MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen
Dosen Pengampu : Sugihariyadi, S.Pd, MM.
Disusun Oleh :
1. Agus Eko Cahyono NIM. 1320320003
2. Susi Cahya NIM. 1320320014
3. Muhammad Khoirul Umam NIM. 1320320017
4. Eddy Nooryanto NIM. 1320320037
0
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dikemukakan oleh Engel dkk, yakni proses pengambilan keputusan membeli
mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan. 2
2
Ibid., hal. 128.
3
Ibid., hal. 129
3
b. Pengambilan Keputusan Antara (Midrange Problem Solving)
Pengambilan keputusan ini berada di antara kedua titik ekstrim
yaitu pengambilan keputusan yang diperluas dan pengambilan keputusan
yang terbatas. Tahap pencarian informasi dan evaluasi alternatif dilakukan
oleh konsumen tetapi intensitasnya terbatas. Karena konsumen sudah
mendapat informasi sebelumnya, maka konsumen akan langsung
mengambil keputusan membeli tanpa harus mempertimbangkan lagi.
Tahapan pengambilan keputusan tidak dilalui semuanya. Setelah
melakukan proses pembelian, konsumen merasa tidak perlu lagi untuk
melakukan evaluasi lagi karena konsumen sudah merasa yakin dengan
pilihannya.
4
Ibid.
4
1. Pengenalan masalah (problem recognition)
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan
yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source)
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk
mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui
pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam
memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation)
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan
mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision)
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada,
konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang
dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan
pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang
perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir
pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk
tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut
sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai
dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan
merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa
tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini
akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan5
5
Ibid., hal. 134.
5
2.4. Pembelian
Menurut Engel, pada tahap pembelian, konsumen memperoleh
alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu.
Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan
pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian
produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen
melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih
dapat diterima.6
6
J. F. Engel,. Blackwell, R. D, dan Miniard, P.W. Perilaku Konsumen, Jilid 1
(terjemahan). Jakarta: Binarupa Aksara. 1994, hal. 199.
6
dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat
nilai, persepsi, prefensi dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga
penting lainnya.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
diantaranya:
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan dalam perilaku konsumen dapat diartikan sebagai
kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
b. Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan
menjadi dua bagian. Keluarga ini dikenal dengan istilah keluarga
orientas. Terdiri dari orang tua, saudara kandung atau seseorang yang
dapat memberikan orientasi agama, politik dan ekonomi serta ambisi
pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan
dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Atau dikenal dengan keluarga
prokreasi.
c. Peran dan Status
Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan
semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut.7
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
diantaranya usia, tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
7
Ibid., hal. 200.
7
4. Faktor Psikologis
Faktor psikologis ini dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu motivasi,
persepsi, pembentukan sikap, dan integrasi.
1. Motivasi (motivation)
Merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception)
Merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian
yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation)
Merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integritas (integration)
Merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan
respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong
seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan
tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.8
8
Ibid., hal. 121.
8
2. Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh
yang karena pandangan nasihat atau pendapatnya mempengaruhi
keputusan pemeblian.
3. Decider adalah orang berperan sebagai pengambil keputusan dalam
menentukan apakah produk jadi dibeli, produk apa yang dibeli,
bagaimana cara membeli, dan dimana produk itu dibeli.
4. Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual.
5. User adalah orang yang mengonsumsi atau menggunakan produk yang
dibeli.9
9
Ibid., hal. 45.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan
keputusan membeli yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada teori
yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses pengambilan keputusan
membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan.
Terdapat tiga jenis keputusan membeli, antara lain pengambilan
keputusan diperluas (extended problem solving), pengambilan keputusan
antara (midrange problem solving), pengambilan keputusan terbatas (limited
problem solving).
Ada lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition)
2. Pencarian informasi (information source)
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation)
4. Keputusan pembelian (purchase decision)
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu :
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
3. Faktor Pribadi
4. Faktor Psikologis
Faktor psikologis ini dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu motivasi,
persepsi, pembentukan sikap, dan integrasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://liarahmadanii.blogspot.com/2013/10/proses-pengambilan-keputusan-
konsumen.html
http://fifi0406.blogspot.com/2012/10/bab-3-proses-pengambilan-keputusan-
oleh.html
11