan 22 responden (100%) menjawab Tidak.

Berikut ini merupakan tabulasi dari sub variabel kesiapan kurikulum yang di

dalamnya berisi enam indikator yaitu yaitu perkembangan kurikulum SMK, prinsip
kurikulum SMK, strategi kurikulum SMK, Menyusun program penyelenggaraan

kurikulum SMK dengan dunia industri, pembelajaran sistem blok dan english area.

Tabel 4.3 Tabulasi indikator dari sub variabel kesiapan kurikulum


Jawaban
No. Item Total
Indikator ya Tidak
pertanyaan
F % F % F %
Perkembangan kurikulum
Item 20 19 86.36 3 13.64 22 100
SMK
Item 21 21 95.45 1 4.55 22 100
Item 22 18 81.82 4 18.18 22 100
prinsip kurikulum SMK Item 23 21 95.45 1 4.55 22 100
Item 24 19 86.36 3 13.64 22 100
Item 25 19 86.36 3 13.64 22 100
Item 26 21 95.45 1 4.55 22 100
Item 27 16 72.73 6 27.27 22 100
Item 28 18 81.82 4 18.18 22 100
Strategi kurikulum SMK Item 29 16 72.73 6 27.27 22 100
Item 30 17 77.27 5 22.73 22 100
Item 31 19 86.36 3 13.64 22 100
Item 32 16 72.73 6 27.27 22 100
menyusun program Item 33 17 77.27 5 22.73 22 100
penyelenggaraan
kurikulum SMK dengan Item 34 21 95.45 1 4.55 22 100
dunia industri
Item 35 10 45.45 12 54.55 22 100
pembelajaran sistem blok
Item 36 9 40.91 13 59.09 22 100
Item 37 0 0.00 22 100.00 22 100
english area
Item 38 0 0.00 22 100.00 22 100

perkembangan kurikulum 19 4.55 3 0.72 22 5.26


prinsip kurikulum SMK 98 23.44 12 2.87 110 26.32
Strategi kurikulum SMK 123 29.43 31 7.42 154 36.84
Menyusun program penyelenggaraan
38 9.09 6 1.44 44 10.53
kurikulum SMK dengan dunia Industri
pembelajaran sistem blok 19 4.55 25 5.98 44 10.53
english area 0 0.00 44 10.53 44 10.53
Total 297 71.05 121 28.95 418 100.00
Rata – rata 15.63 71.05 6.37 28.95
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disajikan bahwa dari hasil total persentase sub

variabel kesiapan guru, diambil dari total persentase jawaban Ya yaitu sebesar

71,05%. Hasil ini kemudian dimasukan dalam tabel kriteria sebagai berikut.

Tabel 4.4 Kriteria Persentase Hasil

Persentase (%) Kategori


0% - 25% Tidak Siap
26% - 50% Kurang Siap
51% - 75% Siap
76% - 100% Sangat Siap

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, kesiapan program keahlian otomotif pada dalam

menghadapi era industri 4.0 pada dimensi kesiapan kurikulum berada pada kategori

siap yaitu 71,05%. Untuk mempermudah dalam membaca hasil dari rekapitulasi data

dari sub variabel kesiapan kurikulum dengan enam indikator, yaitu perkembangan

kurikulum SMK, prinsip kurikulum SMK, strategi kurikulum SMK, Menyusun

program penyelenggaraan kurikulum SMK dengan dunia industri, pembelajaran

sistem blok dan english area:


4.55% Perkembangan kurikulum
SMK
prinsip kurikulum SMK
28.95%
23.44%
Strategi kurikulum SMK

menyusun program
penyelenggaraan kurikulum
SMK dengan dunia industri
pembelajaran sistem blok
0%
4.55%
english area

9.09% Menjawab Tidak


29.43%

Gambar 4.2 diagram rekapitulasi indikator sub variabel dimensi kesiapan kurikulum

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dapat diketahui pesentase kontribusi dari

enam indikator yang mewakili kesiapan program keahlian otomotif dan jawaban tidak

dari ketidaksiapan program keahlian otomotif dalam rangka menghadapi industri 4.0

pada sub variabel kesiapan kurikulum. Pada indikator yaitu perkembangan kurikulum

SMK memberi kontribusi 4,55%, pada indikator prinsip kurikulum SMK memberi

kontribusi sebesar 23,44%, pada indikator strategi kurikulum SMK memberi

kontribusi sebesar 29,43%, pada indikator Menyusun program penyelenggaraan

kurikulum SMK dengan dunia industri memberi kontribusi sebesar 9,09%, pada

indikator pembelajaran sistem blok memberi kontribusi sebesar 4,55%, dan pada

indikator english area memberi kontribusi sebesar 0%, sedangkan persentase

ketidaksiapannya sebesar 28,95%.


4.3. Kesiapan sarana dan prasarana

Pada sub variabel kesiapan sarana prasaraa ini dikembangkan lagi menjadi

empat indikator yaitu standar, sumber pemenuhan sarana dan prasarasa, perbaikan

thumanetal dan prinsip 5S / 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin).

4.3.1 Standar

Pada indikator Standar memiliki 5 item pertanyaan. Item, 39) Jurusan

memiliki sarana dan prasarana yang terdiri dari lahan, ruang kelas, ruang pimpinan,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 19 responden (86,36%) menjawab

Ya dan 3 responden (13,64%) menjawab Tidak. Item, 40) Jurusan memiliki ruang

pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel

kerja, ruang unit produksi, ruang kantin instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 20 responden (90,91%) menjawab

Ya dan 2 responden (9,09%) menjawab Tidak. Item, 41) Jurusan secara independen

dan profesional telah membuat dan mengembangkan standarisasi kompetensi kerja,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 12 responden (54,55%) menjawab

Ya dan 10 responden (45,45%) menjawab Tidak.

Item, 42) Jurusan telah membuat materi uji kompetensi dan melakukan

verifikasi terhadap tempat uji kompetensi, menunjukan jawaban seluruh responden

sejumlah 20 responden (90,91%) menjawab Ya dan 2 responden (9,09%) menjawab

Tidak. Item, 43) Jurusan telah menerbitkan sertifikat kompetensi sebagai pembuktian

bahwa peserta didik dapat dikatakan sebagai seorang tenaga kerja yang profesional
benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya baik secara Nasional ataupun

Internasional, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 13 responden

(59,09%) menjawab Ya dan 9 responden (40,91%) menjawab Tidak.

4.3.2. sumber pemenuhan sarana dan prasarasa

Pada indikator sumber pemenuhan saran dan prasarana memiliki 5 item

pertanyaan. Item, 44) Jurusan mendapatkan pemberian peralatan secara cuma-cuma

dari pihak lain, yaitu seperti hibah dari Komite, dari pihak Industri, dari pihak

Pemerintah daerah atau swadaya masyarakat, menunjukan jawaban seluruh responden

sejumlah 20 responden (90,91%) menjawab Ya dan 2 responden (9,09%) menjawab

Tidak. Item, 45) Jurusan melakukan pembelian peralatan untuk memenuhi kebutuhan

sarana dan prasarana, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 20 responden

(90,91%) menjawab Ya dan 2 responden (9,09%) menjawab Tidak. Item, 46) Jurusan

membuat sendiri sebagian kebutuhan sarana dan prasarana, biasanya dilakukan oleh

guru dan siswa, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 17 responden

(77,27%) menjawab Ya dan 5 responden (22,73%) menjawab Tidak.

Item, 47) Jurusan memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi

barang yang berguna untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana, menunjukan

jawaban seluruh responden sejumlah 19 responden (86,36%) menjawab Ya dan 3

responden (13,64%) menjawab Tidak. Item, 48) Jurusan melakukan penggantian

bagian- bagian yang telah rusak sehingga sarana dan prasarana yang rusak dapat

digunakan kembali sebagaimana mestinya, menunjukan jawaban seluruh responden


sejumlah 20 responden (90,91%) menjawab Ya dan 2 responden (9,09%) menjawab

Tidak.

