Anda di halaman 1dari 5

Sarah Salamah

240110170021

3.3.1 Diagram Alir


Diagram Alirnya adalah:

Alat dan bahan


dipersiapkan

Debit dihitung dengan


3x percobaan

Mengitung ∆h

Friction Loses
dianalisis

Local Loses dianalisis

Gambar 2. Diagram Alir Prosedur Praktikum

3.3.2 Prosedur
Prosedur praktikum yang dilakukan adalah :
1. Menyiapkan Alat dan bahan
2. Menghitung debit air dengan 3x percobaan
3. Mengukur ketinggian air pada setiap selang lalu menghitung ∆ℎ
4. Menghitung Local dan Friction Loses
Sarah Salamah
240110170021

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas mengenai Local Loses atau adanya kehilangan
energy mekanik yang disebbakan oleh adanya sambungan-sambungan pada pipa
serta Friction Loses atau kehilangan energy mekanik yang disebabkan karena
adanya gesekan antar cairan, turbulensi serta gesekan dengan dinding pipa
yangterjadi di sepanjang pipa. Pada tahap awal, praktikan dipersilahkan untuk
menghitung debit air pada bak constant. Pada bukaan pertama, besarnya debit
sebesar 0.225 l/s, pada bukaan kedua sama dengan bukaan pertama yaitu sebesar
0.225 l/s, dan pada bukaan ketiga sebesar 0.25 l/s. diperoleh rata-rata debit air
sebesar 0.228 l/s.selanjutnya kami dipersilahkan untuk menghitung besarnya beda
ketinggian (∆h) pada setiap pipa yang ada. Diperoleh sebesar 1.2 m, 0.7 m, 0.1 m
dan 2.1 m.
Analisis Friction Loses dilakukan pada sepanjang pipa sebelum ada
sambungan. Karna Friction Loses merupakan kehilangan tekanan yang diakibatkan
karna aliran air itu sendiri. Dari awal masuk air atau Entrance ke titik A,didapatkan
nilai k (koefisisen head loses) sebesar 2136917.9. Perlui diketahui nilai k akan
berlaku apabila kecepatan aliran seragam (uniform) serta distribusi tekanan
hidrostatik. Besarnya nilai k dipengaruhi oleh diameter dimana semakin besar
diameter maka nilai k akan semakin kecil. Pada Friction Loses ini dibagi menjadi
7 bagian sesui dengan jumlah aliran sebelum sabungan yaitu Entrance ke A, A ke
B, B ke Bend, Bend ke- C, C ke Socket, Socket’ ke D dan D ke Exit. Karena dari
entrance ke socket diameter pipa sama yaitu 0.0254 m, kmaka nilai k yang diperolah
juga sebesar 2136917.9. Sedangkan dari socket hingga exit nilai k yang diperoleh
sebesar 21538782,75 dengan diameter sebesar 0.0127 m. Harga KL yang diperoleh
setipa bagian berbeda-beda tergantung panjang bagian pipa itu sendiri. Semakin
panjang pipa maka harga KL akan semakin besar.begitu pula dengan KLQ2
semakin besar panjang pipa makan nilainya akan semakin besar.
Analisis Local Loses dilakukan pada setiap sambungan pipa. Sehingga hanya
dibagi kedalam 4 bagian yaitu Entrance saat air masuk pertama kali kedalam pipa,
Bend, Socket serta Exit saat keluar. Dengan koefiesien head loses yang berbeda,
yaitu Entrance sebesar 0,5, Bend sebesar 0,26, Socket 1,8, serta Exit 1. Nilai K’
dari Entrance hingga Socket sebesar 198511,8185 sedangkan exit sebesar
3176189,096. Nilai kK’Q2 akan beganatung dengan nilai k dan K’ pada setiap
sambungan pipa.
Sarah Salamah
240110170021

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Analisis Friction Loses dilakukan pada sepanjang pipa sebelum ada sambungan
karna Friction Loses merupakan kehilangan tekanan yang diakibatkan karna aliran
air itu sendiri.
2. Besarnya nilai k dipengaruhi oleh diameter dimana semakin besar diameter maka
nilai k akan semakin kecil.
3. Local Loses disebabkan oleh adanya sambungan-sambungan pada pipa.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Pengukuran panjang pada setiap pipa serta pembacaan volume air sebaiknya
dilakukan oleh orang yang sama agar data yang dihasilkan lebih akurat.
2. Sambungan pipa sebaiknya diukur dengan leboh teliti karna dapat
mempengaruhi perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai