Anda di halaman 1dari 3

Booting Lambat

Cara Mengatasi Proses Booting Yang Lambat

Komputer, PC atau Laptop "lambat", itu bisa karena banyak hal. Artikel ini adalah merupakan bagian dari artikel
serial tentang Problem PC Lambat.

Menelusuri Penyebab PC Lambat

Mengatasi Booting Lambat .... artikel ini.

Mengatasi Loading OS Lambat

Mengatasi Program Lambat

Mengatasi Akses Dokumen Lambat

Mengatasi Shutdown Lambat

Secara umum semuanya sudah saya bahas dalam artikel Menelusuri Penyebab Komputer Lambat. Dan secara
khusus, setiap topik ada di artikelnya masing-masing. Bisa dibaca artikelnya.

Umumnya orang menyebut kondisi ini dengan istilah Booting lambat atau Loading lambat atau Kinerja lambat.
Yang ingin saya klarifikasi adalah bahwa ke-tiga istilah di atas (booting, loading dan kinerja / operasional)
merupakan "kasus" yang sangat berbeda. Booting merupakan awal dari event aktifitas penting dalam PC, yang
(seharusnya) berjalan sangat cepat.

Mengatasi Booting Lambat

Tahap operasi paling awal sejak PC di ON-kan adalah proses Booting (POST - Power On Self Test). Lambat
(pelambatan, de-akselerasi) di tahap ini akan lebih banyak disebabkan oleh kondisi (dan setting BIOS) yang
tidak normal untuk suatu hardware tertentu. Beberapa bagian dalam proses booting yang sering menyebabkan
pe-lambatan dan cara mengatasinya adalah sbb :

Cache Memory (L1, L2, L3) ter Disable didalam BIOS.

Cache Memory adalah jenis memori (RAM) yang sudah ter-integrasi di dalam chip procesor (mainboard).
Kecepatan Cache memory jauh lebih cepat dibanding kecepatan modul (system) RAM. Kadang di dalam BIOS
tersedia menu Enable/Disable Cache (L1, L2, L3), yang mungkin secara tidak sengaja settingnya diubah menjadi
Desable. ini akan menjadikan performa pc lambat, bahkan sangat lambat pada seluruh operasional PC. Jadi,
langkah pertama adalah masuk BIOS dan cari setting tentang Cache Memory L1 L2 L3 ini. Pastikan di-set pada
Enable.

Kerusakan modul RAM sehingga kapasitas ruang memori menurun.

Modul RAM bagaimanapun bisa rusak, jenis kerusakan tertentu akan menyebabkan proses booting mengalami
kesulitan dalam mengakses ruang memory. Hal ini jelas akan menyebabkan booting lambat. Periksa bahwa
kapasitas RAM sesuai dengan yang terpasang. Umumnya kapasitas RAM yang terdeteksi oleh BIOS, "sedikit"
lebih besar dibanding yang tertera di label modul RAM. Pastikan bahwa hasil deteksi BIOS tidak lebih rendah
dari label modul RAM. Modul RAM yang terasa cukup panas, bisa menjadi indikasi RAM yang (mulai) rusak.

Setting Timing (Latency) RAM di BIOS yang tidak benar.


Jenis modul RAM tertentu, kondisi operasionalnya memang bisa di-Setting RAM mode Manual , atau di-Over
clock, tujuannya untuk mendapatkan performa optimal. Tetapi usaha melakukan over clock pada RAM dengan
cara (setting parameter) yang tidak tepat akan menyebabkan RAM beroperasi tidak normal. Bukan
meningkatkan kecepatan, tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Perlu diketahui bahwa proses booting sangat
mengandalkan ruang memory RAM, bukan ruang harddisk. Untuk mengatasi kemungkinan abnormalitas modul
RAM ini, masuk ke BIOS, cari menu setting RAM, dan ubahlah Setting RAM By SPD (kadang disebut Automatic
atau kadang disebut Default).

Setting Processor (clock & ratio/multiplier) yang salah.