4.3.3. perbaikan thumanetal

Pada indikator perbaikan thumanetal memiliki 7 item pertanyaan. Item, 49)

Jurusan melakukan cek produktivitas pada mesin dan meminimalisir bahaya.

Misalnya, memasang pagar pengaman,dan menggunakan alat pelindung diri,

menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 19 responden (86,36%) menjawab

Ya dan 3 responden (13,64%) menjawab Tidak. Item, 50) Jurusan melakukan

penempatkan bahan dan peralatan yang pengendaliannya mudah dijangkau Setiap

obyek yang sering dipegang atau digunakan harus berlokasi antara 15 dan 40 cm dari

depan permukaan kerja, hal ini berguna untuk meningkatkan efisiensi, menunjukan

jawaban seluruh responden sejumlah 18 responden (81,86%) menjawab Ya dan 4

responden (18,18%) menjawab Tidak. Item, 51) Jurusan menghindari menaruh

barang di lantai, Hemat ruangan dengan rak bertingkat, menyediakan tempat khusus

untuk setiap barang dan alat kerja dan mengusahakan agar peralatan mudah

dipindahkan ke tempat yang diperlukan, menunjukan jawaban seluruh responden

sejumlah 19 responden (86,36%) menjawab Ya dan 3 responden (13,64%) menjawab

Tidak.

Item, 52) Jurusan mengganti substansi berbahaya dengan yang kurang

berbahaya. Misalnya dalam pembersihan minyak dan gemuk umumnya dapat

dihilangkan dengan larutan pembersih sabun dari pada menggunakan thinner,


menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 18 responden (81,86%) menjawab

Ya dan 4 responden (18,18%) menjawab Tidak. Item, 53) Jurusan menyediakan air

minum,Fasilitas sanitasi, penyediaan Kotak PPPK, dan Kerapian pakaian praktik

peserta didik dengan desain yang serasi dapat meningkatkan kedisiplinan dan

motivasi kerja, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden

(100%) menjawab Ya. Item, 54) Jurusan melakukan Pengaturan Ruangan tempat

kerja (bengkel) dengan cara Melindungi tempat praktik dari panas dan dingin yang

berlebih dari luar, Memperbaiki refleksi panas dari hawa dingin dan atap ruang

praktik, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 21 responden (95,45%)

menjawab Ya dan 1 responden (4,55%) menjawab Tidak. Item, 55) Jurusan

menerapkan tata kerja dan organisasi di ruang tempat kerja (bengkel) dilakukan

dengan cara sering mengubah tugas praktik bagi peserta didik bertujuan untuk

mengalihkan beban pada otot-otot lain, menunjukan jawaban seluruh responden

sejumlah 21 responden (95,45%) menjawab Ya dan 1 responden (4,55%) menjawab

Tidak.

4.3.4. prinsip 5S / 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin)

Pada indikator prinsip 5S / 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin) memiliki

5 item pertanyaan Item, 56) Jurusan melakukan pemilahan alat dan bahan yang

berguna dan tidak berguna:yaitu menandai alat dan bahan yang sudah tidak berguna

dengan label merah (red tag) agar mudah dibedakan dengan alat dan bahan yang

masih berguna, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 15 responden


(68,18%) menjawab Ya dan 7 responden (31,82%) menjawab Tidak. Item, 57)

Jurusan melakukan penataan, pengamanan,serta penjelasan indikasi pada alat dan

bahan. Yaitu menempatkan alat dan bahan berguna secara rapi dan teratur. Kemudian

dilengkapi dengan indikasi atau penjelasan tentang tempat, nama serta jumlah alat

dan bahan, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 21 responden (95,45%)

menjawab Ya dan 1 responden (4,55%) menjawab Tidak.

