Anda di halaman 1dari 6

KULIAH KERJA NYATA No :

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN Tanggal :


MASYARAKAT Mengganti No : -
KKN PPM UNIVERSITAS ANDALAS Tanggal : -
DOK M.6
RENCANA KERJA (RENJA)

A. IDENTITAS
Nama Vira Shintya Syafma Nagari Lubuk Gadang Barat Daya
No. BP/No. Reg 1611312017 Kab/kota Solok Selatan
Fakultas Keperawatan DPL Dr.Ir. Reflinaldo, M.Si

B. UMUM
Program
Jenis Kegiatan A.1
Judul Program Penyuluhan dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dengan
prioritas menggosok gigi pada anak sekolah dasar

C. TOR ATAU KERANGKA ACUAN KEGIATAN


1 LATAR BELAKANG
Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73
Juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan
untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat
ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 baik dari sekolah negeri, swasta maupun
sekolah agama.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi
ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah
bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu : Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan
sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di
sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang
sampah pada tempatnya.
Menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada anak-anak sehingga
dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi merupakan cara yang
paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa
makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa
makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi (Karinta, 2011).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai
90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.
Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90%
berpengaruh terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil
Dep Kes Tahun 2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-
10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai
PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
2 TUJUAN
1. Memberikan dan menambah pengetahuan masyarakat anak-anak nagari Lubuk Gadang
Barat Daya akan perilaku hidup bersih dan sehat dengan prioritas menggosok gigi
2. Mengaplikasikan cara menggosok gigi yang benar
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Nagari Lubuk Gadang Barat Daya
3 SASARAN/PESERTA KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak dengan rentang kelompok usia sekolah (7-12
tahun). Perkiraan jumlah peserta yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah lebih kurang
25 orang.
4 MATERI/AGENDA KEGIATAN DAN NARASUMBER
Kegiatan adalah berupa penyuluhan kepada siswa SD konsep menggosok gigi dan
diakhiri dengan demonstrasi cara menggosok gigi yang benar. Dengan rangkaian topik :
- Penyampaian materi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan prioritas
menggosok gigi
- Memberikan materi tentang cara-cara menggosok gigi, waktu menggosok gigi
yang tepat. Dan mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar.

Materi disampaikan oleh Mahasiswa KKN fakultas keperawatan, Kenagarian Lubuk


Gadang Barat Daya , Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan 2019

5 JADWAL/VOLUME KEGIATAN
Kegiatan dilakukan 1 kali.
6 PERLENGKAPAN
Laptop,infocus, absensi, sikat gigi, air, gelas dan pasta gigi
7 KEPANITIAAN
Ketua : Memimpin dan mengarahkan kegiatan
Moderator : Memoderatori kegiatan
Dokumentasi : Mendokumentasikan kegiatan
Perlengkapan : Menyiapkan seluruh perlengkapan selama kegiatan
Fasilitator : membantu memfasilitasi berlangsungnya kegiatan
8 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Sikat gigi Rp. 15.000,00 ( sumber: dana pribadi)
Pasta gigi Rp. 10.000,00 ( sumber: dana pribadi)
Absensi Rp. 2.000,00 (sumber : dana pribadi)
Total Rp. 27.000,00

9 PROSEDUR KEGIATAN
a. Tahap persiapan
1. Rapat koordinasi dengan panitia
2. Rapat koordinasi dengan instansi terkait,
3. Mengumpulkan peserta dan Penyediaan alat,
b. Tahap pelaksanaan
1. Registrasi peserta,
2. Pembukaan acara,
3. Penyampaian materi
4. Tanya jawab/diskusi,
5. Demonstrasi cara menggosok gigi yang benar
6. Penutupan
c. Tahap evaluasi
Anak-anak memahami cara menggosok gigi yang benar, manfaat, waktu penting dan
bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
KULIAH KERJA NYATA No :
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN Tanggal :
MASYARAKAT Mengganti No : -
KKN PPM UNIVERSITAS ANDALAS Tanggal : -
DOK M.6
RENCANA KERJA (RENJA)

A. IDENTITAS
Nama Vira Shintya Syafma Nagari Luuk Gadang Barat Daya
No. BP/No. 1611312017 Kab/kota Solok Selatan
Reg
Fakultas Keperawatan DPL Dr.Ir. Reflinaldo, M.Si

B. UMUM
Program Nagari Sehat
Jenis Kegiatan A.2
Judul Program Penyuluhan dan penanganan penyakit karies gigi

C. TOR ATAU KERANGKA ACUAN KEGIATAN


1 LATAR BELAKANG
Karies gigi adalah kondisi rusaknya struktur dan lapisan gig yang terjadi secara
bertahap. Hal ini diawali ddengan terkikisnya enamel atau lapisan bagian terluar gigi,
kemudian menggerogoti dentin atau lapisan tengah gigi, dan pada akhirnya mencapai
sementum alias akar gigi
Karies gigi umunya disebabkan oleh kebiasaan makan makanan manis atau jaraang
menggosok gigi. Sebagaimana yang kita etahui banyak anak-anak yang suka memakan
makanan yang manis dan jarang menggosok giginya hal inilah yang menyebabkan anak-
anak mengalami karies gigi. Jika karies tidak segera diatasi, amaka kerusakan gigi bisa
menjadi lebih parah dan menyebabkan gigi berlubang
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai
90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.
Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012).

2 TUJUAN
1. Memberikan dan menambah pengetahuan masyarakat anak-anak nagari Lubuk
Gadang Barat Daya akan penyakit karies gigi dan pencegahannya .
2. Anak- anak mengetahui pengobatan yang dilakukan apabila mengalami karies
gigi.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , Nagari Lubuk gadang Barat Daya
3 SASARAN/PESERTA KEGIATAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak dengan rentang kelompok usia sekolah (7-12
tahun). Perkiraan jumlah peserta yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah lebih kurang
25 orang.
4 MATERI/AGENDA KEGIATAN DAN NARASUMBER
Kegiatan adalah berupa penyuluhan kepada siswa SD tentang karies gigi dan
pencegahannya. Dengan rangkaian topik :
- Penyampaian materi tentang konsep karies dan bahaya karies gigi
- Penyampaian materi tentang tanda dan gejala karies gigi
- Penyampaian materi tentang prilaku pencegahan dari karies gigi
- Penyampaian materi tentang pengobatan karies gigi
Materi disampaikan oleh Mahasiswa KKN fakultas keperawatan, Kenagarian Lubuk
Gadang Barat Daya , Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan 2019

5 JADWAL/VOLUME KEGIATAN
Kegiatan dilakukan 1 kali.
6 PERLENGKAPAN
Laptop,infocus, Absensi
7 KEPANITIAAN
Ketua : Memimpin dan mengarahkan kegiatan
Moderator : Memoderatori kegiatan
Dokumentasi : Mendokumentasikan kegiatan
Perlengkapan : Menyiapkan seluruh perlengkapan selama kegiatan
Fasilitator : membantu memfasilitasi berlangsungnya kegiatan
8 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Absensi Rp 2.000,00 (sumber : dana pribadi)
Total Rp. 2.000,00
9 PROSEDUR KEGIATAN
a. Tahap persiapan
1. Rapat koordinasi dengan panitia
2. Rapat koordinasi dengan instansi terkait,
3. Mengumpulkan peserta dan Penyediaan alat,
b. Tahap pelaksanaan
1. Registrasi peserta,
2. Pembukaan acara,
3. Penyampaian materi
4. Tanya jawab/diskusi,
5. Pemberian doorprize
6. Penutupan
c. Tahap evaluasi
Anak-anak memahami tentang penyakit diare, penatalaksanaan dan pencegahannya.
serta mampu membuat larutan gula garam .

Anda mungkin juga menyukai