Ini bisa terjadi pada BIOS yang menyediakan menu setting processor - sayangnya pada BIOS laptop jarang sekali
tersedia menu ini. Jadi tak ada salahnya menyempatkan diri memeriksa bagian ini. Hasil-kali angka
"multiplier/ratio" dikalikan "CPU Clock (MHz)" sama dengan "label speed" processor. Pastikan nilai ini sudah
benar. Lihat di artikel Menu BIOS 6. Kecuali Anda paham betul tentang over-clocking.

Kerusakan fisik harddisk (HDD), bad sector, ataupun bad cluster.

Kerusakan fisik HDD akan menyebabkan sistem mengalami kesulitan akses ke boot file yang tersimpan dalam
HDD, jelas akan berakibat booting lambat. Problem umum dalam HDD yang mempengaruhi kecepatan booting
adalah kerusakan sector/cluster (bad sector), dan fragmentasi boot file. Jika HDD adalah bagian yang dicurigai,
untuk tingkat/jenis kerusakan tertentu, bisa dilakukan pemeriksaan (dan perbaikan). Melakukan ini tidak harus
menggunakan software 3'rd party, karena di dalam Windows sendiri sudah ada tool yang cukup bisa
diandalkan, yaitu Check Disk (Windows), baca artikel Memeriksa Kondisi Harddisk, atau bisa menggunakan
Chkdsk (DOS), baca artikel Menggunakan Perintah CHKDSK dari Command Prompt. Sedangkan untuk mengatasi
fragmentasi, bisa dilakukan defragmentasi menggunakan Windows Defragmenter atau software defragmenter
3'rd party lainnya. Silahkan baca artikel Defragmentasi tsb. di atas. Pada HDD yang sudah "tua", sering terjadi
penurunan kecepatan read/write-nya, atau penurunan RPM-nya. Untuk hal ini hanya ada satu cara yaitu
dengan mengganti HDD baru.

Problem temperatur yang meningkat terlalu cepat.

Sistem pendinginan (cooling system) yang tidak normal akan meningkatkan temperatur secara cepat segera
setelah pc di ON kan. Ini sangat berpengaruh pada kondisi operasional setiap hardware dan menyebabkan
problem booting lambat. Masih banyak anggapan bahwa menambah kipas (fan) - pada PC desktop - akan
menurunkan temperatur ruang casing. Ini tidak selalu benar.

Penambahan fan pada PC desktop tanpa memperhitungkan aliran sirkulasi udara di dalam casing, justru bisa
merusak kualitas pendinginan. Posisi fan yang salah, kombinasi RPM fan yang asal-asalan, serta pengaturan
arah fan (exhaust/inhaust) yang tidak tepat, hanya akan memperburuk kualitas pendinginan di dalam casing
PC, dan menambah tingkat kebisingan. Berhati-hatilah dalam menambah fan dalam casing PC.

Untuk mengatasi panas pada laptop, gunakan docking fan sebagai alas laptop. Pilih yang posisi fan-nya tepat di
bawah lobang ventilasi laptop. kalau perlu ubahlah posisi fan agar hembusannya mengarah keluar atau
mengarah masuk ke laptop. Selain itu tak perlulah menggunakan docking fan dengan lampu (LED) warna-warni,
hanya menghabiskan daya batere saja - satu LED butuh arus +/- 20mA, cukup besar untuk laptop.

Selain fan, harus dipastikan pula kondisi thermal paste (silicon paste) masih layak dan tidak kering mengeras.
Juga tumpukan debu pada sirip pendingin (heat zink) processor dan chipset, serta debu yang menutup
komponen voltage/phase regulator yang ada di sekitar processor, dan debu pada modul RAM yang berdekatan
dengan processor, semuanya harus dibersihkan. Idealnya bersihkan menggunakan air blower, compressed air,
vacum cleaner, tetapi dengan kwas pun juga baik. Untuk area yang sulit dijangkau kwas, tiuplah menggunakan
pipet soft drink (ditiup, jangan dihisap).

Itulah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan jika menghadapi problem proses booting lambat.

SUMBER : http://kangtokkomputer.weebly.com/booting-lambat.html

Anda mungkin juga menyukai