Item, 58) Jurusan melakukan pembersihan alat dan bahan yang telah ditata

dengan rapi agar bersih, termasuk tempat praktik, lingkungan dan mesin, baik mesin

yang breakdown maupun dalam rangka mewujudkan program preventive

maintenance (PM), menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 19 responden

(86,36%) menjawab Ya dan 3 responden (13,64%) menjawab Tidak. Item, 59Jurusan

melakukan perawatan, meliputi penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi dan

bersih menjadi suatu standar kerja yang sesuai dengan industri. Standar ini harus

mudah dipahami, diimplementasikan oleh seluruh peserta didik, dan diperiksa secara

teratur dan berkala, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden

(100%) menjawab Ya. Item, 60) Jurusan memotivasi peserta didik untuk membentuk

siswa mejadi Rajin meliputi penyadaran diri akan etika kerja yaitu :Disiplin terhadap

standar, Saling menghormati, Malu melakukan pelanggaran dan melakukan

perbaikan, menunjukan jawaban seluruh responden sejumlah 22 responden (100%)

menjawab Ya.

Berikut ini merupakan tabulasi dari sub variabel kesiapan sarana dan

prasarana yang di dalamnya berisi empat indikator yaitu standar, sumber pemenuhan
sarana dan prasarasa, perbaikan thumanetal dan prinsip 5S / 5R (Ringkas, rapi, resik,

rawat dan rajin).

Tabel 4.3 Tabulasi indikator dari sub variabel kesiapan kurikulum


Jawaban
No. Item Total
Indikator Ya Tidak
Pertanyaan
F % F F %
Item 39 19 86.36 3 13.64 22 100
Item 40 20 90.91 2 9.09 22 100
Standart Item 41 12 54.55 10 45.45 22 100
Item 42 20 90.91 2 9.09 22 100
Item 43 13 59.09 9 40.91 22 100
Item 44 20 90.91 2 9.09 22 100
Item 45 20 90.91 2 9.09 22 100
Sumber pemenuhan
Item 46 17 77.27 5 22.73 22 100
sarana dan prasarana
Item 47 19 86.36 3 13.64 22 100
Item 48 20 90.91 2 9.09 22 100
Item 49 19 86.36 3 13.64 22 100
Item 50 18 81.82 4 18.18 22 100
Item 51 19 86.36 3 13.64 22 100
perbaikan thumanental Item 52 18 81.82 4 18.18 22 100
Item 53 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 54 21 95.45 1 4.55 22 100
Item 55 21 95.45 1 4.55 22 100
Item 56 15 68.18 7 31.82 22 100
Item 57 21 95.45 1 4.55 22 100
5S/ 5R (Ringkas, rapi,
Item 58 19 86.36 3 13.64 22 100
resik, rawat dan rajin)
Item 59 22 100.00 0 0.00 22 100
Item 60 22 100.00 0 0.00 22 100

Standart 84 17.36 26 5.37 110 22.73


Sumber pememnuhan sarana dan
96 19.83 14 2.89 110 22.73
prasarana
perbaikan thumanetal 138 28.51 16 3.31 154 31.82
5S/ 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat dan
99 20.45 11 2.27 110 22.73
rajin)
Total 417 86.16 67 13.84 484 100
Rata - rata 19 86.16 3.05 13.84
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disajikan bahwa dari hasil total persentase sub

variabel kesiapan sarana dan prasarana, diambil dari total persentase jawaban Ya

yaitu sebesar 86,16%. Hasil ini kemudian dimasukan dalam tabel kriteria sebagai

berikut.

Tabel 4.6 Kriteria Persentase Hasil

Persentase (%) Kategori


0% - 25% Tidak Siap
26% - 50% Kurang Siap
51% - 75% Siap
76% - 100% Sangat Siap

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, kesiapan program keahlian otomotif pada dalam

menghadapi era industri 4.0 pada dimensi kesiapan sarana dan prasarana berada pada

kategori sangat siap yaitu 86,16%. Untuk mempermudah dalam membaca hasil dari

rekapitulasi data dari sub variabel kesiapan sarana dan prasarana dengan empat

indikator, yaitu standar, sumber pemenuhan sarana dan prasarasa, perbaikan

thumanetal dan prinsip 5S / 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin):


13.84
17.36

Standart

Sumber pemenuhan sarana dan


prasarana
20.45 perbaikan thumanental

19.83
prinsip 5S/ 5R (Ringkas, rapi,
resik, rawat dan rajin)
menjawab Tidak

28.51

Gambar 4.3 diagram rekapitulasi data indikator dimensi kesiapan sarana prasarana

Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dapat diketahui pesentase kontribusi dari

empat indikator yang mewakili kesiapan program keahlian otomotif dan jawaban

tidak dari ketidaksiapan program keahlian otomotif dalam rangka menghadapi

industri 4.0 pada sub variabel kesiapan sarana dan prasarana. Pada indikator standar

memberi kontribusi 17,36%, pada indikator sumber pemenuhan sarana dan prasarana

memberi kontribusi sebesar 19,83%, pada indikator perbaikan thumanetal memberi

kontribusi sebesar 28,51%, dan pada indikator prinsip 5S/ 5R (ringkas, rapi, resik,

rawat dan rajin) memberi kontribusi sebesar 20,45%, sedangkan persentase

ketidaksiapannya sebesar 13,84%.


Sesuai dengan penjabaran dari kesiapan program keahlian otomotif SMK

dengan tiga dimensi yang dinilai yaitu, kesiapan guru, kesiapan kurikulum dan

kesiapan sarana dan prasarana. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil penelitian

berdasarkan kesiapan ketiga dimensi tersebut:

Tabel 4.7 total persentase kesiapan program keahlian otomotif SMK

jawaban
Sub variabel Ya Tidak
F % F %
kesiapan guru 394 29.85 24 1.82
kesiapan kurikulum 297 22.50 121 9.17
kesiapan sarana dan prasarana 417 31.59 67 5.08
total 1108 83.94 212 16.06
Ya (%) Tidak (%)
kesiapan guru 94.26 5.74
kesiapan kurikulum 71.05 28.95
kesiapan sarana dan prasarana 86.16 13.84
Rata - rata 83.82 16.18

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disajikan hasil dari total persentase kesiapan

program keahlian otomotif SMK dengan sub variabel yaitu, kesiapan guru, kesiapan

kurikulum dan kesiapan sarana dan prasarana, dari sin diperoleh rata – rata total

persentase jawaban ya sebesar 83,83% yang kemudian dimasukan dalam tabel kriteria

sebagai berikut.

Tabel 4.8 kriteria persentase hasil


no Sub variabel Persentase hasil Kategori

1. Kesiapan Guru 94,26 (29,85%) Sangat Siap


2. Kesiapan Kurikulum 71,05% (22,50%) Siap
3. Kesiapan Sarana dan prasarana 86,16% (31,59%) Sangat siap
Total 251,47

Rata – rata 83,82% Sangat Siap


Untuk lebih mempermudah dalam membaca hasil rekapitulasi data tiga sub

variabel, yaitu: kesiapan guru, kesiapan kurikulum dan kesiapan sarana prasarana,

maka peneliti menyajikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut.

16,06%

29,85%
kesiapan guru

kesiapan kurikulum

kesiapan sarana dan


prasarana
menjawab tidak
31,59%

22,50%

Gambar 4.4 diagram rekapitulasi data sub variabel dimensi kesiapan program keahlian
otomotif

Berdasarkan gambar 4. Diatas, dengan variabel kesiapan program keahlian

otomotif SMK di malang raya dalam rangka menghadapi era industri 4.0 dilihat dari

kesiapan guru memiliki kontribusi sebesar 29,85%, kesiapan kurikulum sebesar

22,50% dan kesiapan sarana prasarana memiliki kontribusi 31,59%. Dari ketiga sub

variabel tersebut dapat diambil kesimpulan menjadi suatu kesiapan yang utuh yaitu

sebesar 83,94% bisa dinyatakan sangat siap program keahlian otomotfi yang ada di

Malang raya dalam rangka menghadapi era industi 4.0, dilihat dari aspek kesiapan

guru, kesiapan kurikulum dan kesiapan sarana dan prasarana.

Anda mungkin juga menyukai